You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan


berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk,
2002).
Pembagian masa nifas :

1. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri


dan berjalan-jalan
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis
yang lamanya 6 – 8 minggu
3. Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi.

B. Pengkajian
1. Biodata Klien
Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku,
Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Tingkat energi, self esteem, tingkat kesadaran.
b. BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi cenderung
bradi cardy, suhu 36,2-38, Respirasi 16-24)
c. Kepala : Rambut, Wajah, Mata (conjunctiva), hidung, Mulut, Fungsi
pengecapan; pendengaran, dan leher.
d. Breast : Pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan areola
dan
puting susu, stimulation nepple erexi. Kepenuhan atau pembengkakan,
benjolan, nyeri, produksi laktasi/kolostrum. Perabaan pembesaran
kelenjar getah bening diketiak.
e. Abdomen : teraba lembut , tekstur Doughy (kenyal), musculus rectus
abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi
fundus uterus, konsistensi (keras, lunak, boggy), lokasi, kontraksi
uterus, nyeri, perabaan distensi blas.
f. Anogenital : Lihat struktur, regangan, udema vagina, keadaan
liang vagina (licin, kendur/lemah) adakah hematom, nyeri, tegang.
Perineum : Keadaan luka episiotomy, echimosis, edema, kemerahan,
eritema, drainage. Lochia (warna, jumlah, bau, bekuan darah atau
konsistensi , 1-3 hr rubra, 4-10 hr serosa, > 10 hr alba), Anus :
hemoroid dan trombosis pada anus.
g. Muskoloskeletal : Tanda Homan, edema, tekstur kulit, nyeri bila
dipalpasi, kekuatan otot.
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah : Hemoglobin dan Hematokrit 12- 24 jam post partum (jika Hb
< 10 g% dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit, Trombosit.
b. Klien dengan Dower Kateter diperlukan culture urine.
4. Konsep Diri
Sikap penerimaan ibu terhadap tubuhnya, keinginan ibu menyusui,
persepsi ibu tentang tubuhnya terutama perubahan-perubahan selama
kehamilan, perasaan klien bila mengalami opresi SC karena CPD atau
karena bentuk tubuh yang pendek.
5. Seksual
Bagaimana pola interaksi dan hubungan dengan pasangan meliputi
freguensi koitus atau hubungan intim, pengetahuan pasangan tentang
seks, keyakinan, kesulitan melakukan seks, continuitas hubungan
seksual. Pengetahuan pasangan kapan dimulai hubungan intercourse
pasca partum (dapat dilakukan setelah luka episiotomy membaik dan
lochia terhenti, biasanya pada akhir minggu ke 3).
6. Kebiasan Sehari-hari
a. Pola nutrisi : pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis
makanan (Kalori, protein, vitamin, tinggi serat), freguensi, konsumsi
snack (makanan ringan), nafsu makan, pola minum, jumlah, freguensi.
b. Pola istirahat dan tidur : Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak
nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu atau
remang-remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan
suarasuara, posisi saat tidur (penekanan pada perineum)
c. Pola eliminasi : Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah
inkontinensia (hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya
kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine
karena rasa talut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK.
Pola BAB, freguensi, konsistensi, rasa takut BAB karena luka
perineum, kebiasaan penggunaan toilet.
d. Personal Hygiene : Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi,
penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia, pola berpakaian,
tatarias rambut dan wajah
e. Aktifitas : Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan,
kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan
bekerja dan menyusui.
f. Rekreasi dan hiburan : Situasi atau tempat yang menyenangkan,
kegiatan yang membuat fresh dan relaks.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan
secara genetic, menular, kelainancongenital atau gangguan kejiwaan
yang pernah diderita oleh keluarga.
8. Riwayat Psikososial-Kultural
a. Blues : Perasaan sedih, kelelahan, kecemasan, bingung dan mudah
menangis.
b. Depresi : Konsentrasi, minat, perasaan kesepian, ketidakamanan,
berpikir obsesif, rendahnya emosi yang positif, perasaan tidak
berguna.

C. Diagnosa Keperawatan
Dalam kasus nyata diagnosa yang muncul tidak jauh berbeda dengan yang
terdapat pada teori, akan tetapi diagnosa yang muncul pada teori tidak semua
muncul pada kasus nyata. Diagnosa menurut (Wilkinson, 2012) yang
berhubungan dengan postpartum spontan ada 5 diagnosa, yaitu:
1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik.
Nyeri akut adalah pengalaman sensor dan emosi yang tidak
menyenangkan akbat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau
digambarkan dengan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas
ringan sampe berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat
diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan ( Wilkinson, 2012).
2. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
Resiko infeksi adalah keadaan yang beresiko terhadap invasi organisme
patogen.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan payudara. Kurangnya pengetahuan adalah suatu keadaan
dimana individu atau kelompok mengalami kekurangan pengetahuan
kognitif atau ketrampilan psikomotor mengenai status keadaan dan
rencana tindakan pengobatan (Wilkinson, 2012).
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hambatan mobilitas fisik
Intoleransi aktivitas adalah ketidak cukupan energi fisiologis dan
psikologis untuk menunjukkan atau menyelesaikan aktivitas sehari- hari
yang ingin atau harus dilakukan.
D. Intervensi Keperawatan
Menurut Tamsuri (2006) dan Wilkinson (2011) dalam buku Nic dan Noc,
intervensi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik.
Intervensi :
a. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, keparahan nyeri.
b. Minta pasien untuk menilai nyeri atau ketidakmampuan pada skala
0- 10 - Bantu pasien mengidentifikasi tindakan kenyamanan yang
efektif dimasa lalu, seperti distraksi, relaksasi, kompres hangat.
c. Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktifitas, bukan pada nyeri
dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui
televisi, radio, tape, dan interaksi dengan pengunjung.
d. Gunakan pendekatan yang positif untuk mengoptimalkan respon
pasien terhadap analgesik misalnya, “obat ini akan mengurangi rasa
nyeri anda”.
e. Intruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika
peredaan nyeri tidak dapat dicapai.
f. Lakukan perubahan posisi nyaman, ganti linen tempat tidur bila
diperlukan.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan


Intervensi :
a. Tinjau catatan persalinan dan kelahiran terkait infeksi yang sudah
ada sebelumnya atau pajanan terhadap organisme infeksi.
b. Lakukan penggantian pembalut dan perawatan perineal dengan
sering, gunakan teknik dari depan kebelakang, hingga ibu dapat
melakukannya sendiri.
c. Pantau tanda-tanda vital, khususnya suhu dan nadi.
d. Pantau warna dan bau lokia (pascapartum).
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan payudara
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan ibu.
b. Jelaskan tentang perawatan payudara.
c. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.
d. Identifikasi sumber informasi lain yang didapat dari ibu. Contoh:
buku dan majalah.

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hambatan mobilitas fisik


a. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
b. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan social
c. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda,
kruk
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Pembagian masa nifas terdiri dari puerperium dini, puerperium intermedial,
remote puerperium. Diagnosa yang mungkin muncul pada masa nifas yaitu
nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik, resiko infeksi berhubungan dengan
trauma jaringan , resiko infeksi adalah keadaan yang beresiko terhadap invasi
organisme patogen, kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
tentang perawatan payudara, intoleransi aktivitas berhubungan dengan
hambatan mobilitas fisik

You might also like