Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Orang pertama yang melihat protozoa ialah ahli mikroskopi belanda Antony Van
Leewoenhoek (1632-1723). Ia mengasah lensa-lensa sederhana yang dapat membesarkan
sampai 270 kali.Protozoa (Y: protoz= pertama; zoa = hidup) adalah hewan mikroskopik
yang terdapat disemua lingkungan dimana kehidupan dapat terjadi. Maka mereka tersebar
luas di seluruh dunia.
Sifat khas utama ialah bahwa mereka terdiri dari satu sel. Protozoa dapat
dikelompokkan menurut habitatnya menjadi dua, yakni mereka yang hidup di dalam air
atau di tempat-tempat lembab dan dikenal sebagai protozoa yang hidup bebas, dan mereka
yang hidup di dalam atau pada hewan atau tumbuh-tumbuhan lain dan disebut protozoa
parasitik. Beberapa spesies dalam protozoa ada di masukkan jenis hewan dan juga dunia
tumbuhan. Protozoa berdasarkan alat gerak atau alat lokomosia dapat dibedakan menjadi
empat kelas, yakni kelas Rhizopoda, kelas Mastigophora, kelas Ciliata, dan kelas
Sporozoa.
Reproduksi pada protozoa dapat dilakukan baik secara aseksual atau seksual. Tipe
yang paling biasa dari reproduksi aseksual ialah pembelahan biner (tiap individu membelah
menjadi dua). Bidang pembelahan longitudinal pada flagelata dan transversal pada cilliata.
Struktur – struktur protozoa tidak disebut organ-organ melainkan organel-organel. Organ-
organ terdiri dari sel-sel dan organel-organel adalah bagian-bagian sel yang berdiferensiasi.
Protozoa berisi nukleus satu atau lebih, dapat terdiri dari berbagai tipe.
Dalam protozoa, berbeda dengan cilliata, nukleusnya vesikuler dan semua nukleus
di dalam individu yang sama kelihatan sama. Ada dua tipe nukleus vesikuler. Protozoa
memiliki beberapa contoh, yaitu :
1. Sarcomastigophora (Amoebaflagellata)
Ameba (Subphylum Sarcodina) bergerak dengan pemanjangan semacam lobus dengan
memanjangkan sitoplasmanya yang disebut dengan pseudopodia.
2. Flagellata (subphylum Mastigophora)
Bergerak dengan flagella beberapa juga memiliki membran bergelombang contohnya
Giardia lamblia, Trichomanas vaginalis, dan Trypanosoma brucei gambiens.
3. Ciliophora
Ciliata bergerak dengan cilia. Ciliata yang patogen hanya Balantidium coli yang
menyebabkan infeksi semacam diare. Kista melintas keluar usus inang terinfeksi dan
tertelan oleh inang berikutnya (Rute tinja oral).
4. Apicomplexan
Apicomplexan tidak bergerak pada bentuk dewasa, bereproduksi secara aseksual dan
seksual, dan sering memiliki siklus hidup yang kompleks untuk berpindah dari satu
inang ke inang lainnya.
Cara makan diantara protozoa dapat terdiri dari beberapa tipe. Makan secara
autotropik adalah suatu tipe dimana organisme itu dapat hidup hanya dari senyawa-
senyawa organik: organisme ini mensintesa protein, karbohidrat, lemak dan substansi-
substansi lainnya dari bahan-bahan anorganik.
Ekskeri (pengeluaran) pada protozoa dapat dilakukan melalui dinding atau badan
memakai vakuole kontraktil, yang mungkin sederhana atau mungkin berhubungan dengan
suatu sistem saluran-saluran makanan atau vakuole-vakuole.
b. Kelas Rhizopoda
Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhizo yang berarti akar, dan podos
yang berarti kaki. Rhizopoda juga disebut Sarcodina (sarco berarti daging). Semua
protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma
selnya yang membentuk kaki semu (pseudopodia).
Rhizopoda memiliki alat gerak pseudopodia atau kaki semu. Sifat khas hewan
ini ialah bahwa gerakkannya dilakukan dengan menjulurkan badannya dan
mengerutkannya kembali atau bergerak dengan kaki semu atau pseudopodium
(pseudopodia). Kelompok yang mendapat perhatian khusus dari kelas ini ialah ordo
Foraminifera, dan Radiolaria, meskipun masih ada satu ordo lagi, yakni Heliozoa,
tetapi ordo ini mencakup hewan air tawar jadi tidak diterangkan.
Ordo Foraminifera mempunyai cangkang, cangkang yang dihasilkan oleh hewan
ini umumnya terdiri dari bahan kitin atau kapur. Ordo Radiolaria, hewan ini umumnya
mempunyai bentuk cagkang terdiri dari silica dan bentuknya bulat.
Ciri-ciri dari kelas Rhizopoda :
a) Bentuk sel berubah-ubah
b) Sitoplasma terdiri dari endoplasma dan ektoplasma
c) Bersifat heterotrof
d) Mayoritas hidup di air tawar dan air laut, sebagian hidup di dalam tubuh hewan
atau manusia
e) Alat geraknya menggunakan kaki semua (pseudopodia)
f) Ukuran tubuh antara 200-300 mikron
g) Menggunakan vakuola makanan sebagai alat pencernaannya
h) Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri
i) Makanan diambil secara fagosit
j) Memiliki alat ekskresi berupa vakuola kontraktil
k) Pernafasannya dilakukan melalui difusi keseluruh permukaan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Rusyana, Adun, M.Pd. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung:
ALFABETA
2. Romimohtarto, Kasijan dan Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan