Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PROGRAM
TANDON Listrik
BIDANG KEGIATAN
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
2. NIDN :-
3. Alamat Rumah dan No Telp/HP :-
Menyetujui,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Tujuan ...................................................................................................................... 2
Manfaat ................................................................................................................... 3
GAGASAN
Kondisi Saat Ini ........................................................................................................ 3
Solusi yang Pernah Diawarkan ................................................................................ 3
Prinsip Plant-Microbial Fuel Cell ............................................................................ 4
Kesimpulan ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
iv
DAFTAR GAMBAR
TANDON Listrik
Diusulkan oleh:
Dennis A., Abdul H.H., M. Rofiq S dan Galih F.P.N
Dibawah bimbingan Kurniawan Sigit Wicaksono, S.P., M.Sc.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
RINGKASAN
Listrik adalah kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, hampir
semua aktifitas manusia membutuhkan listrik sebagai penunjang kegiatan sehari
hari. Namun sebagaian wilayah di Indonesia khusunya didaerah terpencil masih
banyak daerah yang belum dialiri listrik sehingga menghambat masyarakatnya
dalam beraktifitas sehari hari. Beberapa solusi sudah ditawarkan seperti
pembangkit listrik menggunakan sel surya matahari, namun harga yang terlalu
tinggi bagi masayarakat desa dan masih sulitnya untuk mendapatan alat tersebut
menjadi penghambat terealisasikannya solusi ini. Dari permasalahan tersebut,
timbul suatu gagasasan untuk menyediakan sumber energi listrik alternatif melalui
pemanfaatan peristiwa fotosintesis pada tanaman Arundo donax
Listrik yang dihasilkan merupakan hasil reaksi antara tumbuhan dan
bakteri yang di kumpulkan oleh anoda dan katoda untuk menghasilkan listrik.
Tumbuhan menghasilkan bahan organik hasil dari fotosintesis, lebih dari 70% dari
bahan organik ini berakhir di akar sebagai bahan organik yang tidak terpakai,
lysates, lendir, dan eksudat. Bahan organik ini akan dioksidasi oleh bakteri yang
hidup disekitar akar, menghasilkan CO2, proton, dan elektron. Elektron ini akan
disalurkan oleh bakteri MFC ke anoda lalu berkat perbendaan potensial antara
anoda dan katoda, elektron mengalir dari anoda melalui sirkuit elektrik menuju
katoda. Di katoda, oksigen akan tereduksi bersama dengan proton dan elektron
menjadi air.
Gagasan ini diharapkan menjadi hal yang nyata, karena jika gagasan ini
terealisasikan maka penyediaan sumber energi listrik alternatif berbasis renewable
and sustainable energy dapat menjadi solusi untuk penyediaan listrik di desa desa
yang belum teraliri listrik sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
desa. Oleh karna itu dibutuhkan dukungan dan bantuan dari pihak pihak seperti
pemerintah dan peneliti. Peneliti dalam hal ini berperan dalam melakukan uji coba
untuk mencari tau seberapa besar listrik yang mampu di hasilkan dan melalukan
penelitian untuk meningkatkan hasil tersebut agar mampu mencukupi kebutuhan
sehari hari. Peran pemerintah diperlukan sebagai tokoh utama yang akan
menerapkan gagasan ini di desa desa terpencil
Kata Kunci : P-MFC , Tumbuhan listrik, Renewable and sustainable energy.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam program kreativitas mahasiswa bidang
gagasan tertulis ini yaitu memanfaatkan hasil fotosintesis tanaman Arundo donax
dan merubahnya ke energi listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan energi listrik skala kecil.
Manfaat Penulisan
1. Sebagai alternatif sumber energi listrik bagi desa yang belum dialiri listrik.
2. Sebagai solusi untuk menyediakan listrik secara mandiri dan mendapatkan
energi yang ramah lingkungan.
3. Sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa bidang
gagasan tertulis ini adalah dapat diaplikasikannya gagasan tertulis ini,
permasalahan penyediaan sumber energi listrik alternatif di desa desa terpencil
yang berlum teraliri listrik khususnya di daerah-daerah terpencil bisa teratasi
sehingga masayarakat dapat hidup lebih baik dengan adanya listrik
GAGASAN
Kondisi saat ini
Kebutuhan listrik di berbagai daerah semakin tinggi seiring dengan
bertambahnya kepemilikan barang elektronik, di mana ini membutuhkan listrik
sebagai sumber daya utamanya. Namun, masih banyak daerah-daerah terpencil
yang belum teraliri listrik dari pemerintah. Banyak faktor yang mempengaruhi hal
ini, di antaranya ialah letak geografis yang berpengaruh terhadap pembangunan
tiang dan jaringan kabel. Selain hambatan alam, hambatan lainnya adalah
keberadaan sebagian warga yang kurang berminat untuk menyalurkan aliran
listrik ke rumah mereka. Di wilayah Malang sendiri yang terdiri dari 33
kecamatan, masih terdapat ratusan dusun yang tersebar di 13 kecamatan yang
masih belum teraliri listrik, di antaranya dusun-dusun yang tersebar di Kecamatan
Karangploso, Wajak, Tirtoyudo, Sumbermanjing, Donomulyo, Poncokusumo, dan
Ampel Gading (Purwadi, 2014).
Solusi yang pernah ditawarkan
Solusi yang pernah ditawarkan untuk menyediakan sumber energi listrik di
desa yang belum teraliri listrik adalah dengan menggunakan pembangkit listrik
terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin. Pembangkit listrik ini memang
terbukti mampu menghasilkan energi listrik namun jika ditinjau dari segi
ekonomis masayarakat pedesaan untuk dapat menghasilkan listrik tersebut
dibutuhan biaya yang cukup mahal. Penyediaan teknologinya pun masih sulit
karna harus diekspor dari luar negeri. Untuk memasang teknologi tersebut di desa
masih terhalang kendala akses ke desa tersebut karna topografi alam disekitarnya
yang sulit dilalui sehingga mempersulit perjalanan ke desa tersebut.
3
Solusi lain yang pernah ditawarkan adalah dengan konsep Microbial Fuel
Cell (MFC) memanfaatkan sampah sampah organik untuk mendapatkan energi
listrik. Energi listrik didapatkan dari hasil proses pembusukan sampah organik
berupa elektrolit yang ditransfer ke anoda dan katoda. Dari segi ekonomis solusi
ini lebih murah dan terjangkau bagi masyarakat desa, namun dari segi
keberlanjutannya solusi ini terkendala lamanya proses pembusukan sampah
organik tersebut sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memperoleh suplai listrik.
Prinsip Plant-Microbial Fuel Cell
Plant-Microbial Fuel Cell (P-MFC) menggunakan tumbuhan dan bakteri
untuk menghasilkan listrik. Tumbuhan menghasilkan bahan organik hasil dari
fotosintesis, lebih dari 70% dari bahan organik ini berakhir di akar sebagai bahan
organik yang tidak terpakai, lysates, lendir, dan eksudat. Bahan organik ini akan
dioksidasi oleh bakteri yang hidup disekitar akar, menghasilkan CO2, proton, dan
electron. Elektron ini akan disalurkan oleh bakteri MFC ke anoda lalu berkat
perbendaan potensial antara anoda dan katoda, elektron mengalir dari anoda
melalui sirkuit elektrik menuju katoda. Di katoda, oksigen akan tereduksi bersama
dengan proton dan elektron menjadi air.
Potensi Tanaman Arundo donax Sebagai Plant-Microbial Fuel Cell
Dalam Prinsip P-MFC jenis tanaman yang dibutuhkan adalah tanaman
yang bisa hidup dalam keadaan akar terendam oleh air untuk menghindari
ganguan oksigen pada anoda (Kristin, 2012). Jika pada anoda terdapat oksigen,
elektron akan langsung terpakai untuk reduksi oksigen sehingga akan habis.
Tanaman Arundo donax atau pembuluh raksasa merupakan jenis rumput-
rumputan yang mampu tumbuh hingga 9 meter dan memiliki kemampuan
reproduksi yang tinggi. Tanaman ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, Asia
Timur, Australia, Kepulauan Karibia, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Selatan
(Dudley, 2003). Tanaman Arundo donax memiliki kemampuan hidup dalam
kondisi akar tergenang air dan merupakan perennial grass, di mana dapat
meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus
hidupnya dalam jangka waktu lebih daripada dua tahun dalam siklus hidupnya,
sehingga cocok untuk dijadikan Plant-Microbial Fuel Cell.
Peranan Mikroba Tanah Sebagai Pengurai Hasil Metabolisme Tanaman
Tanaman juga menghasilkan metabolit sekunder yang dilepaskan ke
daerah perakaran. Senyawa-senyawa metabolit yang dilepaskan akar dibedakan
menjadi lima jenis yaitu eksudat, sekresi, mucilage, mucigel, dan lysate (Sylvia,
2005). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah, seperti gula, asam amino
dan aromatik yang dikeluarkan oleh sel ke ruang diantara sel dan tanah di
sekitarnya merupakan bioproduk dari aktivitas metabolik tanaman yang secara
aktif dikeluarkan dari sel, meliputi senyawa dengan berat molekul rendah maupun
4
tinggi. Bahan Organik ini selanjutnya akan dipecah oleh bakteri dan menghasilkan
elektron
CH3COO- + 4H2O 2HCO3- + 9H+ + 8e-
Substrat hasil metabolit sekunder tanaman terlalu kompleks untuk dapat diketahui
apa yang sebenarnya diuraikan oleh bakteri, sehingga dalam reaksi di atas
digunakan model substrat berupa asetat (Helder, 2012). Molekul Asetat dan air
kemudian diuraikan menjadi asam karbonat, hidrogen, dan elektron.
Mekanisme Pengumpulan Elektron Sebagai Sumber Energi Listrik
Microbial Fuel Cell
MFC merupakan sistem bioelektrokimia yang dapat membangkitkan
listrik dari oksidasi substrat organik dan anorganik dengan bantuan katalisis
mikroorganisme. MFC memiliki komponen yang sama seperti fuel cell biasa,
yaitu tersusun atas anoda, katoda dan elektrolit (Idham, 2009). Umumnya sebuah
MFC terdiri dari anoda, katoda membrane penukar kation atau proton dan sirkuit
listrik. Bakteri hidup pada ruangan anoda dan mengubah substrat seperti glukosa,
asetat juga limbah cair menjadi CO2 proton dan elektron. Berdasarkan
kemampuan bakteri mentransfer elektron pada anoda tersebut, maka MFC bisa di
gunakan untuk mengumpulkan elektron yang berasal dari metabolisme mikroba.
Elektron kemudian mengalir melalui sirkuit listrik dengan muatan pada katoda.
Beda potensial antara anoda dan katoda bersama dengan aliran elektron
menghasilkan daya (Kristin, 2012).
Sehingga dapat dihitung besar tegangan keluaran katoda dengan reduksi oksigen
ialah pada kisaran 0.805 V. Untuk menghitung berapa besar tegangan yang
dihasilkan elektroda (anoda dan katoda), digunakan persamaan sebagai berikut:
Ecell = Ecat - Ean
Ecell = 0,805 – (-0,289), E cell = 1,094 Volt.
1. Peneliti
Peran dari seorang peneliti biologi dan elektro sangat dibutuhkan dalam
mengimplementasikan konsep P-MFC. Peran pertama dari seorang peneliti
biologi adalah menemukan jenis tanaman tanaman yang mampu menghasilkan
jumlah electron lebih banyak sehingga menghasilkan listrik yang cukup. Perlunya
penelitian lebih lanjut untuk mencari tau tumbuhan mana yang paling cocok untuk
dimanfaatkan menggunakan konsep P-MFC. Tumbuhan tersebut haruslah mudah
didapat dan mudah dibudidayakan. Tumbuhan tersebut dapat berupa tumbuhan
pangan seperti padi karna mampu hidup di bawah genangan air namun harus
memastikan bahwa penerapa P-MFC pada padi tidak mengganggu hasil panen.
Peran peneliti selanjutnya adalah membuat alat MFC dengan komponen seperti
anoda, katoda, dan instalasi listrik lainnya seperti kabel dan transformator. Begitu
pun dengan peletakan alat di lahan yang akan diterapkan konsep P-MFC agar
mendapatkan hasil listrik yang maksimal
2. Pemerintah
Peran pemerintah sangat dibutuhkan sebagai tokoh utama untuk
merealisasikan gagasan ini di desa desa terpencil yang belum teraliri listrik
melalui Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal. Seperti melakukan
sosialisasi kepada warga tentang P-MF. Peran PLN juga dibutuhkan sebagai pihak
yang ikut bantu mengembangkan gagasan ini sehingga kelak mayoritas
kebutuhkan listrik dapat dicukupi menggunakan konsep P-MFC.
KESIMPULAN
Hasil fotosintesis atau metabolit sekunder tanaman Arundo donax dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik alternatif terbarukan.
DAFTAR PUSTAKA
Al, Suyitno. 2006. Respirasi pada Tumbuhan. Materi disampaikan pada kegiatan
Pembinaan Tim Olimpiade Biologi SMAN Kalasan, Yogyakarta, 27
Februari 2006.
Helder, Marjolein. 2012. Electricity Generation with Living Plants – from Lab to
Application. Tesis. Wageningen University: sub-Department of
Environment Technology.
Kristin, Ester. 2012. Produksi Energi Listrik Melalui Microbial Fuel Cell
Menggunakan Limbah Industri Tempe. Skripsi. Universitas Indonesia:
Fakultas Teknik.
LAMPIRAN
1. KETUA PELAKSANA
Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai
Dennis Ardiansya
145040107111040
11
2. ANGGOTA PELAKSANA 1
Nama : Abdul Haris Hidayat
Tempat tanggal lahir : Gresik, 24 Oktober 1995
Alamat asal : Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Riwayat Pendidikan
Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai
3. ANGGOTA PELAKSANA 2
Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai
M.Rofiq sa’dullah
145040107111047
13
4. ANGGOTA PELAKSANA 3
Tahun
No Pendidikan Tempat
Dari Sampai