You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata surya dalam bahasa inggris solar system yang terdiri dari sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Pengertian tata surya yang laian
adalah kumpulan benda- benda langit dimana matahari sebagai pusatnya. Tata surya
dikelilingi oleh delapan buah planet dengan orbit berbentuk elips, meteor, komet, planet-
planet kerdil/katai. Dan satelit-satelit alami. Pada waktu mengedari matahari dilintasan
orbitnya, setiap anggota tata surya pada satu waktu berada dekat dengan matahari dan pada
lain waktu akan jauh dari matahari. Titik atau tempat pada lintasan orbit yang terdekat dengan
matahari disebut titik perihelion. Titik yang terjauh dari matahari disebut titik aphelion.

Kadang-kadang terlihat benda-benda langit yang kedudukannya berpindah-pindah di


antara bintang yaitu planet. Planet tidak memancarkan cahaya sendiri dan tidak memantulkan
cahaya. Planet di sebut juga benda langit yang beredar. Sampai saat ini telah diketahui dan
dikenal sembilan buah planet, yaitu:

1. Markurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
9. Pluto

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang mendasari tulisan makalah ini ialah:
1. Apa yang dimaksud dengan Tata surya?
2. apakah yang dimaksud dengan anggota tata surya ?
3. Apakah nama-nama planet ?

C. Maksud Dan Tujuan


1. Untuk mengetahui definisi tentang tata surya.
1
2. Untuk mengetahui nama-nama planet.
3. Untuk mengetahui pembentukan tata surya.

BAB II
ISI

2
A. Pengertiaan Tata Surya

Pengertian tata surya adalah kumpulan benda- benda langit dimana matahari sebagai
pusatnya. Tata surya dikelilingi oleh delapan buah planet dengan orbit berbentuk elips,
meteor, komet, planet-planet kerdil/katai. Dan satelit-satelit alami. Pada waktu mengedari
matahari dilintasan orbitnya, setiap anggota tata surya pada satu waktu berada dekat dengan
matahari dan pada lain waktu akan jauh dari matahari. Titik atau tempat pada lintasan orbit
yang terdekat dengan matahari disebut titik perihelion. Titik yang terjauh dari matahari
disebut titik aphelion.

aphelion.

Kadang-kadang terlihat benda-benda langit yang kedudukannya berpindah-pindah di


antara bintang yaitu planet. Planet tidak memancarkan cahaya sendiri dan tidak memantulkan
cahaya. Planet di sebut juga benda langit yang beredar. Sampai saat ini telah diketahui dan
dikenal sembilan buah planet, yaitu:

1. Markurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
9. Plut0

Kesembilan planet tersebut beredar mengelilingi matahari. Garis edar lintasan planet
disebut orbit.peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang
diperlukan oleh planet untuk melakukan sekali revolusi. Kala revolusi bumi ditetapkan
sebagai satuan, yaitu satuan cahaya.

B. Pembentukan Tata Surya

Immanuael Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat jerman membuat suatu hipotesis
tentang terjadinya tata surya. Dikatakan olehnya bahwa dijagat raya terdapat gumpalan
kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama kelamaan berubah

3
menjadi gumpalan gas yang kemudian mejadi matahari dan bagian kabut sekitarnya
menjadi planet-planet dan satelitnya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, secara kebetulan seorang fisikawan


berkebangsaan perancis. Pierre simon de leplace, mengemukakan teori yang hampir
sama. Menurutnya, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena pilinannya
itu berupa kabut yang membentuk bentukan bulat seperti bola yang besar. Makin
mengecil bola itu, makin cepat pula pilinannya. Akibatnya bola itu menepat pada
kutubnya dab melebar dibagian ekuatornya, bahkan sebagian massa gas di ekuatornya itu
menjauh dari gumpalan intinya yang kemudian membentuk gelang-gelang dan berubah
menjadi gumpalan padat. Itulah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan
bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat seperti sekarang ini.

Karena kemiripan antara teori kant dan leplace, maka teori nebulae atau teori kabut ini
juga dikenal dengan teori kant dan leplace.

C. Asal-Usul Tata Surya

Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, beberapa
diantaranya adalah:

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772)


tahun 1731 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace. Secara independen
pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan hipotrsis Nebula Knat-Laplace,
menyebutkan bahwa tahap awal. Tata surya masih berupa kabut raksasa . kabut ini
terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang
raksasa(Matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan
cicncin-cincicn gas, dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi , gas-
gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam
dan planet luar.

Teori lain yang menjelaskan proses terbentuknya tata surya tata surya adalah teori
planetisimal adalah teori pasang surut. Teori pasang surut dikemukakan oleh dua orang
ilmuan inggris yaitu Sir James Jeans dan Harold Jefreys. Mereka melukiskan bahwa
4
setelah bintang yang berpapasan berlalu, massa matahari yang lepas akan memebentuk
cerutu yang menjolok ke arah bintang. Akibat bintang menjauh, maka massa cerutu
terlepas dan akan membentuk gumpalan gas disekitas matahari. Gumpalan-gumpalan
inilah yang selanjutnya akan membentuk planet-planet.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tata surya adalah kumpulan benda- benda langit dimana matahari sebagai pusatnya.
Tata surya dikelilingi oleh delapan buah planet dengan orbit berbentuk elips, meteor,
5
komet, planet-planet kerdil/katai. Dan satelit-satelit alami. Pada waktu mengedari
matahari dilintasan orbitnya, setiap anggota tata surya pada satu waktu berada dekat
dengan matahari dan pada lain waktu akan jauh dari matahari.

Garis edar lintasan planet disebut orbit.peredaran planet mengelilingi matahari disebut
revolusi. Waktu yang diperlukan oleh planet untuk melakukan sekali revolusi. Kala
revolusi bumi ditetapkan sebagai satuan, yaitu satuan cahaya.

Tata surya masih berupa kabut raksasa . kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu
kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa(Matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cicncin-cincicn gas, dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi , gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosoemarto,Soendjojo. 1986. Buku Materi Pokok Ilmu Pengetahuan Bumi Dan


Antariksa. Jakarta : Universitas Terbuka

Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Empat
Pilar

Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 2. Yogyakarta: Penerbit

Empat Pilar

Karttunen, H. ,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J. 2006. Fundamental
Astronomy 5th edition. 2007. Berlin: Springer-Verlag

Prof. Dr. Suryadi Siregar, DEA.(2017). Fisika Tata Surya. Bandung : FMIPA ITB
6
Ritonga. R., Drs. Darsa soekartadiredja. 1980. Rahasia Alam Semesta. Medan : MONORA
Woolfson, M. M. 1993. The Solar System-its Origin and Evolution. Royal Astronomical
Soscieaty. 34. Hal 1–20.
Tjanyono, B., 2006 Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung Rosdakarya

Tjasyono, B., 2003, Geosains, ITB

Knginan, M., 1999 Fisika SMU Kelas 2, Jakarta, Erlangga

You might also like