You are on page 1of 18

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

TANDON Listrik

TANAMAN Arundo donax SEBAGAI ENERGI LISTRIK


ALTERNATIF BERBASIS RENEWABLE AND SUSTAINABLE ENERGY

BIDANG KEGIATAN

PKM- Gagasan Tertulis

Diusulkan oleh :

Dennis Ardiansya NIM. 145040107111040 Angkatan 2014

Abdul Haris Hidayat NIM. 145040107111059 Angkatan 2014

M.Rofiq Sa’dullah NIM.145040107111047 Angkatan 2014

Galih Febriantoni P.N NIM. 145040107111055 Angkatan 2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
ii

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : TANDON Listrik


2. Bidang Kegiatan : PKM GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
1. Nama : Dennis Ardiansya
2. NIM : 145040107111040
3. Jurusan : Agribisnis
4. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya
5. Alamat Rumah dan No Telp/HP : 085711663719
6. Alamat email : dennis.ardiansya@gmail.com
7. Anggota Pelaksana kegiatan/penulis : 3 Orang
8. Dosen Pendamping
1. Nama dan gelar : Kurniawan Sigit Wicaksono,S.P.,
M.Sc.

2. NIDN :-
3. Alamat Rumah dan No Telp/HP :-

Menyetujui,

Pembantu Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr.Ir. Budi Prasetya, M.P Dennis Ardiansya


NIP.196107011987031002 NIM. 145040107111040

Pembantu Rekor III, Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS Mochammad.Roviq, SP, MP


NIP.19550213198403100 NIDN. 197501052005021002
iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................i

Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii

Daftar isi .............................................................................................................. iii

Daftar gambar .......................................................................................................iv


Ringkasan ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................................ 2

Tujuan ...................................................................................................................... 2
Manfaat ................................................................................................................... 3
GAGASAN
Kondisi Saat Ini ........................................................................................................ 3
Solusi yang Pernah Diawarkan ................................................................................ 3
Prinsip Plant-Microbial Fuel Cell ............................................................................ 4

Potensi Tanaman Arundo donax sebagai Plant-Microbial Fuel Cell ....................... 4

Peranan Mikrobia Tanah sebagai Pengurai Hasil Metabolisme Tanaman .............. 4

Mekanisme Pengumpulan Elektron sebagai Sumber Energi Listrik ....................... 5

Sistem Kerja TANDON Listrik ............................................................................... 6

Aplikasi TANDON Listrik ...................................................................................... 7

Pihak-pihak terait untuk mengimplementasikan TANDON Listrik ........................ 7

Kesimpulan ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Konsep Microbial Fuel Cell ...............................................................4


Gambar 2. Penempatan Elektroda........................................................................5
Gambar 3. Skema Alur Kerja TANDON Listrik.................................................6
Gambar 4. Aplikasi TANDON LISTRIK skala besar.........................................7
Gambar 4. Aplikasi TANDON LISTRIK…………............................................7
v

TANDON Listrik

TANAMAN Arundo donax SEBAGAI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF


BERBASIS RENEWABLE AND SUSTAINABLE ENERGY

Diusulkan oleh:
Dennis A., Abdul H.H., M. Rofiq S dan Galih F.P.N
Dibawah bimbingan Kurniawan Sigit Wicaksono, S.P., M.Sc.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

RINGKASAN
Listrik adalah kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, hampir
semua aktifitas manusia membutuhkan listrik sebagai penunjang kegiatan sehari
hari. Namun sebagaian wilayah di Indonesia khusunya didaerah terpencil masih
banyak daerah yang belum dialiri listrik sehingga menghambat masyarakatnya
dalam beraktifitas sehari hari. Beberapa solusi sudah ditawarkan seperti
pembangkit listrik menggunakan sel surya matahari, namun harga yang terlalu
tinggi bagi masayarakat desa dan masih sulitnya untuk mendapatan alat tersebut
menjadi penghambat terealisasikannya solusi ini. Dari permasalahan tersebut,
timbul suatu gagasasan untuk menyediakan sumber energi listrik alternatif melalui
pemanfaatan peristiwa fotosintesis pada tanaman Arundo donax
Listrik yang dihasilkan merupakan hasil reaksi antara tumbuhan dan
bakteri yang di kumpulkan oleh anoda dan katoda untuk menghasilkan listrik.
Tumbuhan menghasilkan bahan organik hasil dari fotosintesis, lebih dari 70% dari
bahan organik ini berakhir di akar sebagai bahan organik yang tidak terpakai,
lysates, lendir, dan eksudat. Bahan organik ini akan dioksidasi oleh bakteri yang
hidup disekitar akar, menghasilkan CO2, proton, dan elektron. Elektron ini akan
disalurkan oleh bakteri MFC ke anoda lalu berkat perbendaan potensial antara
anoda dan katoda, elektron mengalir dari anoda melalui sirkuit elektrik menuju
katoda. Di katoda, oksigen akan tereduksi bersama dengan proton dan elektron
menjadi air.
Gagasan ini diharapkan menjadi hal yang nyata, karena jika gagasan ini
terealisasikan maka penyediaan sumber energi listrik alternatif berbasis renewable
and sustainable energy dapat menjadi solusi untuk penyediaan listrik di desa desa
yang belum teraliri listrik sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
desa. Oleh karna itu dibutuhkan dukungan dan bantuan dari pihak pihak seperti
pemerintah dan peneliti. Peneliti dalam hal ini berperan dalam melakukan uji coba
untuk mencari tau seberapa besar listrik yang mampu di hasilkan dan melalukan
penelitian untuk meningkatkan hasil tersebut agar mampu mencukupi kebutuhan
sehari hari. Peran pemerintah diperlukan sebagai tokoh utama yang akan
menerapkan gagasan ini di desa desa terpencil
Kata Kunci : P-MFC , Tumbuhan listrik, Renewable and sustainable energy.
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil sampai saat ini masih belum


terpenuhi. Sehingga masyarakat di desa masih hidup dalam kegelapan tanpa
penerangan lampu yang memadai Hal ini menjadi alasan kami untuk
memanfaatkan tanaman rumput Arundo donax yang tumbuh liar di lingkungan
sekitar pemukiman warga sebagai sumber energi listrik yang berfungsi untuk
penerangan rumah warga. Selain karena mudahnya ditemukan rumput liar yang
tidak dimanfaatkan, ternyata rumput tersebut mempunyai potensi untuk dapat
dimanfatkan sebagai sumber listrik dengan kapasitas kecil. Berawal dari masalah
tersebut kami ingin memanfaatkan jenis rumput liar tersebut untuk dimanfaatkan
sebagai sumber listrik untuk menerangi wilayah tersebut, dengan memanfaatkan
reaksi fotosintesis tersebut untuk dapat menghasilkan arus listrik dan dikumpukan
pada sebuah alat untuk menampung energi listrik tersebut.
Permasalahan dalam penyediaan listrik di daerah terpencil adalah sulitnya
akses menuju lokasi tersebut, selain itu kurang adanya perhatian dari pemerintah
terhadap masalah ini (Waluyo,2002). Letak geografis daerah itu menjadi
hambatan pembangunan jaringan listrik di dusun-dusun yang sampai saat ini
belum teraliri listrik, Selain hambatan alam, katanya, hambatan lainnya adalah
keberadaan sebagian warga yang kurang berminat untuk menyalurkan aliran
listrik ke rumah mereka, sehingga mereka juga enggan memaasang instalasi
listriknya (Bambang, 2014). Saat ini solusi dari pemerintah setempat adalah
dengan membuat sumber listrik bertenaga surya untuk memenuhi kebutuhan
listrik didaerah itu. Karena pemasangan sumber listrik panel surya lebih mudah
dibandingkan dengan pemasangan jaringan listrik yang perlu waktu yang lama
dan biaya yang mahal.
Maka dari itu kami mempunyai gagasan dengan judul “Tanaman Arundo
Donax sebagai Energi Listrik Berbasis Renewable and Sustainable Energy”
sebagai solusi penyediaan sumber energi listrik alternatif di daerah terpencil.
Gagasan kami pada pemanfaatan reaksi fotosintesis tanaman sebagai sumber
listrik ini dengan memaksimalkan proses dari reaksi tersebut. Reaksi fotosintesis
tersebut dapat menghasilkan hasil samping yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik, dengan dikumpulkan melalui anoda dan katoda untuk
dihubungkna pada kabel yang tersambung pada pemukiman warga. Penelitian
sebelumnya telah menjelaskan bahwa listrik dapat dihasilkan dari elektron hasil
penguraian bahan organik yang berasal dari pembusukan sampah organik oleh
bakteri (Rynaldi, 2013) Hal ini menjadi landasan penulis untuk memanfaatkan
bahan organik yang di hasilkan dari proses fotosintesis tanaman sehingga dapat
menjadi sumber energi alternatif yang berbasis Renewble and Sustainable Energy.
Selain itu solusi ini tidak akan terkendala sulitnya akses menuju desa tersebut
karena tidak membutuhkan jaringan listrik yang kompleks.
2

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam program kreativitas mahasiswa bidang
gagasan tertulis ini yaitu memanfaatkan hasil fotosintesis tanaman Arundo donax
dan merubahnya ke energi listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan energi listrik skala kecil.
Manfaat Penulisan
1. Sebagai alternatif sumber energi listrik bagi desa yang belum dialiri listrik.
2. Sebagai solusi untuk menyediakan listrik secara mandiri dan mendapatkan
energi yang ramah lingkungan.
3. Sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa bidang
gagasan tertulis ini adalah dapat diaplikasikannya gagasan tertulis ini,
permasalahan penyediaan sumber energi listrik alternatif di desa desa terpencil
yang berlum teraliri listrik khususnya di daerah-daerah terpencil bisa teratasi
sehingga masayarakat dapat hidup lebih baik dengan adanya listrik

GAGASAN
Kondisi saat ini
Kebutuhan listrik di berbagai daerah semakin tinggi seiring dengan
bertambahnya kepemilikan barang elektronik, di mana ini membutuhkan listrik
sebagai sumber daya utamanya. Namun, masih banyak daerah-daerah terpencil
yang belum teraliri listrik dari pemerintah. Banyak faktor yang mempengaruhi hal
ini, di antaranya ialah letak geografis yang berpengaruh terhadap pembangunan
tiang dan jaringan kabel. Selain hambatan alam, hambatan lainnya adalah
keberadaan sebagian warga yang kurang berminat untuk menyalurkan aliran
listrik ke rumah mereka. Di wilayah Malang sendiri yang terdiri dari 33
kecamatan, masih terdapat ratusan dusun yang tersebar di 13 kecamatan yang
masih belum teraliri listrik, di antaranya dusun-dusun yang tersebar di Kecamatan
Karangploso, Wajak, Tirtoyudo, Sumbermanjing, Donomulyo, Poncokusumo, dan
Ampel Gading (Purwadi, 2014).
Solusi yang pernah ditawarkan
Solusi yang pernah ditawarkan untuk menyediakan sumber energi listrik di
desa yang belum teraliri listrik adalah dengan menggunakan pembangkit listrik
terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin. Pembangkit listrik ini memang
terbukti mampu menghasilkan energi listrik namun jika ditinjau dari segi
ekonomis masayarakat pedesaan untuk dapat menghasilkan listrik tersebut
dibutuhan biaya yang cukup mahal. Penyediaan teknologinya pun masih sulit
karna harus diekspor dari luar negeri. Untuk memasang teknologi tersebut di desa
masih terhalang kendala akses ke desa tersebut karna topografi alam disekitarnya
yang sulit dilalui sehingga mempersulit perjalanan ke desa tersebut.
3

Solusi lain yang pernah ditawarkan adalah dengan konsep Microbial Fuel
Cell (MFC) memanfaatkan sampah sampah organik untuk mendapatkan energi
listrik. Energi listrik didapatkan dari hasil proses pembusukan sampah organik
berupa elektrolit yang ditransfer ke anoda dan katoda. Dari segi ekonomis solusi
ini lebih murah dan terjangkau bagi masyarakat desa, namun dari segi
keberlanjutannya solusi ini terkendala lamanya proses pembusukan sampah
organik tersebut sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memperoleh suplai listrik.
Prinsip Plant-Microbial Fuel Cell
Plant-Microbial Fuel Cell (P-MFC) menggunakan tumbuhan dan bakteri
untuk menghasilkan listrik. Tumbuhan menghasilkan bahan organik hasil dari
fotosintesis, lebih dari 70% dari bahan organik ini berakhir di akar sebagai bahan
organik yang tidak terpakai, lysates, lendir, dan eksudat. Bahan organik ini akan
dioksidasi oleh bakteri yang hidup disekitar akar, menghasilkan CO2, proton, dan
electron. Elektron ini akan disalurkan oleh bakteri MFC ke anoda lalu berkat
perbendaan potensial antara anoda dan katoda, elektron mengalir dari anoda
melalui sirkuit elektrik menuju katoda. Di katoda, oksigen akan tereduksi bersama
dengan proton dan elektron menjadi air.
Potensi Tanaman Arundo donax Sebagai Plant-Microbial Fuel Cell
Dalam Prinsip P-MFC jenis tanaman yang dibutuhkan adalah tanaman
yang bisa hidup dalam keadaan akar terendam oleh air untuk menghindari
ganguan oksigen pada anoda (Kristin, 2012). Jika pada anoda terdapat oksigen,
elektron akan langsung terpakai untuk reduksi oksigen sehingga akan habis.
Tanaman Arundo donax atau pembuluh raksasa merupakan jenis rumput-
rumputan yang mampu tumbuh hingga 9 meter dan memiliki kemampuan
reproduksi yang tinggi. Tanaman ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, Asia
Timur, Australia, Kepulauan Karibia, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Selatan
(Dudley, 2003). Tanaman Arundo donax memiliki kemampuan hidup dalam
kondisi akar tergenang air dan merupakan perennial grass, di mana dapat
meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus
hidupnya dalam jangka waktu lebih daripada dua tahun dalam siklus hidupnya,
sehingga cocok untuk dijadikan Plant-Microbial Fuel Cell.
Peranan Mikroba Tanah Sebagai Pengurai Hasil Metabolisme Tanaman
Tanaman juga menghasilkan metabolit sekunder yang dilepaskan ke
daerah perakaran. Senyawa-senyawa metabolit yang dilepaskan akar dibedakan
menjadi lima jenis yaitu eksudat, sekresi, mucilage, mucigel, dan lysate (Sylvia,
2005). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah, seperti gula, asam amino
dan aromatik yang dikeluarkan oleh sel ke ruang diantara sel dan tanah di
sekitarnya merupakan bioproduk dari aktivitas metabolik tanaman yang secara
aktif dikeluarkan dari sel, meliputi senyawa dengan berat molekul rendah maupun
4

tinggi. Bahan Organik ini selanjutnya akan dipecah oleh bakteri dan menghasilkan
elektron
CH3COO- + 4H2O  2HCO3- + 9H+ + 8e-
Substrat hasil metabolit sekunder tanaman terlalu kompleks untuk dapat diketahui
apa yang sebenarnya diuraikan oleh bakteri, sehingga dalam reaksi di atas
digunakan model substrat berupa asetat (Helder, 2012). Molekul Asetat dan air
kemudian diuraikan menjadi asam karbonat, hidrogen, dan elektron.
Mekanisme Pengumpulan Elektron Sebagai Sumber Energi Listrik
Microbial Fuel Cell
MFC merupakan sistem bioelektrokimia yang dapat membangkitkan
listrik dari oksidasi substrat organik dan anorganik dengan bantuan katalisis
mikroorganisme. MFC memiliki komponen yang sama seperti fuel cell biasa,
yaitu tersusun atas anoda, katoda dan elektrolit (Idham, 2009). Umumnya sebuah
MFC terdiri dari anoda, katoda membrane penukar kation atau proton dan sirkuit
listrik. Bakteri hidup pada ruangan anoda dan mengubah substrat seperti glukosa,
asetat juga limbah cair menjadi CO2 proton dan elektron. Berdasarkan
kemampuan bakteri mentransfer elektron pada anoda tersebut, maka MFC bisa di
gunakan untuk mengumpulkan elektron yang berasal dari metabolisme mikroba.
Elektron kemudian mengalir melalui sirkuit listrik dengan muatan pada katoda.
Beda potensial antara anoda dan katoda bersama dengan aliran elektron
menghasilkan daya (Kristin, 2012).

Gambar 1. Konsep Microbial Fuel Cell

Mikroba Pengantar Elektron


Pada penelitian ini, digunakan bakteri Shewanella oneidensis, karena
mekanisme bakteri ini yaitu membran selnya dapat menghasilkan arus listrik
ketika bersentuhan dengan logam atau mineral. Penelitian ini hanya
memanfaatkan protein bakteri untuk membawa elektroda dari dalam bakteri
tersebut (Kristin, 2012).

Penempatan Elektroda (Anoda dan Katoda)


Elektroda yang berupa anoda dan katoda dalam proses ini berperan
penting sebagai alat untuk mengumpulkan elektron sebagai hasil dari penguraian
produk sampingan fotosintesis yang dilepaskan tanaman melalui akar ke tanah.
Elektroda tersebut terbuat dari ferum atau besi. Katoda diletakkan pada bagian
5

yang digenangi air. Konsentrasi oksigen di katoda tergantung pada keterbatasan


difusi oksigen ke elektroda. Elektroda harus basah untuk tetap mampu
mengangkut proton dan konsentrasi oksigen maksimum dalam air rendah.
Sedangkan anoda diletakkan di dalam tanah dekat dengan akar tanaman. Anoda
dan katoda dihubungkan melalui beda potensial yang lebih tinggi sehingga listrik
dapat dihasilkan. Listrik yang dihasilkan tidak dapat langsung dimanfaatkan
karena daya keluaran yang dihasilkan tergolong kecil dan harus dikumpulkan
terlebih dahulu. Setelah listrik terkumpul, dapat digunakan untuk menyalakan
lampu rumah (Zhen, 2006).

Gambar 2. Penempatan Elektroda


Sistem Kerja Listrik Tanaman
Cara kerja Listrik Tanaman adalah hasil metabolisme tanaman berupa
bahan organik dilepaskan ke tanah, mikroba yang ada di sekitar akar tanaman
akan langsung mengoksidasinya dan melepaskan elektron selama proses tersebut
berlangsung sesuai dengan persamaan:
CH3COO- + 4H2O  2HCO3- + 9H+ + 8e-
Elektron yang dihasilkan selama proses penguraian akan dikumpulkan
oleh bakteri Shewanella oneidensis dan dibawa menuju anoda yang telah dipasang
di sekitar akar tanaman. Dengan menghubungkan anoda dan katoda dengan beda
potensial yang lebih tinggi maka dapat dihasilkan energi listrik. Reaksi yang
terjadi di katoda adalah reaksi reduksi sesuai dengan persamaan:
O2 + 4H+ + 4e-  2H2O
Dari persamaan reaksi di atas dapat dihitung seberapa besar daya keluaran
yang dihasilkan oleh model P-MFC dengan persamaan potensial Nernst. Hal
tersebut bertujuan untuk menghitung berapa besar beda potensial di anoda dan
katoda. Persamaan Nernst untuk anoda dirumuskan sebagai berikut:
Ean = E0an – (RT/8F) ln([CH3COO-] / [HCO3-]2[H+])
Di mana Ean potensial anoda (V), E0an standar potensial anoda pada suhu 298 K, R
merupakan tetapan gas konstan (8.314 J mol-1 K-1), T untuk temperatur (K), F
untuk tetapan Faraday (9.65*104 C mol-1).
Sesuai dengan tetapan di atas, maka dapat dihitung berapa tegangan yang
dihasilkan pada anoda sirkuit terbuka, yaitu pada kisaran -0,289 V. Pada katoda,
persamaan Nernst ialah sebagai berikut:
6

Ecat = E0cat – (RT/4F) ln(1 / pO2[H+]4)


Di mana Ecat merupakan potensial katoda, E0cat standar potensial
katoda pada suhu 298 K, dan pO2 adalah tekanan parsial oksigen.

Sehingga dapat dihitung besar tegangan keluaran katoda dengan reduksi oksigen
ialah pada kisaran 0.805 V. Untuk menghitung berapa besar tegangan yang
dihasilkan elektroda (anoda dan katoda), digunakan persamaan sebagai berikut:
Ecell = Ecat - Ean
Ecell = 0,805 – (-0,289), E cell = 1,094 Volt.

Pelepasan hasil metabolit Oksidasi oleh mikroba dan


sekunder tanaman ke tanah pelepasan elektron

Pengangkutan elektron Pengumpulan elektron oleh


menuju anoda bakteri Shewanella oneidensis

Transfer elektron dari anoda Elektron direduksi menjadi


ke katoda energi listrik

Gambar 3. Skema Alur Kerja TANDON Listrik

Aplikasi TANDON Listrik


Langkah 1
Pada tahap pertama yaitu menempatkan elektroda yang berupa anoda dan
katoda. Anoda ditempatkan di dalam tanah di sekitar akar tanaman Arundo donax.
Kemudian katoda ditempatkan pada sebuah wadah yang berisi air. Anoda dan
katoda dihubungkan oleh sebuah kabel dengan beda potensial yang lebih tinggi.
Langkah 2
Penempatan tanaman pada tempat yang sering terkena sinar matahari. Ini
dimaksudkan agar proses fotosintesis tanaman lebih maksimal.
Langkah 3
Pada tahap selanjutnya tanaman diuji coba untuk melakukan fotosintesis
pada siang hari dan diuji seberapa besar arus listrik yang dapat dihasilkan untuk
dimanfaatkan potensi listriknya. Setelah mengetahui besar listrik yang dihasilkan
tanaman tersebut, kita dapat menyesuaikan banyaknya tanaman yang akan
digunakan dengan jumlah listrik yang ingin dihasilkan.
Langkah 4
7

Mengaplikasikan sumber listrik yang diperoleh dari reaksi tersebut untuk


dimanfaatkan sebagai sumber daya listrik untuk kebutuhan kecil. Untuk skala
besar dapat diaplikasikan di perkaragan dekat rumah Penerapan energi listrik
tersebut untuk digunakan untuk kebutuhan listrik rumah tersebut. Aplikasi di
perkarangan yang sangat luas pun dapat digunakan untuk kebutuhan listrik desa
tersebut. Untuk skala kecil dapat di aplikasikan di pot.

Gambar 4. Aplikasi TANDON LISTRIK skala besar

Gambar 5. Aplikasi TANDON LISTRIK


Pihak Pihak Terkait untuk Mengimplementasikan TANDON Listrik
Agar konsep P-MFC dapat terealisasikan, maka pihak-pihak yang dapat
membantu agar dapat terimplementasikan antara lain:
8

1. Peneliti
Peran dari seorang peneliti biologi dan elektro sangat dibutuhkan dalam
mengimplementasikan konsep P-MFC. Peran pertama dari seorang peneliti
biologi adalah menemukan jenis tanaman tanaman yang mampu menghasilkan
jumlah electron lebih banyak sehingga menghasilkan listrik yang cukup. Perlunya
penelitian lebih lanjut untuk mencari tau tumbuhan mana yang paling cocok untuk
dimanfaatkan menggunakan konsep P-MFC. Tumbuhan tersebut haruslah mudah
didapat dan mudah dibudidayakan. Tumbuhan tersebut dapat berupa tumbuhan
pangan seperti padi karna mampu hidup di bawah genangan air namun harus
memastikan bahwa penerapa P-MFC pada padi tidak mengganggu hasil panen.
Peran peneliti selanjutnya adalah membuat alat MFC dengan komponen seperti
anoda, katoda, dan instalasi listrik lainnya seperti kabel dan transformator. Begitu
pun dengan peletakan alat di lahan yang akan diterapkan konsep P-MFC agar
mendapatkan hasil listrik yang maksimal
2. Pemerintah
Peran pemerintah sangat dibutuhkan sebagai tokoh utama untuk
merealisasikan gagasan ini di desa desa terpencil yang belum teraliri listrik
melalui Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal. Seperti melakukan
sosialisasi kepada warga tentang P-MF. Peran PLN juga dibutuhkan sebagai pihak
yang ikut bantu mengembangkan gagasan ini sehingga kelak mayoritas
kebutuhkan listrik dapat dicukupi menggunakan konsep P-MFC.

KESIMPULAN
Hasil fotosintesis atau metabolit sekunder tanaman Arundo donax dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik alternatif terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

Al, Suyitno. 2006. Respirasi pada Tumbuhan. Materi disampaikan pada kegiatan
Pembinaan Tim Olimpiade Biologi SMAN Kalasan, Yogyakarta, 27
Februari 2006.

Dudley, Thomas. 2015. Invasive Plants of California's Wildland, http://www.cal-


ipc.org/ip/management/ipcw/pages/detailreport.cfm@usernumber=8&surve
ynumber=182.php.

Hamelers, Bert & Strik, David. 2012. Plant Power, http://setis.ec.europa.eu/


energy-research/sites/default/files/project/docs.

Hapsara, Wiku. 2013. Penemuan Bio-Baterai dari Bakteri,


http://wikuhapsara.blogspot.com/2013/03/sebuah-terobosan-baruditemukan-
oleh.html.
9

Helder, Marjolein. 2012. Electricity Generation with Living Plants – from Lab to
Application. Tesis. Wageningen University: sub-Department of
Environment Technology.

Kristin, Ester. 2012. Produksi Energi Listrik Melalui Microbial Fuel Cell
Menggunakan Limbah Industri Tempe. Skripsi. Universitas Indonesia:
Fakultas Teknik.

Odio, Camila. 2009. Shewanella oneidensis MR-1: Background and Applications,


https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Shewanella_oneidensis_MR-
1:_Background_and_Applications.

Purnobasuki, Hery. 2011. Listrik Nabati, Mengapa Tidak!, http://herypurba-


fst.web.unair.ac.id/artikel_detail-23208-Umum Listrik Nabati Mengapa
Tidak!.html.

Rif’an, M dkk. 2009. Optimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari di


Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya dalam EECCIS, Volume 6,
No.1, Juni 2012.

Rofiqi, Fuad. 2014. Jenis-Jenis Elektroda. http://fuadrofiqi.blogspot.com/


2012/02/elektroda-pembanding-elektroda.html.

Waluyo, Bagja. Tanpa Tahun. Transportasi dan Aksesibilitas Pedesaan,


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1972102420
01121-BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_DESAKOTA/Aksesibilitas_desa.

Widyati, Enny. 2013. Dinamika Komunitas Mikroba di Rizosfir dan


Kontribusinya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hutan. Volume 6, No. 1,
http://forda-mof.org/files/Tekno_6.2.2013-2.EnnyWidyati.pdf, diakses pada
10 Januari 2015.

Zhen H. dan Largus T. 2006. Application of Bacterial Biocatodes in Microbial


Fuel Cell dalam Special Issues: Bioelectronics, Volume 18, 19-20, Oktober
2006.
10

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. KETUA PELAKSANA

Nama : Dennis Ardianysa


Tempat tanggal lahir : Bogor, 03 Maret 1996
Alamat asal : Jalan Begonia Raya Taman Cimanggu, Bogor
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Riwayat Pendidikan

Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai

1 Sekolah Dasar SD Pengadilan 3 Bogor 2002 2008

2 SMP SMPN 12 Bogor 2008 2011

3 SMA SMAN 3 Bogor 2011 2014

4 Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya 2014 -

Malang, 15 Januari 2015


Pelaksana,

Dennis Ardiansya
145040107111040
11

2. ANGGOTA PELAKSANA 1
Nama : Abdul Haris Hidayat
Tempat tanggal lahir : Gresik, 24 Oktober 1995
Alamat asal : Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Riwayat Pendidikan

Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai

SD Muhammadiyah Sidayu 2002 2006


1 Sekolah Dasar
SDN Plosobuden, Lamongan 2006 2008

2 SMP SMPN 1 Lamongan 2008 2011

3 SMA SMAN 1 Gresik 2011 2014

4 Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya 2014 -

Malang, 15 Januari 2015


Pelaksana,

Abdul Haris Hidayat


145040107111059
12

3. ANGGOTA PELAKSANA 2

Nama : M. Rofiq Sa’dullah


Tempat tanggal lahir : Malang, 06 November 1996
Alamat asal : Jalan Raya Bunut Wetan Kec. Pakis
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Riwayat Pendidikan

Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai

1 Sekolah Dasar MI Alhidayat 2002 2008

2 SMP MTs N Malang 2 2008 2011

3 SMA MAN Malang 1 2011 2014

4 Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya 2014 -

Malang, 15 Januari 2015


Pelaksana,

M.Rofiq sa’dullah
145040107111047
13

4. ANGGOTA PELAKSANA 3

Nama : Galih Febriantoni Prasetyo Nugroho


Tempat tanggal lahir : Tulungagung, 02 Februari 1995
Alamat asal : Desa Srikaton, kecamatan ngantru, tulungagung
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Riwayat Pendidikan

Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai

1 Sekolah Dasar SDN Srikaton 2 2001 2007

2 SMP SMPN 2 Tulungagung 2007 2010

3 SMA SMAN 1 Boyolangu 2010 2013

4 Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya 2014 -

Malang, 15 Januari 2015


Pelaksana,

Galih Feriantoni P.N


145040107111055

You might also like