You are on page 1of 18

Suplai Darah dan Gangguan

Vaskular Sistem Saraf Pusat

Suplai darah serebral berasal dari arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Arteri
karotis interna pada kedua sisi menghantarkan darah ke otak melalui percabangan utamanya,
arteri serebri media dan arteri serebri anterior serta arteri khoroidalis anterior (sirkulasi
anterior). Kedua arteri vertebralis bergabung di garis tengah pada batas kaudal pons untuk
membentuk arteri basilaris, yang menghantarkan darah ke batang otak dan serebelum, serta
sebagian hemisfer serebri melalui cabang terminalnya, arteri serebri posterior (sirkulasi
posterior). Sirkulasi anterior dan posterior berhubungan satu sama lainnya melalui sirkulus
arteriosus Willisi. Terdapat pula banyak hubungan anstomosis lain diantara arteri-arteri yang
mendarahi otak, dan antara sirkulasi intrakranial dan ekstrakranial, sehingga oklusi pada
sebuah pembuluh darah besar tidak selalu menimbulkan stroke karena jaringan otak di bagian
distal oklusi mungkin mendapatkan perfusi yang adekuat dari pembuluh darah kolateral.

Gangguan jangka panjang pada aliran darah ke salah satu bagian otak menyebabkan
hilangnya fungsi dan akhirnya terjadinya nekrosis iskemik jaringan otak ( infark serebri ).
Iskemia serebri umumnya bermanifestasi sebagai defisit neurologis dengan onset tiba-tiba
(oleh sebab itu disebut dengan “stroke”), akibat hilangnya fungsi bagian otak yang terkena.
Namun kadang-kadang defisit muncul secara bertahap dan bukan tiba-tiba. Penyebab iskemia
tersering pada sisi arteri sirkulasi serebral adalah emboli (biasanya dari jantung atau dari plak
ateromatosa, misalnya di aorta atau bifurkasio karoditis) dan oklusi langsung pembuluh darah
yang berukuran kecil atau menengah oleh arteriosklerosis (mikroangiopati serebral, biasanya
akibat hipertensi). Iskemia serebral juga dapat terjadi akibat gangguan drainase vena
(trombosis vena serebral atau trombosis sinus venosus)

1
Penyebab lain sindrom stroke adalah perdarahan intrakranial, yang dapat terjadi ke
parenkim otak itu sendiri (perdarahan intraserebral) atau ke kompartemen meningeal
disekitarnya (perdarahan dan hematoma subarakhnoid, subdural, dan epidural)

Arteri Otak
Perjalanan Ekstadural Arteri Otak

Empat pembuluh darah yang besar menyuplai otak dengan darah. Arteri karotis interna
kanan dan kiri serta arteri vertebralis kanan dan kiri. Arteri karotis interna memiliki kaliber
yang sama pada kedua sisi, tetapi kedua arteri vertebralis sering memiliki ukuran yang berbeda
pada seorang individu. Semua arteri yang menyuplai otak saling berhubungan secara
anastomosis di dasar otak melalui sirkulus arteriosus Willisi. Pembuluh darah tersebut juga
saling berhubungan di ekstrakranial melalui cabang-cabang kecil otot dan jaringan ikat, yang
dapat menjadi penting pada proses patologis tertentu yang mengenai pembuluh darah, tetapi
terlalu kecil untuk dapat di lihat.

Struktur di fosa kranii anterior dan fosa kranii media terutama disuplai oleh arteri
karotis interna (yang disebut sirkulasi anterior), sedangkan struktur di fosa kranii posterior
diperdarahi oleh arteri vertebralis (yang disebut sirkulasi posterior).

Arteri karotis komunis

Arteri karotis interna adalah salah satu dari dua cabang terminal arteri karotis komunis,
yang pada sisi kanan berasal dari arkus aorta dalam suatu trunkus komunis (brakhiosefalikus)
bersama arteri subklavia dektra (Gambar 11.1). arteri karotis komunis sinistra biasanya
langsung berasal dari arkus aorta, tetapi banyak terdapat variasi anatomis. Pada 20% individu,
arteri karotis komunis sinistra berasal dari trunkus brakhiosefalikus sinistra.

Arteri karotis interna

Berasal dari bifurkasio arteri karotis komunis setinggi kartilago tiroidea dan berjalan
naik ke basis kranii tanpa membentuk cabang. Arteri ini berjalan melewati kanalis karotikus
ossis petrosi yang dipisahkan dari telinga tengah hanya oleh dinding tulang yang tipis, dan
kemudian memasuki sinus kavernosus (Gambar 11.1)

Hubungan anastomosis arteri otak dengan arteri karotis eksterna

2
Cabang kedua dari arteri karotis komunis adalah arteri karotis eksterna, menyuplai
jaringan lunak leher dan wajah. Arteri ini membuat banyak hubungan anastomosis dengan
arteri karotis eksterna kolateral, serta dengan arteri vertebralis ( lihat Gambat 11.1).

Hubungan tersebut dapat berdilatasi bila terjadi stenosis atau oklusi progresif lambat pada
arteri karotis interna sehingga dapat menjamin persediaan darah ke otak secara kontinu.

Arteri vertebralis

Arteri vertebralis berasal dari arteri subklavia masing-masing sisi dan sering memiliki
kaliber yang berbeda pada kedua sisi. Arteri vertebralis sinistra jarang berasal langsung dari
arkus aorta. Arteri vertebralis berjalan naik di leher dalam kanal tulang yang dibentuk oleh
foramina transvarsae servikalis, yang dimasuki oleh arteri tersebut setinggi C6. Setinggi C1,
arteri ini meninggalkan kanal tulang dan melengkung mengelilingi massa lateral atlas dibagian
dorsal dan medial, menempati sulkus arteriae vertebralis dipermukaan atas arkus posterior C1.
Pembuluh darah ini kemudian berjalan ke arah ventral diantara oksiput dan atlas dan melewati
membrana atlanto-oksipitalis. Pembuluh darah ini biasanya menembus durameter setinggi
foramen magnum.

3
Gambar 11.1Perjalanan ekstrakranial arteri utama yang menyuplai otak ( arteri karotis
komunis, arteri vertebralis)

Di ruang subarakhnoid, arteri vertebralis melengkung ke arah ventral dan kranial


mengelilingi batang otak, kemudian bergabung dengan arteri vertebralis kontralateral di depan
bagian kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris. Arteri vertebralis membentuk banyak
cabang ke otot dan jaringan lunak leher, cabang intrakranial utamanya membentuk arteri
inferior posterior serebeli (PICA) dan arteri spinalis anterior (Gambar 11.2). Tempat berasalnya
PICA adalah tepat di distal lokasi masuknya arteri vertebralis ke ruang subarachnoid, ruptur
aneurisma pada tempat berasalnya PICA dengan demikian dapat terjadi ekstrakranial dan
meskipun demikian dapat menyebabkan perdarahan subarakhnoid. Cabang arteri vertebtralis
ke medula spinalis memiliki anatomi yang bervariasi. Pembuluh darah ini menyuplai darah ke
bagian atas medula spinalis servikalis dan membentuk anastomosis dengan arteri spinalis
segmentalis yang berasal dari bagian proksimal arteri vertebralis, dan dengan arteri di leher.

Gambar 11.2 Arteri pada basis cranii

4
Arteri Fosa Kranialis Anterior dan Media

Arteri Karotis Interna (ICA)

Setelah keluar dari kanalis karotikus, arteri karotis interna berjalan ke arah rostral,
bersebelahan dengan klivus dan di bawah durameter, ke sinus kavernosus. Arteri melengkung
ke atas dan ke belakang di dalam sinus kavernosus, membentuk suatu lengkung yang terbuka
ke arah posterior (Gambar 11.1). Cabang-cabang ektradural yang halus dari arteri karotis
interna memperdarahi dasar kavitas timpani, durameter klivus, ganglion semilunare, dan
kelenjar hipofisis.

Cedera atau ruptur arteri karotis interna di dalam sinus kavernosus menimbulkan
hubungan “sirkuit pendek” antara pembuluh darah arteri dan darah vena di dalam sirkuit
(fistula karotis-kavernosus). Jika sebuah aneurisma intrakavernosus di arteri karotis interna
ruptur, terjadi eksoftalmus, tetapi tidak disertai perdarahan subarakhnoid, karena aneurisma
terletak ektradural. Penglihatan mata ipsilateral kemudian akan terganggu karena obstruksi dan
kogesti alitran darah vena.

Arteri oftalmika

Arteri karotis interna memasuki ruang subarakhnoid di medial prosesus klinoideus


anterior. Arteri oftalmika berasal dari arteri karotis interna di titik ini, dengan demikian sudah
berada di intradural sejak muncul pertama kali (Gambar 11.1). Arteri ini masuk ke orbita
bersama dengan nervus optikus dan tidak hanya mensuplai isi orbita, tetapi juga sinus
sfenoidalis, selulae etmoidales, mukosa nasal, durameter fosa kranialis anterior, dan kulit dahi,
pangkal hidung, dan kelopak mata. Cabang kutaneus arteri oftalmika membentuk anastomosis
dengan cabang arteri karotis eksterna, yang dapat menjadi jalur sirkulasi kolateral penting di
sekitar stenosis atau oklusi arteri karotis interna (kolateral oftalmika). Ruptur aneurisma atau
cedera di distal tempat berasalnya arteri oftalmika menyebabkan perdarahan subarakhnoid.

Arteri komunikans posterior

Arteri selanjutnya yang secara angiografik terlihat berasal dari arteri karotis interna di
sepanjang perjalanan intraduralnya adalah arteri komunikans posterior (Gambar 11.1 dan
11.2). Pada fase awal perkembangan embrionik, arteri ini merupakan segmen proksimal arteri
serebri posterior, arteri ini merupakan segmen proksimal arteri serebri posterior, yang pada
awalnya merupakan cabang arteri karotis interna dan kemudian disuplai oleh arteri basilaris.
Pada sekitar 20% kasus, arteri komunikans posterior tetap menjadi sumber utama darah untuk

5
arteri serebri posterior, hal ini sesuai dengan tempat berasalnya arteri serebri posterior yang
langsung dari ICA, atau asal arteri serebri posterior fetal, seperti sebutan yang sering dipakai
sebelumnya. Jika ada, pola fetal biasanya hanya terlihat pada satu sisi, sedangkan arteri serebri
posterior kontralateral berasal dari ujung arteri basilaris yang asimetris. Namun, kadang-
kadang kedua arteri serebri posterior langsung berasal dari ICA melalui arteri komunikans
posterior yang lebih besar dari biasanya. Pada kasus seperti itu, ujung basilaris lebih kecil dari
biasanya, dan arteri basilaris terlihat berakhir di tempat arteri tersebut membentuk dua cabang
arteri superior serebeli.

Arteri komunikans posterior berakhir ketika bergabung dengan segmen proksimal arteri
serebri posterior sekitar 10 mm di lateral ujung arteri basilaris. Arteri ini merupakan komponen
sirkulus Willisi dan hubungan anastomosis terpenting antara sirkulasi anterior dan posterior.
Arteri komunikans posterior membentuk cabang perforantes yang halus ke tubersinereum,
korpus mamilare, nukleus rostralis talami, subtalamus, dan sebagian kapsula interna.

Asal arteri komunikans posterior dari ICA merupakan tempat terbentuknya aneurisma
yang sering ( disebut aneurisma Pcomm). Aneurisma tersebut biasanya berasal dari dinding
samping arteri karotis interna, dan jarangn berasal dari arteri komunikans posterior itu sendiri.

Arteri khoroidalis anterior

Arteri ini berasal dari arteri karotis interna tepat di distal arteri komunikans posterior
(Gambar 11.2), berjalan ke arah oksiput paralel dengan traktus optikus, dan kemudian
memasuki fisura khoroidea untuk menyuplai pleksus khoroideus kornus temporale ventrikuli
lateralis. Di sepanjang perjalanannya, arteri ini membentuk cabang ke traktus optikus, unkus,
hipokampus, amigdala, sebagian ganglia basalia, dan sebagian kapsula interna. Secara klinis
bermakna bahwa arteri khoroidea anterior juga menyuplai bagian traktus piramidalis. Arteri
ini memiliki hubungan anastomosis dengan arteri khoroidea posterior lateralis.

Cabang terminal

Arteri karotis interna membentuk bifurkasio di atas prosesus klinoideus, bercabang


menjadi arteri serebri anterior di bagian medial dan arteri serebri media di lateral.

Arteri Serebri Media

Arteri serebri media (MCA) adalah cabang terbesar arteri karotis interna (Gambar
11.2). Setelah keluar dari ICA diatas prosesus klinoideus anterior, pembuluh darah ini berjalan

6
di lateral di fisura Sylvii (sulcus lateralis). Trunkus utama arteri serebri media membentuk
banyak cabang perforantes ke ganglia basalia dan ke krus anterius dan genu kapsulae internae,
serta ke kapsula eksterna dan klaustrum (Gambar 11.3)

Arteri serebri media terbagi menjadi cabang-cabang kortikal utama di dalam sisterna
insularis. Cabang-cabang ini memperdarahi area lobus parietalis, frontalis, dan temporalis yang
luas.

Cabang-cabang utama arteri serebri media (Gambar 11.4) adalah arteri


orbitofrontalis (I), arteri prerolandika (II), arteri rolandia (III), arteri parietalis anterior (IV),
dan arteri parietalis posterior (V), arteri giri angularis (VI), dan arteri temporooksipitalis,
temporalis posterior (VII), serta arteri temporalis anterior (VIII). Area kortikal yang di suplai
oleh arteri serebri media meliputi, antara lain, korteks motorik dan sensorik primer (kecuali
bagian parasagital dan medial), area bahasa Broca dan Wernicke, korteks auditorik primer, dan
korteks gustatorik primer.

Arteri serebri media memiliki hubungan anastomosis kortikal dengan arteri serebri
anterior dan arteri serebri posterior

Gambar 11.3 Suplai arteri bagian dalam otak. a. Potongan koronal b. Potongan horizontal

Arteri Serebri Anterior

Arteri serebri anterior (ACA) berasal dari bifurkasio arteri karotis interna dan kemudian
berjalan ke arah medial dan rostral. Arteri serebri, anterior kedua sisi terletak berdekatan satu

7
dengan lainnya pada garis tengah di depan lamina terminalis, dari lokasi ini, kedua arteri
berjalan secara paralel ke atas dan ke posterior. Tempat ini juga merupakan tempat hubungan
anastomosis antara kedua arteri serebri anterior melalui arteri komunikans anterior, komponen
penting lainnya dari sirkulus Willisi ( lihat Gambar 11. 12) Arteri komunikans anterior dan
segmen arteri serebri anterior yang berdekatan merupakan lokasi terbentuknya aneurisma yang
sering (disebut aneurisma Acomm)

Cabang-cabang arteri serebri anterior

Segmen proksimal (basal) arteri serebri anterior membentuk banyak cabang perforantes
kecil yang memperdarahi regio paraseptalis, bagian rostral ganglia basalis dan diensefalon,
serta krus anterius kapsula interna (Gambar 11.3). Arteri rekurens Heubner merupakan cabang
besar segmen proksimal arteri serebri anterior yang mendarahi ganglia basalis

Pada perjalanannya lebih lanjut, arteri serebri anterior berkelok-kelok di sekitar genu
korpus kalosum dan kemudian berjalan ke arah posterior hingga mencapai regio sentral,
tempatnya membuat hubungan anastomosis dengan arteri serebri posterior. Sepanjang
perjalanan, pembuluh darah ini membentuk cabang ke korpus kalosum, permukaan medial
hemisfer serebri, dan regio parasagital. Area otak yang menerima suplai darah dari arteri serebri
anterior antara lain adalah area korteks motorik dan sensorik primer yang luas dan girus
cinguli. Arteri serebri anterior membuat hubungan anastomosis dengan arteri serebri media
serta arteri serebri posterior.

Cabang kortikal utama

Arteri serebri anterior (Gambar 11.5) adalah arteri orbitalis (I), arteri frontopolaris (II),
arteri frontalis, perikalosalis (III), arteri kalosomarginalis (IV), dan arteri parietalis (V)

8
Gambar 11.4 Teritori dan cabang arteri serebri media pada konvektivitas otak

Gambar 11.5 Teritori dan cabang arteri serebri anterior, arteri serebri posterior, dan
arteri serebri media pada permukaan medial otak.

9
Arteri Fosa Posterior
Arteri Vertebralis

Tepat setelah memasuki durameter, arteri vertebralis bercabang ke medula spinalis


servikalis. Anatomi vaskular pada area ini bervariasi, tetapi arteri spinalis anterior hampir
selalu berasal dari bagian intradural arteri vertebralis.

Arteri inferior posterior serebeli (PICA)

PICA merupakan cabang terbesar arteri vertebralis (Gambar 11.1, 11.2, 11.6, 11.8) dan
berasal dari bagian intraduralnya, tepat sebelum arteri vertebralis bergabung dengan sisi
kontralateral untuk membentuk arteri basilaris. PICA menyuplai bagian basal hemisfer
serebeli, bagian bawah vermis, sebagian nuklei serebeli, dan pleksus khoroideus ventrikel
keempat, serta bagian dorsolateralis medula. Pembuluh darah ini membentuk banyak hubungan
anstomosis dengan arteri serebeli lainnya.

Ukuran teritori PICA berhubungan terbalik dengan teritori arteri inferior anterior
serebeli (AICA), selain itu, PICA dan teritorinya dapat berukuran sangat berbeda pada kedua
sisi. Jika satu sisi PICA kecil, bagian basal serebelum akan diperdarahi oleh AICA ipsilateral
dan PICA kontralateral yang lebih besar. Arteri vertebralis yang kecil secara kongenital
(‘hipoplastik”) dapat berakhir sebagai PICA dan tidak memberikan kontribusi pada arteri
basilaris, yang pada kasus seperti ini, hanya merupakan kelanjutan dari arteri vertebralis
kontralateral. Hal ini merupakan variasi normal.

Gambar 11.6 Suplai darah serebelum, tampak lateral


10
Gambar 11.7 Teritori arteri serebeli dan arteri batang otak pada potongan sagital garis
tengah

Gambar 11.8 Suplai darah serebelum dan teritori arteri serebeli, tampak inferior

11
Arteri Basilaris
Arteri basilaris berasal dari penggabungan arteri vertebralis kanan dan kiri di depan
batang otak setinggi pons bawah (Gambar 11.2). Cabang utamanya adalah dua pasang arteri
serebeli dan arteri serebri posterior. Arteri basilaris juga membentuk banyak cabang
perforantes yang kecil ke batang otak yaitu rami paramediani serta rami sirkumferensiales
breves dan longi. Oklusi pada cabang-cabang ini menyebabkan sindrom batang otak

Arteri inferior anterior serebeli (AICA)

Cabang mayor pertama arteri basilaris adalah AICA (Gambar 11.1, 11.2, 11.6, 11.8)
yang mempunyai flokulus serebeli dan bagian anterior hemisfer serebeli. Ukuran teritorinya
berbanding terbalik dengan teritori PICA ipsilateral. Pada beberapa individu, bagian hemisfer
serebeli yang biasanya di suplai oleh PICA justru disuplai oleh AICA (seperti yang telah di
bahas di atas). AICA juga membentuk cabang arteri labirinti ke telinga dalam.

Arteri superior serebeli (SCA)

Arteri superior serebeli (Gambar 11.1, 11.2, 11.6, 11.8) berasal dari arteri basilaris di
bawah ujungnya dan mendarahi bagian rostral hemisfer serebeli dan bagian atas vermis
serebeli. Ketika membelok ke arah mesensefalon, arteri ini membentuk cabang-cabang ke
tegmentum. Basilar tip (ujung arteri basilaris) adalah tempat pembuluh darah ini terbagi
menjadi dua arteri serebri posterior (Gambar 11.2)

Arteri Serebri Posterior


Arteri serebri posterior (PCA) memiliki hubungan baik dengan sirkulasi anterior
maupun sirkulasi posterior. Sebagian besar darah yang mengalir di dalamnya biasanya, berasal
dari basilar tip, tetapi juga terdapat sedikit kontribusi arteri karotis interna melalui arteri
komunikans posterior (Gambar 11.1). Pada fase awal perkembanhgan ontogenik, arteri serebri
posterior merupakan cabang dari arteri karotis interna. Arteri komunikans posterior bergabung
dengan arteri serebri posterior sekitar 10 mm di distal basilar tip. Segmen arteri serebri
posterior dibagian proksimal titik ini disebut segmen precommunicating, atau, dalam
terminologi Fisher, segmen P1, sedangkan segmen yang terletak distal dari titik ini adalah

12
segmen postcommunicating atau P2. Baik arteri serebri posterior maupun arteri komunikans
posterior membentuk cabang perforantes ke mesensefalon dan talamus (Gambar 11.3)

Arteri serebri posterior berawal dari bifurkasio basilaris dan kemudian membelok ke
arah mesensefalon dan masuk ke sisterna ambiens, yang memiliki hubungan spasial yang erat
dengan tepi tentorial (Gambar 11.9). Di dalam sisterna ambiens, arteri serebri posterior
bercabang menjadi cabang-cabang kortikal utamanya, termasuk arteri kalkarina dan arteri
oksipitotemporalis serta rami temporales (Gambar 11.5)

Gambar 11.9 Hubungan anatomis arteri serebri posterior dengan tepi tentorium, suplai
darah kornu Ammon

Arteri talami – perforans anterior dan posterior

Arteri talami perforans anterior merupakan cabang arteri komunikans posterior yang
terutama menyuplai bagian rostral talamus. Arteri talami perforans posterior berasal dari arteri
serebri posterior di proksimal hubungan dengan arteri komunikans posterior dan arteri talami
perforans menyuplai bagian basal dan medial talamus, serta pulvinar. Arteri talami perforans
posterior kedua sisi dapat mrmiliki trunkus yang sama, yang disebut arteri Percheron. Adanya
arteri ini sering berhubungan dengan hipoplasia unilateral segmen P1 dan asal arteri serebri
posterior fetal. Penamaan lain kadang-kadang digunakan untuk arteri talami perforans anterior
dan posterior, arteri talamo perforantes anterior disebut arteri talamoteberalis dan arteri talami
perforans posterior disebut arteri talami perforans.

13
Arteri talamogenikulatum

Berasal dari arteri serebri posterior di distal tempat keluarnya arteri komunikans
posterior (Gambar 11.10). Arteri ini menyuplai bagian lateral talamus.

Arteri khoroidea posterior lateralis dan medialis

Arteri ini juga keluar di sebelah distal tempat berasalnya arteri komunikans posterior
(Gambar 11.9, 11.10). Pembuluh darah ini menyuplai korpus genikulatum, nukleus medialis
talami dan nukleus posteromedialis talami, serta pulvinar. Arteri khoroidea posterior medialis
bercabang ke mesensefalon dan menyuplai pleksus khoroideus ventrikel ketiga. Arteri
khoroidea posterior lateralis menyuplai pleksus khoroideus ventrikel lateral dan memiliki
hubungan anastomosis dengan arteri khoroidea anterior.

Gambar 11.10 Suplai darah arteri talamus

Cabang- cabang kortikal arteri setrebri posterior

Teritori arteri serebri posterior dan arteri serebri media memiliki luas yang sangat
bervariasi. Pada beberapa kasus, teritori arteri serebri posterior dibatasi oleh fisura Sylvii. Pada
kasus lainnya, arteri serebri media menyuplai seluruh konveksitas otak hingga ke polus
oksipital. Korteks visual sulkus kalkarinus selalu diperdarahi oleh arteri serebri posterior.
Namun, radiasio optika umumnya disuplai oleh arteri serebri media sehingga hemianopsia
homonim tidak selalu menunjukkan adanya infark di teritori arteri serebri posterior. Arteri

14
serebri posterior tidak hanya menyuplai lobus oksipitalis tetapi juga lobus temporalis bagian
medial melalui rami temporales.

Sirkulasi Kolateral di Otak


Kolateralisasi Eksterna ke Interna

Ketika arteri karotis interna mengalami stenosis, darah dialihkan dari cabang-cabang
arteri karotis eksterna ke dalam arteri karotis interna di distal stenosis, memungkinkan
kelanjutan perfusi ke otak. Arteri fasialis dan arteri temporalissuperfisialis, misalnya dapat
membentuk hubungan anastomosis dengan arteri oftalmika melalui arteri angularis, aliran
retrofard di arteri oftalmika kemudian membawa darah kembali ke sifon karotikun (Gambar
11.1). Kolateral ke arteri oftalmika juga dapat disuplai oleh arteri bukalis. Hubungan
anastomosis eksterna ke interna oftalmika juga dapat disuplai oleh arteri bukalis. Hubungan
anastomosis eksterna ke interna lebih lanjut terdapat diantara arteri faringea asendens dan
ramus meningealis ICA. Arteri arteri tersebut, biasanya terlalu kecil untuk terlihat melalui
angiografi, secara bersama-sama disebut trinkus inferolateralis,

Kolateralisasi Karotis Eksterna ke Vertebralis

Cabang cabang arteri karotis eksterna dan arteri vertebralis yang menyuplai otot-otot
servikal dan leher secara anastomosis berhubungan pada berbagai titik.

Cabang arteri karotis eksterna yang paling penting pada hal ini adalah arteri oksipitalis.
Kolateral dapat terbentuk pada kedua arah (Gambar 11.11), oklusi arteri vertebralis di
proksimal dapat dikompensasi oleh darah dari raminukhales arteri oksipitalis, sedangkan oklusi
arteri karotis komunis atau oklusi arteri karotis interna di proksimal dapat dikompensasi oleh
darah yang memasuki sirkulasi anterior dari cabang cabang otot arteri vertebralis melalui arteri
oksipital. Seperti contoh lainnya, jika oklusi arteri karotis komunis di proksimal telah
menghentikan sirkulasi arteri serebral baik interna maupun eksterna, darah dari arteri
vertebralis dapat mengalir di arteri karotis eksterna secara retrogard turun ke bifurkasio karotid,
dan kemudian naik lagi melalui arteri karotis interna, mengembalikan perfusi di teritori ICA

15
Sirkulus Arteriosus Willisi

Arteri arteri serebral berhubungan satu sama lain melalui susunan pembuluh darah
berbentuk seperti lingkaran di dasar otak yang dikenal sebagai sirkulus Willisi ( dari Thomas
Willis, ahli anatomi dari abad ketujuh belas). Interkoneksi ini memungkinkan kelanjutan
perfusi jaringan otak bahkan jika salah satu pembuluh darah besar mengalami stenosis atau
oklusi. Sirkulus itu sendiri terdiri dari segmen pembuluh darah besar dan arteri yang disebut
arteri komunikans yang menghubungkan satu pembuluh darah besar dengan yang lainnya.
Berjalan dari satu sisi lingkaran dari anterior ke posterior, kita dapat menemukan arteri
komunikans anterior, segmen proksimal (A1) arteri serebri anterior, segmen distal arteri karotis
interna, arteri komunikans posterior, segmen proksimal (P1) arteri serebri posterior, dan basilar
tip (Gambar 11.2). penurunan aliran darah di pembuluh darah besar akbiat stenosis yang
berkembang lambat di bawah sirkulus Willisi biasanya dapat dikompensasi oleh peningkatan
aliran kolateral disekitar sirkulus, sehingga infark hemodinamik tidak terjadi. Namun, ada
banyak variasi anastomis sirkulus Willisi dengan salah satu atau beberapa segmen arteri
penyusunannya mengalami hipoplasia atau tidak ada. Kombinasi yang tidak ,menguntungkan
antara stenosis pembuluh darah besar dan varian anatomis sirkulus Willisi yang tidak
memungkinkan aliran kolateral yang adekuat dapat menimbulkan infark hemodinamik.

16
Anastomosis Kalosal

Sirkulasi serebri anterior dan posterior secara anatomis berhubungan dengan arteri
kalosa (Gambar 11.1). Karena itu, bila arteri serebri anterior teroklusi, darah dari arteri serebri
posterior dapat terus menyuplai regio sentral.

Gambar 11.11 Anastomosis arteri arteri otak

Anastomosis Leptomeningeal

Lebih lanjut, cabang-cabang arteri serebri anterior, arteri serebri posterior, dan arteri
serebri media secara anastomosi bethubungan satu sama lain melalui arteri- arteri piameter dan
arakhnoid (Gambar 11.11). Juga terdapat anastomosis leptomeningeal yang menghubungkan
cabang ketiga arteri serebeli utama.

17
Gambar 11.12 Sirkulus Willisi

18

You might also like