You are on page 1of 27

Modul Basic HSE

PT. LAUTAN LUAS TBK


HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT
1. Definisi HSE
2. Kebijakan HSE
3. Sasaran HSE
4. Program HSE di PT Lautan Luas Tbk
◦ A. Identifikasi Bahaya dan Evaluasi Resiko
◦ B. Organisasi HSE : P2K3, TKTD, P3K, FireWarden
◦ C. Komunikasi HSE : Induction, Briefing
◦ D. Rambu-rambu HSE
◦ E. Piktogram
◦ F. Praktek Kerja Aman
Definisi HSE
(Health, Safety & Environment)
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (HSE) adalah Segala kondisi serta faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan karyawan atau pekerja lain serta memiliki
potensi pencemaran terhadap lingkungan. (OHSAS 18001 & ISO 14001).

Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja:


Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja yang dapat terjadi di lingkungan Perusahaan
Mencegah dan mengendalikan timbulnya Penyakit Akibat Kerja di lingkungan Perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja merupakan tanggung-jawab bersama.
Perusahaan dan tenaga kerja memiliki kewajiban terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
SASARAN HSE
Tidak ada kecelakaan kerja dan PAK
Zero Accident and Occupational Illhealth
Tidak ada kerusakan lingkungan
No Damage to the Environment
Kepatuhan Peraturan dan Persyaratan HSE
HSE Compliance Obligation
Program HSE Perusahaan
Program HSE di PT Lautan Luas Tbk
◦ A. Identifikasi Bahaya dan Evaluasi Resiko
◦ B. Organisasi HSE : P2K3, TKTD, P3K, FireWarden
◦ C. Komunikasi HSE : Induction, Briefing
◦ D. Rambu-rambu HSE
◦ E. Piktogram
◦ F. Praktek Kerja Aman
Identifikasi Bahaya dan Dampak
1. Hazard Identification Risk Analysis Determining Control (HIRADC) adalah suatu proses
penilaian resiko dan identifikasi bahaya di setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan di
lingkup perusahaan.
2. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan(IADL) adalah suatu proses penilaian resiko dan
potensi pencemaran terhadap lingkungan dari setiap proses pekerjaan yang dilakukan di
lingkup perusahaan.
Potensi Bahaya di Perusahaan
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera
(kecelakaan kerja) dan atau Penyakit Akibat Kerja (PAK) - OHSAS 18001:2007

Bahaya Fisika
Bahaya Perilaku

Perusahaan

Bahaya Kimia
Bahaya Ergonomik

Bahaya Listrik
Potensi Bahaya di Perusahaan

Bahaya Kimia : Bahaya yang


Bahaya Fisika : Bahaya yang Bahaya Listrik : Bahaya yang
ditimbulkan oleh sifat kimia dari
diakibatkan oleh pengaruh fisik ditimbulkan oleh semua instalasi listrik
material-material yang ada di sekitar
lingkungan sekitar ( Suhu, panas, yang ada di dalam pabrik ( tersengat
lingkungan kerja ( toxic, korosif,
massa benda ) listrik, kebakaran )
reaktif, flammable )

Bahaya Ergonomik : Bahaya yang Bahaya Perilaku : Bahaya yang


ditimbulkan oleh ketidaksesuaian ditimbulkan akibat dari perilaku
desain tempat kerja dengan pekerja yang kurang sadar terhadap
pekerja ataupun posisi tubuh
keselamatan dirinya dalam melakukan
pekerja pada saat melakukan
aktivitas kerja yang dapat aktifitas pekerjaannya (Awareness).
mengakibatkan gangguan Pekerja tidak mengimplementasikan
kesehatan. budaya K3 dengan disiplin
Insiden, Kecelakaan Kerja dan Nearmiss
• Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
• Potensi kerugian yang dimaksud adalah cedera, penyakit akibat kerja (PAK), fatality/kematian yang dialami oleh
Insiden tenaga kerja ataupun property damage (kerusakan property perusahaan), citra perusahaan yang buruk.

• Insiden yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu :cedera, penyakit akibat kerja (PAK), fatality
Kecelakaan (kematian) ataupun property damage.
Kerja

• insiden yang tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan : tidak terjadi cedera, penyakit akibat kerja (PAK),
fatality (kematian) ataupun property damage.
Nearmiss
Hirarki Pengendalian Bahaya
1 Eliminasi Sumber Bahaya yang ada

Mengganti Alat/Mesin/Bahan untuk mengurangi


2 bahaya yang ada

3 Modifikasi/Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja


yang Lebih Aman
4
Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda
Bahaya, Rambu, Poster, Label

Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja: Pelindung


5 kepala, masker, kacamata safety, earplug/earmuff,
safety shoes, sarung tangan
HSE ORGANIZATION
• Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Permenaker Nomor 4 tahun 1987)
• Struktur Organisasi di tempat kerja yang menjadi wadah kerjasama antara pengusaha
dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif
P2K3 dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan.

• Tim Keadaan Tanggap Darurat


• Struktur organisasi di tempat kerja yang bertugas untuk melakukan tindakan
TKTD pengendalian di saat terjadi keadaan darurat di perusahaan.
HSE ORGANIZATION

• Petugas P3K
• Petugas yang berperan untuk memberikan pertolongan pertama pada
First Aider pekerja yang mengalami cedera/luka

• Petugas Pemadam Kebakaran


• Berperan melakukan tindakan pengendalian, pemadaman tahap awal
kebakaran serta proses evakuasi di lingkungan perusahaan saat terjadi
Fire Warden keadaan darurat.
HSE TALKS

Safety • Karyawan baru, visitor, kontraktor


• Informasi K3 Perusahaan, Potensi Bahaya
di Perusahaan
Induction
Safety • Update informasi K3 ke karyawan
• Informasi pengendalian potensi bahaya
di masing-masing area kerja
Briefing • Sosialisasi Praktek Kerja Aman (SOP,IK)
Rambu-rambu K3

LARANGAN

WAJIB

Peringatan Potensi BAHAYA

SAFETY
Rambu-rambu K3
LARANGAN

Batas Kecepatan Batas Muatan Dilarang


Mengaktifkan HP
Rambu-rambu K3
WAJIB

Pelindung Pelindung Telinga


Pelindung Kepala Pelindung Muka
Pernapasan

Pelindung Kaki Sabuk Keselamatan Sarung Tangan Pelindung Mata


Rambu-rambu K3
DANGER
Rambu-rambu K3
SAFETY
Praktek Kerja Aman
Praktek Kerja Aman meliputi prosedur kerja dan ijin kerja untuk pekerjaan-pekerjaan
dengan potensi tingkat bahaya TINGGI, antara lain:
1. Pekerjaan dalam Ruangan Terbatas (Confined Space)

2. Pekerjaan Panas (Hot Work)

3. Pekerjaan di Ketinggian (Working at Height)

4. Prosedur Penguncian dan Penandaan Sumber Energi (Lockout Tagout – LOTO)


Pekerjaan Ruang Terbatas
• Definisi Ruangan Terbatas:
- Ruangan yang tertutup seluruh/sebagian
- Tidak didesain untuk dimasuki manusia
- Memiliki akses masuk/keluar yang terbatas
- Kondisi udara yang tidak stabil
- Berisi bahan beracun dan berbahaya
- Berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

• Yang Harus Diperhatikan :


• Pekerja mengetahui karakteristik ruang terbatas
• Pekerja memperoleh ijin kerja di ruang terbatas
• Pekerja memakai APD lengkap
• Adanya Pengawasan
Pekerjaan Panas (Hot Work)
Pekerjaan apa saja yang dikategorikan sebagai Pekerjaan Panas?

Hot Work / Pekerjaan Panas:


Pekerjaan yang menggunakan nyala api atau menimbulkan
nyala api
Contoh Pekerjaan Panas
Menggerinda

Pengelasan
Pekerjaan di Ketinggian
(Working at Height)
Definisi Pekerjaan di Ketinggian

Pekerjaan di Ketinggian/Working at height:


Pekerjaan yang dilakukan pada suatu area kerja/landasan yang
berada di ketinggian 1.8 meter atau lebih
Contoh Pekerjaan di Ketinggian
Pengecatan
Penggantian / Perbaikan Atap
Pemasangan / Pembangunan Scaffolding
Cleaning Jendela Kaca
Prosedur Penguncian Sumber Energi
(LOTO : Lock Out Tag Out)
• Digunakan apabila ada potensi dari pengoperasian mesin atau
peralatan yang secara tidak disengaja yang dapat menimbulkan
kecelakaan bagi manusia dan lingkungan

• Mencegah terlepasnya energi yang tersimpan secara tiba-tiba


THANK YOU

You might also like