You are on page 1of 18

Assignment ke -3

Nama : TITANIA AURILY MEILANY

NIM : 201704028

Kelas : 1A / D3 KEPERAWATAN

Transcultur in nursing in Health Field


Tugas : Temukan jenis budaya di indonesia serta di luar negeri yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat pada kasus khusus
Cari suku (di luar suku jawa) dan negara yang berbeda disetiap area keperawatan

1. Maternity Nursing/perawatan ibu hamil/ perawatan anak bayi/ cara menyusui dan
memberikan makanan pada bayi
Suku ke 1 : Dayak
Kasus maternity?
 Suku Dayak Sangat Menjaga Kehamilan (borneonews, 2015)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Masyarakat suku dayak biasanya melakukan beberapa ritual adat untuk ibu hamil
di sukunya. kegiatan yang biasa dilakukan keluarga bagi seorang perempuan
hamil ialah Ngehet Kahang Badak (biasanya dilakukan pada bulan ketiga
kehamilan). Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan tubuh sang ibu dan
cabang anak yang dikandung. Upacara ini biasa dilaksanakan dengan
mengikatkan sesuatu yang disebut palis pangereng (sejenis ikat pinggang) pada
pinggang perempuan hamil. Upacara selanjutnya yaitu manyaki tihi, yaitu
mamalas (mengoleskan) darah ayam atau babi ke tubuh perempuan hamil de-
ngan diiringi doa manyaki tihi. Upacara ini biasanya dilakukan keluarga pada
bulan kelima kehamilan. Adapun upacara ritual selanjutnya adalah manggantung
sahur kehamilan. Tujuannya supaya perempuan itu selamat dan tanpa halangan
ataupun rintangan fatal saat melahirkan. Upacara ini biasanya di laksanakan
mulai 6-7 bulan usia kehamilan. Selain upacara-upacara tadi juga masih banyak
yang dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil terutama pantangan atau
amalan kehamilan. Beberapa pantangan itu di antaranya, tidak boleh berkata bo-
hong, tidak boleh meminta milik milik orang lain tanpa izin dari pemiliknya meski
berniat melapor kemudian, tidak boleh menertawakan kejelekan wajah orang
lain atau hal-hal aneh pada orang lain, tidak boleh duduk di jalan masuk atau
pintu rumah, tidak boleh membicarakan kejelekan orang lain (menggosip), tidak
boleh melilitkan handuk pada leher sewaktu berangkat atau sesudah mandi, dan
tidak boleh pelit bila ada yang minta sedekah sepanjang tidak merugikan atau
dipaksakan. (borneonews, 2015)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?

 Pengaruh dari beberapa ritual adat yang ada pada suku Dayak terhadap
kesehatan sedikit kurang baik dilakukan pada ibu hamil, seperti pada Ritual
Ngehet Kahang Badak yakni dilakukan dengan mengikatkan semacam ikat
pinggang pada pinggang ibu hamil. Pemakaian ikat pinggang tersebut kurang baik
dilakukan jika dilihat dari segi kesehatan karena dapat berdampak buruk
terhadap janin yang ada di dalam kandungan wanita hamil tersebut yang
memakainya. (borneonews, 2015)

Suku Ke 2 : Bugis
Kasus maternity?
 Konsep perawatan kehamilan etnis bugis pada ibu hamil (Hesty¹, 2013)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Masyarakat Bugis yang masih menyakini dukun bayi sebagai penolong
persalinan, pada awal masa kehamilan atau masa trimester 1 akan mengadakan
Makkatenni Sanro, ritual tersebut dimaksudkan untuk mempercayakan
keselamatan kehamilan pada seorang dukun, hal ini tentunya dengan
persetujuan para keluarga ibu hamil. Sedangkan menurut bidan sebagai informan
pada masa trimester 1 merupakan masa ibu hamil harus banyak-banyak istirahat
dan memenuhi kebutuhan nutrisi bagi kehamilannya. Dalam penelitian Saswita
(2011), pemberian minuman jahe efektif dalam menurunkan mual muntah pada
ibu hamil Trimester I. Mereka menghubungkan kebiasaan makan di setiap
Negara dan memperkirakan bahwa mual muntah yang terjadi pada ibu hamil ada
hubungannya dengan kebiasaan makan. Penelitian ini ibu hamil memiliki cara
yang berbeda-beda dalam upaya perawatan kehamilannya. Pada trimester kedua
masih ada informan ibu hamil merasakan ngidam, yang menyebabkan ibu hamil
merasa mual terus dan muntah-muntah. Namun, adapula informan yang
mengungkapkan bahwa masa ini rasa mual akan mulai berhenti dan nafsu makan
sudah mulai ada pada bulan ke empat. Pada masa tirmester kedua ibu hamil
harus lebih selektif dalam memilih makanan, posisi plasenta dan kesempurnaan
janin sudah mulai dicek, serta melakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran tekanan darah di setiap pemeriksaan yang harus rutin dilaksanakan
dalam empat minggu sekali. Sedangkan informan keluarga ibu hamil
mengajarkan 9 dan mengenalkan pantangan-pantangan kehamilan pada
trimester kedua ini. Beberapa informan juga tidak melakukan upaya perawatan
apapun terhadap kehamilannya. Pemberian berbagai macam pantangan selama
ngidam, bertujuan agar ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang
tentang perawatan kehamilan akan terhindar dari hal-hal yang dapat
membahayakan kehamilan. Dalam masa perkembangan janin trimester ketiga,
informan mengadakan ritual yang disebut ma’cera wettang. Ritual ini merupakan
budaya masyarakat Bugis dalam kehamilan yang dilaksanakan pada bulan ke
tujuh kehamilan atau memasuki trimester ketiga, masa anggota tubuh janin telah
lengkap. Ritual ini dipercaya dapat menjadikan posisi janin sempurna, persalinan
lancar dan tidak ada gangguan dari makhluk-makhluk halus. Hingga saat ini
informan juga masih percaya terhadap bantuan dukun bayi dalam merawat
kehamilannya. Berdasarkan hasil observasi, ritual ma’cera wettang dihadiri oleh
banyak tamu yang merupakan keluarga dan kerabat dekat ibu hamil. Para tamu
yang berdatangan memberikan ucapan selamat kepada ibu hamil, setelah
pemberian ucapan selamat selesai, para tamu dipersilahkan untuk menyuguhi
hidangan yang tersedia. Proses ma’cera wettang kemudian dimulai dengan
memanggil seorang dukun bayi yang dipercaya dapat merawat ibu hamil dan
bayinya kelak. Dalam proses ma’cera wettang tersebut dukun menggunakan
minyak goreng yang dicampur bawang merah untuk mengurut perut ibu hamil.
Guna ritual tersebut agar anak lahir dengan selamat dan selama kehamilan
terhindar dari gangguan makhluk-makhluk halus. Setelah pengurutan selesai, ibu
hamil ibu hamil dibawa keluar untuk dibacakan sebuah doa yang dipimpin oleh
seorang Imam, pemberian doa ini diikuti oleh seluruh keluarga ibu hamil. Di
depan Imam tersebut diletakkan sebuah dupa-dupa. Sedangkan Makanan yang
dipantang ibu hamil dari golongan hewani adalah telur bebek, kepiting, udang,
dan cumi-cumi. Sedangkan golongan nabati adalah nenas muda, pisang kembar,
daun kelor, sayur rebung, mangga macan, durian, terong, dan tape. Ibu hamil
juga menerapkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama hamil,
diantaranya adalah tidur dan makan pada saat tiba waktu magrib, makan di
piring besar, duduk di tangga, potong rambut, makan sembunyi-sembunyi, dan
duduk di depan pintu. (Hesty¹, 2013)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Banyaknya makanan pantangan yang dipercaya bahaya bagi kehamilan
mengakibatkan ibu hamil kekurangan nutrisi, sehingga asupan makanan ibu
hamil dibantu dengan mengonsumsi susu ibu hamil seperti susu kedelai yang
memgandung protein yang tinggi, selain itu mengonsumsi sayur, buah-buahan
dan kacang-kacangan dapat menambah nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
(Hesty¹, 2013)
Negara 1: China
Kasus maternity?
 Tradisi Kehamilan di China (Rahayuningsih, 2013)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?

 Setiap budaya memiliki aturan untuk wanita hamil. Begitu juga orang China,
mereka memiliki aturan khusus yang harus diikuti. Berikut tradisi China mengenai
kehamilan : Wanita hamil dilarang memberitahukan kehamilan pada tiga bulan
pertama kepada orang lain. Hal ini bisa menyebabkan bayi menjadi pelit dan
marah ketika ibu memberitahu orang lain, dan dapat menyebabkan kehilangan
bayi. Wanita hamil dilarang untuk membersihkan saluran yang mampet.
Membersihkan saluran melambangkan mengeluarkan bayi dari rahim.Wanita
hamil dilarang untuk menangkat tangan melebihi kepala dan menggantung tirai.
Gerakan tubuh ini dapat berpengaruh negatif terhadap bayi. Wanita hamil
dilarang menjahit atau menggunakan gunting disekitar tempat tidur karena bisa
membuat bayi jelek atau lahir dengan bibir sumbing. Wanita hamil dilarang
melihat orang yang sedang melukis dinding, jika tidak, bayi akan memiliki tanda
lahir yang mengerikan. Wanita hamil dilarang menggunakan palau atau memuku
sesuatu, jika tidak akan ada bekas luka di wajah bayi. Wanita hamil dilarang
makan kepiting jika tidak ingin bayi memiliki sepuluh jari. Wanita hamil dilarang
berpartisipasi dalam pernikahan atau pemakaman. Hal ini akan mempengaruhi
emosi ibu yang akan berpengaruh juga terhadap bayi. Jika wanita hamil terpaksa
menghadiri pernikahan, sebisa mungkin jauhi tempat tidur pengantin. Jika
menduduki tempat tidur pengantin, maka tidak akan memiliki bayi sebanyak
umur kehamilan. Jika duduk pada tempat tidur pengantin pada umur kehamilan
5 bulan, maka tidak akan bisa memiliki anak selama lima tahun. (Rahayuningsih,
2013)

Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?


 Pantangan ibu hamil untuk tidak mengkonsumsi kepiting saat hamil akan
berdampak kurang baik bagi kesehatan dikarenakan kepiting merupakan salah
satu sumber makanan yang berasal dari hewani dimana sangat dibutuhkan oleh
tubuh terutama ibu hamil agar nutrisi yang dibutuhkan dapat tercukupi.
(Rahayuningsih, 2013)
Negara 2: Jepang
Kasus maternity?
 Tradisi Kehamilan Wanita Jepang (rimas, 2013)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Berikut tradisi tentang kehamilan yang berkembang di Jepang,:
Perempuan hamil harus makan banyak kedelai, ikan (terutama sarden), mochi
(untuk meningkatkan laktasi), beras, ume, dan banyak sayur. Perempuan hamil
tidak diizinkan untuk makan makanan laut yang bercakar seperti kepiting atau
lobster. Hal ini diyakini akan menyebabkan anak mencadi pencuri. Perempuan
hamil juga tidak boleh makan cumi-cumi atau kesemek, hal ini diyakini dapat
membuat rahim menjadi dingin, yang dapat menyebabkan keguguran. Wanita
hamil dilarang untuk duduk dengan kaki disilangkan, orang Jepang percaya itu
dapat menyebabkan bayi sesak nafas. Selama tiga bulan pertama wanita hamil
disuruh tinggal diam, tidak boleh banyak beraktifitas. Pada bulan berikutnya,
mereka harus tetap aktif untuk memastikan kelahiran lebih mudah. Wanita hami
dianjurkan untuk tidak mengambil langkah besar ketika berjalan karena ini
merupakan tanda kemalasan. Diyakini jika wanita hamil yang melihat api,
anaknya akan lahir dengan tanda lahir. Wanita hamil disarankan untuk tidak
menghadiri pernikahan karena diyakini roh orang meninggal akan mengambil
jiwa bayi. Bila terpaksa harus menghadiri pemakaman, disarankan untuk
memakai pakaian serba hitam. Wanita hamil harus membersihkan toilet mereka
setiap hari agar bayi tampak sehat dan baik. Wanita hamil dilarang untuk
menaikkan berat badan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Yang sedang-sedang
saja. (rimas, 2013)

Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?


 Pantangan ibu hamil untuk tidak mengkonsumsi kepiting saat hamil akan
berdampak kurang baik bagi kesehatan dikarenakan kepiting merupakan salah
satu sumber makanan yang berasal dari hewani dimana sangat dibutuhkan oleh
tubuh terutama ibu hamil agar nutrisi yang dibutuhkan dapat tercukupi.
Kemudian untuk aktivitas yang harus ibu hamil lakukan yakni memberdihkan
toilet mereka setiap hari agar bayi tampak sehat dan baik dapat berdampak
kurang baik bagi kesehatan ibu hamil tersebut karena dapat mengakibatkan
kelelahan yang luar biasa. Sebagaimana kita ketahui bahwa ibu hamil mudah
sekali lelah, dan akivitas tersebut bukanlah hal yang ringan dan dilakukan setiap
hari. Jadi, hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena dapat mengganggu
kesehatan ibu dan janin. (rimas, 2013)
2. Pediatric Nursing/ cara merawat anak /cara membesarkan anak
Suku ke 1 : Bali
Kasus mengasuh anak?
 Mendidik anak dalam konsep Hindu (admin, 2012)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Dalam konsep Hindu, mendidik seorang anak dimulai semenjak dalam
kandungan. Hal ini termuat dalam lontar Semara Reka dan Angastya Prana.
Untuk dapat mendidik anak agar menjadi seorang yang suputra, maka terlebih
dahulu orang tualah yang harus merubah dirinya menjadi orang tua yang baik.
Karena itu dianjurkan dalam satra agar seorang ibu mengandung setelah melalui
proses upacara perkawinan. Disamping menghindari pengaruh beban psikis jika
hamil sebelum melangsungkan upacara perkawinan, setelah melalui upacara
perkawinan maka sanghyang kama ratih dalam diri orang tua telah disucikan
sebelum bertemu dan menjadi benih. Hal ini sangatlah penting karena ibarat
menanam benih maka benih dan ladang harus dibersihkan dan disucikan terlebih
dahulu untuk mendapat hasil yang baik.Mendidik anak semasih di dalam
kandungan atau yang diistilahkan prenatal, dimulai dari pembenahan pola fikir
dan sikap kedua orang tua. Saat mengandung maka kedua orang tua
sesungguhnya sedang beryoga untuk mampu mengekang dan menghindari
segala sesuatu yang tidak baik agar tidak berpengaruh pada janin. Wanita hamil
diharuskan untuk terhindar dari perasaan yang kuat, misalnya marah, sedih,
terlalu bergembira, terlebih lagi sampai bertengkar saat hamil karena perasaan
tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan karakteristik si bayi.Masa –
masa ngidam bagi wanita hamil merupakan sebuah ujian bagi para calon ayah.
Banyak para calon ayah yang sering tidak memperhatikan istri hamil yang sedang
dalam masa ngidam, dan itu merupakan salah satu pendidikan yang salah.
Karena sesungguhnya saat itu si calon bayi sedang menguji keteguhan sang calon
ayah untuk membuktikan bahwa dia adalah seorang yang pantas dan
bertanggung jawab untuk dijadikan orang tua. Jika sampai ada calon ayah yang
mengabaikan istri pada saat hamil, maka akan lahir seorang anak yang berani
kepada orang tua, hal ini seperti termuat dalam lontar Semara Reka dan
Angastya Prana.Masa kehamilan adalah masa yang penting untuk mendidik si
calon bayi. Maka dari itu tidak diperbolehkan memarahi wanita hamil, menipu,
atau bahkan mengagetkan wanita hamil. Seperti termuat dalam tatwa cerita
tentang Ida Bhatara Dewi Uma yang pada waktu beliau hamil sempat dikagetkan
olah gajah sehingga saat melahirkan maka lahirlah putera beliau sang ganesha
yang berkepala gajah. Cerita ini sesungguhnya menjelaskan kepada kita bahwa
seberapapun beratnya kondisi, rasa emosi dan perasaan yang tidak baik lainnya,
maka semua itu harus dikendalikan karena seperti yang pedanda jelaskan di atas,
masa kehamilan adalah masa beryoga bagi kedua orangtua.
Setelah pendidikan dalam kandungan, maka ada pendidikan setelah bayi lahir
atau yang diistilahkanpascanatal. Dalam konsep ajaran Hindu, seorang anak yang
baru lahir hingga berusia enam tahun tak ubahnya seperti seorang dewa, maka
perlakukanlah dia seperti seorang dewa. Tidak diperbolehkan melakukan
kekerasan terhadap anak usia tersebut baik itu berupa kekerasan kata – kata
maupun fisik. Pendidikan seorang anak dalam fase seperti dewa telah diterapkan
oleh para leluhur kita sejak lampau, oleh karena itu jika kita lihat
implementasinya di masyarakat, misalnya tidak ada akan ada orang yang marah
jika ada anak kecil mempermaikan kepala kakeknya, atau anak kecil yang
bermain di atas bantal tempat tidur.
Ketika si anak sudah menginjak usia enam sampai dua belas tahun maka seorang
anak tidak ubahnya seperti seorang raja, dia sudah mulai meminta ini dan itu.
Sebisa mungkin orang tua harus menuruti, tentunya dalam batas batas yang
wajar. Jika anak agak nakal maka harus dinasehati dengan sabar dan dengan
kasih sayang seperti menasihati seorang raja, karena dalam masa ini seorang
anak sedang mengembangkan kemampuan otaknya sehingga memiliki rasa ingin
tahu yang sangat tinggi.
Saat anak sudah berusia dua belas tahun hingga tujuh belas tahun maka seorang
anak harus mulai diajarkan disiplin. Seorang anak harus mulai diberi tugas dan
tanggung jawab. Ajari anak untuk melakukan tugasnya dengan bertanggung
jawab. Misalnya diberi tugas menyapu, mengepel, mebanten dan sebagainya.
Dalam masa ini orang tua harus bisa menerapkan ajaran Catur Naya Sandhi yaitu
sama, beda, dhana dan danda. Kapan orang tua harus berposisi sama dan sejajar
dengan anak (sama), kapan harus memposisikan diri berbeda dengan anak yaitu
sebagai seorang guru dan pendidik sekaligus pengawas (beda), kapan saatnya
orang tua harus memberikan hadiah kepada anak sebagai motivasi bagi si anak
(dhana) dan kapan saatnya kita memberikan hukuman kepada anak (danda).
Harus dipahami saat – saat yang tepat untuk menjalankan fungsi di atas.
Setelah anak berusia diatas tuju belas tahun, maka orang tua harus bisa
memposisikan diri sebagai seorang sahabat bagi anak – anaknya. Saat dewasa
seorang anak sudah mulai mengikuti kata hatinya, sehingga orang tua harus
mampu memahami kondisi tersebut. Dengan bersikap seperti sahabat bagi si
anak, maka akan ada keterbukaan antara orang tua dan anak sehingga orang tua
akan lebih mudah mengontrol dan menasehati si anak. Sudah tidak tepat lagi
dalam usia tersebut untuk memarahi dan mengekang anak seperti memarahi
anak kecil. Hal tersebut justru akan membuat anak semakin jauh dan tertutup
dengan orang tua. (admin, 2012)

Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?


 Pengaruh cara mendidik anak dalam adat tersebut berdampak baik bagi
kesehatan psikis anak. Karena anak akan merasa senang jika orangtua mereka
mau memahami dan mendukung kemauan mereka dengan baik, sehingga anak
dapat tumbuh dengan baik. (admin, 2012)
Suku Ke 2 : Batak
Kasus mengasuh anak?
 Pola pengasuhan pada suku batak. (Aptiningsari, 2017)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Dalam praktek budaya Suku Batak sehari-hari, terdapat beberapa hal yang
menjadi ciri khas dalam sistem pola asuh yang terdapat pada Suku Batak.
Diantaranya adalah:
1. Authoritarian : Menurut Altemeyer (1996),
kepribadian Authoritarian didefinisikan sebagai kepribadian yang bukan hanya
ditunjukkan dengan wujud perilaku kaku, keras atau kasar, namun juga berupa
suatu bentuk perilaku yang rigid akan kepatuhan terhadap: (a) aturan, (b) figur,
(c) agresi. Perilaku kepatuhan yang kaku dan rigid ini memungkinkan
pribadiauthoritarian untuk merasa tidak nyaman dan memiliki dorongan yang
kuat untuk memunculkan dan menampakkan rasa ketidaknyamanan tersebut
bila ada orang lain atau lingkungannya yang bersikap, berbuat, atau tampil tidak
seperti apa yang menurut pribadiauthoritarian adalah yang terbenar.
2. Menurut Yusuf (2004), adapun ciri-ciri atau karakteristik pendidik dengan
gayaauthoritarian adalah sebagai berikut: (a) sikap penerimaan rendah, namun
kontrolnya tinggi, (b) suka menghukum secara fisik, (c) bersikap
mengomando/mengharuskan dan memerintah anak didik untuk melakukan
sesuatu tanpa kompromi, (d) bersikap kaku/keras, dan (e) cenderung emosional
dan bersikap menolak.
3. Baumrind (dalam Lerner & Hellsch, 2005) mencoba untuk melengkapi
pendapat Yusuf diatas dengan menyatakan bahwa kekerasan merupakan
operasionalisasi dari pola didik authoritarian (dalam hal ini adalah pola didik yang
dilakukan orangtua terhadap anaknya). Orangtua yang menerapkan pola
didik authoritarian berusaha untuk menentukan, mengontrol dan menilai tingkah
laku dan sikap anak sesuai dengan yang ditentukan, terutama sekali berdasarkan
standar-standar yang absolut mengenai perilaku. Orangtua seperti ini
menekankan nilai kepatuhan yang tinggi terhadap kekuasaan atau
kewenangannya dengan menghukum, memaksa dengan kuat untuk mengekang
kehendak diri anak bila berperilaku dan berkeyakinan yang bertentangan dengan
apa yang dipandang benar menurut keyakinan diri orangtua tersebut.
4. Perbedaan Anak laki-laki dan Anak Perempuan. Suku Batak memiliki sistem
kekerabatan Patrilineal, yakni prinsip keturunan yang menghitung hubungan
kekerabatan berdasarkan garis ayah atau laki-laki, jadi jika keluarga Batak tidak
memiliki anak laki-laki, maka marganya akan punah. Oleh sebab itu, anak laki-laki
sangat berarti kehadirannya dalam suatu keluarga Batak, sedangkan posisi anak
perempuan Batak adalah sebagai pencipta hubungan besan karena perempuan
harus menikah dengan laki-laki dari kelompok patrilineal yang lain (Vergouwen,
2004). Kedudukan anak laki-laki yang dianggap lebih tinggi ini menyebabkan anak
laki-laki seringkali diperlakukan berbeda dengan saudara perempuannya.
Perbedaan perlakuan yang diberikan pada anak dianggap sebagai hal yang
memang harus dilakukan dengan alasan adat dan kebiasaan. Perbedaan
perlakuan ini dapat berupa perbedaan pemberian tanggung jawab, perbedaan
perhatian hingga perbedaan rasa sayang yang secara ekstrim dapat juga
ditemukan dalam keluarga yang hanya memiliki satu anak laki-laki. Perlakuan
yang dianggap istimewa itu seringkali diberikan pada anak laki-laki karena
orangtua ingin anak laki-lakinya dihargai oleh saudara perempuannya maupun
orang lain.
5. Nilai Anak (Hagabeon) dalam Suku Batak. Di antara beberapa nilai yang
dipercaya suku Batak, Hagapeon merupakan yang paling utama. Pola asuh yang
sering digunakan adalah pola asuh authoritative. Pola pengasuhan ini diikuti juga
oleh sikap orangtua yang mendorong pencapaian pendidikan anak di bidang
pendidikan atau akademik berupa dukungan, kontrol, dan kekuasaan, yang
mereka perlihatkan dalam mengarahkan kegiatan anak pada pencapaian prestasi
tertentu.
Pengasuhan anak menjadi faktor penting dalam keluarga, orangtua Batak harus
mampu mengasuh anak-anaknya dengan sebaik mungkin sehingga anak-anak
mereka akan mampu membawa nama baik keluarga Batak. Penekanan prestasi
anak menjadi hal yang sangat penting dalam pengasuhan.
6. Posisi Ibu dan Perempuan dalam Suku Batak. Ibu dalam keyakinan suku Batak
wanita sangat dijunjung tinggi kehormatannya, ibu merupakan tonggak penting
dalam sebuah keluarga, di mana ibu adalah kekuatan dalam keluarga. Tidak
jarang dijumpai dalam keluarga Batak, ibu yang bekerja keras demi keluarganya.
Di satu sisi ibu melaksanakan tugas-tugasnya di luar rumah dan di sisi lain juga
mengatur segala keperluan di dalam rumah termasuk pengasuhan anak-anaknya
(Tinambunan, 2010). Tugas wanita Batak dalam keluarga sudah diasosiasikan
semenjak masih anak-anak, terlebih lagi dalam masyarakat Batak yang
mengagungkan anak laki-laki, ibu dituntut oleh keluarga harus mampu mendidik
dan membesarkan anak agar berhasil sesuai dengan tuntutan keluarga.
(Aptiningsari, 2017)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola asuh yang ada di Batak cenderung dinilai kasar dan keras, namun hal
tersebut menjadikan Batak memiliki kekhasan tersendiri. Meskipun dengan
adanya penerapan pola asuh demikian dapat membentuk pribadi yang kuat
kedepannya, tetapi jika terlalu keras dalam mendidik juga bisa berdampaktidak
baik bagi kesehatan psikis anak. Karena setiap anak akan memiliki pola pemikiran
yang berbeda sehingga jika ada anak yang dengan senang hati menerima pola
asuh demikian maka tidak menutup kemungkinan jika ada juga anak yang tidak
bisa menerima pola asuh yang demikian karena bisa saja dikarenakan kondisi
mental psikis anak tersebut terlalu lemah, maka tidak semua anak harus
diperlakukan dengan sama. (Aptiningsari, 2017)
Negara 1: Prancis
Kasus mengasuh anak?
 Pola asuh ibu prancis (Monville, 2015)

Perilaku masyarakatnya bagaimana?


 Pola asuh yang diterapkan seorang ibu rumah tangga di Prancis, Domitille
Monville, kepada anak-anaknya, antara lain :
Waktu untuk keluarga dan diri sendiri
Saya butuh waktu untuk diri sendiri; olahraga dan bergaul. Saya keluar malam
ketika anak-anak tidur atau saat weekend. Saya jelaskan pada mereka bahwa
saya ingin bertemu teman-teman karena saya tidak bisa seperti mereka yang bisa
bertemu teman-temannya setiap hari di sekolah.
Menerapkan disiplin pada anak
Sejak dini dengan mengenalkan pada kata “tidak.” “Tidak baik,” “tidak boleh
karena berbahaya” atau “tidak boleh karena kamu masih kecil.” Ketika anak
mulai paham, saya katakan bahwa jika ia melanggar, ia akan dihukum. Jika dia
melakukan yang baik, saya memberinya pujian dan saya katakan bahwa saya
bangga pada mereka.
Membuat aturan
Saya terapkan aturan yang utama, sederhana dan konsisten, yaitu sopan,
memberesi mainan dan tidak membantah. Saya menulis 10 aturan pada dua
lembar kertas dan ditempel di dinding kamar. Setiap malam saya lakukan
evaluasi. Mereka mendapat stiker
merah jika berhasil menjalani aturan itu dan stiker hitam bila tidak berhasil.
Dengan cara ini mereka termotivasi untuk lebih baik.
Menghadapi anak tantrum
Saya tidak bergeming jika dia melawan. Jika ia mengamuk dan membuat saya
marah, saya minta dia masuk kamar dan boleh keluar setelah marahnya reda.
Membiasakan anak makan sayur dan buah
Di Prancis ada kampanye tentang makanan untuk hidup sehat, yakni makan 5
buah dan sayur setiap hari. Jika saya katakan bahwa hari ini anak-anak belum
makan apapun untuk tumbuh dan berotot, mereka akan memakan zucchini yang
dihidangkan. Saya pilihkan
buah-buahan favorit mereka. Jika mereka menolak makanan yang dihidangkan,
saya minta mereka mencicipi lebih dulu. Kalau tidak suka, mereka boleh tidak
memakannya tapi tidak akan mendapatkan dessert.
Berkomunikasi dengan bayi
Bicara tentang apa saja, juga menyanyikan lagu untuk mereka. Intinya; bicara!
Saya yakin otak anak itu seperti spons. Meski mereka tidak menjawab tapi
mereka paham, bisa merasakan kebahagiaan, kekhawatiran dan kesedihan
orangtuanya.
Pisah kamar sejak bayi
Bayi harus punya kamar karena saya dan suami, Francois butuh privasi. Pisah
kamar ini penting agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis, anak juga
punya privasi dan belajar bahwa dia tidak dapat menguasai waktu orangtuanya.
Dengan kualitas tidur yang baik di malam hari, saya punya waktu yang
berkualitas di siang hari. Tidak semua orang tua di Prancis seperti saya. Ada yang
membiarkan bayi mereka tidur seranjang dengan orangtuanya.
Jika anak bangun tengah malam
Normal jika bayi terbangun malam hari dan ingin menyusu sampai ia mencapai
berat 5-6 kg. Setelah itu ia bisa tidur nyenyak semalaman. Awalnya cukup sulit,
tapi saya berusaha membiarkannya ketika ia menangis. Jika bayi atau balita
menangis di malam hari, hampiri dia, usap-usap punggung atau perutnya,
berbicara atau bernyanyi dengan lembut agar ia tidur kembali. Menggendong
dan menyusui bayi yang nangis di malam hari bisa membentuk kebiasaan buruk.
Sopan santun di meja makan
Saya ajarkan sesuai usia anak. Begitu mereka sudah bisa duduk, saya dudukkan
di high chair. Ketika mereka sudah bisa duduk di kursi meja makan, saya ajarkan
posisi duduk yang baik. Jika orangtua sopan di meja makan, anak-anak pun akan
meniru. (Monville, 2015)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola asuh yang dilakukan ibu-ibu di Prancis sangat berdampak baik bagi
kesehatan anak, seperti penerapan pola membiasakan anak untuk makan sayur
dan buah. Hal tersebut sangat baik dilakukan karena sayur dan buah merupakan
sumber kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, khususnya dalam masa
pertumbuhan. Maka dengan penerapan pola demikian, kita juga mengajarkan
cara hidup yang sehat. (Monville, 2015)
Negara 2: Inggris
Kasus mengasuh anak?
 Pola asuh anak di Inggris menurut Pangeran William (CAReFamily, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Adapun beberapa pola asuh yang diterapkan di Inggris yakni :
Berbicara sembari berlutut atau berjongkok dengan sang buah hati
Tujuan pertama adalah untuk mengimbangi tinggi Pangeran George yang masih
berusia tiga tahun sehingga memudahkan anak untuk berbicara dengan
orangtuanya.Tujuan keduanya ialah untuk menekankan posisi yang sejajar antara
anak dengan orangtua dalam artian menghargai kehadiran anak. Gaya asuh ini
mencerminkan kesetaraan dan sikap demokratis ketika berbicara dan berdiskusi
dalam koridor yang positif.
Berbicara sambil menatap wajah dan mata sang buah hati
Tanpa Anda sadari, menurut pakar pola asuh anak, cara bicara Pangeran William
kepada Pangeran George tersebut sangat layak dicontoh oleh orangtua lainnya di
dunia. Gill Connel, Child Development Expert dan Penulis A Moving Child Is a
Learning Child, mengatakan bahwa bicara dengan anak sembari menatap wajah
dan matanya, membuat anak merasa didengarkan dan diperlakukan dengan baik
oleh orangtua. Kemudian, Connel menambahkan bahwa cara ini juga mujarab
dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam berkomunikasi dengan
lingkungan sekitarnya. Selain menyesuaikan level tinggi tubuh agar sesuai
dengan jarak pandang anak, ayah juga harus memperlihatkan fokus dan
konsentrasi ketika anak sedang berbicara pada Anda. Center For parenting
Education merekomendasikan orangtua untuk menghentikan segala kegiatan
ketika mendengarkan anak bicara agar si kecil merasa diperhatikan. Sebab,
momen bersama anak tidak akan berarti apabila orangtua tidak memperlihatkan
perhatian dan benar-benar mendengarkan. (CAReFamily, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola tersebut dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan mental anak,
karena mereka merasa bahwa orangtua mereka mengerti akan kemauan mereka
sehingga mereka akan merasa senang dan itu merupakan keadaan yang baik bagi
kesehatannya. (CAReFamily, 2014)

3. Mental Health Nursing/kasus kesehatan jiwa/penanganan orang dengan gangguan


jiwa

Suku ke 1 : Towe Ubrup


Kasus kesehatan jiwa?
 Pola pengobataan kejiwaan suku bangsa towe ubrup (Dumatubun, 2002)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Orang Papua yang terdiri dari keaneka ragaman kebudayaan memiliki
pengetahuan tentang mengatasi berbagai masalah kesehatan yang secara turun
temurun diwariskan dari generasi ke genarasi berikutnya. Nampaknya
pengetahuan tentang mengatasi masalah kesehatan pada orang Papua yang
berada di daerah pedesaan lebih cenderung menggunakan pendekatan
tradisional karena faktor-faktor kebiasaan, lebih percaya pada kebiasaan leluhur
mereka, dekat dengan praktisi langsung seperti dukun, lebih dekat dengan
kerabat yang berpengalaman mengatasi masalah kesehatan secara tradisional,
mudah dijangkau, dan pengetahuan penduduk yang masih berorientasi
tradisional. Seperti Pola Pengobatan Ukup. Pola ukup dikenal oleh suku bangsa
yang tinggal di selatan kabupaten Jayapura berbatasan dengan kabupaten
Jayawijaya yaitu suku bangsa Towe, Ubrup. Prinsip dari pengobatan ini adalah
bahwa penyakit terjadi karena tubuh kemasukan roh, hilang keseimbangan
tubuh dan jiwa, maka dengan mandi uap dari hasil ramuan daun-daun yang
dipanaskan dapat mengeluarkan roh jahat dan penyebab empirik penyakit.
(Dumatubun, 2002)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola pengobatan tersebut kurang baik dalam hal untuk mengatasi orang dengan
gangguan jiwa, dikarenakan kepercayaan terhadap hal-hal supranatural yang
mereka yakini itu akan hanya membuat orang dengan gangguan jiwa tersebut
akan lambat dalam penyembuhan. (Dumatubun, 2002)
Suku Ke 2 : Palembang
Kasus penangan orang dengan gangguan jiwa?
 Orang-Orang Terpasung di Sumatera Selatan (BBM, 2017)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Di Sumsel, penderita gangguan jiwa di provinsi itu dipasung oleh keluarganya
karena dianggap dapat mengganggu keamanan masyarakat sekitar.
sebenarnya pemasungan ini tidak perlu dilakukan terhadap para penderita
gangguan jiwa karena bisa memberi dampak psikis yang buruk terhadap si
penderita. Penderita gangguan jiwa tidak perlu dipasung, melainkan diberi obat
secara simultan. Cara itu lebih efektif, sehingga diharapkan penderita
bisa sembuh secara bertahap. (BBM, 2017)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola penanganan dengan cara dipasung sangat tidak baik. Karena dengan
demikian pasien dengan gangguan jiwa akan merasa semakin terbebani dan
terganggu psikologinya, maka seharusnya keluarga tidak melakukan hal
demikian. (BBM, 2017)
Negara 1: Mexico
Kasus penangan orang dengan gangguan jiwa?
 Penanganan gangguan mental di Mexico (Claudia, 2016)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Masyarakat berbudaya barat seperti Mexico juga meyakini adanya pengaruh
alam ghaib dan ruh. Trend globalisasi, ideologi, konsep, dan pendapat yang
beragam memungkinkan gabungan di antara sistem pengobatan tradisional
dengan pendekatan ilmiah. Mayoritas masyarakat desa Mexico menggunakan
pendekatan yang disebut Curanderismo, yaitu penyembuhan berdasarkan
keyakinan pada spiritualitas nenek-moyang. Pendekatan Curanderismo ini
mengandung teknik terapeutik yang dilakukan oleh tabib-tabib atau ahli-ahli
terapi yang mirip psikospiritual. Tabib-tabib disebut sebagai Curanderos. Selain
itu, diagnosis gangguan mental pada orang Mexico dilakukan dengan
menggunakan bahan-bahan khusus seperti telur ayam dan lilin. Bahanbahan ini
akan dijadikan alat pemujaan dan persembahan. Pasien dikatakan sakit jika
diagnosis itu berhasil menunjukkan adanya kemasukan roh jahat atau jin ke
dalam tubuh pasien tersebut. Proses merawatnya nanti akan menggunakan
pengaruh spiritual dan hipnotisme. Ini termasuk pengadaan upacara
penyembahan dan hipnosis pasien. Zacharias (2006) menyebutkan bahwa
metode penyembuhan curanderismo biasanya sukses bagi sebagian kecil
masyarakat Mexico yang benar-benar percaya dengan pengaruh alam ghaib
tersebut. (Claudia, 2016)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola pengobatan tersebut kurang baik dalam hal untuk mengatasi orang dengan
gangguan jiwa, dikarenakan kepercayaan terhadap hal-hal supranatural yang
mereka yakini itu akan hanya membuat orang dengan gangguan jiwa tersebut
akan lambat dalam penyembuhan. (Claudia, 2016)
Negara 2: Brazil
Kasus penangan orang dengan gangguan jiwa?
 Penanganan gangguan mental di Brazil (Claudia, 2016)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Negeri Brazil juga melaksanakan pengobatan alternatif terhadap pasien-pasien
yang menderita skizofrenia. Tabibnya adalah orang yang ahli spritual. Masyarakat
Brazil menganut aliran filsafat spiritualisme, yaitu mempercayai bahwa orang
yang masih hidup mampu berkomunikasi dengan alam ruh. Biasanya tabib
spiritual ini akan pergi ke rumah pasien atau pasien akan ke tempat pengobatan
mereka. Ketika seseorang mengalami gangguan mental, tabib spiritual menggelar
upacara spiritualist yaitu upacara pemujaan ruh dan berkomunikasi dengan ruh
untuk mendeteksi kemasukan ruh jahat dalam tubuh pasien. Kemudian, tabib
akan berusaha mengeluarkan ruh jahat dari tubuh pasien dengan teknik
memegang tangan pasien untuk menarik keluar ruh jahat dari tubuh pasien di
samping tabib membacakan doa-doa tertentu. Pengobatan alternatif ini menjadi
begitu popular di kalangan masyarakat desa dan kota Brazil tanpa membedakan
status kaya atau miskin. (Claudia, 2016)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pola pengobatan tersebut kurang baik dalam hal untuk mengatasi orang dengan
gangguan jiwa, dikarenakan kepercayaan terhadap hal-hal supranatural yang
mereka yakini itu akan hanya membuat orang dengan gangguan jiwa tersebut
akan lambat dalam penyembuhan. (Claudia, 2016)

4. Geriatric Nursing/penangan lansia

Suku ke 1 : Bima
Kasus penanganan lansia?
 pelayanan lanjut usia yang diberikan oleh kerabat (BINDO, 2015)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Pelayanan Fisik
Secara umum kerabat melayani makan, tiga kali sehari. Namun ada juga yang
makan dua kali sehari, siang dan sore saja. Makanan yang disajikan disesuaikan
dengan kemampuan mereka. Ada yang menyajikan nasi, sayur, lauk. Ada juga
yang ditambah dengan buah. Tetapi ada yang hanya nasi dan lauk atau sayur.
Keterbatasan ekonomi membuat mereka makan seadanya. Lanjut usia kadang
mesti menyesuaikan dengan makanan apa adanya. Kerabat yang menyajikan
makanan umumnya anak,menantu, keponakan perempuan yang tinggal satu
rumah/ berdekatan.
Pelayanan sandang, bagi Lanjut usia yang masih potensial biasanya membeli
sendiri, sementara karabat menambahkan pakaian kasukaan mereka. Secara
umum kerabat membelikan satu kali setahun. Bagi yang tidak mampu bisanya
diberi oleh kerabat jauh atau masyarakat.
Pelayanan dibidang papan, kerabat menyediakan sesuai dengan kemampuan
mereka. Kondisi ekonomi kerabat yang terbatas, berakibat kondisi perumahan
seadanya. Lanjut usiapun menyesuaikan dengan keadaan.
Pelayanan dibidang kasehatan, kerabat tidak selamanya mampu melayani untuk
berobat secara medis. Kadang mereka hanya memberikan obat dari warung atau
obat ramuan tradisionil setempat/ ke dukun. Bagi yang memiliki kartu miskin,
masih harus menghadapi kendala. biaya transpotasi yang mahal, prosedur yang
berbelit dan pelayanan yang tidak nyaman.
Selain tersebut diatas, kerabat juga memperhatikan Lanjut Usia yang ditinggal
mati pasangannya. Kerabat mencarikan pasangan. Hal tersebut agar Lanjut Usia
tidak kesepian, sunyi dan tidak ada teman mencurahkan isi hati. Dengancara ini
Lanjut usia ada teman yang diajak ngobrol, teman ketika menjalani pekerjaaan,
berolah raga, bepergian, teman ketika berobat dan saling merawat saat sakit.
Pelayanan Psikis
Pelayanan psikis yang dilakukan oleh kerabat, biasanya ditemani anggota kerabat
yang mengerti dan memahami Lanjut Usia yang kadang perilakunya berubah
seperti: kekanak kanakan, rewel, mudah tersinggung dll. Orang tua selalu
memesan agar mengerti kepada Lanjut usia. Lanjut Usia ditemani untuk ngobrol,
didengar nasehatnya dan didengar kaluhannya. Kerabat berusaha untuk sering
mengunjungi, membawa oleh oleh kesukaanya. Sekalipun demikian, ada satu
dua yang ditemukan mendapat perlakuan tidak baik, seperti dibentak dengan
kata yang agak keras.
Pelayanan Sosial
Kerabat berusaha menemani berbicara, didengar nasehatnya, memberikan kabar
keluarga, kabar orang dilingkungannya dan berita secara umum. Pada sisi lain,
Lanjut Usia diantar cucu atau kemenakan untuk ketemu dengan teman sebaya,
juga teman sekelompok. Beberapa etnik yang diteliti, secara intensif mereka
bekerja secara kelompok.(kasus Sasak), juga teman sekampung asal (kasus Bima)
dll. Lanjut Usia juga diberikan kegiatan bersama kelompoknya.
Kelompok keagamaan, olah raga, pengajian, yasinan, arisan, kelompok
silaturahmi, arisan, kelompok adat, dan lain-lain.
Pelayanan Ekonomi
Pelayanan ekonomi dilakukan kerabat dengan memenuhi kebutuhan dasar hidup
lanjut usia. Bagi yang masih potensial, diberikan kesempatan untuk bekerja
bersama kerabat. Melakukan kegiatan ketrampilan untuk memperoleh
penghasilan. Bagi Lanjut Usia yang sudah tidak potensial, kerabat memberikan
uang, bahan mentah atau memberikan makanan siap saji.
Pelayanan spiritual
Pelayanan spiritual dilakukan oleh kerabat dengan menyediakan sarana dan
peralatan ibadah. Menjauhkan anak anak dan melarang agar tidak gaduh.
Kerabat menemani saat beribadah di rumah, dimesjid atau dimajelis taklim.
(BINDO, 2015)

Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?


 Pengaruh terhadap kesehatan sangat baik karena penanganannya dilakukan
menggunakan metode kekerabatan. Dimana lansia dibantu dalam segala halnya,
dengan pendekatan kekerabatan sehingga lansia tersebut merasa senang dan
nyaman. (BINDO, 2015)
Suku Ke 2 :Minangkabau
Kasus penangan penanganan lansia?
 Peranan keluarga matrilineal minangkabau terhadap keberadaan perempuan
lanjut usia studi kasus di kelurahan payonibung, kecamatan payakumbuh utara,
payakumbuh (Yevita Nurti, 2007)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Bagi masyarakat Minangkabau dengan sistem matrilineal dan hidup dalam sistem
kekerabatan keluarga luas, secara ideal budaya jaminan sosial bagi orang lanjut
usia terutama perempuan lanjut usia berbentuk lingkaran konsentris yang intinya
terletak di bagian dalam lingkaran tersebut dimana jaminan sosial terhadap
keberadaan perempuan lanjut usia sangatlah tinggi sehingga lembaga panti
jompo tidak berlaku di daerah Kelurahan Payonibung. Peran masyarakat
kelurahan Payonibung dalam meningkatkan kesejahteraan sosial para
perempuan lanjut usia adalah dengan membentuk kegiatan-kegiatan para lanjut
usia. Saat ini di kelurahan Payonibung terdapat kelompok lanjut usia yang
bernama kelompok ”mawar” yang beranggotakan para perempuan lanjut usia
yang berumur 50 tahun ke atas. Kegiatan kelompok para perempuan lanjut usia
tersebut diisi dengan kegiatan senam, Posyandu Lansia seperti pemeriksaan
berkala kesehatan, pemeriksaan penyakit dan lain sebagainya. Penanaman nilai-
nilai positif dan penanganan masalah kesehatan para perempuan lanjut usia
memerlukan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat agar para perempuan
12 lanjut usia tersebut meningkatkan pengetahuan serta ketrampilannya baik
untuk berkarya maupun pengembangan bagi mereka. (Yevita Nurti, 2007)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruh terhadap kesehatan sangat baik karena penanganannya dilakukan
menggunakan metode kekerabatan. Dimana lansia dibantu dalam segala halnya,
dengan pendekatan kekerabatan sehingga lansia tersebut merasa senang dan
nyaman. (Yevita Nurti, 2007)
Negara 1: Korea Selatan
Kasus penangan penanganan lansia?
 Penanganan lansia Korsel (Sulaiman, 2016)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Masyarakat lansia di Korea cukup bahagia dan sejahtera. Salah satu sebabnya,
setiap daerah memiliki penanggung jawab lansia yang bertugas untuk mengawasi
sekaligus menyediakan kebutuhan lansia. Jadi orang tersebut mengetahui alamat
dokter terdekat dari rumah pasien, tahu kapan jadwal terapinya, bertugas
membelikan obat pasien sehingga lansia tidak perlu melakukan pekerjaan
tersebut seorang diri. Program kedua adalah komunitas lansia. Program ini
membuat lansia tinggal berdekatan dalam satu kompleks rumah. Selain
mempermudah pengawasan, lansia juga dapat melakukan interaksi sosial dengan
sebayanya. (Sulaiman, 2016)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Dalam penanganan model demikian, pengaruh kesehatannya sangat baik. Karena
lansia tersebut sudah dibantu oleh penanggung jawab, sehingga segala pekerjaan
yang mereka lakukan akan menghemat tenaga mereka dan mereka tidak perlu
lelah. Maka hal demikian sangat mempengaruhi kesehatan psikis lansia di Korea,
sehingga mereka merasa bahagia dan sejahtera. (Sulaiman, 2016)
Negara 2: Amerika
Kasus penangan penanganan lansia?
 Menangani orang lanjut usia (ahmad, 2011)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Satu hal yang perlu dicatat adalah lansia memiliki lebih banyak masalah
kesehatan, dan status psikologisnya terkait erat dengan status fisik dan
fungsionalnya. Masalah-masalah kesehatan sering menjadi bagian penting dari
dari terapi lansia. Banyak lansia yang memiliki masalah-maslah kesehatan kronis.
Psikolog menerapkan beberapa strategi yang membantu mengelola rasa sakit,
termasuk teknik-teknik relaksasi dan biofeedback. Kepatuhan terhadap aturan
minum obat dan adaptasi terhadap perubahan hidup juga merupakan topik yang
sering muncul dalam terapi lansia. (ahmad, 2011)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruh kesehatan cukup baik, karena lansia tersebut dibantu dalam mengelola
rasa sakitnya termasuk teknik-teknik relaksasi dan biofeedback yang akan sangat
membantu dalam kesehatan lansia. (ahmad, 2011)

5. Critical care/Medical Surgical Nursing/perawatan menjelang ajal/perawatan penyakit


tertentu

Suku ke 1 : Banjar
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
 Ritual penyembuhan dengan memanggil roh (Wahyuni, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Untuk menolong dan menyembuhkan masyarakat yang sakit, etnis Banjar, Desa
Muroi Raya, Kapuas, Kalimantan Tengah, melakukan ritual memanggil roh Dewa
Sangiang sebagai penyembuhnya. Yang menjadi perantara antara Sangiang dan
pasien disebut lasang atau dukun.
Masih tergantungnya masyarakat terhadap tradisi tersebut disebabkan oleh
akses ke sarana layanan kesehatan yang jauh dan sulit dan jarangnya tenaga
kesehatan yang berkunjung ke desa tersebut. Pengobatan yang dilakukan oleh
dokter dan perawat pun hanya dianggap sebagai pengobatan sampingan.
(Wahyuni, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruh terhadap kesehatan sangat buruk karena bagaimanapun juga
pengobatan yang seharusnya diutamakan adalah pengobatan secara medis
bukan melalui dukun karena dukun hanya bisa menerawang tetapi tidak
menyembuhkan. (Wahyuni, 2014)
Suku Ke 2 : Asmat
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
 Kusta di Asmat (Wahyuni, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Ada 150 penderita kusta ditemukan di etnis Asmat di Kampung Mumugu, Distrik
Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Papua. Di sana, penderita kusta bisa hidup
berbaur dengan masyarakat lain dan tidak ada pengucilan. Bagi mereka, kusta
hanyalah penyakit kulit biasa sehingga mereka tidak melalukan pencegahan dan
pengobatan. Akibatnya penyebaran kusta pun semakin cepat. Kondisi ini juga
diperparah dengan kondisi sanitasi yang kurang baik. (Wahyuni, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruh terhadap kesehatan sangatlah buruk, karena mereka menganggap
kusta adalah penyakit kulit biasa dan tidak perlu adanya pengobatan, padahal
kusta sendiri merupakan penyakit berbahaya karena dapat menular sehingga
pengobatan sangat diperlukan. (Wahyuni, 2014)
Negara 1: Afrika Tengah
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
 Penanganan penyakit tertentu akibat sihir (kusnadi, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Suku Azande di Afrika Tengah mempunyai kepercayaan bahwa jika anggota
sukunya jari kakinya tertusuk sewaktu berjalan melalui jalan biasa dan dia
terkena penyakit tuberculosis maka dia dianggap terkena serangan sihir. Mereka
beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh serangan tukang sihir. Maka
rakyat Suku Azande percaya bahwa cara untuk menyembuhkan penyakit
tersebut hanyalah dengan datang ke dukun atau biasa dikenal Root-Worker
untuk menghilangkan pengaruh dari sihir tersebut. (kusnadi, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruhnya bagi kesehatan yakni sangat buruk. Karena penyakit tuberculosis
merupakan penyakit yang dapat menular dan seharusnya penyakit tersebut
mendapat perawatan dan penanganan yang tepat oleh tim medis atau tim
kesehatan bukan dukun. Karena jika tidak diatasi dengan benar maka penyakit
tersebut akan semakin parah sehingga dapat menyebabkan kematian. (kusnadi,
2014)
Negara 2: Kanada
Kasus penanganan penyakit xxxxxxxxx?
 Penanganan penyakit berbahaya oleh Shaman (kusnadi, 2014)
Perilaku masyarakatnya bagaimana?
 Orang Kwakuit di bagian barat Kanada percaya bahwa penyakit yang berbahaya
dan mematikan dapat disebabkan oleh dimasukkannya benda asing ke dalam
tubuh dan yang terkena dapat mencari pertolongsn ke dukun. Dukun itu biasa
disebut Shaman. Dengan suatu upacara penyembuhan maka Shaman akan
mengeluarkan benda asing tersebut dari tubuh pasien. (kusnadi, 2014)
Pengaruhnya pada status kesehatan seperti apa?
 Pengaruhnya bagi kesehatan yakni sangat buruk. Karena penyakit tersebut
berbahaya dan dapat mematikan dan seharusnya penyakit tersebut mendapat
perawatan dan penanganan yang tepat oleh tim medis atau tim kesehatan bukan
dukun. Karena jika tidak diatasi dengan benar maka penyakit tersebut akan
semakin parah sehingga dapat menyebabkan kematian. (kusnadi, 2014)

Daftar pustaka

Bibliography
admin. ( 2012, August 9). Mendidik Anak Dalam Konsep Hindu. Retrieved desember 11,
2017, from Paduarsana: https://paduarsana.com/2012/08/09/mendidik-anak-
dalam-konsep-hindu/
ahmad, h. (2011, Juli 21). MENANGANI ORANG LANJUT USIA. Retrieved desember 17, 2017,
from pajaran: http://krewengcool.blogspot.co.id/2011/07/menangani-orang-lanjut-
usia.html
Aptiningsari, D. (2017, Maret 06 ). POLA PENGASUHAN PADA SUKU BATAK. Retrieved
desember 11, 2017, from Bacalah !!:
http://daniaaptiningsari.blogspot.co.id/2017/03/pola-pengasuhan-pada-suku-
batak.html
BBM. (2017, 10 6). Orang-Orang Terpasung di Sumatera Selatan. Retrieved 12 20, 2017,
from Liputan6: https://news.bbm.com/id/home/liputan6-com/articles/391460
BINDO. (2015). pelayanan lanjut usia oleh kerabat. Retrieved desember 17, 2017, from
psychologymania: http://www.psychologymania.com/2012/08/pelayanan-lanjut-
usia-oleh-kerabat.html
borneonews. (2015, april 13). suku dayak sangat menjaga kehamilan. Retrieved desember
11, 2017, from borneonews suara rakyat kalimantan:
http://www.borneonews.co.id/berita/14558-suku-dayak-sangat-menjaga-kehamilan
CAReFamily. (2014). Pola Asuh Anak ala Pangeran Kerajaan Inggris. Retrieved desember 11,
2017, from CAReFamily: http://www.car.co.id/id/ruang-publik/tips-
trik/carefamily/pola-asuh-anak-ala-pangeran-kerajaan-inggris!
Claudia, R. (2016). penanganan gangguan metal di dunia. Retrieved 12 20, 2017, from
eprints.ums.ac.id: http://eprints.ums.ac.id/45003/8/04.%20BAB%20I.pdf
dewi, e. p. (2015, februari 8). ilmu kebidanan. Retrieved november 17, 2017, from midwifery
blog: http://midwifery.blog.uns.ac.id/kebudayaan-dan-tradisi-suku-toraja-pada-
masa-nifas-dan-bayi-baru-lahir/
Dumatubun, A. (2002, Agustus ). KEBUDAYAAN, KESEHATAN ORANG PAPUA. Retrieved
desember 12, 2017, from papuaweb.org:
http://papuaweb.org/uncen/dlib/jr/antropologi/01-01/04.pdf
Hesty¹, M. A. (2013, februari 27). KONSEP PERAWATAN KEHAMILAN ETNIS BUGIS PADA IBU
HAMIL. Retrieved desember 11, 2017, from
https://core.ac.uk/download/pdf/25490861.pdf
hulu, a. (2017, februari 22). perawatan menjelang ajal pada pasien lansia menurut
perspektif budaya Nias . Retrieved desember 19, 2017, from University of Sumatera
Utara Institutional Repository open access:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/64346
kusnadi, d. (2014, september 24). keanekaragaman budaya dan spiritual. Retrieved
desember 19, 2017, from medika share:
http://dedikun.blogspot.co.id/2014/09/keanekaragaman-budaya-dan-
spiritual.html?m=1
Monville, D. (2015). POLA ASUH IBU PRANCIS. Retrieved desember 11, 2017, from
ayahbunda: https://www.ayahbunda.co.id/keluarga-berbagi-pengalaman/pola-asuh-
ibu-prancis
Rahayuningsih, H. (2013, September 08). Tradisi Kehamilan di China. Retrieved desember
11, 2017, from Vemale.com: https://www.vemale.com/topik/kehamilan/34331-
tradisi-kehamilan-di-china.html
raniassi. (2015, April 10 ). adat kelahiran Bali. Retrieved desember 11, 2017, from rania's:
https://raniassi.wordpress.com/2015/04/10/adat-kelahiran-bali/
rimas. (2013). tradisi kehamilan wanita jepang. Retrieved desember 11, 2017, from J-CUL:
http://j-cul.com/tradisi-kehamilan-wanita-jepang/
Sulaiman, M. R. (2016, maret 10). penanganan lansia Korsel. Retrieved desember 17, 2017,
from detikHealth:
https://health.detik.com/read/2016/03/10/180306/3161963/763/soal-penanganan-
lansia-korsel-dan-jepang-duduki-peringkat-teratas
Wahyuni, T. (2014, 12 29). Lima Etnik dan Budaya Indonesia untuk Menyembuhkan
Penyakit. Retrieved 12 20, 2017, from CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141229180018-255-21103/lima-
etnik-dan-budaya-indonesia-untuk-menyembuhkan-penyakit
Yevita Nurti, S. M. (2007, oktober). PERANAN KELUARGA MATRILINEAL MINANGKABAU
TERHADAP LANSIA. Retrieved desember 17, 2017, from repository.unand:
http://repository.unand.ac.id/3779/1/Artikel_Yevita_Nuni.pdf

You might also like