You are on page 1of 2

RABIES

Gambaran klinis bentuk non klasik meliputi nyeri neuropatik, gangguan sensoris dan motoris,
gerakan koreiform pada ekstremitas tempat gigitan selama fase prodromal, tanda-tanda gangguan
fokal batang otak, gangguan pada syaraf kranial, mioklonus dan kejang.

Gambaran klinis bentuk klasik terdiri dari 5 fase yaitu : masa inkubasi, fase prodromal, fase
neurologis akut, koma, dan kematian. Masa inkubasi bervariasi antara 2 minggu sampai 6 tahun
(rata2 : 2-3 bulan).

Fase prodromal, berlangsung 2 – 10 hari, diawali dengan gejala rasa baal, nyeri, gatal pada lokasi
bekas luka gigitan. Gejala lainnya adalah lemas, cepat lelah, mual, muntah, nyeri kepala, nafsu
makan menurun dan demam.

Fase neurologis akut, biasanya berlangsung 2 – 7 hari, dapat dibedakan menjadi bentuk galak/
furious (80%) : kebingungan, hiperestesia halusinasi, agitasi dan tingkah laku agresif, yang kemudian
diikuti oleh fase tenang. Menunjukkan tanda hidrofobia yang awalnya pasien mengalami nyeri
tenggorokan dan kesulitan menelan. Tanda klinis lain merupakan disfungsi autonomik meliputi
hipersalivasi, hiperlakrimasi, berkeringat, piloereksi dan priapismus pada laki-laki. Untuk paralitik/
dumb : kelumpuhan berupa paresis pada keempat ekstremitas serta gangguan sfingter ani.
Beberapa kasus disertai hidrofobia dan pada fase lanjut terjadi spasme otot laring.

Setelah sindrom neurologis akut : koma dengan paralisis flaksid generalisata dan respirasi serta
kegagalan vaskuler. Sebagian besar pasien meninggal dunia setelah 2 minggu timbul koma.

Pemeriksaan Laboratorium :

Spesimen pemeriksaan laboratorium dapat berupa saliva, serum, cairan serebrospinal, urine, biopsi
kulit leher, epitel kornea dan biopsi otak. Metode pemeriksaan meliputi deteksi antibodi terhadap
virus, deteksi antigen melalui direct fluorescent antibody test (FTA) atau ELISA, deteksi RNA virus
dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), isolasi virus, dan pemeriksaan histopatologis
untuk melihat negri bodies yang patognomonik pada rabies. Diagnosis pasti ditegakkan bila diumpai
hasil rabies positif dengan salah satu atau lebih pemeriksaan laboratorium di atas.
TETANUS

Gejala pertama kali muncul adalah trismus atau rahang yang terkunci.

Dibagi 4 tipe secara klinik, yaitu

Tetanus generalized : paling sering dijumpai. Gejalanya adalah trismus, kekakuan otot maseter,
punggung serta bahu. Gejala lain, juga bisa didapatkan antara lain opistotonus, posisi dekortikasi,
serta ekstensi dari ekstremitas bawah.

Tetanus localized : kekakuan dari daerah dimana terdapat luka (hanya sebatas daerah terdapat luka),
biasanya ringan, bertahan beberapa bulan, dan sembuh dengan sendirinya. Kadang mengalami
kelemahan, kekakuan serta nyeri pada daerah yang terkena.

Tetanus cephalic : gangguan pada otot yang diperantarai oleh susunan saraf perifer bagian bawah.
Biasa terjadi setelah kecelakaan pada daerah wajah dan leher. Sering gejalanya agak
membingungkan, seperti disfagia, trismus, dan focal cranial neuropathy.

Tetanus neonatal

You might also like