You are on page 1of 2

PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS ( GLOBAL)

Ancaman keamanan tradisional (perang antar negara) sangat kecil (kecuali negara tertentu) saat ini,
tetapi hubungan internasional masih diwarnai oleh ketidakpastian yang terkait dengan isu-isu
ekonomi, politik, dan keamanan. Ancaman-ancaman keamanan tradisional sebagian besar telah
berganti dengan ancaman-ancaman keamanan non tradisional (ancaman-ancaman non militer).
Pada konteks global, lingkungan strategis yang diduga berpengaruh dominan pada kebijakan
pertahanan Indonesia, antara lain :
1. Dampak isu globalisasi, meliputi :
 Terbukanya ekonomi nasional dapat melahirkan tantangan terhadap kedaulatan NKRI.
 Timbulnya kerawanan sosial, ekonomi, politik, dan keamanan Indonesia akibat tekanan-
tekanan negara maju.
 Meningkatnya kerawanan sebagai akibat dari penetrasi asing yang melewati batas-batas
negara. Misalnya, arus modal, arus gagasan, mobilitas penduduk, dan munculnya aktor-
aktor bukan negara.
2. Dampak kebijakan politik luar negeri AS. Berubahnya/bertambahnya tiga pilar politik luar negeri
AS (Demokrasi, HAM, dan lingkungan hidup) menjadi perang terhadap terorisme, berimbas kepada
negara-negara yang dalam proses transisi dari pemerintah otoriter ke demokrasi, seperti Indonesia.
Indonesia harus bekerjasama dengan AS dan negara lainnya di dunia, untuk menciptakan keamanan
dunia, khususnya dalam mengatasi terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya. Padahal,
Indonesia sedang dalam pemulihan ekonomi, proses konsolidasi demokrasi, dan masih menghadapi
persoalan-persoalan disintegrasi bangsa. Untuk itu, Indonesia harus pandai-pandai dalam membuat
kebijakan yang dapat memaksimalkan kepentingan nasionalnya.
3. Dampak meningkatnya peranan PBB, khusunya di bidang keamanan. PBB bukan saja menangani
persoalan konflik antar negara (inter state conflict), melainkan juga konflik di dalam suatu negara
(intra state conflict). Mengingat pengakuan yang luas bahwa keamanan internasional dapat
dipengaruhi oleh persoalan-persoalan di dalam dan antar negara. Indonesia harus menerima
kenyataan bahwa tidak dapat lagi mengabaikan kaitan antara tragedi kemanusiaan yang terjadi di
dalam negeri dengan intervensi kemanusiaan PBB. Bila Pemerintah Indonesia tidak mampu secara
sendirian menangani masalah keamanan dalam negeri yang menyebabkan tragedi kemanusiaan,
maka Indonesia harus menerima kehadiran pasukan multinasional (PBB) untuk melakukan intervensi
kemanusiaan, seperti yang pernah terjadi di Timor Timur pasca jajak pendapat pada akhir Agustus
1999.
4. Dampak perkembangan teknologi dan industri pertahanan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam dekade terakhir telah menimbulkan revolusi di bidang kemiliteran (Revolution in
military affairs - RMA) dan sistem pertahanan. Pada akhirnya RMA akan ikut menentukan
perkembangan dan perubahan doktrin, organisasi militer, serta strategi perang. Kecenderungan
untuk melakukan investasi pada RMA telah menimbulkan perlombaan senjata antar negara-negara
maju serta menimbulkan jurang teknologi antara negara maju dan negara-negara sedang
berkembang, termasuk Indonesia.
5. Dampak merebaknya isu-isu ancaman keamanan non tradisional. Merebaknya isu-isu ancaman
keamanan non tradisional yang terjadi sejak berakhirnya perang dingin telah mendorong Indonesia
untuk ikut merespons perkembangan tersebut. Isu-isu tersebut antara lain menyangkut masalah
terorisme, lalu lintas obat terlarang, perompakan dan pembajakan di laut.

https://cenya95.wordpress.com/2008/09/05/kecenderungan-perkembangan-lingkungan-strategis/

You might also like