Professional Documents
Culture Documents
TN. K DI RT. 2 RW IV
A. Pengkajian
I. Data Umum:
Nama kepala keluarga : Tn. K
Umur : 47 tahun
Alamat : RT. 2 RW. IV
Pekerjaan : Swasta ( jualan )
Pendidikan : SD
Genogram :
46 47
Tn. K
Ny. T
7 13
Keterangan:
Laki-laki. Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah. Ibu
dan anak. Keluarga ini menganut agama Islam dan bersuku jawa. Kepala keluarga bekerja
sebagai swasta : jualan kecil-kecilan.
Keterangan: 5 4 1
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu. 1
1
3. Ruang keluarga. 3
4. Dapur. 1
2
5. Kamar mandi. 2
IV. Struktur keluarga:
IV.1 Pola komunikasi keluarga
Istri mengemukakan masalah-masalah dan suami mendengar kemudian didiskusikan
bersama istri untuk mencari jalan keluar. Anak – anak membuat permintaan kadang
melalui ayah juga ibu.Kualitas komunikasi suami – istri sangat memprihatinkan dan
ruang lingkupnya sangat terbatas. Hal – hal yang di komunikasikan hanya semata-mata
anak-anak dan masalah keuangan atau jualan. Kadang – kadang suami memberi
perintah atau komando.
IV.2 Struktur kekuasaan
Suami berdiskusi dengan istri bila ada pembelian yang besar atau untuk penjualan
kecil-kecilan. Ibu lebih banyak berperan mengurus anak-anak dan mengeluarkan uang
untuk keperluan tertentu tapi tidak selamanya ada uang. Uang hasil penjualan
diserahkan ke istri dan didistribusikan sesuai keperluan.Suami memegang kekuasaan
karena didasarkan sebagai kepala rumah tangga dan ibu lebih menonjol hubungannya
dengan anak-anak daripada dengan suami. Kadang kalau anak – anak nakal suami dan
istri memiliki kekuasaan untuk membina mereka atau marah.
IV.3 Struktur peran
Suami bertindak sebagai satu-satunya pencari nafkah bagi keluarga, dan dialah
pemimpin dalam keluarga dan sekali-sekali membantu peran perawatan anak ,
misalnya memandikan untuk anak yang TK ( ketika merasa menyukainya ). Ny. T
bertindak sebagai ibu rumah tangga ( tidak dipikul bersama ), termasuk memasak,
berbelanja dan membersihkan rumah, melaksanakan peran perawatan anak.
IV.4 Nilai – nilai keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.
4.5 Fungsi keluarga:
Fungsi afektif
Menurut Ny. T dan suami mereka tetap memberikan kasih sayang kepada kedua anak
mereka, menasehati bila mereka melakukan kesalahan. Hubungan antara kami sebagai
suami dan istri juga baik dFunan saling menghargai.
Fungsi sosialisasi
Pengaruh ibu sangat menonjol, namun pengaruh suami/ayah juga ada, disamping itu juga
guruh-guruh di sekolah. Anak-anak dididik untuk disiplin, hormat dan patuh kepada orang
tua serta dalam hubungan dengan tetangga. Tapi kadang-kadang anak yang pertama
melawan tapi menurut ibu masih dalam batas normal. Keluarga ini juga membina
hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya
tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
Fungsi perawatan kesehatan
Ny. T mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit tekanan darah tingginya
berbahaya jika dibiarkan tanpa kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan tekanan darah dan koplikasinya, penyakit hipertensi ini sudah diderita sejak
3 tahun yang lalu hasil diagnosis dari puskesmas tapi Ny. T mengatakan jarang kontrol
dan sudah 3 bulan tidak kontrol ke puskesmas dan sudah putus obat kurang lebih 3 bulan,
kadang kepala pusing,sakit kepala dan kesemutan. Ny T. mengatakan pola makan sama
dengan anggota keluarga yang lain. Keluarga makan sayur, tahu, tempe dan jarang
daging. Ny. T sendiri tidak suka makanan yang asin. Menurut suami, sakit yang dialami
istrinya tidak terlalu dirasakan karenanya ke puskesmas jika ada keluhan saja itupun
dibiarkan beberapa hari karena menyangkut keuangan. Keluarga mengatakan bahwa
tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak
terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Suami mengatakan jika sakit
maka di coba dengan istirahat atau mengkonsumsi obat tradisional. Perawatan preventif
pada anak-anak yaitu saat masa bayi mendapat imunisasi lengkap. Hanya untuk saat ini
kadang kalau tidak ada uang saat mereka sakit maka kadang menunggu atau dicoba
dengan obat tradisional.Keluarga mengetahui jika sakit harus pergi ke puskesmas apalagi
puskesmas yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai,
tetapi kendala yang sering dihadapi adalah uang. Keluarga tidak ada program latihan dan
rekreasi. Suami minum kopi dan merokok. Suami tidak minum minuman berakohol.
Selain obat tradisional juga keluarga kadang menggunakan obat bebas atau tampa resep
misalnya seperti obat batuk-pilek yang dibeli di toko obat. Keluarga tidak melakukan
pemeriksaan fisik secara periodik. Sumber pembiayaan untuk kesehatan dari keluarga
sendiri dan tidak menggunakan kartu JPS karena tidak dapat. Keluarga sangat
mengiginkan agar kiranya bisa mendapat kartu JPS.
Fungsi Reproduksi
Ibu sudah tidak mendapat menstruasi lagi. Suami-istri mengatakan sudah cukup dengan
dua anak perempuan mereka walaupun tidak ada anak laki-laki.
Fungsi ekonomi
Sumber penghasilan keluarga dari hasil penjualan kecil-kecilan yang dilakukan suami.
Pengaturan penggunaan dilakukan oleh istri dan keluarga tidak menabung. Penghasilan
keluarga tidak tetap dan dalam satu bulan kurang dari Rp.500.000
B. Analisa data
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. K disebabkan oleh faktor
ketidaktahuan, hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga (sekolah
dasar ), disamping itu di tunjang pula oleh faktor sumber daya : keuangan, dan lingkungan
fisik .
Faktor ketidaktahuan tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi
berbagai masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh keluarganya, sehingga
masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul dalam keluarga dianggap sesuatu
yang biasa-biasa saja/wajar yang terjadi dalam kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan
masalah berkepanjangan dan berlarut-larut sebagai suatu siklus yang tidak habis-habisnya
dalam kehidupan berkeluarga. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
Tgl Data Masalah perawatan keluarga
4/2/03 Subjektif:
Ny. T mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 3 tahun yang
lalu hasil diagnosis dari puskesmas, kontrol kepuskesmas tidak
teratur dan sudah tiga bulan tidak kontrol dan putus obat
hipertensi. sakit kepala, pusing, dan kesemutan kadang terasa
tapi kadang dibiarakan untuk beberapa hari baru kepuskesmas
itupun kalau ada uang. Tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan tekanan darah dan komplikasinya.Keluarga
mengatakan tidak mengetahui akibat dari tekanan darah tinggi
yang tidak dikontrol dengan baik, keluarga juga mengatakan
kadang membiarkan penyakit tersebut karena faktor keuangan.
Objektif:
TD 170/100 mmHg, N : 100x/m, kepala sakit , pusing dan kadang
terasa kesemutan, keluarga kadang membeli obat bebas atau
tradisional.
4/2/03 Subjektif:
Keluarga mengatakan pencahayaan didalam rumah terasa
kurang.
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan lembab, ventilasi/ sirkulasi udara
didalam rumah kurang.
4/2/03 Subyektif :
Ibu mengatakan melakukan peran yang berlebihan dan itu tidak
diakui oleh suaminya.Pasangan tidak melakukan sesuatu secara
bersama-sama.
Obyektif :
Keluarga inti, keluarga dengan anak usia sekolah
C. Skoring
………………………………………..
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat.
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
- 2.