Professional Documents
Culture Documents
CPOB
Nama Kelompok :
Ajeng Shintia Fatmala (AKF 16013)
Diana Nitasari (AKF 16042)
Dicky
Emilia Kaita Lpeir (AKF 16059)
Ghivari Alfarisi (AKF 16074)
Juniyaton (AKF 16087)
Maria Felicia M.F.K (AKF 16099)
Nita Fentia Nanda (AKF 16122)
Rinda Puspita Sari (AKF 16143)
Yanisha Aflaha (AKF 16176)
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil kualitas dari sediaan yang
di produksi adalah ruang. Apabila ruang yang digunakan tidak sesuai dengan
ketentuan maka akan membuat kualitas sediaan kurang baik. Ruang didalam
industri terbagi menjadi beberapa ruang dan semua ruang tersebut juga dapat
mempengaruhi kualitas sediaan hasil produk yang di produksi di industri tersebut.
Sehingga ruang didalam industri juga harus diperhatikan kesesuainnya dengan
persyaratan ruang industri supaya tidak berpengaruh ke kualaitas hasil produk.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa ruang sangat berpengaruh dengan hasil
produk sehingga ada persyaratan untuk ruang dalam industri. Persyaratan tersebut
bertujuan agar kualitas hasil produk mempunyai kualitas yang sesuai dan bagus,
proses produksi tidak rancau, dan terjaga kemanannya saat melakukan kegiatan
industri. Tujuan dibuatnya persyaratan ruang didalam industri juga untuk menjaga
supaya tidak ada kontaminan di beberapa ruang yang memang dijaga tingkat
jumlah kontaminasinya, serta tujuan persyaratan yang lain adalah untuk
mempermudah alur kegiatan yang dilakukan di ruang produksi.
A. Ruang Kantor
1. Spesifikasi Ruang Kantor
2. Kantor Manager
Merupakan tempat kerja para manager yang mana manager ini
bertugas untuk memberikan pengarahan kepada para karyawan.
Kantor seorang meneger haruslah memenuhi beberapa persyaratan
seperti:
a) Ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pekerja. Standar
yang diperuntukkan bagi setiap pekerja paling tidak seluas 40
square feet. Atau setara dengan ukuran 3,7 m2 bagi setiap
pekerja.
b) Temperatur yang layak untuk sebuah ruang kerja, minimum 16
derajat Celcius sampai 22 derajat Celcius
c) Cahaya pada ruangan kantor dapat dilakukan menggunakan
cahaya alamai (matahari), maupun menggunakan cahaya buatan
(lampu)
3. Ruang Meeting
Memiliki fungsi sebagai tempat pertemuan atau rapat dari para
anggota atau pegawai dari perusahaan. Ruang meeting atau ruang
rapat pada industri harus memenuhi persyratan sebagi berikut:
a) Dinding
Dinding ruangan meeting dibuat anti gema suara dengan
menerapkan sistem “acoustic” dengan maksud:
1. Mencegah gema suara yang memantul dan menggaduhkan
bunyi asli
2. Mencegah penyerapan suara atau absorbsi sehingga suara
hilang dan menjadi kurang jelas
3. Membantu resonansi atau menguatkan suara.
b) Lantai
Lantai dibuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin dan
mudah dibersihkan. kemiringan dibuat sedemikian rupa
sehingga pemandangan peserta yang dibelakang tidak
terganggu oleh peserta yang dimuka Menurut hasil penyelidikan
yang dilakukan oleh Departemen Penerangan bersama Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa :
Jarak antara sandaran kursi adalah lebih kurang 90 cm, dengan
sudut penurunan ideal ke arah layar 6,28 terhadap garis
horizontal, berarti perbedaan tinggi kepala kursi yang berurutan
10 cm.
c) Ventilasi
Ventilasi untuk ruang meeting adalah penting oleh karena untuk
mengatur sirkulasi udara, agar udara kotor dalam ruangan
keluar dan udara bersih masuk sehingga peserta merasa
nyaman.
5. Ruang Administrasi
a) Kegiatan yang dilakukan dalam ruang adminisrasi meliputi:
1. Mengatur, mengelola dan melaksanakan administrasi keuangan
berdasarkan pedoman dan kebijakan serta prinsip-prinsip
keuangan serta bertanggung jawab atas tersusunnya laporan
keuangan dan divisi / unit usaha lainnya, menyusun dan
memantau anggaran dan pendapatan belanja perusahaan
sehingga dapat mengendalikan keuangan secara efektif dan
efisien.
2. Tersedianya dana untuk melancarkan kegiatan usaha perusahaan
3. Pengumpulan, menginput dan pengolahan laporan data dari
setiap hasil produksi kepada admin atau supervisor.
4. Controlling operasional atau pengawasan dari setiap hasil
produksi pada industri.
5. Mengatur penyediaan peralatan dan perlengkapan produksi yang
tepat guna untuk memudahkan karyawan dalam melakukan
pekerjaan.
b) Persyaratan ruang Administrasi
1. Pemeliharaan kebersihan ruang kantor, perlengkapan, dan
perabotan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus,
sehingga tercipta kantor yang bersih.
2. Luas ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pegawai.
Standar yang diperuntukkan bagi setiap pegawai paling tidak
seluas 40 square feet, atau setara dengan ukuran 3,7 m2 bagi
setiap pegawai. Apabila dalam satu ruangan terdapat seorang
kepala seksi dengan 4 (empat) pegawai, maka luas ruangan yang
harus disiapkan hanya untuk pegawai adalah 3,7 m x 5 pegawai
= 18,5 m2, belum termasuk ukuran untuk mobiler, perabot dan
peralatan kantor lainnya.
3. Dalam ruangan kantor perlu dipertahankan temperatur yang
layak untuk sebuah ruang kerja minimum 16 derajat Celcius
sampai 22 derajat Celcius. Dalam setiap ruang kerja perlu
diupayakan secara permanen sirkulasi udara segar atau udara
yang telah dibersihkan.
4. Dalam ruang kantor cahaya alami atau cahaya lampu yang
cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan
sedemikian rupa dan perlengkapan penerangan lampu disetiap
ruangan harus terawat dengan baik. Jangan sampai terjadi, ada
bola lampu dibiarkan mati.
5. Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya harus disediakan untuk para
petugas serta terpelihara kebersihannya.
6. Air bersih untuk keperluan minum pegawai harus disediakan
melalui pipa air minum atau disediakan tempat air minum
khusus.
7. Harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu
8. Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir.
9. Dalam ruang kerja harus disediakan kotak / lemari obat untuk
pertolongan pertama dan perlu disiapkan seorang pegawai atau
perawat yang terlatih untuk memberikan pertolongan pertama
pada kecelakaan.
10. Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk mengevakuasi
pegawai dari bahaya kebakaran harus disediakan secara
memadai termasuk lonceng (alarm) tanda bahaya kebakaran.
11. Kecelakaan dalam kantor yang menyebakan kematian atau
absen petugas lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak
yang berwajib.
6. Ruang Pemasaran
Kegiatan yang dilakukan dalam ruang adminisrasi meliputi:
a) Mengemban tugas dalam penjualan produk yang ada.
b) Merencanakan dan melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
pemantauan terhadap pelanggan secara berkesinambungan serta
memberikan saran dan masukan baik kepada Direksi maupun
kepada Divisi masing-masing dalam rangka lebih mengaktifkan
c) Melakukan Aktifitas promosi dalam lembaga kesehatan
Pemerintah atau Swasta.
d) Melakukan pemasaran ke lembaga atau institusi kesehatan
seperti Rumah Sakit Umum atau Pemerintah.
4. Pemeliharaan Ruang
Memelihara ruang bukan hanya tanggung jawab kepala kantor melainkan
seluruh pegawai dari tingkat rendah sampai tingkat atas. Meja dan kursi
dijaga kebersihannya, demikian juga mempunyai permukaan yang rapi,
selalu bersihkan barang-barang secara teratur terutama setelah
dipergunakan. Pemeliharaan ruang kantor harus dijaga kebersihan
ruangannya, berkas-berkas yang ada diruangan tersebut harus di tata
dengan rapi dan menjaga kelembaban udara yang ada dirungan tersebut.
Kalau bisa dibersihkan setiap hari biar tidak ada debu yang berterbangan
diruangan. Sedangkan Pada pemeliharaan ruang meeting, sebelum meeting
dimulai, berkas yang akan dibuat meeting dipersiapkan terlebih dahulu,
dan selama meeting dimulai dilarang makan diruang meeting tersebut.
B. Ruang Produksi
1. Spesifikasi Ruang Produksi
2) Ruang kelas II
Biasanya ruangan digunakan untuk penyiapan peralatan yang
akan digunakan di ruang kelas I.
3) Ruang kelas III
Biasanya ruangan digunakan untuk pembuatan sediaan semi
solid yang mudah terkontaminasi dengan bakteri atau
mikroorganisme.
4) Ruang kelas IV
Biasanya ruangan yang digunakan untuk pembuatan sediaan
serbuk dan kapsul.
b. Ruangan yang terdapat di ruang kelas E:
1) Ruang Staging
Ruang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku yang telah
ditimbang dan akan diserah terimakan ke ruang produksi. Bahan
baku ini disimpan untuk menunggu diolah pada proses produksi.
2) Ruang Solid Compound
Ruang ini digunakan untuk proses pencampuran bahan-bahan
yang telah ditimbang. Namun ruangan ini hanya digunakan
untuk pencampuran dalam proses pembuatan sediaan solid saja.
Proses pencampuran alat ini menggunakan mesin Diosna mixer.
3) Ruang drying
7) Ruang coating
Ruang coating adalah ruangan yang digunakan untuk proses
penyalutan tablet. Jika tablet memerlukan penyalutan, maka
tablet akan disalut menggunakan mesin penyalut Narong Rama
Cota.
8) Ruang filling kapsul
9) Ruang stripping
Ruangan ini digunakan untuk mengemas tablet, kaplet, kapsul
dalam bentuk strip dengan menggunakan mesin stripping
ACCEDE, Kung Long atau Chuan Yung.
10) Ruang blistering
Ruangan ini digunakan untuk mengemas kaplet dalam bentuk
blister menggunakan mesin blistering Lenze atau Ulhmann &
Duan Kwei.
11) Ruang liquid compound
Ruangan ini digunakan untuk pencampuran semua bahan yang
2) Ruang Riset
Ruang riset merupakan ruang tempat dilakukannya kegiatan
penelitian untuk mendapatkan atau menciptakan produk baru. Ruang
riset atau ruang penelitian harus memenuhi persyaratan seperti
berikut:
a) Memenuhi prinsip tata letak ruang yang harus mengakomodasi
kebutuhan semua fungsi yang diperlukan, kebutuhan spesifik
untuk hewan laboratorium (jika ada pengujian terkait hewan
coba), mengakomodasi penempatan peralatan laboratorium,
penempatan alat-alat keselamatan dan dapat mengakomodasi
kebutuhan peralatan ME (mechanical and electronic). Dalam
tata letak ruang perlu diperhatikan kebutuhan peneliti terkait
dengan sisi alur kerja dan kelengkapan ruang, serta harus
memenuhi kaidah perancangan tekanan dan aliran udara.
b) Memenuhi prinsip arah aliran udara dengan melakukan
pengaturan tekanan udara, dan memperhatikan juga prinsip
pengelolaan limbah cair dan padat.
c) Komponen mekanikal, elektrikal, plumbing, peralatan
laboratorium serta alur kerja yang mungkin akan mempengaruhi
tata alir udara di dalam ruang laboratorium.
d) Pemenuhan standar atas jenis bahan yang dipakai (lantai,
dinding, plafon, pintu, jendela, ducting, pemipaan dan lainnya)
5) Ruang Penyimpanan
a) Pengertian
Ruang penyimpanan merupakan sarana pendukung kegiatan produksi
dan operasi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan
baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain
untuk penyimpanan, area ini juga berfungsi untuk melindungi bahan
(baku, pengemas dan produk jadi ) dari pengaruh luar dan binatang
pengerat,serangga, serta melindungi produk obat dari kerusakan.
1) Cahaya
Cahaya yang cukup dibutuhkan di ruang produksi karena jika tidak
ada cahaya yang cukup maka proses produksi akan terkendala
karena jika cahaya tidak cukup di ruang produksi dapat
mengganggu penglihatan personalia yang sedang melakukan proses
produksi sehingga bisa menyebabkan kekeliruan dalam proses
produksi.
2) Suhu
Suhu ruangan yang tidak stabil dapat mempengaruhi bahan yang
digunakan untuk produk sediaan yang akan diproduksi. Karena ada
bahan yang bisa rusak saat suhu ruangan tinggi sehingga kestabilan
suhu ruangan sangat dibutuhkan di ruang produksi.
3) Kelembaban
Kelembaban di ruang produksi juga perlu dijaga karena jika ruang
produksi terlalu lembab atau terlalu kering juga dapat berpengaruh
mikroba yang terdapat di ruang produksi. Sehingga kelembaban di
ruang produksi harus dijaga untuk meminimalisir mikroba yang ada
di ruang produksi.
4) Kontaminasi mikroba
Kontaminasi mikroba di dalam ruang produksi harus diminimalisir
karena dapat mempengaruhi kualitas produk sediaan yang
dihasilkan. Karena apabila produk sediaan terkontaminasi oleh
mikroba maka kualitasnya sudah tidak baik lagi. Bahkan apabila
kontaminasi mikroba berjumlah besar dapat menyebabkan produk
sediaan rusak.
5) Kontaminasi partikel
Sama halnya dengan kontaminasi mikroba, kontaminasi partikel
juga harus diminimalkan di ruang produksi karena kontaminasi ini
dapat berpengaruh pada kualitas produk sediaan. Partikel yang
dapat mengkontaminasi ini biasanya terdapat pada air dan udara.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengandalikan kondisi tersebut,
maka setiap ruang produksi diwajibkan memiliki Air Handling
System (AHS) atau Air Conditioner (AC) yang dapat mengontrol
dan mengatur suhu ruangan pada ruang produksi melainkan juga
dapat menjaga kelembaban ruangan, ruang produksi juga wajib
dibersihkan sebelum digunakan dan setelah digunakan serta dijaga
kebersihannya saat ruang produksi digunakan yang bertujuan
supaya meminimalisir kontaminasi baik kontaminasi mikroba
maupun kontaminasi partikel, ruang produksi juga harus dilengkapi
dengan cahaya yang cukup supaya tidak menghambat saat
melakukan kegiatan produksi.
Luas area kerja atau area produksi dan area penyimpanan bahan
atau produk sediaan yang dalam proses produksi hendaknya
memadai supaya penempatan bahan dan peralatan secara teratur
dan sesuai dengan alur proses produksi untuk memnimalisir
kekeliruan dalam proses produksi. Permukaan dinding, atap dan
lantai bagian dalam ruang produksi diharuskan permukaannya
halus, bebas retak dan sambungan terbuka supaya pelaksanaan
pembersihan bisa lebih mudah dan efektif sehingga dapat
meminimalisir adanya kontaminasi.
7. Alur Produksi
a. Ruang Penimbangan
Proses produksi diawali dengan penimbangan bahan awal yang
telah diluluskan oleh Pengawasan Mutu dan masih belum
kedaluwarsa yang boleh diserahkan hedaklah diperiksa ulang
keberannya dan ditandatangani oleh supervisor produksi sebelum
dikirim ke area produksi dan jika memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan maka tidak akan dikembalikan ke gudang penyimpanan.
b. Ruang Antara
2) Laboratorium Radioisotop
4. Pemeliharaan Laboratorium
Pemeliharaan di laboratorium dilakukan untuk menjaga perlatan, bahan,
dan ruangan laboratorium. Pemeliharaan laboratorium perlu dilakukan
karena komponen-komponen yang terdapat di laboratorium sangat
berpengaruh dengan penelitian atau pengamatan yang akan dilakukan.
Karena apabila ada beberapa komponen yang tidak dipelihara atau
dirawat dengan baik dan akan rusak maka hal itu dapat menyebabkan
terhambatnya proses penelitian yang akan dilakukan di laboratorium.
D. Ruang Lain-Lain
1. Ruang istrahat
Merupakan ruangan yang dibangun atau didirikan guna untuk keryawan,
pengunjung dan pekerja beristihat. Dibangun dengan dengan spesifik
bangunan diluar area kerja, biasa dibangun dekat taman diarea yang sejuk,
yang bisa membuat orang santai. Disediakan juga area bebas merokok
disekitar ruangan istirahat. Ruangan ini harus dipisahkan dari area
produksi dan laboratorium pengawasan mutu.
2. Ruangan toilet
Toilet tidak boleh berhubungan langsung dengan area produksi dan area
penyimpanan. Kegiatan pada ruangan ini meliputi: mencuci tangan, buang
air kecil dan buang air besar.
Syarat bangunan ruang Toilet
6. Ruang Loker