You are on page 1of 7

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN F.1.
TATANAN PHBS DIRUMAH TANGGA DI DESA SUMBER TETES

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Program Dokter Internsip
Di Puskesmas Patuk I

Disusun Oleh :
dr. Luhur Anggoro Sulistio

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA


PUSKESMAS PATUK I, KABUPATEN GUNUNG KIDUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
FEBRUARI – MEI 2016
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN F.1.
TATANAN PHBS DIRUMAH TANGGA DI DESA SUMBER TETES

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Program Dokter Internsip
Di Puskesmas Patuk I

Disusun Oleh :
dr. Luhur Anggoro Sulistio

Telah diperiksa dan disetujui pada Mei 2016


Pendamping Dokter Internsip

dr. Muromi Nurillah


NIP. 1968100520021220034
A. LATAR BELAKANG
Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,
mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi
kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga.
Menciptakan hidup sehatpun sangatlah mudah serta murah, mengingat biaya yang
harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup
mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih
dan sehat agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia
wajib peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Perilaku merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman
dan kemauan terhadap sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup
merupakan wahana dimana mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak
berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat
menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup
yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh
anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama
untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan
membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam
rumah sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka
otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu
masyarakat. Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari
yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara
keseluruhan (totalitas)

B. PERMASALAHAN
Persentasse Pencapaian Rumah Tangga Yang berPHBS di Indonesia Berdasarkan
profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
Provinsi yang memiliki persentase tertinggi adalah :
 Jawa Tengah (88,57%)
 DIYogyakarta (87,38%)
 Kalimantan Timur (79,73%)
Provinsi dengan persentase PHBS yang rendah adalah :
 Sumatera Barat (17,97%)
 Banten (21,37%)
 Papua Barat (27,34%).
sumber : profil kesehatan Indonesia Tahun 2009
Walaupun secara keseluruhan di DIY termasuk kategoti yang sudah baik tapi
khusus di Gunung Kidul masih cukup rendah hal tersebut dikarenakan masyarakat
gunung kidul mayoritas sebagai petani dan peternak serta medan geografi yang
berupa pegunungan
C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Tujuan PHBS di Rumah Tangga
I. Tujuan Umum : Meningkatnya rumah tangga sehat di desa Sumber
Tetes Patuk Gunung Kidul.
II. Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS,
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
Manfaat PHBS di Rumah Tangga: rumah tangga meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, Anak tumbuh sehat dan cerdas,
Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
Manfaat PHBS bagi masyarakat : Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan yang sehat Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalah-masalah kesehatan, Masyarakat memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada, Masyarakat mampu mengembangkan Upaya
Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan
pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban,
kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.

D. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan tentang tatanan PHBS dilakukan pada hari Sabtu
tanggal 15 Maret 2016 di Dusun Sumber Tetes, Patuk, Wonosari, Gunung Kidul
Kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu kumpulan PKK sebanyak sekitar 30 orang.
Penyuluhan bertujuan memberikan informasi tentang tatanan PHBS dirumah
tangga, Dari kegiatan penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat lebih
memahami mengenai PHBS rumah tangga dan dapat dijalankan oleh keluarga Inti.
E. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan berdiskusi dan tanya jawab
mengenai materi yang telah disampaikan. Diskusi dilakukan dua arah dimana warga
masyarakat memberi pertanyaan dan menyampaikan keluhan yang ingin
disampaikan. Ternyata masih banyak warga masyarakat yang belum begitu
mengetahui apa itu tatanan PHBS rumah tangga akan tetapi setelah diberikan
penyuluhan masyarakat tertarik untuk mejalankan di keluarganya masing-masing.

Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip Pelaksana Kegiatan

dr. Muromi Nurillah dr. Luhur Anggoro Sulistio


DOKUMENTASI

You might also like