Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
2016/2017
1. Sejarah Singkat
Pada saat ini, di industri minuman global, pasar minuman ringan berkarbonasi telah
mencapai tahap matang. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran permintaan dari minuman
ringan berkarbonasi menjadi minuman alternatif. Pada pertengahan tahun 2000-an minuman
alternatif bergeser menjadi lini produk/merek yang penting bagi perusahaan minuman karena
pasarnya tumbuh pesat dan memberikan margin keuntungan yang tinggi karena harga
premium. Hal ini tidak hanya mempengaruhi produsen minuman yang ada, tetapi juga
mendorong munculnya penjual baru yang berfokus pada minuman alternatif.
Segmen minuman Alternatif dibagi atas beberapa segmen yaitu minuman energi,
minuman olahraga, minuman bervitamin, energy shot dan minuman relaksasi. Setiap segmen
memiliki jenis konsumen yang berbeda dan saluran distribusi yang berbeda. Dalam hal pasar,
minuman perusahaan global juga mulai bergeser ke konsumen di negara-negara berkembang
daripada mengembangkan negara di mana pasar mulai menurun, diperburuk oleh kondisi
ekonomi yang lebih buruk di Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesar industri
minuman. Selain itu masalah utama yang menjadi perhatian minuman alternatif adalah
masalah kesehatan yang terlibat pada minuman energi dan minuman relaksasi. Namun,
masalah ini sedang ditangani oleh FDA dan pihak terkait lainnya dengan membujuk para
pemimpin industri seperti Red Bull dan Monster untuk menempatkan perhatian dan
peringatan pada produk serta memantau jumlah input dalam memproduksi kafein
Perusahaan-perusahaan besar dalam industri minuman saat ini sedang berlomba-lomba
untuk menawarkan produk minuman berenergi, minuman olahraga, dan minuman bervitamin.
Beberapa pemain besar seperti Coca Cola, Pepsi Co, Red Bull, Hansen Natural Corporation,
dan perusahaan lainnya bersaing secara ketat untuk memenangkan persaingan di industri
tersebut. Menurut data dalam kasus, perkiraan pertumbuhan di industri ini masih akan terus
bertumbuh positif. Pertumbuhan tersebut diperkirakan mencapai $1,58 triliun di tahun 2009
hingga mencapai $1,78 triliun pada tahun 2014. Produk-produk minuman seperti minuman
energi, olahraga, dan bervitamin merupakan hasil dari pengembangan produk perusahaan
minuman dan mencapai puncaknya di pertengahan tahun 2000an. Persaingan pada kategori
ini menjadi cukup sangat menarik bagi para pemain di industri minuman karena setiap
produk dapat dikenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan produk-produk minuman
lainnya.
Berdasarkan analisis makro, terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat
pertumbuhan penjualan minuman alternatif. Faktor pertama yang mempengaruhi adalah
faktor ekonomi negara. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa produk-produk
minuman alternatif ini memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan minuman
lainnya yang beredar di pasaran. Harga yang lebih tinggi tersebut ternyata terkena efek saat
terjadinya penurunan ekonomi di Amerika pada tahun 2008 dan 2009. Diantara kedua tahun
tersebut, penjualan minuman olahraga turun mencapai 12,3 persen, dan penjualan minuman
bervitamin turun 12,5 persen. Kemudian juga terdapat masalah pada faktor sosiokultural
dimana muncul kritik mengenai minuman alternatif ini terhadap bahaya kesehatan apabla
dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa kandungan dalam minuman alternatif ini berbahaya
bagi kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak dalam waktu tertentu. Kandungan seperti
kafein yang terlalu tinggi dapat menyebabkan arrhytmia dan insomnia, kemudian kandungan
melatonin dan kava juga tidak baik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Ketakutan yang
dikhawatirkan oleh para pemerhati kesehatan adalah karena minuman ini dijual secara bebas
dan menjual cita rasanya, maka akan sulit untuk mengawasi jumlah penggunaan minuman ini
dipasaran. Berikut adalah beberapa deskripsi tentang empat pemain utama di industri
minuman alternatif:
a. Pepsi Co
Pepsi adalah perusahaan makanan dan minuman dunia terbesar keempat di 2010 dan
penjual minuman terbesar di AS (2009). Alasan mengapa Pepsi menjadi terkemuka di industri
makanan dan minuman bukan karena menjual minuman ringan berkarbonasi, tetapi dengan
memimpin di sebagian besar kategori minuman lain seperti Aquafina sebagai air merek
terbaik di AS, frappucino sebagai minum cofee siap saji terbaik, Tropicana sebagai penjual
jus jeruk terbaik dan Gatorade sebagai minuman olahraga terbaik. Untuk memperluas pangsa
pasar mereka di tahun 2009 Pepsi memperluas lini produk mereka dalam minuman alternatif
dengan peluncuran Charge, Rebuild, Defend dan Bloodshot.
b. The Coca-Cola Company
The Coca-Cola Company adalah produsen, pemasar, dan distributor minuman
konsentrat non-alkohol terkemuka di dunia dengan menjual Coca-Cola, Diet Coke, Fanta dan
Sprite. Kekuatan terbesar dari Coca-Cola adalah saluran distribusi yang kuat sebagai contoh,
perjanjian distribusi multilayer dengan Perusahaan Hansen Natural
c. Red Bull GmbH
Red Bull adalah penjual minuman energi nomor satu di dunia. Untuk meningkatkan
nilai merek mereka, Red Bull mensponsori tidak hanya atlet dan tim yang bersaing dalam
olahraga seperti balap mobil, bersepeda gaya bebas (free style biking), wakeboarding,
snowboarding dan golf tetapi juga mendukung beberapa acara musik.
d. Perusahaan Hansen Natural
Hansen Natural Coproration (HNC) adalah sebuah perusahaan yang menjual berbagai
minuman alternatif seperti soda alami, jus buah yang dicampur, minuman energi, minuman
olahraga, smoothie jus buah, minuman teh siap saji dan minuman bervitamin. Merek terkuat
dari HNC adalah Monster, minuman energi yang diluncurkan pada tahun 2002. Monster
membuat pendapatan terbesar bagi HNC yang berkontribusi 90% dari pendapatan HNC
dalam peningkatan penjualan mereka. Strategi Hansen meniru strategi Red Bull dengan
memberikan dukungan baik olahraga dan acara musik terutama musik rock .
2. Analisa Kasus
Analisis kasus berdasarkan analisa industri Porter’s Five Forces:
a. Rivalry among competing firms – (strong)
Persaingan usaha dalam industri ini cukuplah tinggi dan intense. Terdapat banyak
pemain-pemain besar dan pemain-pemain kecil memperebutkan pangsa pasar yang
ada. Coca-Cola, PepsiCo, Red Bull GmbH, Hansen Natural Corporation adalah
sebagian pemain besar yang sudah mendunia dan memiliki produk-produk yang
sangat diminati oleh konsumen. Selain perusahaan-perusahaan besar tersebut, terdapat
juga pemain-pemain regional/lokal yang ikut serta dalam kompetisi industri minuman
alternatif. Karena produk yang dijual memiliki banyak sekali substitusi dan mudah
untuk mendapatkan substitusi, perusahaan harus memberikan faktor-faktor yang bisa
membuat produk yang dimilikinya berbeda dibandingkan kompetitor (diferensiasi).
Dari faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa persaingan dalam industri ini
sangatlah tinggi dan sulit untuk mengalahkan perusahaan-perusahaan yang sudah
sangat besar seperti Coca-Cola dan PepsiCo yang sudah memiliki merek terkenal dan
jalur distribusi yang mencakup seluruh dunia.
b. Threat of new entrants – (weak)
Dalam industri minuman alternatif ini, terdapat banyak sekali pemain-pemain kecil
baru yang tertarik untuk mengicipi manisnya keuntungan dalam bisnis ini. Pada tahun
2009, terdapat 231 merek minuman bervitamin baru, 51 merek minuman olahraga
baru, dan 172 merek minuman berenergi baru. Dari hal tersebut dapat terlihat betapa
mudahnya pesaing-pesaing baru muncul dalam industri minuman alternatif baru.
Kekuatan dari Coca-Cola dan PepsiCo atau perusahaan besar lainnya tidak dapat
menghalangi pesaing baru untuk masuk dalam kompetisi. Namun mereka tetap dapat
bersaing dari sisi distribusi yang lebih efisien, loyalitas konsumen pada merek, dan
produk diferensiasi.
c. Competitive pressures from the sellers of subtitute products – (strong)
Produk pengganti dari minuman alternatif ini sangat lah banyak dan mudah untuk
didapatkan serta memiliki harga yang lebih murah dibandingkan minuman alternatif.
Fungsi dari minuman alternatif utamanya adalah untuk menghilangkan rasa haus dan
lelah (minuman olahraga), meningkatkan stamina (minuman berenergi), dan menjaga
kesehatan (minuman bervitamin). Masing-masing jenis produk tersebut memiliki
pengganti yang dapat ditemukan dimana-mana dan harganya relatif lebih murah.
d. Supplier bargaining power – (weak)
Kekuatan pemasok dalam industri ini dapat dikatakan lemah karena terdapat banyak
pemasok lainnya. Pemasok sendiri memiliki kompetisi yang sangat ketat agar dapat
memasok produk-produknya ke pabrik-pabrik besar. Hanya pemasok taurin yang bisa
lebih leluasa dalam menentukan harga karena tidak terdapat banyak produsen taurin di
dunia.
e. Consumer bargaining power – (strong)
Pada dasarnya, kekuatan bargain konsumen sangatlah tinggi. Konsumen dapat
menemui berbagai macam produk minuman lainnya di pasar dan konsumen dengan
mudah untuk berpindah dari produk satu ke produk lain nya. Selain itu konsumen
tidak harus mengkonsumsi produk-produk minuman alternatif tersebut setiap saat
bahkan terdapat banyak produk lain yang memiliki fungsi yang sama dengan
minuman alternatif tersebut.