You are on page 1of 10

BAB 4

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengertian
Teori Dan Model Konsep Chin dan Jacobs (1983 ) mendefinisikan teori yang
dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) sebagai sekumpulan konsep, definisi
dan proporsi yang menunjukkan suatu pandangan sistematis terhadap fenomena
dengan memperlihatkan suatu interelasi khusus terhadap konsep untuk
menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengendalikan suatu fenomena.
Suhartono Taat Putra (2000 ) mendefinisikan teori adalah penjelasan sistematik
dari suatu fakta, yang menjelaskan keterkaitan antar konsep. Jadi teori
menghubungkan konsep dengan menggunakan definisi yang menyatakan
hubungan yang signifikan antara konsep-konsep. Model keperawatan
dikembangkan berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori
tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Tujuan utama dari
model keperawatan adalah memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan
mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memberikan persepktif
unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk
mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan,
menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain,
memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan,
menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua
model keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun
demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas
katagori lainnya ( Paula J.C dan Janet W.K 2009 ). Berikut ada beberapa contoh
model keperawatan beserta karateristik utama dari model : Nama Hildegard E.
Peplau Faye G. Abdellah Ida Jean Orlando Virginia Handerson Martha E. Rogers
Dorothea Orem Imogene M.King Sister Callista Roy Jean Watson Betty Neuman
Leininger Rosemarie Rizzo Parse Karateristik utama dari model Hubungan
interpersonal Berpusat pada`masalah, berpusat pada`pasien Psikodinamik-
Interpersonal Kebutuhan Dasar Manusia Ilmu tentang manusia sebagai sebuah unit
Perawatan Diri Teori pencapaian tujuan Adaptasi Asuhan Kemanusian System
perawatan Kesehatan : pendekatan individu Total. keperawatan transkultural
Manusia Hidup-Sehat Konsep model “self care” d.e orem (1971). Model ini tepat
digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan
keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang
terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah,
Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang
mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara
tepat.
2. Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan
kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Pendidik Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar:
 Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
 Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Koordinator : koordinasi diperlaukan pada perawatan agar pelayanan
komprehensive dapat dicapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur
program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi
tumpang tindih dan pengulangan.
c. Pelaksana : perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan
keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.
d. Pengawas kesehatan : sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home
visite yang teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga.
e. Konsultan : perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat,
hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan perawat
dalam menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi yang disampaikan
secara terbuka dan dapat dipercaya.
f. Kolaborasi : bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
g. Fasilitator : membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah
sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan
kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.
h. Penemu kasus : menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di
masyarakat sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan : mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan
rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
3. Teori Konseptual Keperawatan Dorothea E. Orem
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat
harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi
fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan
berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan
menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat
dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup
dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan
pasien.
b. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi
yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep. Dari beberapa
model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep
keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan
judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya
berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada
multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga
sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
 Teori self care
 Teori self care deficit, dan
 Teori nursing system
4. Pengertian Keperawatan mandiri (self care)
Menurut Orem's adalah "Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan
dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat
maupun sakit " (Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
5. Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :
a. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan . Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal
yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai
dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan
terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
 Pemeliharaan intake udara
 Pemeliharaan intake air
 Pemeliharaan intake makanan
 Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
 Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
 Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya
b. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus
ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif. Teori self care deficit diterapkan bila :
 Anak belum dewasa
 Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
 Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang
akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.
c. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan /
direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk
menjalani aktifitas "Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing
System :
 The Wholly compensatory system Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan
untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya
dan berespon terhadap rangsangan.
 The Partly compensantory system Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien
yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
 The supportive - Educative system Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh
klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.
 Metode bantuan : Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan
melalui lima metode bantuan yang meliputi :
a) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b) Mengajarkan klien
c) Mengarahkan klien
d) Mensupport klien Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat
tumbuh dan berkembang.
6. Keyakinan dan nilai – nilai
Keyakinan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atau koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural
fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.
7. Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan
sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
a. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang
dimaksudkan adalah :
 Pemeliaharaan kecukupan intake udara
 Pemeliharaan kecukupan intake cairan
 Pemeliaharaan kecukupan makanan
 Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
 Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia
 Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
 Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang
dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang
berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat
dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
8. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model Orem's
yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
d. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
9. Pemilihan Teori dan Model Konseptual Keperawatan Keluarga
Suhartono Taat Putra (2000) memiliki pandangan yang sama dengan
Dorothea Orem bahwa paradigma keperawatan terdiri dari manusia, kesehatan,
lingkungan dan keperawatan. Namun Suhartono Taat Putra lebih menekankan
untuk memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan
penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memberikan persepktif unik untuk
memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan
pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan
mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek
keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan
praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua model keperawatan
mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun demikian, masing-
masing model cendrung menekankan satu katagori diatas katagori lainnya ( Paula
J.C dan Janet W.K 2009 ). Keperawatan transkultural Manusia Hidup-Sehat
Konsep model “self care” d.e orem (1971). Model ini tepat digunakan untuk
keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima
tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan
kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan
Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman MF (1998), Family Nursing, Research Theory and Practice 4 th Edition,


Appletonj & Large USA Harmon H, Shirley May & Sherly Thalman B (1996),
Family Health Care Nursing – Theory Pracice and Research. F.A. Davis Company
Philadelphia
http://yayangnurenida.blogspot.com/2012/02/model-konsep-keperawatan-
keluarga.html

You might also like