You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA TN.

M
DENGAN OBSTRUKSI JAUNDICE DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF. Dr. MARGONO SEOKARDJO PURWOKERTO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Perioperatif

DISUSUN OLEH :

INES SELVIANA BRILANTINI


NIM. P1337420216049
III B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA TN. M
DENGAN OBSTRUKSI JAUNDICE DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF. Dr. MARGONO SEOKARDJO PURWOKERTO

Nama Mahasiswa : Ines Selviana Brilantini


NIM : P1337420216049
Tanggal, jam pengkajian : 12 Februari 2019, 11.00 WIB

I. PENGAKJAIN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Tn. M
b. Umur : 53 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Buruh
f. Suku : Jawa
g. Alamat : Dusun Bojong RT 01 RW 04, Kecamatan Kedungreja
h. No CM : 02078353
i. Diagnosa Medis : Obstruksi Jaundice
2. IDENTITAS ORANG TUA/PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 48 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Suku : Jawa
j. Alamat : Dusun Bojong RT 01 RW 04, Kecamatan Kedungreja
k. Hubungan dengan pasien : Istri
g. Asal pasien : Poli Bedah
A. POST OPERASI
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri
P : Luka post operasi laparotomy h0
Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut bagian kanan atas
S : Skala nyeri 7
T : Sering
2. Keluhan Tambahan : terdapat luka operasi dan drainage di perut, pasien
terlihat meringis kesakitan dan lemas.
3. Riwayat Penyakit : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
4. Riwayat Operasi/anestesi : Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi
5. Riwayat Alergi : Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi
6. Jenis Operasi : Laparatomi Eksplorasi
7. TTV
Suhu : 36.6 ºC
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 68 x/menit
TD : 140/75 mmHg
8. TB/BB : 170 cm/55 kg
9. Golongan Darah :B

RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
10. Status Emosional : Kooperatif
11. Tingkat Kecemasan : Cemas
12. Skala Cemas : 1 (Mengungkapkan kerisauan)
13. Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale) : Nyeri berat

0-1 2-3 4-5  6-7 8-9 10

P : luka post operasi laparotomy h0


Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut bagian kanan atas
S : Skala nyeri 7
T : Sering
14. Survey Sekunder
Normal Jika tidak normal, jelaskan
Bagian
Ya Tidak
Kepala 
Leher 
Dada 
Terpasang drainage, terdapat luka sayat bekas
Abdomen 
operasi
Genitalia  Terpasang DC
Integumen  Pucat dan berwarna kuning
Ekstremitas  Atas : tangan kiri terpasang infus

15. Hasil Data Penunjang


a. Laboratorium tanggal 7 Februari 2019
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 10.3 g/dl 13.2-17.2
Hematokrit L 28 % 40-52%
Eritrosit L 3.6 10^6/uL 4,4-5,9 10^6/uL
Leukosit H 13 10^3/uL 3,70-10,6 10^3/uL
Trombosit H 476 10^3/uL 150-440 10^3/uL
MCV L 78.5 fL 80-100 fL
MCH 28.8 Pg 26-34 pg
MCHC H 36.7 % 32-36 %
RDW H 20.3 % 11.5-14.5 %
Neutrofil 78.17 % 39.300-73.200 %
Limfosit L 16.74 % 18.000-108.300 %
Monosit 4.462 % 4.400-12.700 %
Eosinofil L 0.241 % 1.300-2.600 %
Basofil 0.382 % 8.000-8.300 %
KIMIA KLINIK
Albumin L 1.85 g/dL 3.4 – 5 g/dL
Kreatinin 0.72 mg/dL 0,60-1,32 mg/dL
Glukosa Sewaktu 102 mg/dL 74-140
Natrium L 132 mEq/L 136-146

Laboratorium tanggal 11 Februari 2019


Bilirubin Total 33.87 mg/dl
Bilirubin Direk 22.70 mg/dl
Bilirubin Indirek 6.17 mg/dl
b. Pemeriksaan EKG : Normal Sinus Rhythm

II. ANALISA DATA


DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS : Agen cidera fisik Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri
P : luka post operasi
laparotomy h0
Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut bagian kanan
atas
S : Skala nyeri 7
T : Sering
DO :
Pasien terlihat meringis
dan kesakitan.
Suhu : 36.6 ºC
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 68 x/menit
TD : 140/75 mmHg
DS : Faktor mekanik Kerusakan integritas kulit
Pasien mengatakan
terdapat luka operasi
DO :
Tedapat luka operasi
DS : Prosedur invansif Resiko infeksi
Pasien mengatakan luka
teasa sakit.
DO :
Luka telihat rembes.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invansif

IV. RENCANA KEPERAWATAN


Dx NOC NIC Rasional
I Tujuan : 1. Kaji tingkat, Untuk mengetahui
Setelah dilakukan frekuensi, dan tingkat nyeri yg
tindakan reaksi nyeri yg dialami pasien.
keperawatan dialami pasien.
selama 3 x 7 jam 2. Jelaskan pd Pemahaman pasien
diharapkan Rasa pasien sebab tentang penyebab
nyeri hilang / timbulnya nyeri nyeri yg terjadi akan
berkurang. mengurangi
Dengan kriteria ketergantungan
hasil : pasien dan
1. Klien dapat dapat memudahkan pasien
merasakan nyeri untuk diajak
berkurang atau bekerjasama dlm
hilang melakukan tindakan.
2. Pergerakan klien
dapat 3. Ciptakan Memberikan
beratambah. lingkungan yg ketenangan pada
3. Klien dapat tenang. pasien
mengatasi atau 4. Ajarkan teknik Dapat mengurangi
mengurangi nyeri distraksi dan rasa nyeri yg
relaksasi. dirasakan pasien.
5. Kolaborasi Obat analgesic dapat
dengan dokter membantu
untuk pemberian mengurangi nyeri.
analgesic,
2 Tujuan: 1. Kaji luas dan Pengkajian yg tepat
Tercapainya proses keadaan luka terhadap luka dan
penyembuhan luka serta proses proses penyembuhan
Dengan kriteria penyembuhanya akan membantu dlm
hasil : menentukan tindakan
1. Berkurangnya selanjutnya.
oedema
disekitar luka 2. Rawat luka Merawat luka dengan
2. Pus dan dengan baik dan teknik aseptic,dapat
jaringan benar menjaga kontaminasi
berkurang luka
3. Adanya jaringan 3. Kolaborasi
granulasi. dengan dokter Pemeriksaan kultur
pus untuk
mengetahui jenis
kuman dan antibiotic
yg tepat untuk
pengobatan.
Pemeriksaan kadar
gula dalam darah
untuk mengetahui
perkembangan
penyakit.

3 Tujuan : 1. Kaji adanya Pengkajian Untuk


Setelah dilakukan tanda-tanda mengetahui tindakan
tindakan penyebaran selanjutnya
keperawatan selama infeksi pd luka.
3 x 7 jam 2. Anjurkan Kebersihan diri yg
diharapkan tidak kepada pasien baik merupakan salah
terjadi penyebaran dan keluarga satu cara untuk
infeksi untuk selalu mencegah infeksi
Dengan kriteria menjaga kuman.
hasil : kebersihan diri
1. Tanda-tanda selama Untuk mencegah
infeksi tidak ada. perawatan. kontaminasi luka dan
2. Tanda-tanda vital 3. Lakukan penyebaran infeksi.
dlm batas normal. perawatan luka Untuk mempercepat
3. Keadaan luka secara aseptic kesembuhan,sehingga
baik. 4. Anjurkan pasien memperkecil terjadi
agar menaati penyebaran infeksi.
diet, latihan Antibiotika dapat
fisik, membunuh kuman
pengobatan yg
ditetapkan
5. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
antibiotic.
V. IMPLEMENTASI
Tanggal Dx Implementasi Respon pasien Paraf
12/2/19 I,II,III Mengkaji keluhan KU: lemah (Composmentis)
12.30 utama dan memonitor Suhu : 36.6 ºC
WIB TTV Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 68 x/menit
TD : 140/75 mmHg
I Mengkaji nyeri Pasien mengatakan nyeri
P : luka post operasi
laparotomy h0
Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut bagian kanan atas
S : Skala nyeri 7
T : Sering
13.00 II Mengkaji luas dan Pasien mengatakan lukanya
wib keadaan luka serta sakit dan senud senud.
proses penyembuhanya
13.15 II Memonitor kulit adaya
WIB kemerahan

13.30 III Merawat luka dengan Luka yang rembes diganti


WIB baik dan benar. perbannya

13.50 I,II,III Menciptakan Pasien istirahat


WIB lingkungan yang
nyaman.
13/2/19 I,II,III Memonitor keadaan KU : Baik (Composmentis)
08.00 umum pasien
WIB
09.00 I Mengajarkan pasien Pasien mengikuti instruksi
WIB nafas dalam. dan nyeri berkurang
11.15 II,III Mengajarkan pasien Pasien dan keluarga
WIB dan keluarga pasien kooperatif
untuk cuci tangan
Melakukan pergantian Pasien kooperatif
cairan infus.
12.00 Mengganti balutan luka Pasien kooperatif dan
wib pada perut pasien. terlihat kesakitan
Merawat luka dengan
baik dan benar.

12.30 I,II,III Memberikan terapi Obat masuk


WIB farmakologi.
Infus NaCl 0,9%
Ranitidine Amp (IV)
Ceftriaxone (IV)
13.00 Melakukan motivasi Pasien menuruti instruksi
WIB pada pasien untuk
miring kiri atau miring
kanan
13.45 Mengukur TTV TD : 130/80 mmHg
WIB N : 85 kali/menit
RR : 21 kali/menit
S : 37 C
14/2/19 I,II,III Mengkaji keadaan KU : baik (composmentis)
14.30 umum pasien
WIB

15.00 I Mengkaji nyeri Pasien mengatakan nyeri


WIB sudah berkurang
P : luka post op laparatomi
h2
Q : senud-senud
R : perut bagian kanan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
16.30 II,III Memantau luka operasi Luka sudah tidak rembes,
WIB tidak ada tanda-tanda
peradangan atau infeksi
18.15 I Memberikan terapi Obat masuk melalui IV
WIB injeksi ceftriaxone 1 x 1
g, ketorolac 1 x 30 mg
19.00 I,II,III Mengukur TTV TD : 130/80 mmHg
WIB N : 85 kali/menit
RR : 21 kali/menit
S : 37C
20.30 II,III Mengajarkan pasien Pasien dan keluarga
WIB merawat luka dengan kooperatif
benar
21.00 I,II,III Mengevaluasi kondisi Nyeri sudah berkurang,
WIB pasien tidak ada tanda-tanda
imnfeksi, luka terawat, dan
pasien telihat tenang.
VI. EVALUASI
Tanggal Dx Catatan perkembangan Paraf

14/2/19 I S : Pasien mengatakan nyeri berkurang


21.00
P : luka post op laparatomi h2
wib
Q : senud-senud
R : perut bagian kanan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
O : Pasien terlihat tenang
TD : 130/80 mmHg
N : 85 kali/menit
RR : 21 kali/menit
S : 37C
A : Masalah nyeri akut teratasi, dengan kriteria hasil nyeri
berkurang.
P : Hentikan intervensi
II S : Pasien mengatakan ada luka bekas operasi.
O : terlihat luka bekas opeasi di perut.
A : Masalah kerusakan integritas kulit teatasi sebagian,
dngan kriteria hasil adanya jaringan granulasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji luas dan keadaan luka serta proses
penyembuhanya
- Rawat luka dengan baik dan benar
- Kolaborasi dengan dokter
III S : Pasien mengatakan lukanya sedikit bersih karena sudah
dibersihkan setiap pagi, dan tidak rembes.
O : tidak ada kemrahan sebagai tanda-tanda infeki.
A : Masalah teratasi sebagian,dengan kriteria hasil tidak
ada tanda-tanda infeksi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan diri selama perawatan.
- Lakukan perawatan luka secara aseptic
- Anjurkan pasien agar menaati diet, latihan fisik,
pengobatan yg ditetapkan

You might also like