You are on page 1of 3

Jurnal Interaksi antara Hama dengan Tanaman

Review jurnal: Interaksi tropik antara hama dan parasitoid pada pertanaman
sayuran: faktor pembentuk dan implikasinya terhadap keefektifan parasitoid

Kondisi agroekosistem dapat memengaruhi keanekaragaman serta keefektifan


komunitas parasitoid sebagai musuh alami serangga hama.Banyaknya penerapan
budidaya monokultur menyebabkan penurunan keanekaragaman dan kinerja parasitoid
di lahan. Dalam upaya pelestarian serangga parasitoid pada suatu agroekosistem,
pengelolaan lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
keanekaragaman serta keefektifan komunitas parasitoid pada suatu
pertanaman .Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi tropik antara hama
dan parasitoid pada berbagai kondisi lahan sayuran dan mempelajari faktor-faktor yang
membentuk interaksi tersebut serta implikasinya terhadap keefektifan parasitoid.
Interaksi antar hama parasitoit dan tanaman terdapat beberapa faktor yg
menyebabkannya antara lain :

sistem budidaya: Sistem budidaya juga memengaruhi tingkat serangan hama, yaitu
lebih tinggi pada sistem organik dibandingkan dengan konvensional.

kondisi habitat: interaksi tropik antara hama dan parasitoid pada lahan dengan kondisi
habitat beragam berbeda dengan habitat kurang beragam Jenis hama yang menyerang
lahan dengan kondisi habitat beragam lebih banyak dan berbeda spesies dibandingkan
dengan hama yang menyerang lahan dengan kondisi habitat kurang beragam .

umur tanaman: Dengan bertambahnya umur tanaman, komunitas organisme yang ada
pada suatu pertanaman cenderung lebih stabil dengan ditunjukkan tingkat parasitisasi
yang lebih tinggi.

Setiap faktor memiliki peranan sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dalam


membentuk pola interaksi sebagai pengaruh dari perbedaan karakteristik
agroekosistem antar lokasi.
Review jurnal: Pola Interaksi Parasitoid Larva Diadegma semiclausum Hellen
(Hymenoptera: Ichneumonidae) dengan Plutella xylostella L. (Lepidoptera:
Plutellidae) pada Tanaman Kubis yang Diperlakukan dengan insektisida
Berbahan Aktif Emamectin Benzoat 5,7%

Plutella xylostella merupakan hama utama tanaman kubis karena selalu ada dan selalu
menimbulkan kerusakan. Pengendalian hama P.xylostella umumnya selalu
menggunakan insektisida. pengujian insektisida emamektin benzoate 5,7% dilakukan
untuk mengetahui bagaimana kehidupan dari parasitoid larva hama P. xylostella, baik
itu pola interaksi, populasi dan tingkat parasitisasi dari parasitoid D.semiclausum
tersebut dilapangan.

pola interaksi parasitoid D. Semiclausum sangat dipengaruhi oleh keberadaan inang


yaitu larva P. Xylostella. Pola interaksi yang terjadi yang telah diberi perlakuan
insektisida dan tanpa aplikasi insektisida memiliki perbedaan kelimpahan populasi
inang dan parasitoid. Dimana kelimpahan populasi inang tanpa aplikasi insektisida
hampir sama dengan kelimpahan populasi parasitoid. Sedangkan populasi inang yang
diberikan perlakuan insektisida menjauhi populasi parasitoid.Pengaplikasian
insektisida Berbahan Aktif Emamectin Benzoat 5,7% tidak berpengaruh nyata tehadap
populasi parasitoid dan tingkat parasititasi parasitoid karena ketersediaan inang dan
kondisi lingkungan yang sesuai mengakibatkan parasitoid dapat berkembang dengan
baik di kedua lokasi penelitian.

 Sistem budidaya ini mempengaruhi tingkat kehidupan antara hama dengan


parasitoid yang dimana parasitoid akan lebih banyak apabila menggunakan
system budidaya organik,dan hama akan lebih banyak apabila menggunakan
system budidaya konvesional.
 Kondisi habitat dimana habitat beragam berbeda dengan habitat kurang
beragam serta jenis hama yang menyerang lahan dengan kondisi habitat
beragam lebih banyak dan berbeda spesies dibandingkan dengan hama yang
menyerang lahan dengan kondisi habitat kurang beragam .
 Umur tanaman apabila semakin bertambah umur tanaman maka organisme
yang ada cenderung lebih stabil dengan tingkAt parasitasi lebih tinggi.
 Keberadaan inang apabila inang tidak ada maka tidak terjadinya interaksi yang
dimana ini akan mengacaukan ekosistem.
 Penggunaan insektisida tentu saja mempengaruhi proses terjadinya interaksi
dimana penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menghilangkan salah
satu dari organisme yang melakukan interaksi.
Dan tentu saja semua faktor di atas memiliki fungsi dan perannya tersendiri dalam
membentuk pola interaksi sebagai pengaruh dari perbedaan karakteristik
agroekosistem antar lokasi.

You might also like