Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
internal ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi dan termasuk anus
bawah yang dapat muncul pada semua usia akan tetapi yang paling sering pada
neonatus.
peristaltik dan evakuasi usus secara spontan, spingter rektum tidak dapat
dapat menyebabkan isi usus terdorong ke bagian segmen yang tidak adalion
dan akhirnya feses dapat terkumpul pada bagian tersebut sehingga dapat
B. Rumusan Masalah
1
5. Apa saja manifestasi klinis hisprung?
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Hisprung
Penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai
persarafan (aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari
anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi
parasimpatis pada usus, dapat dari kolon sampai pada usus halus.
70% dari kasus penyakit Hirschprung dan lebih sering ditemukan pada
3
b. Penyakit Hirschprung segmen panjang
atau usus halus. Ditemukan sama banyak pada anak laki maupun
3. Etiologi Hisprung
dalam dinding usus. Disebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para
aganglionik mengenai rectum dan bagian bawah kolon sigmoid dan terjadi
hipertrofi serta distensi yang berlebihan pada kolon. (Staf Pengajar Ilmu
4
Sering terjadi pada anak dengan ”Down Syndrome”. Kegagalan sel
neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi kraniokaudal
b. Gejala pada anak yang lebih besar karena gejala tidak jelas pada
waktu lahir.
4. Patofisiologi
kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub
mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum
5
keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik )
dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat
menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna.
Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon ( Betz,
5. Manifestasi Klinis
f. Obstruk total saat lahir dengan muntah, distensi abdomen dan ketiadaan
evaluai mekonium.
6
h. Gejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan
Masa Neonatal :
Enggan minum.
Distensi abdomen.
Konstipasi
Diare berulang
Distensi abdomen
6. Komplikasi
b. Enterokolitis (akut)
e. Obstruksi usus
7
g. Konstipasi (Suriadi, 2001 : 241)
7. Pemeriksaan Diagnostik
enterase.
8. Penatalaksanaan
kolostomi loop atau double-barrel sehingga tonus dan ukuran usus yang
dilatasi dan hipertropi dapat kembali normal (memerlukan waktu 3-4 bulan),
8
b. Prosedur Swenson : Dilakukan anastomosis end to end pada kolon
c. Prosedur saave : Dinding otot dari segmen rektum dibiarkan tetap utuh.
Intervensi bedah
pull-through dapat dicapai dengan prosedur tahap pertama, tahap kedua atau
Persiapan prabedah
a. Lavase kolon
b. Antibiotika
c. Infuse intravena
d. Tuba nasogastrik
h. Perawatan kolostomi
peningkatan suhu.
9
kolostomi. Observasi apa yang perlu dilakukan bagaimana
9. WOC.
10
B. KONSEP DASAR ASKEP
1. Pengkajian
muntah hijau atau fekal.. Tanyakan sudah berapa lama gejala dirasakan
tersebut.
e. Riwayat Nutrisi meliputi : masukan diet anak dan pola makan anak.
diderita apakah ada perasaan rendah diri atau bagaimana cara klien
mengekspresikannya.
11
i. Riwayat tumbuh kembang : tanyakan sejak kapan, berapa lama klien
dan aktifitas.
k. Pemeriksaan Fisik :
tubuh, pada palpasi dapat dilihat capilary refil, warna kulit, edema
kulit.
pernapasan
apikal.
12
2. Diagnosa Keperawatan
perawatan kolostomi.
13
3. Intervensi Keperawatan
14
batas normal.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisias
turgor kulit baik, tidak ada rasa haus yang
berlebihan.
15
4. Implementasi keperawatan
diperlukan untuk mencapai tindakan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
yang berpusat pada klien dan mengevaluasi kerja anggota staf dan mencatat
5. Evaluasi Keperawatan
2005). Tahap akhir yang bertujuan untuk mencapai kemampuan klien dan
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit hisprung merupakan penyakit yang sering menimbulkan
terletak pada kebiasaan buang air besar. Orang tua yang mengusahakan agar
anaknya bisa buang air besar dengan cara yang awam akan menimbulkan
hisprung harus difahami dengan benar oleh seluruh pihak. Baik tenaga medis
hubungan kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dokter, perawat
terjadi.
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
page 453-468
3. Hackam D.J., Newman K., Ford H.R. 2005. Chapter 38 Pediatric Surgery in:
Jakarta:EGC.
18