Professional Documents
Culture Documents
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, serta jawaban singkat. Bentuk soal uraian
meliputi uraian terbatas dan bebas (Jihad & Haris, 2009).
yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut
1) Materi, 2) Konstruksi, 3) Bahasa (Balitbang Kemdikbud, 2017).
Bentuk tes uraian memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan tes uraian
yaitu siswa mempunyai keluasan dalam menulis, mengorganisasikan dan
mengekspresikan gagasan dalam kalimat sendiri, dapat digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta waktu yang diperlukan untuk
menyusun relatif lebih singkat. Mundilarto (2010) menyatakan bahwa tes
berbetuk uraian sangat sesuai untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) siswa. Jawaban siswa pada soal uraian biasanya beragam, sehingga
untuk meminimalisir unsur subjektivitas dalam penilaian diperlukan pedoman
penskoran yang jelas dan rinci.
Kelemahan tes uraian adalah jumlah materi atau pokok bahasan yang
dapat ditanyakan relatif terbatas, sulit dalam menyusun pedoman penskoran,
waktu untuk memeriksa jawaban cukup lama, penskorannya relatif subjektif, dan
tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan soal bentuk
pilihan ganda karena reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung
pada penskor tes (Balitbang Kemdikbud, 2017).
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk
menjawab tes telah tersedia. Oleh karena sifatnya yang demikian Popham (1981)
menyebutnya dengan istilah tes pilihan jawaban (selected response test). Butir
soal telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan
oleh peserta tes. Kemungkinan jawaban telah dipasok oleh pengkonstruksi tes dan
peserta hanya memilih jawaban dari kemungkinan jawaban yang telah disediakan
(Zainul dan Nasoetion, 1996). Menurut Subino (1987) perbedaan yang khas
bentuk soal objektif dibanding dengan soal esai adalah tugas peserta tes (testee)
dalam merespons tes. Pada tes objektif, tugas testi adalah memanipulasikan data
yang telah ada dalam butir soal. Hal ini berbeda dengan soal esai dimana testi
harus menciptakan dan mencari sendiri unsur-unsur yang dibutuhkan untuk
menjawab soal.
Macam Tes Objektif adalah 1) Bentuk Tes Benar Salah (True-False Test),
2)Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test). Ada lima ragam tes pilihan ganda
4
yang sering digunakan yaitu: Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan), Hubungan
antar hal (Sebab akibat), Analisa Kasus, Membaca Diagram, atau tabel, Asosiasi
pilihan ganda 3) Menjodohkan (Matching Test).
Kelebihan dari tes objektif adalah sebagai berikut.
1. Tes objektif diragukan kemampuannya untuk mengukur hasil belajar yang
kompleks dan tinggi.
2. Peluang melakukan tebakan (guessing) sangat tinggi.
3. Penyusunan tes sukar dan memerlukan waktu yang cukup banyak
4. Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan kemampuan
ilmiahnya
5. Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
6. Kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal lebih terbuka
7. Menggunakan bahan (kertas) yang lebih banyak mencari perbedaan.
Pada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan non
objektif terletak pada kepastian penskorannya.Pada soal uraian bentuk objektif,
pedoman penskorannya berisi kunci jawaban yang lebih pasti. Setiap kata kunci
diuraikan secara jelas dan diberi skor 1. Pada soal uraian bentuk non objektif,
pedoman penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria diskordalam
bentuk rentang skor. Perbedaan tes objektif dan essay lebih lanjut bisa dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Tes Objektif dan Essay
Ditinjau dari Tes Objektif Tes Essay
Taksonomi hasil yang Baik untuk mengukur Tidak efisien untuk
diukur hasil belajar tingkat tingkat pengetahuan.
pengetahuan, aplikasi Baik untuk aplikasi dan
dan analissi. Tidak cocok analisis. Sangat baik
unuk tingkat sintesis dan untuk tingkat sintesis
evaluasi dan evaluasi.
Sampling isi/bahan Karena menggunakan Karena menggunakan
jumlah item yang jumlah soal yang relatif
banyak, dapat mewakili kecil, hanya mencakup
bahan pelajaran yang bahan yang terbatas
luas pula
Persiapan membuat Mempersiapkan item Mempersiapkan item
soal sukar dan memakan lebih mudah dari pada
waktu soal objektif
Penskoran Objektif, sederhana dan Subjektif, sukar dan
5
DAFTAR RUJUKAN
Subino. 1987. Kontruksi dan Analisis Tes suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan
Pengukuran. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti.
Zainul, A & Nasution, N. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.