Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata kuliah lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Yang menyatakan,
Pasar modal merupakan sebuah tempat dimana terjadi arus modal baik dari dalam
maupun luar negeri. Pasar modal merupakan pilihan sumber pendanaan bagi perusahaan untuk
mendapatkan tambahan modal selain dari sector perbankan. Pasar modal juga memfasilitasi
para penyandang dana, yang dikenal dengan sebutan investor,untuk menginvestasikan dananya
pada perusahaan yang sesuai dengan karakteristik dan pilihan investor itu sendiri. Dengan
demikian, pemanfaatan dana dari pemilik modal akan lebih optimal melalui perantara pasar
modal.
Setiap pilihan investasi pasti mengandung resiko. Berinvestasi melalui pasar modal
juga memiliki resiko, disamping tingkat return yang menjanjikan bagi investor. Berbagai
kejadian fraud yang dilakukan oleh perusahaan dengan memanipulasi angka-angka akuntansi
dan menyebabkan kerugian bagi investor dan kreditur telah mewarnai dunia pasar modal.
Kasus yang paing terkenal sepanjang sejarah adalah kasus Enron pada 2001 silam, perusahaan
raksasa tambang asal US yang memanipulasi laporan keuangannya dengan menyeret auditor
eksternal sekelas Arthur Anderson untuk membantu menjalankan niat jahatnya. Dampak kasus
Enron sangat mengguncang pasar saham dunia. Kasus Enron juga berdampak pada kredibilitas
Kantor Akuntan Publik dan juga profesionalitas akuntan.
Berkaca dari kasus Enron, pasar modal kemudian menerapkan peraturan-peraturan dan
semakin meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas perdagangan sekuritas di pasar modal.
Perusahaan yang mendaftarkan diri di bursa wajib menyampaikan informasi melalui annual
report yang telah di audit oleh auditor independen. Keterlambatan penyampaian laporan akan
diberikan sanksi. Badan regulator pasar modal menciptakan seperangkat peraturan dalam
rangka melindungi kepentingan investor dan kreditur serta menjaga agar aktivitas pasar modal
tetap berjalan normal.
Selain resiko dan return, ada hal hal lain yang menjadi pertimbangan investor
melakukan investasi di pasar modal.investor akan mempertimbangkan banyak aspek
perusahaan melalui informasi yang diperolehnya, kemudian mengambil keputusan yang tepat
menggunakan informasi tertentu. Deegan (2007) menyatakan bahwa tingkat kecepatan pelaku
pasar modal dalam menyerap informasi dinyatakan dalam Hipotesis Efisiensi Pasar atau
(EMH). Bentuk efisiensi pasar dibedakan menjadi tiga. Pertama efisiensi bentuk lemah, dimana
pasar hanya menyerap informasi historis yang tersedia di pasar modal, dimana laporan
keuangan perusahaan pada dasarnya memang merupakan data masa lalu. Kedua, efisiensi
bentuk semi kuat. Efisiensi bentuk semi kuat diartikan bahwa pasar menyerap semua informasi
yang tersedia di pasar. Sedangkan bentuk efisiensi yang ketiga adalah efisiensi bentuk kuat,
dimana pasar tidak hanya menyerap informasi yang tersedia atau sudah dipublikasikan, namun
juga menyerap informasi yang bersifat privat atau belum di publikasikan. Dalam kondisi ini,
pasar berada dalam kondisi yang sangat ideal dan akses informasi tanpa batas. Semakin efisien
pasar, maka akan mengecilkan peluang investor untuk mendapatkan kesempatan memperoleh
tingkat return diatas abnormal (abnormal return).
Dari teori Eficiency Market Hypotheses (EMH) tersebut, kemudian banyak peneliti
yang ingin menguji konten nformasi yang disajikan dalam laporan keuangan, apakah memang
benar-benar dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan investor yang tercermin dalam
harga saham. Satu hal yang perlu dipertimbangkan, perkembangan arus informasi semakin
cepat dari waktu ke waktu. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat telah
mendukung persebaran arus informasi menjadi sedemikian lebih cepat dibandingkan pada
waktu yang lalu. Deegan (2007) menyatakan bahwa para investor telah mengantisipasi adanya
informasi pengumuman laba yang dilakukan oleh perusahaan, dalam artian telah memprediksi
seberapa tingkat laba dan telah menghitung perkiraan tingkat return yang diperoleh dan telah
tercermin dalam harga saham pada saat itu. Hal ini disebabkan karena informasi yang diberikan
perusahaan hanya bersifat tahunan, sedangkan transaksi investor di bursa bersifat harian.
Investor dengan sendirinya aktif mencari tahu mengenai informasi kinerja perusahaan dan
menggunakan prediksi untuk menghitung tingkat return yang kemungkinan dia akan peroleh.
Dengan demikian pada saat perusahaan menyampaikan informasi, pasar tidak menunjukkan
reaksi yang berlebihan. Dari fenomena tersebut kemudian timbul pertanyaan, lalu apakah
informasi akuntansi telah kehilangan relevansinya di dalam pengambilan keputusan investasi
yang dilakukan oleh investor? Jika konten informasi yang dimaksud hanya laba, maka investor
tentu tidak bisa mengambil keputusan secara lebih tepat, mengingat laba adalah produk akrual.
Dalam laporan keuangan banyak informasi yang disajikan selain laba, seperti asset dan
liabilitas. Namun kembali pada pertanyaan, apakah masih relevan digunakan? Mengingat
pengukuran yang dilakukan dalam informasi tersebut menggunakan prinsip historical cost dan
sudah bersifat masa lalu. Para akuntan terus berfikir agar informasi akuntansi tetap dapat
relevan digunakan untuk berbagai tujuan pengambilan keputusan penggunanya. Pada
perkembangan selanjutnya, IFRS hadir dengan mengusung konsep baru yaitu prinsip yang
dikenal dengan current value. Dengan telah bergesernya pradigma historical cost menuju
current value, IFRS berusaha meningkatkan tingkat relevansi informasi akuntansi, agar tetap
relevan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Selanjutnya
problem yang muncul adalah apakah ada perbedaan relevansi informasi akuntansi pada periode
sebelum dan sesudah penerapan IFRS? Pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan
berbagai riset yang meneliti mengenai hal tersebut.
Kesimpulan
Dari beberapa penelitian empiris yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan
IFRS membawa dampak pada peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi yang dapat
digunakan investor untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Para pelaku pasar modal
meyakini bahwa penerapan IFRS mampu meningkatkan kualitas standar akuntansi dalam
menghasilkan informasi akuntansi yang memiliki kualitas yang lebih baik. Penerapan IFRS
juga memberikan dampak positif bagi penurunan asimetri informasi dan juga kesalahan
manajemen dalam pengukuran laba. IFRS dianggap memberikan pengukuran laba yang lebih
baik dibandingkan dengan GAAP.
DAFTAR PUSTAKA
Biddle. 1995. The Predictive Ability and Value Relevance of Accounting Measures
Del Pilar Rodr´iguez Garc´ia, Martha, Alejandro, Klender Aimer Cortez, S´aenz, Alma
Berenice M´endez, S´anchez, H´ector Horacio Garza, Does an IFRS adoption increase value
relevance and earnings timeliness in Latin America?, Emerging Markets Review (2016)
Edwantiar,Gilang. 2016. Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Penerapan Konvergensi PSAK
Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia. Artikel Ilmiah Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Tsalavoutas et al. The transition to IFRS and the value relevance of financial statements in
Greece. The British Accounting Review 44 (2012) 262–277
https://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-
dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/ diakses pada 13 Juli 2018.