Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada abad 21 ini rasa sakit pada saat melahirkan memang sudah merupakan
kodrat wanita. Diawali dari kekhawatiran akan rasa sakit saat melahirkan normal,
pada tahun 2002 Liz Adianti –seorang ibu yang kini dicatat sebagai orang pertama
di Indonesia yang melahirkan di air mencari informasi hal apa yang dapat
melahirkan di air atau waterbirth ini. Pasangan suami istri ini pun segera mencari
tahu seperti apa prosesnya dari internet dan mendapat banyak referensi termasuk
ini telah cukup lama dipraktekkan di luar negeri seperti Eropa, dan Rusia.
Mendengar 2 kata "water birth" akan membawa kita pada persepsi suatu
yang baru padahal sebenarnya metode persalinan water birth ini sudah dikenal
jauh sebelumnya. Dalam buku sejarah medis, kelahiran air pertama tercatat adalah
di awal tahun 1800 di Perancis. Maju cepat hampir 150 tahun kemudian di mana
Anda menemukan baik jumlah literatur tentang penelitian yang serius ini sebagai
metode alternatifpersalinan di Uni Soviet, di negara Uni Soviet pada tahun 60-an
oleh Igor Tjarkovsky, untuk selanjutnya persalinan water birth ini berkembang di
1
Perancis diakhir tahun 1960-an, di Amerika Serikat pada tahun 1961 dan beberapa
Negara di asia, Waterbirth telah dikenal sejak lama. Tapi kalo di Negara kita,
Indonesia, baru mengenal Waterbirth pada tahun 2006. nah, padahal sekarang
sudah tahun 2012, tapi kenyataannya water birth masih sangat jarang ditemui
dirumah sakit pada umumnya, hanya beberapa di Rumah Sakit di Indonesia yang
Dalam metode ini, calon ibu akan dimasukan ke dalam kolam berisi air
hangat pada saat memasuki bukaan ke-enam.Tujuannya agar kulit vagina menjadi
tipis dan lebih elastis sehingga akan lebih mudah untuk meregang saat kepala bayi
tidak perlu sampai harus merobek perineum (bibir vagina. Selain itu, air hangat
pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks, pada keadaan
rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin (semacam morfin yang dibentuk oleh
tubuh sendiri)untuk mengurangi rasa sakit. Air hangat juga mampu untuk
Secara prinsip, persalinan dengan metode water birth tidaklah jauh berbeda
dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada metode
water birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa
dilakukan di atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di atas
tempat tidur, calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan
dengan water birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%.
2
Proses melahirkan seperti ini dirasakan lebih mudah bagi bayi untuk keluar
dengan proses yang normal dan untuk ibu pun dapat mengurangi perasaan stres
saat proses persalinan. Walaupun demikian, proses melahirkan seperti ini juga
3
BAB 2
PEMBAHASAN
yang cukup besar ke keselamatan dan manfaat yang mungkin lahir air di Uni
mengembangkan praktek membenamkan baru lahir bayi dalam air hangat untuk
membantu memudahkan transisi dari rahim ke dunia luar, dan untuk mengurangi
dampak dari setiap kelahiran yang mungkin trauma . Dokter kandungan lain
untuk kelahiran kolam penghilang rasa sakit untuk ibu, dan sebagai cara untuk
menormalkan proses kelahiran. Ketika beberapa wanita menolak untuk keluar dari
keuntungan bagi bayi yang lahir di bawah air, serta masalah potensial dalam
kelahiran tersebut. Pada akhir 1990-an, ribuan wanita telah melahirkan di Odent's
dan berdiri bebas pusat kelahiran oleh bidan dan dokter kandungan. In 1991, New
Hampshire mulai untuk membuat sebuah protokol untuk melahirkan di air. Lebih
4
2.2 Pengertian Water Birth
melahirkan yang dilakukan di dalam air hangat. Melahirkan dalam air (water
birth), adalah suatu metode melahirkan secara normal melalui vagina di dalam
air. Konsep mengenai metode ini ternyata telah timbul sejak lama, sejak tahun
1960-an dari pemikiran seorang peneliti Rusia, Igor Charkovsky. Metode ini terus
dikembangkan dan akhirnya mulai dibuat protokol medisnya sejak tahun 1991 di
rumah sakit di Amerika dan Inggris telah banyak menggunakan dan menerapkan
berbeda dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada
metode water birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan
biasa dilakukan di atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di
atas tempat tidur, calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan
persalinan dengan water birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-
70%.
1) Water birth murni, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu masuk
melahirkan terjadi.
5
2) Water birth emulsion, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu
1) Termometer air
2) Termometer ibu
4) Sarung tangan
9) Portable/permanent pool
Proses melahirkan melalui metode water birth sedikit berbeda dengan metode
melahirkan konvensional (di atas tempat tidur), hal ini disebabkan perbedaan
sebagai berikut:
6
untuk bersalin. Ibu masuk berendam ke dalam air direkomendasikan saat
Tanda vital ibu diperiksa setiap jam, dengan suhu setiap 2 jam
janin dan peningkatan suhu badan ibu. Jika tanda dan gejala
dehidrasi terjadi, ibu diberi cairan. Jika tidak berhasil pasang infus
Pada persalinan dengan metode water birth, calon ibu akan dimasukan ke
dalam kolam berisi air hangat pada saat memasuki bukaan ke-enam. Tujuannya
agar kulit vagina menjadi tipis dan lebih elastis sehingga akan lebih mudah untuk
7
meregang saat kepala bayi keluar melewati vagina, bahkan dikatakan jika
persalinan berjalan lancar maka tidak perlu sampai harus merobek perineum (bibir
vagina. Selain itu, air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman,
tenang dan rileks, pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin
(semacam morfin yang dibentuk oleh tubuh sendiri)untuk mengurangi rasa sakit.
Air hangat juga mampu untuk menghambat impuls – impuls saraf yang
menghantarkan rasa sakit, sehingga membuat persalinan tidak begitu terasa berat.
Pada persalinan dalam air ini, suami juga memiliki peran yang sangat
punggung ibu yang bertujuan untuk memberikan rasa rileks dan nyaman kepada
ibu saat persalinan dilakukan di dalam kolam. Persalinan dengan metode water
birth ini berlangsung kurang lebih 1-2 jam setelah bukaan keenam dimana pada
Kemudian setelah bayi lahir maka dokter akan mengangkat bayi ke permukaan
air untuk diberikan ASI pertama kali. Kebanyakan ibu kadang merasa khawatir
bayi mereka akan tersedak, tetapi sebenarnya hal tersebut tidak akan terjadi
karena pada saat bayi sudah berada diluar, bayi tersebut masih bernafas melalui
ari – ari dan tali pusat yang masih tersambung ke perut ibu, sehingga tidak akan
Persalinan dengan metode water birth ini juga sudah banyak diterapkan di
beberapa pusat kesehatan dan rumah sakit di Indonesia seperti di Jakarta dan Bali.
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam water birth adalah kolam plastik
8
bawahnya agar ibu tidak merosot saat persalinan berlangsung. Ketinggian air di
dalam kolam juga harus diatur supaya berada di atas pusar baik saat ibu dalam
posisi duduk, jongkok atau tiduran. Posisi saat melahirkan dapat dilakukan
nyamannya si ibu.
Selain itu juga diperlukan water heater dan termometer untuk menjaga suhu air
agar tetap dalam suhu 37ºC. Hal ini bertujuan agar bayi tidak merasakan
perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dengan di luar dan agar bayi
tidak mengalami hipotermia. Suhu air yang hangat juga menjadi sebab mengapa
bayi sesaat setelah dilahirkan di dalam air tidak akan menangis, karena bayi masih
merasa berada di dalam kandungan akibat suhu air yang tetap hangat. Air yang
digunakan juga air suling yang steril dan tidak mengandung kuman sehingga tidak
Berikut adalah beberapa kriteria calon ibu yang tidak diperkenankan untuk
4. Ibu yang mempunyai penyakit herpes, sebab virus herpes tidak mati dalam air
9
2. Mengikuti senam hamil saat kehamilan, agar proses persalinan berjalan
lancar
3. Pastikan kolam yang akan dipakai dalam persalinan adalah kolam yang
sterilitas kolam.
Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal.
Hanya saja dengan ibu berendam dalam air hangat, membuat sirkulasi pembuluh
darah jadi lebih baik. Akibatnya akan berpengaruh pula pada kontraksi rahim
yang jadi lebih efektif dan lebih baik. Sehingga waktu tempuh dalam proses
tahapannya:
• Ibu masuk ke dalam air ketika akan melahirkan, ibu mengalami fase pembukaan
laten dan aktif. Saat fase aktif pembukaan sudah mencapai 5cm, ibu baru bisa
masuk ke kolam air. Pada fase ini biasanya dibutuhkan waktu sebentar saja,
• Sikap rileks, biasanya begitu ibu masuk ke dalam kolam air akan terasa nyaman
dan hilang rasa sakitnya. Ibu dapat duduk dengan relaks dan bisa lebih fokus
10
• Mengedan seiring kontraksi. Di dalam air, mengedan akan lebih ringan, tidak
menggunakan tenaga kuat yang biasanya membuat terasa lebih sakit. Air akan
memblok rangsang-rangsang rasa sakit. Jadi, rasa sakit yang ada tidak diteruskan,
melainkan akan hilang dengan sendirinya. Ditambah lagi kemampuan daya apung
dari air yang akan meringankan saat mengedan. Mengedan mengikuti irama
datangnya kontraksi. Bayi yang keluar juga tak perlu bantuan manipulasi tangan
atau lainnya, kecuali terlihat agak seret keluarnya. Kontraksi yang baik akan
dengan ibu berendam dalam air, dinding vagina akan lebih rileks, lebih elastis,
sehingga lebih mudah dan cepat membukanya. Hal ini pula yang menyebabkan
tak perlunya jahitan setelah melahirkan, kecuali bila memang ada robekan.
• Pengangkatan bayi. Setelah keluar kaki bayi dan tubuh seluruhnya, barulah bayi
• Ketika bayi keluar dalam air, mungkin orang khawatir bayi akan tersedak,
namun, sebetulnya bila diingat prinsipnya, bayi hidup sembilan bulan dalam air
ketuban ibu. Jadi, begitu dia lahir keluar ke dalam kolam, sebetulnya dia lahir ke
lingkungan dengan kondisi yang hampir mirip dalam kandungan, yaitu ke dalam
air dengan suhu yang sama seperti halnya ketika dalam rahim. Ketika bayi keluar
dalam air, saat itu bayi belum ada rangsang untuk bernapas. Setelah diangkat ke
11
pusarnya. Mengingat melahirkan di air membuat sirkulasi oksigen ke bayi lebih
baik, maka ketika bayi lahir tampak kulit yang lebih kemerahan.
• Artinya, oksigenisasi ke bayi lebih baik dan membuat paru-parunya pun jadi
lebih baik. Bayi juga tampak bersih tak banyak lemak di tubuhnya. Kemudian
1. Termometer air
2. Termometer ibu
4. Sarung tangan
9. Portable/permanent pool
Selain itu alat yang diguna juga bias memakai birth pool Persalinandengan
metode water birth ini juga sudah banyak diterapkan di beberapa pusat kesehatan
dan rumah sakit di Indonesia seperti di Jakarta dan Bali. Beberapa peralatan yang
diperlukan dalam water birth adalah kolam plastik berukuran cukup besar
(diameter 2 meter) dengan benjolan – benjolan dibagian bawahnya agar ibu tidak
merosot saat persalinan berlangsung. Ketinggian air di dalam kolam juga harus
12
diatur supaya berada di atas pusar baik saat ibu dalam posisi duduk, jongkok atau
tiduran. Posisi saat melahirkan dapat dilakukan sebebas mungkin bisa sambil
Selain itu juga diperlukan water heater dan termometer untuk menjaga suhu
air agar tetap dalam suhu 35-38ºC. Hal ini bertujuan agar bayi tidak merasakan
perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dengan di luar dan agar bayi
tidak mengalami hipotermia. Suhu air yang hangat juga menjadi sebab mengapa
bayi sesaat setelah dilahirkan di dalam air tidak akan menangis, karena bayi masih
merasa berada di dalam kandungan akibat suhu air yang tetap hangat. Air yang
digunakan juga air suling yang steril dan tidak mengandung kuman sehingga tidak
Keleluasaan gerakan yang mengijinkan ibu mengambil posisi yang tepat untuk
a. Fetal Heart Rate (FHR) dengan doppler atau fetoskop setiap 30 menit
kontraksi.
13
(VT) dapat dilakukan di dalam air atau pasien di minta sementara
c. Status Ketuban, jika terjadi ruptur ketuban, periksa FHR, dan periksa
adanya prolaps tali pusat. Jika cairan ketuban mekonium, pasien harus
meninggalkan kolam.
d. Tanda vital ibu diperiksa setiap jam, dengan suhu setiap 2 jam (atau jika
diperlukan). Jika ibu mengalami pusing, periksa vital sign, ajarkan ibu
e. Hidrasi Ibu. Dehidrasi dibuktikan dengan adanya takikardi ibu dan janin
dan peningkatan suhu badan ibu. Jika tanda dan gejala dehidrasi terjadi,
ibu diberi cairan, jika tidak berhasil pasang infus ringer laktat (RL).
sirkulasi maternal-fetal berkurang, dan juga akan dapat melelahkan ibu dan
bayi.
stimulasi.
perineum, massage, dan tekan dengan lembut jika diperlukan. Ibu dapat
14
4. Manipulasi kepala biasanya tidak diperlukan untuk melahirkan bayi karena
perlu berdiri membantu mengurangi atau memotong dan mengklem lilitan tali
dibawa kepermukaan secara “gentle”. Pada saat bayi telah lahir kepala bayi
berada diatas permukaan air dan badannya masih di dalam air untuk
6. Sewaktu bayi lahir, kepala bayi dikendalikan dengan gerakan yang lembut,
muka ke bawah, dan muncul dari dalam air tidak lebih dari 20 detik. Janin
jika diperlukan. Penanganan ini sebaiknya melihat juga panjang tali pusat
agar tidak sampai putus. Kemudian bayi diberi selimut, dan di monitor.
7. Idealnya, ibu dan bayi dibantu keluar dari air untuk melahirkan plasenta. Tali
pusat di klem dan dipotong, dan bayi dikeringkan dengan handuk dan
perawat. Ibu dibantu keluar dari kolam. Plasenta dapat dilahirkan di dalam air
sesegera mungkin setelah bayi lahir untuk membantu kontraksi uterus dan
15
2.7. Kelebihan Dan Kelemahan Water Birth
Untuk bayi
Melahirkan dapat menjadi pengalaman yang berat untuk bayi. Benar air
hangat membantu memudahkan transisi dari jalan lahir ke dunia luar karena cairan
Sebetulnya, manfaat paling baik dari metode melahirkan dalam air ini
adalah bagi bayi. Air yang digunakan adalah air hangat dengan suhu 37oC yang
suhunya mirip dengan suhu dalam rahim ibu. Sehingga begitu keluar dari rahim
ibu, bayi merasakan keamanan dan kenyamanan seperti dalam rahim ibu,
sehingga ia bisa lebih beradaptasi. Setelah dikeluarkan dari dalam air, barulah
bayi tersebut menangis. Bayi juga menjadi lebih bersih dari kotoran dan darah.
Untuk ibu
manajemen nyeri selama persalinan dan persalinan (Harper 2000). kelahiran Air
adalah bentuk hidroterapi yang, dalam studi, telah terbukti efektif bentuk
manajemen rasa sakit untuk berbagai kondisi terutama nyeri punggung bawah
(keluhan umum perempuan dalam tenaga kerja) . Dalam sebuah penilaian dari 17
percobaan acak, dua studi terkontrol, 12 studi kohort, dan dua laporan kasus,
disimpulkan bahwa ada manfaat “pasti dari hidroterapi kesakitan, fungsi, efikasi
16
di kalangan orang dewasa, subyek dengan kondisi rematik dan nyeri punggung
kronis rendah, Pilihan lain untuk mengontrol nyeri selama persalinan dan
caesar dan telah terbukti menjadi alternatif yang aman untuk analgesia tenaga
kerja. perendaman lengkap dalam air mempromosikan respon fisiologis pada ibu
merangsang pelepasan oksitosin dan vasopressin (Katz 1990), yang terakhir yang
secara statistik dalam persepsi ibu sakit dan di tingkat analgesia epidural
menunjukkan bahwa perendaman air selama tahap pertama dari kerja yang
bermanfaat bagi beberapa wanita. Tidak ada bukti ditemukan bahwa manfaat ini
dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk untuk bayi atau tenaga kerja lagi. Ini juga
telah menemukan bahwa di waterbirths daya apung ibu dan bayi memungkinkan
untuk tarik gravitasi. Hal ini menarik tidak hanya membuka ibu panggul tetapi
mengurangi risiko air mata kulit. Dukungan dari air memperlambat penobatan
kepala bayi dan menawarkan dukungan perineum , yang mengurangi risiko robek
17
menyebabkan sejumlah komplikasi. Memang, ada angka nol episiotomi dalam
umumnya kurang parah, dengan perineums utuh lebih untuk multips, tetapi dalam
beberapa literatur tentang frekuensi yang sama air mata untuk primips dalam atau
keluar dari air,” (Harper 2000; juga melihat Burn 1993 dan Garland 1997).
Jadi, secara umum manfaat persalinan dalam air bagi ibu dan bayi adalah sebagai
berikut :
Bagi ibu
Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan
Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat
Bagi bayi
bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan metode
lain.
Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat
18
Hal-hal yang harus dihindari dalam proses persalinan:
Adanya kontra indikasi seperti pada kehamilan normal, yaitu seperti bayi
lahir sungsang
Adanya penyakit menular seksual seperti herpes karena virus herpes tidak
kehamilan
Kehamilan kembar
mereka.
tenggelam.
dalam air dikhawatirkan memicu risiko pneumonia atau infeksi pada otak,
19
3. Risiko dan keprihatinan
per 1000 untuk kelahiran konvensional pada periode yang sama) (Harper
dari 150.000 waterbirths tercatat di seluruh dunia antara 1985 dan 1999
laporan yang valid kematian bayi karena air aspirasi atau inhalasi ” ,
literatur medis.
melahirkan di air, di sisi lain (lihat Schuman 2006). Meskipun hal ini tidak
kelahiran air menjelaskan bahwa karena sampai saat ini belum ada
20
manfaat yang signifikan kepada ibu (seperti dikutip di atas). sedangkan
kelahiran,. Studi yang sangat penting lahir air umumnya objek atau
mengutip bukti dari “tidak dikelola dengan baik” atau un-dimonitor air
Infeksi
Dalam sebuah uji coba terkontrol secara acak dari efek kerja air di Kanada
, tidak ada perbedaan tercatat pada tingkat rendah ibu dan bayi baru lahir
rumah sakit), ada sedikit (jika ada) risiko memindahkan bakteri dari bayi
ke ibu atau ibu ke bayi. Dalam sebuah penelitian 1999 dari kultur bakteri
bakteri (umum di air keran) yang hadir, bahkan mereka bayi yang positif
tahun 2004, dari air kolam persalinan setelah lahir setelah lebih ketat
21
dilembagakan, tinggi konsentrasi E. dan koliform kontaminasi ditemukan,
bahwa ini harus dievaluasi per kasus per kasus, beberapa rumah sakit telah
2000).
dalam air, mungkin sulit untuk menilai jumlah kehilangan darah ibu.
ibu dalam air memang ada, [8] penyedia banyak yang memilih untuk
memberikan plasenta “di tanah” untuk alasan ini (misalnya rumah sakit
Michigan University).
plasenta .
22
Secara garis besar prasyarat proses persalinan adalah sebagai berikut :
Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini
langsung saat bayi lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung
Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses
Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama
Tidak dapat dilakukan oleh ibu yang memiliki panggul kecil , sehingga
air.
tersebut melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi, karena kuman
Kolam plastik yang digunakan harus benar benar steril agar tidak rentan
23
1. Risiko Maternal
1) Infeksi.
termasuk luaran fetus dalam hal APGAR Score, pH darah, dan keperluan
perawatan intensif.
infeksi oleh karena berendam dalam air yang tidak steril dan ibu dapat
ini. Kelahiran tersebut dan diri kita sendiri tidak steril. Sekresi vagina, blood slim,
cairan amnion, dan feces ibu ketika bayi masuk ke dalam rongga panggul,
keseluruhannya tidak steril. Jika ibu dalam keadaan persalinan kala aktif, air tidak
akan masuk ke jalan lahir sewaktu ibu ada dalam kolam. Air dapat masuk ke
vagina, namun tidak dapat masuk ke vagina bagian dalam, ke serviks maupun
uterus. Penyakit infeksi tertentu, akan mati segera ketika kontak dengan air .
Salah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi adalah
air sehingga jika air terminum tidak berisiko infeksi. Kolam yang sudah
disterilkan kemudian akan diisi air yang suhunya sekitar 32-370C disesuaikan
24
2). Perdarahan Postpartum
Walaupun comparative study di Swiss menunjukkan suatu hal yang positif, namun
antara metode water birth dengan metode persalinan lainnya . Penyedia layanan
water birth yang tidak berpengalaman akan sukar menilai jumlah perdarahan post
partum, sementara metode penanganannya telah berkembang dengan baik. Hal ini
perineum derajat tingkat III dan IV dan 25,7%, pada land birth menunjukkan
kejadian laserasi perineum derajat tingkat III dan IV dengan angka penggunaan
episiotomi lebih tinggi ,A Cochrane review oleh Cluett et al., membuktikan bahwa
ada risiko terjadi trauma perineum pada persalinan dengan water birth, namun
tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada luaran klinik dalam hal trauma
perineum.
kejadian episiotomi 12,8% pada water birth 27,7% pada Maia-birthing stool, dan
35,4% pada bedbirth. Ini secara statistik sangat bermakna. Disamping angka
25
episiotomi bedbirth terjadi paling tinggi juga menunjukkan derajat laserasi
2. Risiko Neonatal
pernapasan, ruptur tali pusat disertai perdarahan, dan penularan infeksi melalui
air. Laporan dari sejumlah kasus menghubungkan water birth dengan respiratory
pusat, kejang, takikardia, demam (dihubungkan dengan temperatur air), serta near
Mekanisme terputusnya tali pusat ini terjadi ketika bayi lahir sesegera
mungkin dibawa ke permukaan air tidak secara “gentle”, jika tali pusat pendek
2).Takikardi.
3). Infeksi
Risiko infeksi jarang terjadi pada water birth. Infeksi saluran pernapasan
pada bayi yang dilahirkan secara water birth jarang terjadi, namun risiko ini tetap
lain infeksi herpes, perdarahan luas, dan berbagai infeksi lainnya. Metode water
birth tidak direkomendasikan pada bayi preterm. Berdasarkan laporan kasus yang
26
Pada suatu Randomized Controlled Trial dari akibat water birth di Kanada,
tidak menemukan perbedaan pada ibu risiko rendah dan adanya tanda infeksi pada
ibu dengan ruptur membran ketuban. Penelitian tahun 1999 tentang kultur bakteri
umumnya ada pada kran air ditemukan, namun janin yang terinfeksi bakteri
Sebaiknya ada protokol ketat untuk menjaga kebersihan kolam antara persalinan
satu dengan yang lain (terutama di rumah sakit), karena ada sedikit risiko
perpindahan bakteri dari bayi ke bayi atau ibu ke ibu. Selain itu biasanya pada
4). Hipoksia
sambil bayi merespon stimulasi baru yaitu pertama kali mengisi paru-parunya
bermanfaat dalam proses transisi bayi untuk hidup di luar uterus. Ini akan
tenggelam jika bayi menghirup air atau bernapas dalam air. Secara teoritis risiko
27
terjadinya aspirasi air pada water birth sekitar 95%. Risiko masuknya air ke dalam
paru-paru bayi dapat dihindari dengan mengangkat bayi yang lahir sesegera
pembekuan darah setelah persalinan, dan juga risiko infeksi. Menurut British
Medical Journal (BMJ) bulan juni 2005, bayi-bayi dengan sendirinya tidak akan
7) Tidak ada komplikasi kehamilan (preeklampsia, gula darah tak terkontrol, dll)
28
1) Infeksi yang dapat ditularkan- melalui kulit dan darah
3) Herpes- genitalis
4) HIV, Hepatitis
7) Makrosomia
8) Mekonium
Perkembangan paru pasca lahir dapat dibagi menjadi dua fase, tergantung
pertama, yang meluas sampai umur 18 bulan sesudah lahir, ada kenaikan yang
tidak seimbang pada permukaan dan volume ruang yang terlibat dalam pertukaran
gas. Volume kapiler meningkat lebih cepat daripada volume ruangan udara, dan
alveolus. Proses ini terutama akti selama awal masa neonatus dan berbeda dengan
sebelumnya, dapat mencapai sempurna pada umur 2 tahun pertama bukan umur 8
kompleks, tidak hanya karena perkembangan sekat-sekat yang baru tetapi juga
karena pemanjangan dan pelipatan struktur alveolus yang ada. Segera sesudah
29
lahir, sistem kapiler ganda yang terdapat di dalam sekat alveolar janin berfusi
menjadi satu sistem tunggal yang lebih tebal. Pada saat yang sama, cabang-cabang
arteri dan vena baru berkembang dalam sistem sirkulasi asinus dan otot mulai
Selama fase kedua, semua ruangan tumbuh lebih proporsional satu sama lain.
Walaupun ada sedikit pertanyaan apakah alveolus masih dapat dibentuk, sebagian
besar pertumbuhan terjadi melalui penambahan volume alveolus yang telah ada.
b. Pernapasan Pertama
diperlukan untuk mengembangkan paru yang tidak mengandung udara lebih tinggi
daripada tekanan yang diperlukan pada setiap masa kehidupan yang lain; tekanan
ini berkisar dari 10-50 cm H2O selama interval 0,5 sampai 1,0 detik dibanding
dengan sekitar 4 cm untuk pernapasan normal bayi cukup bulan dan orang
lebih rendah. Tekanan yang lebih tinggi diperlukan untuk memulai pernapasan
napas kecil) serta viskositas cairan yang tetap berada dalam jalan napas, guna
30
menetap sesudah pernapasan pertama dan menjadi FRC. Sebagian besar cairan di
dalam paru diambil oleh sirkulasi paru, yang bertambah beberapa kali lipat pada
saat lahir karena semua curah ventrikel kanan menyebar ke bantalan vaskular
paru. Sisa cairan dikeluarkan melalui saluran limfe paru, dihembuskan oleh
neonatus, ditelan, atau diaspirasi dari orofaring; pengeluaran cairan paru ini dapat
terganggu pada keadaan pasca-seksio sesaria, cedera sel endotel, atau sedasi
neonatus.
kepentingan relatifnya belum pasti. Rangsangan ini meliputi penurunan PO2 dan
pH, serta peningkatan PCO2 akibat adanya gangguan pada sirkulasi plasenta,
redistribusi curah jantung sesudah talipusat diklem, penurunan suhu tubuh, dan
Selama tidur pada usia bulan pertama, normal normal cukup bulan
bergeser dari irama teratur ke episode apnea intermitten siklik yang singkat, lebih
lazim terjadi pada bayi prematur, yang dapat mengalami jeda selama 5-10 detik
diikuti dengan ledakan pernapasan cepat dengan frekuensi 50-60/menit selama 10-
15 detik. Jarang disertai perubahan warna atau perubahan frekuansi jantung, dan
sering berakhir tanpa alasan yang jelas. Pernapasan periodik intermitten biasanya
menetap sampai bayi prematur berumur 36 minggu usia kehamilan. Jika bayi
31
pernapasan periodik menjadi pernapasan teratur. Transfusi sel darah merah atau
Pernapasan periodik tidak memberikan arti prognostik, hal ini merupakan suatu
dari orang dewasa. Dalam responnya terhadap kadar O2 yang rendah, neonatus
tidak terus menerus menaikkan ventilasi, dan seringkali ventilasi menurun sampai
di bawah kadar garis dasar. Kadar CO2 tidak naik pada saat ventilasi menurun,
ada. Mekanisme untuk tidak adanya kenaikan yang bertahan pada ventilasi selama
perubahan dalam sifat-sifat mekanik paru dan jalan napas, maturasi kemoreseptor
karotis, dan perubahan dalam sifat-sifat seluler dan membran neuron sentral
kombinasi. Hal yang penting secara klinis adalah, bahwa jaringan neonatus tahan
terhadap kekosongan O2 dan tidak mudah terkena jejas seperti jaringan orang
dewasa. Hal ini terutama berlaku pada jantung dan otak serta ginjal, organ yang
32
diketahui sensitif terhadap hipoksia dan iskemia pada binatang atau manusia
matur .
1. Lebih baik selalu didampingi suami, karena peran suami sangat penting
mempersiapkan kelahiran.
5. Tidak dapat dilakukan oleh ibu yang memiliki panggul kecil, sehingga harus
6. Bila bayi beresiko sungsang lebih baik hindari melakukan waterbirth, karena
7. Bila sang ibu memiliki penyakit herpes, bisa beresiko menularkan penyakit
tersebut melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi, karena kuman
8. Tidak dapat dilakukan jika air ketuban pecah terlebih dahulu. Karena
dikhawatirkan air akan terminum oleh bayi dan tersangkut diparu parunya.
33
BAB 3
3.1 Kesimpulan
belum populer. Metode water birth merupakan metode alternative bagi ibu hamil
keuntungan lebih rileks dan dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan sampai
sekitar 80%.
Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan
rileks, pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin ( semacam
morfin yang dibentuk oleh tubuh sendiri ) untuk mngurangi rasa sakit. Air hangat
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada dosen pembimbing dapat memberi kritik dan sarannya agar
water birth ini sehingga tema ini lebih dapat berkembang dan bermanfaat.
34
DAFTAR PUSTAKA
Alfirevic, Z., et al.2006. Immersion in water during labour and birth (Royal
at: http://www.americanpregnancy.org.
Garland, D., Choo, YP, Coe, M. 2004. In the use of water in labour and birth-The
Guidelines for water birth at OHSU.2001. Oregon health and sciences university
/OHSU_2001-guidelines.PDF.
Harper, B. 2000. In what prevents baby from breathing under water? In waterbirth
thing_under_water.pdf.
at: http://data.memberclicks.com/site/wi/MidirsarticleBH.pdf.
35
DAFTAR ISI
36
MAKALAH
METODE WATER BIRTH DALAM PERSALINAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
ANDRIYANTO
1723002
37
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat allah SWT,karena berkat rahmat dan karunia
nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
Makalah ini di buat dengan bebagai observasi dan beberapa bantuan dari
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besar nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusun
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
38