You are on page 1of 5

NAMA : ANNISA OLNI HARAHAP

NIM : PO1031215001

PRODI : D-IV SEMESTER VI

SOP/SPO

PROSEDUR PERENCANAAN
PENGUKURAN ANTROPOMETRI LILA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

02/SPO-GIZI/RS/XI/2018 0 01/01

SPO Tanggal Terbit : 2 JUNI 2018

PENGERTIAN Pengukuran Antropometri LILA adalah Pengukuran yang dilakukan pada


pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam
ukuran cm (centi meter)
TUJUAN Sebagai skrining malnutrisi protein yang biasanya digunakan oleh DepKes
untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko melahirkan BBLR bila LILA <
23,5 cm. dan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang
Energi Kronis.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur Annisa Olni Harahap, Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor: 006KSK/DIR/XII/2012 tentang kebijakan pelayanan di Unit
Gizi dan dapur Rumah Sakit Umum IBNU SINA.
2. SK Direktur Annisa Olni Harahap Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor 574a/SK/DIR/II/2014 Tentang pemberlakuan Buku pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Oleh Kementerian kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina.
PROSEDUR 1. Gunakan Pita LILA Yang dalam keadaan Baik tidak berlipat-lipat atau
sobek.
2. Lakukan Langkah-langkah pada pengukuran Pita LILA :
a. Tentukan posisi pangkal bahu.
b. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan ke arah perut.
c. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri
tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin
kepada responden). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik
nolnya.
d. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan
siku).
e. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
f. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
g. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA
(kearah angka yang lebih besar).
h. Tuliskan angka pembacaan pada kuesioner Yang telah disediakan
i. Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lengan kanan (beri
keterangan pada kolom catatan pengumpul data).
j. Letakkan Kembali Pita LILA dalam keadaan Baik dan tidak
berlipat.

SOP/SPO

PROSEDUR PERENCANAAN
PENGUKURAN ASUPAN MAKANAN DENGAN METODE FOOD RECALL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

02/SPO-GIZI/RS/XI/2018 0 01/01

SPO Tanggal Terbit : 2 JUNI 2018

PENGERTIAN Pengukuran Asupan Makanan dengan metode food Recall adalah metode
penilaian diet terorganisir yang digunakan untuk menentukan semua
makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh klien dalam periode 24 jam.
Termasuk juga jumlah dari setiap makanan dan minuman, cara
pengolahan, cara penyajian serta merek makanan dan minuman jika
makanan tersebut bermerek.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menentukan Status Kesehatan dan Gizi Keluarga
ataupun individu, Untuk menganalisis bahan makaan yang dikonsumsi oleh
setiap individu ataupun setiap anggota keluarga, dan Untuk mengetahui
pola konsumsi suatu individu atau keluarga.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur Annisa Olni Harahap, Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor: 006KSK/DIR/XII/2012 tentang kebijakan pelayanan di Unit
Gizi dan dapur Rumah Sakit Umum IBNU SINA.
2. SK Direktur Annisa Olni Harahap Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor 574a/SK/DIR/II/2014 Tentang pemberlakuan Buku pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Oleh Kementerian kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina
PROSEDUR 1. Daftar Tabel Kuesioner Food Recall 24 jam.
2. Sumberdaya yang Dibutuhkan untuk Melakukan Food Recall 1.
Pewawancara yang terlatih, sangat penting untuk memastikan bahwa
data yang diperoleh dapat diandalkan dan valid.
Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh pewawancara :
a. Pewawancara harus memiliki pengetahuan tentang makanan
lokal.
b. Pewawancara harus memiliki ketrampilan personel yang baik dan
tidak menghakimi baik isyarat verbal maupun non verbal selama
wawancara.
c. Pelatihan intensif dari pewawancara menguji ketepatan data yang
dikumpulkan dan menilai kompetensi pewawancara dalam
mewawancarai responden.
3. Prosedur Melakukan Food Recall :
a. Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan
mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi
responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun
waktu 24 jam yang lalu. Menanyakan mulai yang terakhir
dimakan kemudian mundur ke belakang. Dalam membantu
responden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi
penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun,
setelah sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah
tidur siang dan sebagainya. Untuk masyarakat perkotaan
konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga
dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin
A.
b. Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat
(gram). Dalam menaksir atau memperkirakan ke dalam ukuran
berat (gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu
seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok,
dan lain-lain) atau model dari makanan (food model)
c. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan
menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM)
d. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk
Indonesia
SOP/SPO

PROSEDUR PERENCANAAN
PENGUKURAN ASUPAN MAKANAN DENGAN METODE FOOD RECORD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

02/SPO-GIZI/RS/XI/2018 0 01/01

SPO Tanggal Terbit : 2 JUNI 2018

PENGERTIAN Pengukuran Asupan Makanan dengan Metode Food Record adalah catatan
responden mengenai jenis dan jumlah makanan dan minuman dalam satu
periode, biasanya 3 hari dalam seminggu, yakni 2 hari biasa dan 1 hari
libur, sampai 7 hari dan dapat dikuantifikasikan dengan estimasi
menggunakan Ukuran Rumah Tangga (Estimated Food Record).
TUJUAN Sebagai Acuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat
kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah
tangga dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
konsumsi makanan tersebut.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur Annisa Olni Harahap, Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor: 006KSK/DIR/XII/2012 tentang kebijakan pelayanan di Unit Gizi
dan dapur Rumah Sakit Umum IBNU SINA.
2. SK Direktur Annisa Olni Harahap Rumah Sakit Umum IBNU SINA
Nomor 574a/SK/DIR/II/2014 Tentang pemberlakuan Buku pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Oleh Kementerian kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina
PROSEDUR 1. Adanya Form Untuk Estimasi Food Recall yang Meliputi :
a. Tanggal. Catat tanggal pada bagian atas form
b. Nama. Catat nama pada bagian atas form yang telah disediakan
c. Waktu makan. Catat waktu makan tiap hari dari pagi sampai
malam
d. Makanan/tempat makan. Catat jenis makanan (sarapan, makan
siang, makan malam, snack, dll) dan dimana tempat makan
(dirumah/restoran)
e. Item bahan makanan. Catat nama masing-masing bahan
makanan yang dimakan
f. Deskripsi/persiapan. Termasuk informasi bagaimana bahan
makanan tersebut disiapkan
g. Jumlah. Catat jumlah dari masing-masing bahan makanan
dengan menggunakan URT atau lakukan penimbangan.
2. Lakukan langkah-langkah dalam melakukan food Record :
a. Responden diminta mencatat makanan yang dikonsumsi dalam
URT atau gram (nama masakan, cara persiapan dan pemasakan
bahan makanan) Sesuai dengan Form yang sudah disediakan.
b. Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat
(gram) untuk bahan makanan yang dikonsumsi tadi.
c. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.
d. Membandingkan dengan AKG.

You might also like