You are on page 1of 4

1.

Struktur Limfonodus

Tiap limfonodus merupakan struktur lembut dan berukuran kecil dengan diameter
kurang dari 3 cm dan mempunyai kapsul jaringan ikat yang biasanya dikelilingi oleh
jaringan lemak. Struktur ini mempunyai permukaan cembung yang ditembus oleh
pembuluh limfa aferen yang mempunyai katup, sehingga memastikan cairan limf
masuk ke dalam nodulus. Permukaan cekung nodus ini yakni hilus, merupakan
tempat arteri dan vena masuk dan keluar dari nodulus. Kemudian cairan limf
meninggalkan nodus melalui pembuluh limf eferen, yang juga terletak pada hilum.
Pembuluh limf eferen mempunyai katup yang mencegah regurgitasi cairan limf
kembali ke dalam nodulus.

Secara histologis, sebuah limfonodus dibagi menjadi tiga daerah: korteks,


parakorteks, dan medula. Ketiga daerah ini kaya akan suplai sinusoid, ruang lebar
berlapis endotel tempat cairan limf mengalir.

Korteks limfonodus

Limfonodus dikelilingi oleh jaringan lemak perikapsularis yang mengandung banyak


pembuluh darah, tampak di sini adalah arteriol dan venula

Kapsul jaringan ikat kolagen yang padat dan tak beraturan memberi juluran berupa
trabekula yang masuk ke dalam limfonodus, membagi bagian luar korteks menjadi
ruang-ruang yang inkomplit yang meluas hingga ke arah hilus Dari kapsul dan
trabekula akan dibentuk jejaring tiga dimensi yang terdiri atas jaringan ikat retikulum
yang menjadi kerangka limfonodus retikulum.

Pembuluh limf aferen menembus kapsul pada permukaan cembung nodus dan
menyalurkan cairan limf ke dalam sinus subkapsularis, yang terletak tepat di bawah
kapsul. Sinus ini berlanjut menjadi sinus kortikalis (sinus paratrabekularis) sejajar
dengan trabekula dan mengantarkan cairan limf ke dalam sinus medularis, pada
akhirnya memasuki pembuluh limf eferen. Sinus ini mempunyai jejaring sel
retikulum stelata yang prosesusnya berhubungan dengan sel lainnya dan epitel gepeng
selapis menyerupai endotel. Makrofag, menempel pada sel retikulum stelata,
memfagositosis benda asing. Sel limfoid dapat masuk atau keluar sinusoid dengan
cara lewat di antara lapisan sel gepeng.

Nodulus Limfatikus

Korteks limfonodus mengandung banyak agregasi limfosit yang disebut nodulus


limfoid yang strukturnya bulat. Bila nodulus limfoid terpotong melalui bagian tengah
maka akan terlihat bagian yang berwarna- lebih terang. Bagian berwarna-lebih terang
ini adalah pusat germinal nodulus limfoid dan menunjukkan bagian aktif proliferasi
limfosit.

Nodulus limfatikus ini merupakan tempat pembentukan sel B memori dan sel plasma.
Jaringan ikat retikular halus merupakan jaringan penunjang struktural utama
limfonodus dan membentuk pusat nodulus limfoid di korteks, korda medularis dan
seluruh sinus medularis di medula

Parakorteks

Daerah limfonodus di antara korteks dan medula ialah parakorteks. Daerah ini
mengandung sebagian besar sel T dan merupakan zona dependen-timus dari
limfonodus. Daerah ini adalah zona thymodependens (thymus dependent zone) dan
terutama ditempati oleh limfosit T. Ini juga merupakan daerah peralihan dari nodulus
limfoid ke korda medularis diselingi dengan sinus medularis yang mengalirkan limfe
dari nodus ke dalam pembuluh limfe eferen di hilus

Venula berendotel tinggi (HEV) terdapat dalam parakorteks. Limfosit meninggalkan


suplai vaskular dengan bermigrasi di antara sel kuboid dari endotel yang luar biasa ini
dan memasuki bagian dalam limfonodus. Sel B bermigrasi ke bagian luar korteks,
sedangkan sebagian besar sel T tetap dalam parakorteks.

Medula

Medula terdiri atas sinus limf yang membesar dikelilingi oleh sel limfoid yang
tersusun dalam kelompokan yang dikenal sebagai korda medularisl genjel-genjel
medula. Sel pada genjel-genjel medula (limfosit, sel plasma, dan makrofag) terbenam
dalam jejaring serat retikulum dan sel reticulum. Limfosit bermigrasi dari korteks
untuk memasuki sinus medularis, kemudian memasuki pembuluh limf eferen untuk
meninggalkan Iimfonodus.

Gambar 1. Letak jaringan limfatik

Gambar 2. Limfonodus pada region cervical

You might also like