Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
berkomunikasi dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan berfungsi secara
baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat yang lain, pemikiran dan kata-
kata terbalik, mereka kehilangan sentuhan dan mereka tidak mampu memelihara diri
dengan pandangan populer tentang gila atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan
Skizofrenia menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara
pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu, ide yang
salah, dan konsepsi yang tidak logis. Mereka mungkin berbicara dengan nada yang
mendatar dan menunjukkan sedikit ekspresi (Mandal, Pandey, & Prasad, 1998 dalam
Menurut Tubagus, skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yang berarti jiwa yang
retak (skizos artinya retak dan freenas artinya jiwa). Jiwa manusia terdiri dari 3 unsur
yaitu perasaan, kemauan dan perilaku ( Erwin, 2002). Skizofrenia adalah sekelompok
menunjukkan emosi dan perilaku dengan sikap yang dapat diterima secara sosial
1. Gejala positif
Suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah
b. Halusinasi
terhadap dirinya.
2. Gejala negatif
Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak
menunjukkan ekspresi
b. Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak mau bergaul atau kontak
2. Kembar identik
jaringan otak yang relatif lebih sedikit (Buchanan & Carpenter, 2000)
4. Sosiokultural
lebih baik daripada di negara maju (Karno & Jenkins, 1993). Di negara
berkembang, terdapat jaringan keluarga yang lebih luas dan lebih dekat
skizofrenia.
5. Tampilan emosi
dkk, 1972; Hooley & Hiller, 1998; Kavanagh, 1992; Parker & Hadzi-
Pavlovic, 1990).
1. Farmakoterapi
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka hidup dalam suatu rumah tangga, melakukan
interaksi satu sama lain menurut perannya masing-masing serta menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978 dalam Sudiharto, 2007).
Menurut Friedman (1998), keluarga merupakan satu atau lebih individu yang
tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan
keluarga.
a. Keluarga Inti (nuclear family) terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik
yang lain (hubungan darah) misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu
termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak,
c. Keluarga berantai (social family) keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
d. Keluarga asal (family of origin) merupakan suatu unit keluarga tempat asal
seseorang dilahirkan.
• Patrineal. Patrineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
• Matrineal. Matrineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
• Keluarga Kawin. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Setiadi, 2006).
Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial yang
berbeda. Menurut Friedman (1998) bahwa keluarga memiliki 5 fungsi dasar, yaitu :
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
kelangsungan keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi Perawatan
Peran Ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai
Peran Ibu : sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai
Peran Anak : anak-anaknya melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
lingkungan sosialnya (Friedman, 1998). Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang
bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya,
menghargai dan mencintainya (Cohen & Syme, 1996 dalam Setiadi, 2008). Anggota
keluarga sangat membutuhkan dukungan dari keluarganya karena hal ini akan
membuat individu tersebut merasa dihargai dan anggota keluarga siap memberikan
dukungan untuk menyediakan bantuan dan tujuan hidup yang ingin dicapai individu
(Friedman, 1988).
Menurut Cohen dan Mc Kay, (1984) dalam Niven, (2000) bahwa komponen-
1. Dukungan Emosional
istirahat dan memberikan semangat kepada pasien yang dirawat di rumah atau
rumah sakit jiwa. Jenis dukungan bersifat emosional atau menjaga keadaan
emosi atau ekspresi. Yang termasuk dukungan emosional ini adalah ekspresi
perasaan yang nyaman, jaminan rasa memiliki, dan merasa dicintai saat
cinta, dan emosi. Jika stres mengurangi perasaan seseorang akan hal yang
menerus dan tidak terkontrol maka akan berakibat hilangnya harga diri.
di rumah atau rumah sakit jiwa, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau
umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat
baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor.
pemberi informasi.
3. Dukungan Nyata
suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah
yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian
yang bertujuan untuk proses pengobatan. Akan tetapi, dukungan nyata akan
lebih efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan
4. Dukungan Pengharapan
yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Pasien
dengan memberikan umpan balik dan mampu membangun harga diri pasien.
Kekambuhan merupakan keadaan pasien dimana muncul gejala yang sama seperti
Keadaan sekitar atau lingkungan yang penuh stres dapat memicu pada orang-orang
yang mudah terkena serangan skizofrenia, dimana dapat ditemukan bahwa orang-
pertama, 70% pada tahun kedua (Sullinger, 1988) dan 100% pada tahun kelima
Menurut Sullinger (1988 dalam Keliat, 1996) ada 4 faktor penyebab pasien
a. Pasien
Secara umum bahwa pasien yang minum obat secara tidak teratur mempunyai
50% pasien skizofrenia yang pulang dari rumah sakit jiwa tidak memakan
obat secara teratur (Appleton, dalam Keliat 1996). Pasien kronis, khususnya
b. Dokter
kesempatan yang lebih banyak untuk bertemu dengan pasien, sehingga dapat
d. Keluarga
kekambuhan yang tinggi pada pasien. Hal lain adalah pasien mudah
di rumah sakit jiwa, persiapan pulang dan perawatan di rumah agar adaptasi
klien berjalan dengan baik. Kualitas dan efektifitas perilaku keluarga akan
meningkat.