Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Rhizobium is a group of soil bacteria that is able to fixing nitrogens from the atmosphere throught
symbiosis mechanism with legumes. It has an important role as a provider of nutrients the plants.
Regarding of the fact, this research was aimed to isolate the Rhizobium from root nodules of legumes
in peatland areas of State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau. The Rhizobium isolation was
conducted in Laboratory of Pathology Entomology and Microbiology of Faculty of Agriculture and
Animal Science. The root nodules of legumes were selected and sterilized using 10 % disinfectant
solution for 2 minutes before isolated. The Rhizobium colonies were isolated on Nutrient Agar (NA)
media. The results showed there were nine isolates of Rhizobium to be isolated. Macroscopic of the
colonies showed there were eight isolates of translucen (white-milk) and one isolate was yellowish-
white, with spherical on shape, flat edges, convex surface, and sticky textures of colonies. Microscopic
of cells were gram-negative bacill with varies of size i.e. 0.42 ± 0.19 µm to 1.075 ± 0.425 µm of length
and 0.25 ± 0.03 µm to 0.6 ± 0.15 µm in width. The Rhizobium isolates of Clitoria laurifolia, Acacia sp.,
and Albizia sp. were three fastest in growth.
31
Isolasi Bakteri Rhizobium dari Tumbuhan Leguminosa (Pamungkas dan Irfan)
32
Jurnal Agroteknologi, Vol. 9 No. 1, Agustus 2018 : 31-40
yang diperoleh disimpan dalam tabung reaksi Blok II. Lahan Gambut di sekitar
yang berisi medium NA miring sebanyak 1/3 Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM).
bagian dari tabung reaksi (sebagai kultur Kondisi lingkungan di lahan ini sebagian besar
murni) dan disimpan di dalam lemari pendingin selalu terendam air dan hanya kering pada
dengan suhu 4 °C sebagai koleksi. saat kemarau dalam waktu yang lama. Di
Pengamatan dilakukan secara sekeliling lahan ini terdapat drainase, akan
makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan tetapi tidak berfungsi. Jenis tanah di lokasi ini
makroskopis meliputi identifikasi bakteri adalah tanah bergambut sampai gambut
berdasarkan sifat-sifat morfologinya, yaitu sedang, dengan tingkat kematangan fibrik
warna koloni, bentuk koloni, dan tekstur koloni, sampai hemik. Jenis vegetasi yang tumbuh di
sedangkan pengamatan mikroskopis adalah lahan ini pepohonan dan semak belukar,
identifikasi bakteri di bawah mikroskop untuk seperti akasia, tenggek burung, alang - alang,
melihat bentuk sel, warna Gram, dan ukuran dan paku-pakuan.
sel. Blok III. Lahan Gambut di belakang
Fakultas Sains dan Teknologi. Area ini tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat drainase maupun saluran air alami
akan tetapi lahan ini tidak tergenang karena
Keadaan Umum Lokasi Penelitian merupakan dataran yang lebih tinggi dari
Blok I. Lahan Gambut di sekitar lokasi lainnya. Jenis tanah di lahan ini adalah
Laboratorium PEM dan Laboratorium tanah bergambut sampai gambut dangkal
Pemuliaan dan Genetika. Kondisi lingkungan dengan tingkat kematangan fibrik sampai
di lahan ini sebagian besar selalu terendam air hemik dan di lahan ini masih banyak
dan hanya kering pada saat kemarau dalam ditemukan seresah organik. Lokasi ini
waktu yang lama, hal ini dikarenakan tidak ditumbuhi berbagai jenis vegetasi yang
adanya drainase. Jenis tanah di lahan ini didominasi oleh pohon akasia yang telah
adalah tanah bergambut dengan tingkat berukuran besar dan tinggi. Hal ini
kematangan dari tingkat kematangan fibrik menyebabkan kondisi lingkungan di bawah
sampai saprik. Beberapa vegetasi yang naungan, sehingga sinar matahari hanya
tumbuh seperti tenggek burung, akasia, dan sedikit yang sampai pada permukaan tanah,
tumbuhan semak seperti paku-pakuan dan sedangkan semak belukar didominasi oleh
kantung semar. paku-pakuan.
Blok I (Sekitar Laboratorium PEM dan Lab. Blok II (Sekitar Gedung Pusat Kegiatan
Pemuliaan dan Genetika) Mahasiswa)
Blok III (Belakang Fakultas Sains dan Blok IV (Lahan Percobaan Fakultas Pertanian
Teknologi ) dan Peternakan)
33
Isolasi Bakteri Rhizobium dari Tumbuhan Leguminosa (Pamungkas dan Irfan)
34
Jurnal Agroteknologi, Vol. 9 No. 1, Agustus 2018 : 31-40
bertujuan untuk membongkar zat makanan tumbuhnya. Karakteristik bintil akar tumbuhan
untuk menjadi energi. leguminosa yang ditemukan dalam penelitian
Hasil penelitian Purwaningsih (2005) ini dapat dilihat pada Tabel 3.
menyatakan bahwa kegagalan pembentukan Pengambilan tumbuhan leguminosa
bintil akar oleh bakteri Rhizobium dapat yang tepat untuk diisolasi bintil akarnya adalah
dihambat oleh zat penghambat yang dihasilkan yang masih berada pada masa pertumbuhan
jamur yang tumbuh berlimpah di tumpukan (fase vegetatif). Tumbuhan leguminosa muda
bahan organik (seresah). Lahan gambut di lebih banyak memiliki bintil akar yang efektif
Blok III memiliki seresah organik yang cukup berbanding dengan leguminosa yang berada
tebal berbanding 3 blok lainnya, sehingga sulit pada fase generatif. Tumbuhan leguminosa
untuk menemukan tumbuhan leguminosa yang pada saat pertumbuhan vegetative akan lebih
memiliki bintil akar atau sangat sedikit jumlah aktif menyerap unsur hara dan bagian akar
bintil akar yang efektif. masih dalam keadaan lunak sehingga
Tumbuhan Acasia sp. (akasia) memudahkan bakteri Rhizobium untuk masuk
memiliki bintil akar paling besar yang ke dalam jaringan akar dan membentuk nodul.
berukuran rata - rata panjang 1,3– 11 mm dan Bintil akar efektif pada tumbuhan leguminosa
diameter 1,1 – 5,1 mm, sedangkan tumbuhan tua jumlahnya menurun dan banyak yang
leguminosa yang memiliki bintil akar paling kosong, sehingga leguminosa tua akan
kecil adalah tumbuhan P. javanica (kacang- kekurangan suplai Nitrogen dari bakteri
kacangan) yang memiliki bintil akar berukuran simbiosisnya. Tumbuhan leguminosa yang
diameter rata-rata 0,95 – 2,7 mm. Setiap dipanen muda akan memiliki kandungan
tumbuhan leguminosa memiliki bentuk dan Nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan pada
ukuran bintil yang berbeda – beda yang saat dipanen tua (Sutedjo et al., 1991).
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat
35
Isolasi Bakteri Rhizobium dari Tumbuhan Leguminosa (Pamungkas dan Irfan)
tumbuhan Clitoria laurifolia Poir. dari Acasia sp. dan Albizia sp. juga
memperlihatkan pertumbuhan koloni yang memperlihatkan pertumbuhan koloni yang
sangat cepat. Ukuran koloni pada 24 jam cepat, setelah isolat dari dari tumbuhan C.
inkubasi dapat mencapai panjang 5,3 cm dan laurifolia Poir. Isolat dari tumbuhan P. javanica
lebar 2,9 cm sampai berukuran panjang 8,8 cm dan M. invisa paling lambat pertumbuhannya.
dan lebar 5,3 cm pada 8 hari inkubasi. Isolat
Koloni tunggal
Gambar 2. Hasil Isolasi dan Pemurnian Sel Rhizobium dari Bintil Akar Tumbuhan Leguminosa.
Tiga isolat yang berasal dari yang baik dan cepat dalam skala laboratorium
tumbuhan C. laurifolia Poir., Acasia sp., dan diharapkan juga dapat terjadi saat
Albizia sp. sangat baik untuk dijadikan stok diinokulasikan ke lapangan sebagai
pembuatan biofertilizer. Pertumbuhan koloni biofertilizer.
Pewarnaan gram dilakukan pada isolat karena semakin tua umur sel akan berubah
murni (kultur murni) yang berumur 18 jam bentuk. Dwijoseputro (2010) mengatakan
inkubasi dengan tujuan agar bentuk sel yang bahwa bentuk tubuh (sel) bakteri dipengaruhi
akan diamati berada pada bentuk sebenarnya, oleh keadaan medium dan usia bakteri.
36
Jurnal Agroteknologi, Vol. 9 No. 1, Agustus 2018 : 31-40
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 4. a) Tumbuhan Clitoria laurifolia Poir., b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari
tumbuhan C. laurifolia Poir
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 5. a) Tumbuhan M. invisa, b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan M. invisa.
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 6. a) Tumbuhan Acasia sp., b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan Acasia
sp.
Pembesaran 1000 X
37
Isolasi Bakteri Rhizobium dari Tumbuhan Leguminosa (Pamungkas dan Irfan)
a B c d
Gambar 7. a) Tumbuhan M. pudica, b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan M. pudica
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 8. a) Tumbuhan Glycine sp., b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan Glycine
sp
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 9. a) Tumbuhan M. vigra, b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhanM. vigra.
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 10. a) Tumbuhan Albizia sp., b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan Albizia
sp.
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 11. a) Tumbuhan P. javanica, b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan P.
javanica.
Pembesaran 1000 X
a B c d
Gambar 12. a) Tumbuhan Uraria sp., b) bintil akar, c) hasil isolasi, dan d) sel Rhizobium dari tumbuhan Uraria sp.
38
Jurnal Agroteknologi, Vol. 9 No. 1, Agustus 2018 : 31-40
Albizia sp., Clitoria laurifolia Poir., Glycine Mulyadi, A. 2012. Pengaruh Pemberian Legin,
sp., M. invisa, M. pudica, M. vigra, P. Pupuk NPK (15:15:15) dan Urea pada
javanica, dan Uraria sp. Tanah Gambut Terhadap Kandungan N,P
2. Hasil pengamatan makroskopis, Total Pucuk dan Bintil Akar Kedelai
morfologi koloni berbentuk bulat, warna (Glycine max (L.) Mer.). Kaunia, 8 (1): 21-
koloni putih susu dan putih kekuningan, 29
tepi koloni rata, dan permukaan koloni Novriani. 2011. Peranan Rhizobium dalam
cembung. Hasil pengamatan mikroskopis Meningkatkan Ketersediaan Nitrogen bagi
sel seluruh isolat berbentuk batang (basil) Tanaman Kedelai. Agronobis, 3 (5):35-42
dan gram negatif. Ukuran sel bervariasi Nurhayati. 2011 Pengaruh Jenis Amelioran
antara panjang 0,42 ± 0,19 µm – 1,075 ± Terhadap Efektivitas Dan Infektivitas
0,425 µm dan lebar 0,25 ± 0,03 µm – 0,6 Mikroba Pada Tanah Gambut Dengan
± 0,15 µm. Kedelai Sebagai Tanaman Indikator. J.
Floratek, 6: 124 – 139
Saran Peoples, M.B., D.F. Herridge, And J.K. Ladha.
Perlu penelitian lanjutan untuk indentifikasi 1995. Biological Nitrogen Fixation: An
isolat biakan murni dan dikembangkan sebagai Efficient Source of Nitrogen For
inokulan (biofertilizer) pada budidaya tanaman Sustainable Agriculture Production. Plant
di lahan gambut. and Soil, 174: 3 – 28
Purwaningsih, S. 2005. Isolasi, Enumerasi,
DAFTAR PUSTAKA dan Karakterisasai Bakteri Rhizobium
Dari Tanah Kebun Biologi Wamena,
Agus, F. dan I.G.M. Subiksa. 2008. Lahan Papua. Biodiversitas, 6(2): 82-84
Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Purwaningsih, S. 2009. Populasi Bakteri
Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Rhizobium di Tanah pada beberapa
Tanah dan World Agroforestry Centre Tanaman dariPulau Buton, Kabupaten
(ICRAF). Bogor. 40 hal. Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara. J.
Armiadi. 2009. Penambatan Nitrogen Secara Tanah Trop., 14 (1): 65-70
Biologis pada Tanaman Leguminosa. Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi
Wartazoa, 19 (1): 23-30 Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Air
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Laut di Perairan Pantai Pondok Bali.
Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. 214 hal. Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. Universitas Padjadjaran Jatinangor. 76
1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Alih hal.
Bahasa oleh H. Susilo dan Subiyanto. Sari, P. 2010. Efektivitas Beberapa Formula
Universitas Indonesia. Jakarta. 428 hal. Pupuk Hayati Rhizobium Toleran Masam
Heliati, I. 2003. Teknik Isolasi Rhizobium Alam pada Tanaman Kedelai di Tanah Masam
dari Tanah. Prosiding. Temu Teknis Ultisol. Skripsi. Fakultas Sains dan
Fungsional Non Peneliti. Bogor. Hal. 62- Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
65 Maulana Malik Ibrahim Malang. 107 hal.
Husin, M. N. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Surtiningsih, T., Farida, dan T. Nurhariyati.
Cair NASA terhadap Nitrogen Bintil Akar 2009. Biofertilisasi Bakteri Rhizobium
dan Produksi Macroptilium pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L)
atropurpureum. Agripet, 12 (2): 20-23 Merr.). Berk. Penel. Hayati, 15: 31–35
Lestari, A. P. 2009. Pengembangan Pertanian Sutedjo, M. M., A. G. Kartasapoetra, dan RD.
Berkelanjutan Melalui Subtitusi Pupuk S. Sastroatmodjo. 1991. Mikrobiologi
Anorganik dengan Pupuk Organik. Jurnal Tanah. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 446
Agronomi, 13 (1): 38-44 hal.
Manalu, M. H. I. 2011. Aplikasi Bakteri Utomo, B. 2008. Eksplorasi Fungi pada Tanah
Penambat Nitrogen Dengan Media Tanah Gambut yang Berada pada Lapis Fibrik,
Gambut Terbakar Dan Tidak Terbakar Hemik, dan Saprik. Media Unika No. 73
Pada Semai Acacia Crassicarpa Cunn. edisi ke 4
Ex-Benth. Skripsi. Fakultas Kehutanan Waluyo. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM
Institut Pertanian Bogor. 63 hal. Press. Malang. 87 hal.
Martani, E., S. Margino, D. Indradewa and A.
Supriyo. 2011. Isolation and Selection of
Rhizobium Tolerant to Pesticides and
Aluminum from Acid Soils in Indonesia. J.
Trop. Soils, 16 (1) : 47-54
39
Isolasi Bakteri Rhizobium dari Tumbuhan Leguminosa (Pamungkas dan Irfan)
40
Volume 9 Nomor 1, Agustus 2018 PRINT ISSN 2087-0620
ONLINE ISSN 2356-4091
PERTUMBUHAN PADI GOGO PADA MEDIUM ULTISOL DENGAN APLIKASI BIOCHAR DAN
ASAP CAIR
Application of Biochar dan Liquid Smoke to the Growth of Upland Rice (Oryza sativa. L) on Ultisol
Medium
John Ivan Ndruru, Nelvia dan Adiwirman ................................................................................................ 9 -16
SELEKSI BEBERAPA GENOTIPE PADI SAWAH LOKAL (Oryza sativa L.) TERHADAP CEKAMAN
KEKERINGAN MENGGUNAKAN POLYETHYLENE GLYCOL (PEG) PADA FASE
PERKECAMBAHAN
Selection of Many Genotypes the Rice Paddy Local (Oryza sativa L.) Against Drought Stress Using
Polyethylene Glycol (PEG) in the Phase of Germination
Shinta Sawitri, Rabbana Saragih dan Ervina Ariyanti ............................................................................. 23 - 30
UJI PESTISIDA NABATI SIRIH HUTAN (Piper aduncum L.) TERHADAP LARVA KUMBANG
TANDUK Oryctes rhinoceros L. PADA TANAMAN KELAPA SAWIT
Test of Piper Bettle Forest (Piper aduncum L.) Against The Larvae Horn Beetle Oryctes rhinoceros
L. On Palm Oil Crop
Joni Irawan, Rusli Rustam dan Hafiz Fauzana ........................................................................................ 41 - 50