You are on page 1of 13

STRUKTUR INTI ATOM

Inti atom atau nucleus memempunyai struktur yang teratur dengan berbagai sifat yang
umum dan khusus yang dapat diprediksikan dengan metode kuantum dari perpindahan
partikel pada potensial yang ada. Potensial energy dapat berupa energy Coulomb yang isinya
berbeda dari energy inti atom. Inti atom terbentuk dari nucleons, proton, dan meutron. Proton
sanagt stabil dan biasanya ditemukan pada ikatan atom hydrogen yang merupakan ikatan
tunggal. Massa elektron sangat kecil yang merupakan gabungan dari proton (511
keV/939,000,000 keV atau 1/1800) dan ikatannya selalu lebih kecil (13 eV/939,000,000 eV
atau 10-8 ). Elektron selalu dicari oleh nuclei, jadi dapat dibayangkan bahwa nuklida terdiri
dari atom hidorgen, lebih dari proton. Pada sisi lain, neutron bebas tidak stabil dan meluruh
dengan waktu paruh 10 menit menjadi proton, elektron dan anti neutron. Ini dapat
membangun nuclei dari komponen ini, kita tidak dapat membayangkan untuk membuat
isotop berat dari setiap unsure kimia karena neutron akan meluruh jika mereka tidak
berpasangan.

Jika kita menyatukan dua elektron, kita akan menemukan hanya satu produk
kombinasi yang stabil. Satu proton dan satu neutron akan berkombinasi untuk membentuk
deuteron, atau satu atom hydrogen ditambah satu neutron akan berkombinasi menjadi
deuterium dengan atom elektron.

Jika deuteron dilihat dengan teliti, kita dpt memperkirakan bahwa terdapat
2kemungkinan kombinasi spin dari nucleon. Antara proton dan neutron memiliki S = ½ , dan
dapat memiliki kombinasi parallel Sp + Sn = 1 dan kombinasi antiparallel Sp + Sn = 0.
Berdasarkan kedua pernyataan tersebut menyatakan pada inti deuterium, dan S = 1 adalah
energy terendah, dan S = 0 adalah fase tertinggi dan tidak berikatan.

Maka dapat disimpulkan bahwa gaya nuklir menyatakan antara nucleon berjalan
searah, proton memiliki tambahan tolakan coulombic yang dapat menstabilkan kaya proton,
tetapi neutron yang sangat kaya sangat tidak stabil. Nuclei yang simetris dengan neutron yang
proton yang seimbang sangat disukai, dan akhirnya gaya nuklir tergantung pada gaya spin
dari nucleon.

6.1 Potensial Nuklir


Kombinasi neutron dan proton dapat dijelaskan dalam potensial nuklir. proton mengisi
partikel maka secara umum neutron dan proton akan bergerak pada gaya potensial. Hal ini
digunakan untuk menggambarkan skema dan jalan sederhana gaya inti yang dilakukan
neutron yang membangun inti atom. Pada jarak jauh tidak terdapat gaya. Ketika neutron
mencapai permukaan inti atom, akan terjadi reaksi pada sekitarnya, dan neutron akan
menekan ke inti atom. Reaksi ini akan membesar dengancepat di permukaan inti atom
sehingga terjadi kontak dengan nucleon.

Pada bagian lain, jika kita membawa proton pada inti yang sama, kita akan mendapat
perlakuan berbeda. Pertama, inti akan melepaskan proton dengan gaya coulomb. Kemudian,
jika kita membawa proton ke permukaan pada inti yang sama akan memulai tolakan yang
besar. Gaya inti akan membesar hingga proton meneglilingi inti, tetapi merekan akan
menolak proton lainnya. Tolakan ini akan mengurangi reaksi, dan energy potensial tidak
terlalu dalam seperti neutron.

Gambar 1. Skema yang menjelaskan gambaran umum potensial neutron-nukleus dan


potensial proton-nukleus menjadi fungsi jarak.

6.2 Model Skematis Kulit Inti Atom

Dapat dibayangkan bahwa nucleon memiliki tingkat energy yang terbatas yang
bergerak pada lintasan atau orbital pada inti akan sama untuk potensial elektron. Interpretasi
ini sangat tertutup dan membentuk model kulit dari inti atom. Perkiraan pertama, model inti
atom adalah bulatan kaku. Energy potensial diasumsikan nol (0) ketika partikel didalamnya
dan didindingnya sangat kuat dan tinggi dan partikelnya tidak akan keluar. Kegunaan lain
pada potensial adalah potensi osilator harmonic yang membentuk parabola.

Gambar 2. Energy dari partikel tunggal pada osilator harmonic dan potensial
melingkar, baik dengan maupun tidak orbital spin. Angka ini mengindikasikan kapasitas
orbital dan perpecahan kapsitas kumulatif pada pemberian point.

Beberapa bilangan kuantum dapat membentuk orbital kulit. Celah energy antara kutit
akan sama, dan sublevel akan memberikan bilnagan kuantum yang selanjutnya. Bilangan
orbital dapat ditentukan dengan 2N + 1 dimana N = 0,1,2,…. Hokum pauli tentang bilangan
nucleon dibutuhkan untuk mengisi orbital dengan 2, hal ini untuk orbital atomic, jadi
bilangan inti dibutuhkan untuk mengisi kulit dengan 2 [ 2N + 1 ]= 2, 6, 10,….

Partikel relative dapat memiliki kecenderungan pada arah orbital dan spin.
Penambahan orbital spin pada potensial harmonic ossilator inti menyebabkan pembagian
atau pelepasan dari level energy untuk jumlah total momentum angular (j = l + s). pada inti
atom, pasangan parallel dan jumlah momentum angular terbesar sangat disukai dan berpindah
mengurangi energy dengan spin yang mengecil untuk memberikan kombinasi.

Untuk tingkat energy dari orbital spin ditunjukan pada gambar 3 dengan notasi
spektroskopi. Jumlah total momentum angular adalah 2j + 1 suborbital dari momentum
angular (mj = -j, …, 0, …, +j) seperti mengulang neutron dan proton dan hokum pauli akan
memaksimalkan 2 neutron atau proton pada orbital.

Gambar 3. Level energy dan spektroskopi dari model kulit.

Berdasarkan gambar, dapat diketahui ikatan yang kuat dari inti dan orbital tunggal
menjelaskan bahwa spin semua inti dengan angka proton dan neutron akan nol. Sehingga
bagian fungsi gelombang semua akan positif. kemudian, daerah inti, yang memiliki bilangan
nekleon dan bilangan lai, akan mendiskripsikan dari spin dan bagian dari bilangan nucleon.
Model kulit digunakan untuk memprediksikan wilayah spin dan bagian dari proton / neutron
inti dengan mengombinasikan j𝜋 dari 2 partikel tak berpasangan.

Parameter inti lain dapat dijelaskan secara eksperimen berdasarkan struktur inti
dengan momen magnetic. Momen magnetic dari inti dengan cara mengukur respon dari inti
pada eksternal magnetic dan membuat dari efek pergerakan dari proton ditambah spin
intrinsic dari proton dan neutron. Momen magnetic dapat dituliskan

𝜋𝑖 = 𝑔𝑙 𝐿𝑖 + 𝑔𝑠 𝑆𝑖 … … … … … … . . (1)

𝑔𝑙 = 𝑙𝜇0 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑠 = 5.5845𝜇𝑜 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑜𝑛

𝑔𝑙 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑑 = −3.8263𝜇0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛

𝑒ℎ
Dengan 𝜇0 = 2𝑚𝑝𝑐

Momen magnetic dapat menjadi kecil dan kuat dari angka orbital dan beberapa
partikel tidak berpasangan. Rumus relative momen magnetic dari inti dengan intik tunggal
tidak berpasangan disebut Schmidt limit.
Gambar 4. Momen magnetic dari proton dan neutron yang di plotkan menjadi fungsi
dari spin inti.

Bagian dari nuclei disebut juga cermin gabungan , dan model kulit memprediksikan
bahwa mereka memiliki daerah yang sama, setelah bagian yang bertambah dari proton dari
gaya coulomb dan perbedaan masa dari neutron dan proton. Bagian ini disebabkan
bertambahnya isi inti atom dengan satu untit yang menjaga massa dapat dihitung dari energy
coulomb didalamnya

3 𝑍𝑒2
𝐸𝑐 = … … … … … … . . (2)
5 𝑅

3 𝑒2 3 𝑒2 𝑍𝑒2
∆𝐸𝑐 = [𝑍2 − (𝑍 − 1)2] = (2𝑍 − 1) ≈ … … … … … … … … … … (3)
5𝑅 5𝑅 𝑅
Gambar 5. Diagram level energy yang menunjukkan berkurangnya energy.

6.3 Model Partikel Independen

Model yang lebih detail dapat terbentuk untuk inti atom dari potensial pusat yang
membawa inti bersama sama ditambah potensial residu. Inti atom dilewatkan untuk
berpindah pada potensialnya ini adalah hokum schrodinger untuk menyelesaikan kombinasi
untuk menyajikan level energy dan fungsi gelombang pada partikel tunggal. Potensial pusat
𝑎𝑟
mempunyai npotensial harmonic osilator sederhana 𝑓(𝑟)~ 𝑘𝑟2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓(𝑟)~ (𝑒 − )−
𝑟

1 (Yukawa function)

Woods-saxon potensial mempunyai bentuk :


Berdasarkan persamaan diatas dapat diperoleh grafik:

Gambar 6. Ketergantungan radial dari kekuatan potensial orbital spin.

6.4 Model Kolektif

Terdapat dua hal penting tentang perpindahan kolektif dari inti atim yang dapat
disebutkan kolektif atau keseluruhan rotasi dari nuclei dan getaran dari bentuk inti bulat.
Rotasi ini memiliki karakteristik nonspherical nuclei dan dapat menjadi permanen atau dapat
diinduksi dengan tekanan sentrifugal dari inti dibawah kecepatan rotasi.
Gambar 7. Skema prolate dan oblate

6.5 Model Nilsson

Model nilsson menjelaskan struktur inti atom dari partikel tunggal yang berpindah
yang dipengaruhi oleh potensial nuklir. Model nilsson digunakan untuk memprediksikan
wilayah dari A nuclei.

Gambar 8. Momen angular yang terbentuk dari inti A


Gambar 9. Energy nucleon tunggal yang terbentuk dari fungsi potensial .

6.6 Inti Atom Seperti Gas Fermi

Menghitung semua interaksi antar nukleon dalam inti terlalu rumit. Akan lebih mudah
jika semua interaksi itu secara efektif diganti dengan sebuah potensial, sementara nukleon
dianggap berdiri sendiri, tidak saling berinteraksi, namun berada dalam pengaruh potensial
tersebut. Model gas Fermi merupakan model inti independent yang pertama. Dalam model
ini, nukleon-nukleon dianggap seperti molekul-molekul gas yang berdiri sendiri, namun
dikenai suatu potensial. Nukleon-nukleon sebuah inti (jumlah total A) digambarkan berada
dalam suatu potensial sumur konstan sedalam dan selebar radius inti R, masing-masing
menempati satu keadaan (state) yang berbeda dari yang lain, yang memenuhi laut Fermi
(Fermi sea) dari dasar sampai permukaan (permukaan Fermi). Energi tertinggi yang dimiliki
nukleon yaitu energi Fermi .
Dalam ruang momentum, tiap keadaan menempati ruang sebesar (2𝜋ℎ)3 . Maka,
dalam sebuah bola berradius p tersedia keadaan yang mungkin sebanyak:

4𝜋𝑝3𝑉
𝑁=
3(2𝜋ℎ)3

Dalam ruang spin ½ terdapat dua keadaan yang mungkin, spin up dan spin down.
Maka spin ikut diperhitungkan, jumlah keadaan diatas menjadi:

8𝜋𝑝3𝑉
𝑁=
3(2𝜋ℎ)3

Nukleon memiliki isospin ½ , maka terdapat dua keadaan: isospin up (proton) dan
isospin down (netron). Dengan demikian, untuk sebuah nukleon dalam inti yang besar
momentumnya p tersedia keadaan yang mungkin ditempatinya sebanyak:

16𝜋𝑝3𝑉
𝑁=
3(2𝜋ℎ)3

Untuk inti pada keadaan dasar, tiap keadaan dari dasar sampai permukaan Fermi terisi
satu nukleon. Nukleon pada permukaan Fermi memiliki momentum tertinggi yaitu,
momentum Fermi pf , serta energi Fermi Ef sebagai berikut:
Perhitungan sebelum ini menggunakan isospin: proton dan netron dianggap partikel
yang sama yaitu, nukleon, keduanya merupakan dua keadaan isospin nukleon. Karena itu,
contoh, keadaan untuk proton dan netron digabungkan menjadi jumlah keadaan nukleon.
Rapat proton dan rapat netron masing-masing dinyatakan sebagai: Pilihan lain, proton dan
netron dilihat sebagai partikel berbeda. Perhitungan dilakukan terpisah, untuk proton dan
netron. Di sini dikenal, contoh, energi Fermi proton dan energi Fermi netron, energi total
proton dan energi total netron.
Inti dengan jumlah proton dan netron tidak sama memiliki energi kinetik total nukleon
yang lebih besar dari yang dimiliki inti dengan jumlah proton dan netron sama pada satu
isobar. Energi kinetik lebih besar mengakibatkan ikatan lebih lemah. Ini cocok dengan
pengamatan, bahwa pada satu isobar inti dengan jumlah proton dan netron sama lebih stabil
dari yang lain.

You might also like