You are on page 1of 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Pada Tn. M


Dengan Post Pemasangan WSD atas indikasi Efusi Pleura
Di Ruang Flamboyan 6 Rumah Sakit Dr. Moewardi

Hari : Jumat
Tanggal : 22 Februari 2019
Jam : 08.30 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan balutan pada luka operasi pemasangan WSD banyak
terdapat bercak darah dan terasa nyeri.
B. Diagnosa Medis
Post Pemasangan WSD atas Indikasi Efusi Pleura
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko Infeksi luka insisi pembedahan berhubungan dengan factor risiko :
Prosedur invasif, Intake Nutrisi tidak adekuat
D. Data yang mendukung diagnose keperawatan
DS :
Pasien mengatakan balutan pada luka operasi pemasangan WSD banyak
terdapat bercak darah dan terasa nyeri.
DO :
- Post op. pemasangan WSD tanggal 19/02/2019
- Balutan luka tampak kotor dan berwarna merah kehitam-hitaman
- Umur : 72 Tahun
- Albumin : 2,5
E. Dasar Pemikiran
Perawatan luka adalah suatu penanganan luka yang terdiri dari
membersihkan luka, mengangkat jahitan, menutup dan membalut luka sehinga
dapat membantu proses penyembuhan luka.
Fokus penanganan luka adalah mempercepat penyembuhan luka dan
meminimalkan komplikasi dan biaya perawatan. Fokus utama dalam
penanganan luka adalah dengan evakuasi semua hematoma dan seroma dan
mengobati infeksi yang menjadi penyebabnya. Perhatikan perdarahan yang
terlalu banyak. Lakukan pemeriksaan hematokrit sehari setelah pembedahan
mayor dan, jika perdarahan berlanjut, diindikasikan untuk pemeriksaan ulang.
Luka harus diinspeksi setiap hari. Umumnya luka jahitan pada kulit dilepaskan 3-
5 hari postoperasi dan digantikan dengan Steri-Strips. Idealnya, balutan luka
diganti setiap hari dan diganti menggunakan bahan hidrasi yang baik. Pada luka
yang nekrosis, digunakan balutan tipis untuk mengeringkan dan mengikat
jaringan sekitarnya ke balutan dalam setiap penggantian balutan. Pembersihan
yang sering harus dihindari karena hal tersebut menyebabkan jaringan vital
terganggu dan memperlambat penyembuhan luka.
Tujuan perawatan luka yaitu :
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mempercepat proses penyembuhan luka
c. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
a. Peralatan yang digunakan
1) Bak instrumen steril
2) Sarung tangan steril.
3) Pinset 4 (2 anatomis, 2 cirugis)
4) Kom 2 buah.
5) Gunting perban
6) Bengkok 1 buah
7) Perlak dan alas
8) Korentang
9) Alkohol 70%
10) Kassa steril
11) Cairan NaCl
12) Kapas bulat dan sarung tangan bersih

b. Prosedur tindakan
1) Mencuci tangan
2) Mendekatkan alat didekat klien
3) Tutup ruangan / tirai di sekitar tempat tidur.
4) Bantu klien pada posisi nyaman.
5) Cuci tangan secara menyeluruh.
6) Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester. Angkat
balutan dengan pinset.
7) Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan
perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan
8) Dengan sarung tangan/pinset, angkat balutan.
9) Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan
NaCl.
10) Buang balutan kotor pada bengkok dan lepaskan sarung tangan.
11) Buka bak instrumen, siapkan larutan NaCl pada kom, siapkan plester,
siapkan depres atau kassa steril.
12) Kenakan sarung tangan steril
13) Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan
karakter drainase serta palpasi luka (kalau perlu).
14) Bersihkan luka dengan larutan NaCl dan dengan menggunakan pinset
atau sarung tangan steril. Gunakan satu kasa untuk setiap kali usapan.
Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area yang
terkontaminasi. Gunakan dalam tekanan progresif menjauh dari
insisi/tepi luka.
15) Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka/insisi.
16) Menutup luka dengan kassa steril
17) Merapikan pakain klien
18) Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya.
19) Melepaskan sarung tangan.
20) Perawat mencuci tangan.

G. Analisis tindakan
Tindakan perawatan luka post pemasangan WSD di lakukan 3 hari setelah
operasi. Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori dan prosedur yang
ada. Peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Nyeri, perdarahan, terjadi infeksi.
I. Tindakan keperawatan yang lain yang dilakukan
1. Memberikan posisi yang nyaman untuk pasien
2. Menganjurkan pasien untuk makan dengan jumlah sedikit tapi sering serta
memakan makanan selagi hangat
3. Monitoring keadaan umum dan vital sign
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
- Pasien mengatakan lebih terasa nyaman dan bersih setelah dilakukan
perawatan luka.
O:
- Luka tampak bersih
- Tidak ada tanda infeksi
- Luka di tutup kassa steril dan di plester 4 sisi
- TD : 110/70 mmHg , N : 88x/m, Rr : 22x/m, Temp : 36,6 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Optimalkan intervensi
- Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan tindakan
- Perawatan luka dengan tehnik steril
- Injeksi antibiotic Ampicilline sulbactam
- Motivasi intake nutrisi oral
- Monitoring keadaan umum dan vital sign

K. Evaluasi diri
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara SOP (Standar Operasional
Prosedur) dengan implementasi yang telah dilakukan. Penggunaan alat dan
bahan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di rumah sakit.
L. Daftar Pustaka / referensi
Setyo Hadisuyatmana, Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. UNAIR
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Health%20Education%20in%20Nursing
%20Perspective.pptx.pdf (Di Akses Tanggal 22 Februari Jam 22.00 WIB)

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik

M. Idul Akbar (…………………..)

You might also like