Professional Documents
Culture Documents
NIM : 201704028
Kelas : 1A / D3 KEPERAWATAN
1. Maternity Nursing/perawatan ibu hamil/ perawatan anak bayi/ cara menyusui dan
memberikan makanan pada bayi
Suku ke 1 : Dayak
Kasus maternity?
Suku Dayak Sangat Menjaga Kehamilan (borneonews, 2015)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Masyarakat suku dayak biasanya melakukan beberapa ritual adat untuk ibu hamil
di sukunya. kegiatan yang biasa dilakukan keluarga bagi seorang perempuan
hamil ialah Ngehet Kahang Badak (biasanya dilakukan pada bulan ketiga
kehamilan). Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan tubuh sang ibu dan
cabang anak yang dikandung. Upacara ini biasa dilaksanakan dengan
mengikatkan sesuatu yang disebut palis pangereng (sejenis ikat pinggang) pada
pinggang perempuan hamil. Upacara selanjutnya yaitu manyaki tihi, yaitu
mamalas (mengoleskan) darah ayam atau babi ke tubuh perempuan hamil de-
ngan diiringi doa manyaki tihi. Upacara ini biasanya dilakukan keluarga pada
bulan kelima kehamilan. Adapun upacara ritual selanjutnya adalah manggantung
sahur kehamilan. Tujuannya supaya perempuan itu selamat dan tanpa halangan
ataupun rintangan fatal saat melahirkan. Upacara ini biasanya di laksanakan
mulai 6-7 bulan usia kehamilan. Selain upacara-upacara tadi juga masih banyak
yang dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil terutama pantangan atau
amalan kehamilan. Beberapa pantangan itu di antaranya, tidak boleh berkata bo-
hong, tidak boleh meminta milik milik orang lain tanpa izin dari pemiliknya meski
berniat melapor kemudian, tidak boleh menertawakan kejelekan wajah orang
lain atau hal-hal aneh pada orang lain, tidak boleh duduk di jalan masuk atau
pintu rumah, tidak boleh membicarakan kejelekan orang lain (menggosip), tidak
boleh melilitkan handuk pada leher sewaktu berangkat atau sesudah mandi, dan
tidak boleh pelit bila ada yang minta sedekah sepanjang tidak merugikan atau
dipaksakan. (borneonews, 2015)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Pengaruh dari beberapa ritual adat yang ada pada suku Dayak terhadap
kesehatan sedikit kurang baik dilakukan pada ibu hamil, seperti pada Ritual
Ngehet Kahang Badak yakni dilakukan dengan mengikatkan semacam ikat
pinggang pada pinggang ibu hamil. Pemakaian ikat pinggang tersebut kurang baik
dilakukan jika dilihat dari segi kesehatan karena dapat berdampak buruk
terhadap janin yang ada di dalam kandungan wanita hamil tersebut yang
memakainya. (borneonews, 2015)
Suku Ke 2 : Bugis
Kasus maternity?
Konsep perawatan kehamilan etnis bugis pada ibu hamil (Hesty¹, 2013)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Masyarakat Bugis yang masih menyakini dukun bayi sebagai penolong
persalinan, pada awal masa kehamilan atau masa trimester 1 akan mengadakan
Makkatenni Sanro, ritual tersebut dimaksudkan untuk mempercayakan
keselamatan kehamilan pada seorang dukun, hal ini tentunya dengan
persetujuan para keluarga ibu hamil. Sedangkan menurut bidan sebagai informan
pada masa trimester 1 merupakan masa ibu hamil harus banyak-banyak istirahat
dan memenuhi kebutuhan nutrisi bagi kehamilannya. Dalam penelitian Saswita
(2011), pemberian minuman jahe efektif dalam menurunkan mual muntah pada
ibu hamil Trimester I. Mereka menghubungkan kebiasaan makan di setiap
Negara dan memperkirakan bahwa mual muntah yang terjadi pada ibu hamil ada
hubungannya dengan kebiasaan makan. Penelitian ini ibu hamil memiliki cara
yang berbeda-beda dalam upaya perawatan kehamilannya. Pada trimester kedua
masih ada informan ibu hamil merasakan ngidam, yang menyebabkan ibu hamil
merasa mual terus dan muntah-muntah. Namun, adapula informan yang
mengungkapkan bahwa masa ini rasa mual akan mulai berhenti dan nafsu makan
sudah mulai ada pada bulan ke empat. Pada masa tirmester kedua ibu hamil
harus lebih selektif dalam memilih makanan, posisi plasenta dan kesempurnaan
janin sudah mulai dicek, serta melakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran tekanan darah di setiap pemeriksaan yang harus rutin dilaksanakan
dalam empat minggu sekali. Sedangkan informan keluarga ibu hamil
mengajarkan 9 dan mengenalkan pantangan-pantangan kehamilan pada
trimester kedua ini. Beberapa informan juga tidak melakukan upaya perawatan
apapun terhadap kehamilannya. Pemberian berbagai macam pantangan selama
ngidam, bertujuan agar ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang
tentang perawatan kehamilan akan terhindar dari hal-hal yang dapat
membahayakan kehamilan. Dalam masa perkembangan janin trimester ketiga,
informan mengadakan ritual yang disebut ma’cera wettang. Ritual ini merupakan
budaya masyarakat Bugis dalam kehamilan yang dilaksanakan pada bulan ke
tujuh kehamilan atau memasuki trimester ketiga, masa anggota tubuh janin telah
lengkap. Ritual ini dipercaya dapat menjadikan posisi janin sempurna, persalinan
lancar dan tidak ada gangguan dari makhluk-makhluk halus. Hingga saat ini
informan juga masih percaya terhadap bantuan dukun bayi dalam merawat
kehamilannya. Berdasarkan hasil observasi, ritual ma’cera wettang dihadiri oleh
banyak tamu yang merupakan keluarga dan kerabat dekat ibu hamil. Para tamu
yang berdatangan memberikan ucapan selamat kepada ibu hamil, setelah
pemberian ucapan selamat selesai, para tamu dipersilahkan untuk menyuguhi
hidangan yang tersedia. Proses ma’cera wettang kemudian dimulai dengan
memanggil seorang dukun bayi yang dipercaya dapat merawat ibu hamil dan
bayinya kelak. Dalam proses ma’cera wettang tersebut dukun menggunakan
minyak goreng yang dicampur bawang merah untuk mengurut perut ibu hamil.
Guna ritual tersebut agar anak lahir dengan selamat dan selama kehamilan
terhindar dari gangguan makhluk-makhluk halus. Setelah pengurutan selesai, ibu
hamil ibu hamil dibawa keluar untuk dibacakan sebuah doa yang dipimpin oleh
seorang Imam, pemberian doa ini diikuti oleh seluruh keluarga ibu hamil. Di
depan Imam tersebut diletakkan sebuah dupa-dupa. Sedangkan Makanan yang
dipantang ibu hamil dari golongan hewani adalah telur bebek, kepiting, udang,
dan cumi-cumi. Sedangkan golongan nabati adalah nenas muda, pisang kembar,
daun kelor, sayur rebung, mangga macan, durian, terong, dan tape. Ibu hamil
juga menerapkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama hamil,
diantaranya adalah tidur dan makan pada saat tiba waktu magrib, makan di
piring besar, duduk di tangga, potong rambut, makan sembunyi-sembunyi, dan
duduk di depan pintu. (Hesty¹, 2013)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Banyaknya makanan pantangan yang dipercaya bahaya bagi kehamilan
mengakibatkan ibu hamil kekurangan nutrisi, sehingga asupan makanan ibu
hamil dibantu dengan mengonsumsi susu ibu hamil seperti susu kedelai yang
memgandung protein yang tinggi, selain itu mengonsumsi sayur, buah-buahan
dan kacang-kacangan dapat menambah nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
(Hesty¹, 2013)
Negara 1: China
Kasus maternity?
Tradisi Kehamilan di China (Rahayuningsih, 2013)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Setiap budaya memiliki aturan untuk wanita hamil. Begitu juga orang China,
mereka memiliki aturan khusus yang harus diikuti. Berikut tradisi China mengenai
kehamilan : Wanita hamil dilarang memberitahukan kehamilan pada tiga bulan
pertama kepada orang lain. Hal ini bisa menyebabkan bayi menjadi pelit dan
marah ketika ibu memberitahu orang lain, dan dapat menyebabkan kehilangan
bayi. Wanita hamil dilarang untuk membersihkan saluran yang mampet.
Membersihkan saluran melambangkan mengeluarkan bayi dari rahim.Wanita
hamil dilarang untuk menangkat tangan melebihi kepala dan menggantung tirai.
Gerakan tubuh ini dapat berpengaruh negatif terhadap bayi. Wanita hamil
dilarang menjahit atau menggunakan gunting disekitar tempat tidur karena bisa
membuat bayi jelek atau lahir dengan bibir sumbing. Wanita hamil dilarang
melihat orang yang sedang melukis dinding, jika tidak, bayi akan memiliki tanda
lahir yang mengerikan. Wanita hamil dilarang menggunakan palau atau memuku
sesuatu, jika tidak akan ada bekas luka di wajah bayi. Wanita hamil dilarang
makan kepiting jika tidak ingin bayi memiliki sepuluh jari. Wanita hamil dilarang
berpartisipasi dalam pernikahan atau pemakaman. Hal ini akan mempengaruhi
emosi ibu yang akan berpengaruh juga terhadap bayi. Jika wanita hamil terpaksa
menghadiri pernikahan, sebisa mungkin jauhi tempat tidur pengantin. Jika
menduduki tempat tidur pengantin, maka tidak akan memiliki bayi sebanyak
umur kehamilan. Jika duduk pada tempat tidur pengantin pada umur kehamilan
5 bulan, maka tidak akan bisa memiliki anak selama lima tahun. (Rahayuningsih,
2013)
Suku ke 1 : Bima
Kasus penanganan lansia?
pelayanan lanjut usia yang diberikan oleh kerabat (BINDO, 2015)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Pelayanan Fisik
Secara umum kerabat melayani makan, tiga kali sehari. Namun ada juga yang
makan dua kali sehari, siang dan sore saja. Makanan yang disajikan disesuaikan
dengan kemampuan mereka. Ada yang menyajikan nasi, sayur, lauk. Ada juga
yang ditambah dengan buah. Tetapi ada yang hanya nasi dan lauk atau sayur.
Keterbatasan ekonomi membuat mereka makan seadanya. Lanjut usia kadang
mesti menyesuaikan dengan makanan apa adanya. Kerabat yang menyajikan
makanan umumnya anak,menantu, keponakan perempuan yang tinggal satu
rumah/ berdekatan.
Pelayanan sandang, bagi Lanjut usia yang masih potensial biasanya membeli
sendiri, sementara karabat menambahkan pakaian kasukaan mereka. Secara
umum kerabat membelikan satu kali setahun. Bagi yang tidak mampu bisanya
diberi oleh kerabat jauh atau masyarakat.
Pelayanan dibidang papan, kerabat menyediakan sesuai dengan kemampuan
mereka. Kondisi ekonomi kerabat yang terbatas, berakibat kondisi perumahan
seadanya. Lanjut usiapun menyesuaikan dengan keadaan.
Pelayanan dibidang kasehatan, kerabat tidak selamanya mampu melayani untuk
berobat secara medis. Kadang mereka hanya memberikan obat dari warung atau
obat ramuan tradisionil setempat/ ke dukun. Bagi yang memiliki kartu miskin,
masih harus menghadapi kendala. biaya transpotasi yang mahal, prosedur yang
berbelit dan pelayanan yang tidak nyaman.
Selain tersebut diatas, kerabat juga memperhatikan Lanjut Usia yang ditinggal
mati pasangannya. Kerabat mencarikan pasangan. Hal tersebut agar Lanjut Usia
tidak kesepian, sunyi dan tidak ada teman mencurahkan isi hati. Dengancara ini
Lanjut usia ada teman yang diajak ngobrol, teman ketika menjalani pekerjaaan,
berolah raga, bepergian, teman ketika berobat dan saling merawat saat sakit.
Pelayanan Psikis
Pelayanan psikis yang dilakukan oleh kerabat, biasanya ditemani anggota kerabat
yang mengerti dan memahami Lanjut Usia yang kadang perilakunya berubah
seperti: kekanak kanakan, rewel, mudah tersinggung dll. Orang tua selalu
memesan agar mengerti kepada Lanjut usia. Lanjut Usia ditemani untuk ngobrol,
didengar nasehatnya dan didengar kaluhannya. Kerabat berusaha untuk sering
mengunjungi, membawa oleh oleh kesukaanya. Sekalipun demikian, ada satu
dua yang ditemukan mendapat perlakuan tidak baik, seperti dibentak dengan
kata yang agak keras.
Pelayanan Sosial
Kerabat berusaha menemani berbicara, didengar nasehatnya, memberikan kabar
keluarga, kabar orang dilingkungannya dan berita secara umum. Pada sisi lain,
Lanjut Usia diantar cucu atau kemenakan untuk ketemu dengan teman sebaya,
juga teman sekelompok. Beberapa etnik yang diteliti, secara intensif mereka
bekerja secara kelompok.(kasus Sasak), juga teman sekampung asal (kasus Bima)
dll. Lanjut Usia juga diberikan kegiatan bersama kelompoknya.
Kelompok keagamaan, olah raga, pengajian, yasinan, arisan, kelompok
silaturahmi, arisan, kelompok adat, dan lain-lain.
Pelayanan Ekonomi
Pelayanan ekonomi dilakukan kerabat dengan memenuhi kebutuhan dasar hidup
lanjut usia. Bagi yang masih potensial, diberikan kesempatan untuk bekerja
bersama kerabat. Melakukan kegiatan ketrampilan untuk memperoleh
penghasilan. Bagi Lanjut Usia yang sudah tidak potensial, kerabat memberikan
uang, bahan mentah atau memberikan makanan siap saji.
Pelayanan spiritual
Pelayanan spiritual dilakukan oleh kerabat dengan menyediakan sarana dan
peralatan ibadah. Menjauhkan anak anak dan melarang agar tidak gaduh.
Kerabat menemani saat beribadah di rumah, dimesjid atau dimajelis taklim.
(BINDO, 2015)
Suku ke 1 : Banjar
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
Ritual penyembuhan dengan memanggil roh (Wahyuni, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Untuk menolong dan menyembuhkan masyarakat yang sakit, etnis Banjar, Desa
Muroi Raya, Kapuas, Kalimantan Tengah, melakukan ritual memanggil roh Dewa
Sangiang sebagai penyembuhnya. Yang menjadi perantara antara Sangiang dan
pasien disebut lasang atau dukun.
Masih tergantungnya masyarakat terhadap tradisi tersebut disebabkan oleh
akses ke sarana layanan kesehatan yang jauh dan sulit dan jarangnya tenaga
kesehatan yang berkunjung ke desa tersebut. Pengobatan yang dilakukan oleh
dokter dan perawat pun hanya dianggap sebagai pengobatan sampingan.
(Wahyuni, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Pengaruh terhadap kesehatan sangat buruk karena bagaimanapun juga
pengobatan yang seharusnya diutamakan adalah pengobatan secara medis
bukan melalui dukun karena dukun hanya bisa menerawang tetapi tidak
menyembuhkan. (Wahyuni, 2014)
Suku Ke 2 : Asmat
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
Kusta di Asmat (Wahyuni, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Ada 150 penderita kusta ditemukan di etnis Asmat di Kampung Mumugu, Distrik
Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Papua. Di sana, penderita kusta bisa hidup
berbaur dengan masyarakat lain dan tidak ada pengucilan. Bagi mereka, kusta
hanyalah penyakit kulit biasa sehingga mereka tidak melalukan pencegahan dan
pengobatan. Akibatnya penyebaran kusta pun semakin cepat. Kondisi ini juga
diperparah dengan kondisi sanitasi yang kurang baik. (Wahyuni, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Pengaruh terhadap kesehatan sangatlah buruk, karena mereka menganggap
kusta adalah penyakit kulit biasa dan tidak perlu adanya pengobatan, padahal
kusta sendiri merupakan penyakit berbahaya karena dapat menular sehingga
pengobatan sangat diperlukan. (Wahyuni, 2014)
Negara 1: Afrika Tengah
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
Penanganan penyakit tertentu akibat sihir (kusnadi, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Suku Azande di Afrika Tengah mempunyai kepercayaan bahwa jika anggota
sukunya jari kakinya tertusuk sewaktu berjalan melalui jalan biasa dan dia
terkena penyakit tuberculosis maka dia dianggap terkena serangan sihir. Mereka
beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh serangan tukang sihir. Maka
rakyat Suku Azande percaya bahwa cara untuk menyembuhkan penyakit
tersebut hanyalah dengan datang ke dukun atau biasa dikenal Root-Worker
untuk menghilangkan pengaruh dari sihir tersebut. (kusnadi, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Pengaruhnya bagi kesehatan yakni sangat buruk. Karena penyakit tuberculosis
merupakan penyakit yang dapat menular dan seharusnya penyakit tersebut
mendapat perawatan dan penanganan yang tepat oleh tim medis atau tim
kesehatan bukan dukun. Karena jika tidak diatasi dengan benar maka penyakit
tersebut akan semakin parah sehingga dapat menyebabkan kematian. (kusnadi,
2014)
Negara 2: Kanada
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
Penanganan penyakit berbahaya oleh Shaman (kusnadi, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
Orang Kwakuit di bagian barat Kanada percaya bahwa penyakit yang berbahaya
dan mematikan dapat disebabkan oleh dimasukkannya benda asing ke dalam
tubuh dan yang terkena dapat mencari pertolongsn ke dukun. Dukun itu biasa
disebut Shaman. Dengan suatu upacara penyembuhan maka Shaman akan
mengeluarkan benda asing tersebut dari tubuh pasien. (kusnadi, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
Pengaruhnya bagi kesehatan yakni sangat buruk. Karena penyakit tersebut
berbahaya dan dapat mematikan dan seharusnya penyakit tersebut mendapat
perawatan dan penanganan yang tepat oleh tim medis atau tim kesehatan bukan
dukun. Karena jika tidak diatasi dengan benar maka penyakit tersebut akan
semakin parah sehingga dapat menyebabkan kematian. (kusnadi, 2014)
Daftar pustaka
Bibliography
admin. ( 2012, August 9). Mendidik Anak Dalam Konsep Hindu. Retrieved desember 11,
2017, from Paduarsana: https://paduarsana.com/2012/08/09/mendidik-anak-
dalam-konsep-hindu/
ahmad, h. (2011, Juli 21). MENANGANI ORANG LANJUT USIA. Retrieved desember 17, 2017,
from pajaran: http://krewengcool.blogspot.co.id/2011/07/menangani-orang-lanjut-
usia.html
Aptiningsari, D. (2017, Maret 06 ). POLA PENGASUHAN PADA SUKU BATAK. Retrieved
desember 11, 2017, from Bacalah !!:
http://daniaaptiningsari.blogspot.co.id/2017/03/pola-pengasuhan-pada-suku-
batak.html
BBM. (2017, 10 6). Orang-Orang Terpasung di Sumatera Selatan. Retrieved 12 20, 2017,
from Liputan6: https://news.bbm.com/id/home/liputan6-com/articles/391460
BINDO. (2015). pelayanan lanjut usia oleh kerabat. Retrieved desember 17, 2017, from
psychologymania: http://www.psychologymania.com/2012/08/pelayanan-lanjut-
usia-oleh-kerabat.html
borneonews. (2015, april 13). suku dayak sangat menjaga kehamilan. Retrieved desember
11, 2017, from borneonews suara rakyat kalimantan:
http://www.borneonews.co.id/berita/14558-suku-dayak-sangat-menjaga-kehamilan
CAReFamily. (2014). Pola Asuh Anak ala Pangeran Kerajaan Inggris. Retrieved desember 11,
2017, from CAReFamily: http://www.car.co.id/id/ruang-publik/tips-
trik/carefamily/pola-asuh-anak-ala-pangeran-kerajaan-inggris!
Claudia, R. (2016). penanganan gangguan metal di dunia. Retrieved 12 20, 2017, from
eprints.ums.ac.id: http://eprints.ums.ac.id/45003/8/04.%20BAB%20I.pdf
dewi, e. p. (2015, februari 8). ilmu kebidanan. Retrieved november 17, 2017, from midwifery
blog: http://midwifery.blog.uns.ac.id/kebudayaan-dan-tradisi-suku-toraja-pada-
masa-nifas-dan-bayi-baru-lahir/
Dumatubun, A. (2002, Agustus ). KEBUDAYAAN, KESEHATAN ORANG PAPUA. Retrieved
desember 12, 2017, from papuaweb.org:
http://papuaweb.org/uncen/dlib/jr/antropologi/01-01/04.pdf
Hesty¹, M. A. (2013, februari 27). KONSEP PERAWATAN KEHAMILAN ETNIS BUGIS PADA IBU
HAMIL. Retrieved desember 11, 2017, from
https://core.ac.uk/download/pdf/25490861.pdf
hulu, a. (2017, februari 22). perawatan menjelang ajal pada pasien lansia menurut
perspektif budaya Nias . Retrieved desember 19, 2017, from University of Sumatera
Utara Institutional Repository open access:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/64346
kusnadi, d. (2014, september 24). keanekaragaman budaya dan spiritual. Retrieved
desember 19, 2017, from medika share:
http://dedikun.blogspot.co.id/2014/09/keanekaragaman-budaya-dan-
spiritual.html?m=1
Monville, D. (2015). POLA ASUH IBU PRANCIS. Retrieved desember 11, 2017, from
ayahbunda: https://www.ayahbunda.co.id/keluarga-berbagi-pengalaman/pola-asuh-
ibu-prancis
Rahayuningsih, H. (2013, September 08). Tradisi Kehamilan di China. Retrieved desember
11, 2017, from Vemale.com: https://www.vemale.com/topik/kehamilan/34331-
tradisi-kehamilan-di-china.html
raniassi. (2015, April 10 ). adat kelahiran Bali. Retrieved desember 11, 2017, from rania's:
https://raniassi.wordpress.com/2015/04/10/adat-kelahiran-bali/
rimas. (2013). tradisi kehamilan wanita jepang. Retrieved desember 11, 2017, from J-CUL:
http://j-cul.com/tradisi-kehamilan-wanita-jepang/
Sulaiman, M. R. (2016, maret 10). penanganan lansia Korsel. Retrieved desember 17, 2017,
from detikHealth:
https://health.detik.com/read/2016/03/10/180306/3161963/763/soal-penanganan-
lansia-korsel-dan-jepang-duduki-peringkat-teratas
Wahyuni, T. (2014, 12 29). Lima Etnik dan Budaya Indonesia untuk Menyembuhkan
Penyakit. Retrieved 12 20, 2017, from CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141229180018-255-21103/lima-
etnik-dan-budaya-indonesia-untuk-menyembuhkan-penyakit
Yevita Nurti, S. M. (2007, oktober). PERANAN KELUARGA MATRILINEAL MINANGKABAU
TERHADAP LANSIA. Retrieved desember 17, 2017, from repository.unand:
http://repository.unand.ac.id/3779/1/Artikel_Yevita_Nuni.pdf