You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA
PERTEMUAN I : RABU, 6 FEBRUARI 2019
A. Latar Belakang

Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai

peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari

keluargalah pendidikan kepada individu dimulai,tatanan masyarakat yang baik diciptakan,

budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga

mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena

masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota

keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi keluarga dan masyarakat yang

ada disekitarnya.

Menurut Friedmen, (2010) keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam

satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Sedangkan menurut Depkes RI, Keluarga

merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan.

Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses

keperawatan. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan

diagnosis keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan

tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga

merupakan langkah awal dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus
dilakukan dengan benar, karena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam

proses keperawatan keluarga (Kholifah and Widagdo, 2016).

Pengkajian adalah langkah atau tahapan penting dalam proses perawatan,

mengingat pengkajian sebagai awal interaksi dengan keluarga untuk mengidentifikasi data

kesehatan seluruh anggota keluarga. Menurut Yura dan Walsh, (1998) pengkajian adalah

tindakan pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien

dengan maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan. Pengkajian

merupakan suatu proses berkelanjutan, karena perawat akan mendapatkan data tentang

kondisi atau situasi klien sebelumnya dan saat ini, sehingga informasi tersebut dapat

digunakan untuk menyusun perencanaan pada tahap berikutnya.

Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat terdiri atas dua atau lebih individu

yang saling tergantung satu dengan yang lain terhadap berbagai dukungan, antara lain

dukungan emosional dan ekonomi. Keluarga mempunyai lima fungsi yang harus dijalankan

dalam kehidupan sehari-hari, lima fungsi tersebut adalah fungsi afektif, sosialisasi,

ekonomi, reproduksi dan perawatan kesehatan. Selama siklus kehidupan, keluarga

memiliki delapan tahap perkembangan keluarga. Setiap tahap perkembangan merupakan

periode kritis, artinya keluarga perlu memahami dan menyesuaikan tugas perkembangan

yang harus dilaksanakan di setiap tahap perkembangan.

Pada keluarga dengan anak usia pra sekolah, tugas perkembangannya adalah: 1)

memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan

keamanan; 2) mensosialisasikan anak; 3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara

tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain; 4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam

keluarga dan di luar keluarga.


Banyaknya gangguan pada anak seperti kurang bersosialisasi, kurang inisiatif dan

banyak diam karena takut salah dalam melakukan sebuah tindakan menandakan adanya

masalah psikososil pada anak, apabila gangguan tersebut berlangsung secara menerus akan

berdampak kurang baik bagi perkembangan kepribadian anak, yang berbahaya pada tahap

ini adalah tidak tersalurkannya energi yang mendorong anak untuk aktif (dalam rangka

memenuhi keinginannya), karena mengalami hambatan atau kegagalan sehingga dapat

memperberat rasa bersalah pada anak(Saputro and Talan, 2017).

Permasalahan lain keluarga dengan anak usia prasekolah adalah dalam pengasuhan

anak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan stadium perkembangan ini menimbulkan

masalah pada anak prasekolah seperti masalah dalam peningkatan pertumbuhan dan

perkembangan, serta masalah kesehatan optimal semasa prasekolah yaitu masalah tidur,

aktivitas dan nutrisi yang menimbulkan penurunan nafsu makan atau sulit makan (Saputri,

Nuraeni and Supriyono, 2015).

Selain itu, keluarga-keluarga yang tinggal di kota besar juga sulit untuk

melaksanakan fungsi dan peranannya secara penuh yang disebabkan oleh kecenderungan

adanya kesibukan orang tua dan kondisi kehidupan kota membatasi pelaksanaan fungsi dan

peranan (Mursafitri, 2015).

Oleh karena itu, pengkajian yang komprehensif sangatlah diperlukan agar perawat

dapat memperoleh data selengkap lengkapnya sehingga masalah yang ada dalam keluaga

tersebut dapat diketahui dan diselesaikan sesuai dengan masalah yang ada.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan

Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan


2. Tujuan

Diharapkan data tentang keluarga dapat terkumpul sesuai dengan yang diharapkan

3. Kriteria evaluasi

a. Kriteria struktur

1) Tersedia media :

2) Tersedianya tempat pertemuan

3) Adanya kontrak waktu selama 45 menit

b. Kriteria proses

1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai

2) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyaampaikan informasi

3) Keluarga kooperatif dalam menyampaikan informasi

4) Keluarga ikut memfasilitasi pada saat perawat mengobservasi disekitar

rumah

c. Kriteria hasil

1) Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan seluruh

anggota keluarga

2) Didapatkan data secara umum

3) Didapatkan data tentang kondisi kesehatan keluarga

4) Didapatkan data pengkajian fisik

C. Rancangan kegiatan

1. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga

2. Metode : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik

3. Media : Format pengkajian keluarga

4. Hari/tanggal : Rabu/6 Februari 2019

5. Waktu : 45 menit
D. Strategi pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1 10.00-10.10 Fase orientasi

a. Mengucap salam dan bina hubungan saling percaya

b. Membuat kontrak waktu dan tempat

c. Menjelaskan maksud dan bagian interaksi

2. 10.10-10.40 Fase interaksi

a. Melakukan wawancara dan observasi meliputi :

1). Data umum

2). Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa

3). Pemeriksaan fisik

3. 10.40-10.10.55 Fase terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

b. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan

selanjutnya

c. Menjelaskan topik untuk pertemuan selanjutnya

d. Mengucapkan salam

E. Referensi

Departemen Kesehatan RI. 2003. Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta:
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI.

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi
ke-5. Jakarta: EGC
Kholifah, siti nur and Widagdo, W. (2016) ‘Keperawatan Keluarga dan Komunitas’,
in. KEMENKES RI, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, p. 208.

Mursafitri, E. (2015) ‘Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Perilaku Kenakalan


Remaja’, 2(2).
Saputri, mega pramijantoro, Nuraeni, A. and Supriyono, M. (2015) ‘Efektivitas Variasi
Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan
Kuningan Semarang Utara’, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).
Saputro, H. and Talan, Y. O. (2017) ‘Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap
Perkembangan Psikososial Pada Anak Prasekolah’, Journal Of Nursing Practice,
1(1), pp. 1–8. Available at: http://jurnal.strada.ac.id/jnp.

You might also like