You are on page 1of 5

Diskusikan :

1. Apa yang dimaksud dengan : sistem, lingkungan, fungsi keadaan, kapasitas


kalor, entalpi pembentukan standar, perubahan isoterm, perubahan adiabat
2. Satu mol gas ideal pada 3 atm dan 300K diekspansi secara isoterm menjadi
dua kali volume semula melawan tekanan eksternal 1,5 atm. Hitung w dalam
Joule. Diketahui R=0,082 L atm mol-1 K-1
3. Satu mol uap benzena dicairkan pada titik didih normalnya yaitu 80,1 0C. Jika
diketahui kalor penguapan benzena ialah 30,75 kJ/mol, hitung q, W, DU, DH,
DS dan DG

Jawab :

1. Yang dimaksud dari :

Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian atau yang
akan dipelajari/diamati.

Lingkungan adalah suatu yang berada diluar sistem

Contoh aliran kalor yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui
konsep sistem-lingkungan. Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang
dipelajari oleh kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen
yang sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem.
Sementara, lingkungan adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem.
Dalam hal ini, tabung reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia,
merupakan lingkungan.

Fungsi keadaan adalah sifat materi yang hanya bergantung pada keadaan (awal
dna akhir) sistem, dan tidak ditentukan pleh cara mencapai keadaan tersebut.

Kapasitas kalor adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu system
sebanyak satu derajat celcius.

Entalpi pembentukan standar adalah kalor yang terlibat dalam proses


pembentukan satu mol senyawa melalui unsur-unsurnya.
Perubahan isoterm adalah perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap. Proses
isotermal merupakan proses termodinamika yang prosesnya berjalan dan suhu
gasnya tetap.

Perubahan adiabat adalah keadaan di mana tidak ada kalor yang dipindahkan ke
dalam atau keluar dari sistem. Perpindahan kalor terutama dihentikan oleh dua cara.
Salah satunya adalah dengan menggunakan batas termal terisolasi, sehingga tidak
ada panas yang bisa masuk atau ada. Sebagai contoh, reaksi dilakukan dalam labu
Dewar adalah adiabatik. Jenis lain dari proses adiabatik terjadi ketika proses
berlangsung bervariasi dengan cepat; dengan demikian, tidak ada waktu yang
tersisa untuk mentransfer kalor ke dalam dan keluar.

2. Diketahui : n = 1 mol P1 = 3 atm

R = 0,082 L atm/mol K P2 = 1,5 atm

T = 300 K

Ditanya : w?

Penyelesaian :

Persamaan gas ideal : P.V = n.R.T

n. R. T 1 mol x 0,082 L atm mol−1 K −1 x 300 K


V= = = 8,2 L
P 3 atm

Isoterm > P2 . V2 = P1 . V1

P1 x V1 3 atm x 8,2 L
V2 = = = 16,4 atm
V2 1,5 L

W = P.∆V = 1,5 atm . (16,4 – 8,2) L = 12,3 L. atm = 1246,3 J (trisdamila)

Kerja (w = +) karena proses ekspansi dilakukan oleh sistem


3. Diketahui : n = 1 mol

T = 80,1oC = 353,1 K

∆Hov = 30,75 kJ/mol

Ditanya : q, W, ∆U, ∆H, ∆S dan ∆G ?

Penyelesaian :

q = n . ∆Hov = 1 mol x 30,75 kJ/mol = 30,75 kJ

Karena termasuk proses isothermal (suhu tetap) maka w = -q

W = -30,75 kJ

∆U = 0 (nol) karena proses isothermal (suhu tetap)

∆U = q + W = 30,75 kJ + (-30,75 kJ) = 0

∆H = -q = -30,75 kJ (karena proses isobaric)

∆𝑯 −𝟑𝟎,𝟕𝟓 𝒌𝑱
∆S = = = −𝟎, 𝟎𝟖𝟕 𝒌𝑱 𝐊 −𝟏
𝑻 𝟑𝟓𝟑,𝟏 𝑲

∆G = ∆H – T. ∆S = (-30,75 kJ) - (353,1 K . -0,08708 kJ/K) = 0 kJ


1. Diketahui reaksi pembakaran naftalena :
C10H8(s)+ 12 O2(g) ® 10 CO2(g) +4 H2O(l) DU= - 5151,9 kJ/mol
a. Jika O2(g) dan CO2(g) dianggap gas ideal. Tunjukkan bahwa : DH = DU + Dn RT
b. Jika R = 8,314 x 10-3 kJ mol-1 K-1 dan T = 298 K, buktikan bahwa : DH = DU +
2,48 Dn
1. Data berikut diberikan pada suhu 298 K
DHf0 (kJ/mol) S0
(Jmol-1K-1)
NH4NO3(p) -365,56 151,08
N2O(g) +81,55 219,99
H2O(c) -285,85 69,96
Untuk reaksi : NH4NO3(p) ® N2O(g) + H2O
a. Apakah reaksi ke kanan ekoterm atau endoterm?
b. Berapa DG0 pada 298 K
c. Apakah reaksi kekanan cenderung terjadi pada suhu di atas 250C, di bawah 250C,
keduanya atau tidak tergantung suhu?

Trisda Mila

1. a. Karena reaksi dijalankan pada tekanan konstan, perubahan entalpi yang terjadi
selama reaksi sama dengan perubahan energi internal sistem ditambah produk dari
tekanan konstan dikalikan perubahan volume sistem.
∆H = ∆U + P∆V dimana persamaan gas ideal adalah PV = nRT

∆H = ∆U + (PV1 – PV2) = ∆U + PV1 –V2) = ∆U + (n1RT – n2RT)

∆H = ∆U + (∆n)RT

b. ∆H = ∆U + ∆nRT = ∆U + ∆n.( 8,314 x 10-3 kJ mol-1 K-1 )(298 K)

= ∆U + ∆n. 2,48 kJ

maka ∆H = ∆U + 2,48 ∆n Trisda Mila

2. Reaksi : NH4NO3(p) → N2O(g) + 2H2O


a. ∆H = ∆Hp - ∆Hr = (∆Hf0 N2O + 2. ∆Hf0 H2O) – (∆Hf0 NH4NO3)
= (+81,55 kJ/mol + 2. -285,85 kJ/mol ) – (-365,56 kJ/mol)
= -124,59 kJ/mol = -124,59 x 10 3 J/mol Trisda Mila

Karena ∆H = - maka reaksi ke kanan adalah reaksi eksoterm


'
b. ∆S = Sp - Sr = (S0 N2O + 2. S0 H2O) – (S0 NH4NO3)
= (+219,99 Jmol-1K-1+ 2. 69,96 Jmol-1K-1) – (151,08 Jmol-1K-1)
= 208,83 Jmol-1K-1 Trisda Mila

∆G = ∆H – T. ∆S = (-124,59 x 10 3 J/mol) - (298 K . 208,83 Jmol-1K-1)


= -186.821,34 J/mol
= -186,82 kJ/mol Trisda Mila

c. Karena reaksi eksoterm (∆H < 0) dan entropi meningkat ( ∆S > 0) sehingga
∆G < 0 pada semua suhu dan reaksi berlangsung spontan, artinya [ada reaksi
ini reaksi ke kanan cenderung terjadi pada semua suhu baik di atas atau di
bawah 250C. Harga ∆G bergantung pada suhu.

You might also like