You are on page 1of 20

TUGAS MANDIRI

PENGOBATAN TRADISIONAL DAN ALTERNATIVE VS


PENGOBATAN MODERN

Oleh:
Ika Amalia
1702011094

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HELVETIA MEDAN
TAHUN 2018
1. PERNDAHULUAN

Kedokteran modern mengakui Hipocrates merupakan orang pertama yang menggunakan


tanaman berkhasiat. Akan tetapi lebih tepatnya yang menerima pengakuan ini adalah Imhotep
dari Mesir yang jauh lebih tua (Agoes, 1992). Pengobatan tradisional memiliki banyak istilah
yang berkembang di masyarakat. WHO (World Health Organization) menyebut sebagai
“traditional medicine” tapi para ilmuwan lebih menyukai “traditional healing” (WHO, 1972).

Pengobatan tradisional memiliki kelangsungan hidup dari abad ke abad hingga dewasa
ini tidak pernah surut bahkan semakin marak di kalangan masyarakat seperti halnya dengan
pengobatan modern. Sebelum masuknya penyembuhan modern oleh tenaga kesehatan, bangsa
Indonesia telah mengenal dan mempraktikkan penyembuhan dari mereka dan oleh mereka
sendiri, yang disebut penyembuhan tradisional (Notoatmodjo, 2010). Istilah "pengobatan
komplementer" atau "pengobatan alternatif" disebut juga sebagai pengobatan tradisional di
beberapa negara. Pengobatan tradisional merujuk kepada sekumpulan luas praktik perawatan
kesehatan yang bukan bagian dari tradisi negara itu sendiri dan tidak menyatu ke dalam sistem
perawatan kesehatan yang utama (WHO, 2000).

Obat herbal termasuk dalam obat-obatan tradisional telah dan terus digunakan di seluruh
dunia. Banyak negara berkembang (70 s.d. 95% dari penduduk) bergantung pada obat-obatan
tradisional untuk perawatan primer. Di negara maju dan berkembang, produk obat tradisional
belum diakui secara resmi di bawah hukum, meskipun organisasi-organisasi nasional dan daerah
telah menciptakan model untuk bagaimana menghadapi tantangan ini, system peraturan untuk
obat tradisional belum diadopsi secara luas (WHO, 2011). Di beberapa negara Asia dan Afrika,
80% dari penduduknya tergantung padaobat tradisional untuk pelayanan kesehatan primer dan di
banyak Negara maju, 70 s.d. 80% dari populasi telah menggunakan beberapa bentuk pengobatan
alternatif atau pengobatan komplementer (misalnya akupunktur) (WHO, 2011a). Faktor
pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju adalah usia
harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya
kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin
luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji dalam
Antropologi kesehatan bermula dari sejak berakhirnya PDII, ahli-ahli antropologi biologi dan
Antropologi sosial budaya mualai meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas budaya
mengenai masalah kesehatan juga pda faktor bioekologi dan sosiokultural yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Selain itu terdapat banyak faktor-faktor budaya yang
yang sangat berpengaruh pada dunia kesehatan seperti perbedaan persepsi sakit dan sehat,
perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi mengenai penyebab sakit, bahkan mengenai
cara seseorang memandang penyakit sangat ditentukan oleh kebudayaanya.
Dalam sistem pengobatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
pengobatan modern pun semakin berkembang. Pengobatan modern yaitu metode pengobatan
yang sudah terstandarkan dan telah diuji secara ilmiah sehingga dipercaya sebagai pengobatan
yang resmi dipakai belahan dunia termasuk di Indonesia. Pengobatan modern menggunakan alat-
alat kesehatan yang canggih dan mahal harganya, seperti CT Scan, MRI, dan lain-lain.
Sedangkan pengobatan timur memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan dan
keampuhan dari pengobatan ini tidak dibuktikan melalaui penelitan ilmiah tetapi melalui
pengamatan para praktisi pengobatannya sendiri, dipandang lebih sebagai seni (art of medicine)
tidak seperti pengobatan barat yang dipandang sebagai bagian dari teknologi.
PEMBAHASAN
1. Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat, dan
pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau
campuran dari bahan tersebut secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Pengobatan tradisional (batra) adalah seseorang yang diakui dan dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan secara tradisional.
Jamu/obat tradisional adalah ramuan tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hasil-hasilnya atau hewan dari hasil-hasilnya, akar-akaran yang secara tradisional dapat dianggap
berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit atau untuk memelihara kesehatan. Bentuknya dapat
berupa cairan, rajangan, bubuk, tablet, kapsul, parem dan sebagainya.

Jenis-jenis Pengobatan Tradisional


Jenis-jenis pengobatan tradisional yaitu sebagai berikut:
1. Pengobatan Aryuveda
Ayurveda atau pengobatan penyembuhan kuno India merupakan sistem pengobatan
holistik tertua di dunia. Pengobatan Ayurveda pertama kali dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500
SM (Sebelum Masehi). Namun, baru sekitar tahun 200 SM, pengobatan Ayurveda ditampilkan
dalam bentuk tertulis dan menyeluruh.
Ayurveda mengajarkan teknik operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna dan gaya hidup
sehat. Para pakar memperkirakan Ayurveda memiliki sejarah lebih panjang yakni dirintis sekitar
tahun 3.000 SM yang mencakup ajaran spiritual dan perilaku. Kitab Atreya Samhita salah satu
bagian Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia.
Pada zaman itu, luka pendarahan pada hidung lazim terjadi pada satu millennium SM
yang umum dilakukan dengan memotong hidung tawanan perang dan pada pertempuran. Sekitar
tahun 500 SM, Sushruta dari India berhasil mengadakan rhinoplastyatau operasi mengembalikan
bentuk hidung. Sushruta menjelaskan potongan kulit dari kepala dapat tumbuh di bekas luka
hidung yang terpotong.
Ayurveda adalah sistem kesehatan dan penyembuhan tradisional India yang sudah
dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu. Dr. Swami Shankardev Saraswati, pakar yoga dari
Mangrove Mountain, New South Wales mengatakan, dalam pengertiannya, Ayurveda adalah
sistem pengobatan yang memahami, bahwa tubuh tiap orang itu unik dan butuh perlakuan
khusus.
Ayurveda atau ilmu tentang kehidupan merupakan sistem holistik kuno untuk
mendiagnosa serta mengobati. Metode pengobatan ini telah berumur ratusan tahun, dan mungkin
sistem kedokteran tertua yang dikenal manusia.
Ayurveda berbasis pada keseimbangan, seperti halnya konsep yin dan yang dalam
pengobatan Cina. Dalam Ayurveda dikenal Dosha- pembagian tubuh berdasarkan sifat dasarnya,
yaitu udara (Vata), air (Kapha) dan api (Pitta). Ketidakseimbangan unsur-unsur tersebut akan
menyebabkan penyakit.
Jauh sebelum Masehi, ahli-ahli pengobatan di India sudah lebih dulu mengetahui cara
menjahit luka, mengobati diare, mengangkat batu ginjal, serta mengerjakan bedah sederhana,
termasuk memperbaiki bentuk hidung. Ilmu pengobatan ini didokumentasikan dalam Susrtuha
Samhita, teks tertua yang diketahui mengenai metode bedah.

2. Pengobatan Tradisional Cina (Tionghoa)


Pengobatan tradisional Cina (Tionghoa) ( HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Hanzi" \o "Hanzi" Hanzi: 中 醫 學 ) adalah praktik HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengobatan_tradisional&action=edit&redlink=1" \o
"Pengobatan tradisional (halaman belum tersedia)" pengobatan tradisional yang dilakukan di
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" \o "Cina" Cina dan telah berkembang selama
beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasuk HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengobatan_herbal&action=edit&redlink=1" \o
"Pengobatan herbal (halaman belum tersedia)" pengobatan herbal, HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Akupunktur" \o "Akupunktur" akupunktur, dan HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pijat&action=edit&redlink=1" \o "Pijat (halaman
belum tersedia)" pijat HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Tui_Na&action=edit&redlink=1" \o "Tui Na (halaman belum tersedia)" Tui Na. Pengobatan
ini digolongkan dalam kedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia
Timur lainnya seperti HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Kampo&action=edit&redlink=1" \o "Kampo (halaman belum tersedia)"
Kampo ( HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" \o "Jepang" Jepang) dan
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Korea" \o "Korea" Korea.
Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya bahwa segala proses dalam tubuh
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" \o "Manusia" manusiaberhubungan dan
berinteraksi dengan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan" \o "Lingkungan"
lingkungan. Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di
dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman,
pengobatan, dan pencegahan penyakit.
Teori yang digunakan dalam pengobatan didasarkan pada beberapa acuan filsafat
termasuk teori HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yin-
yang&action=edit&redlink=1" \o "Yin-yang (halaman belum tersedia)" Yin-yang, HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Lima_unsur" \o "Lima unsur" lima unsur (Wu-xing), sistem
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Meridian_%28pengobatan_Cina
%29&action=edit&redlink=1" \o "Meridian (pengobatan Cina) (halaman belum tersedia)"
meridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zang_Fu&action=edit&redlink=1" \o "Zang Fu
(halaman belum tersedia)" Zang Fu, dan lainnya. Diagnosis dan perawatan dirujuk pada konsep
tersebut. Pengobatan tradisional Cina tidak jarang berselisih dengan HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kedokteran_Barat&action=edit&redlink=1" \o
"Kedokteran Barat (halaman belum tersedia)" kedokteran Barat, namun beberapa praktisi
mengombinasikannya dengan prinsip HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Kedokteran_berdasarkan_pembuktian&action=edit&redlink=1" \o "Kedokteran
berdasarkan pembuktian (halaman belum tersedia)" kedokteran berdasarkan pembuktian.

3. Praktek pengobatan
Pada HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barat" \o "Dunia Barat" dunia
Barat, pengobatan tradisional Tionghoa dianggap sebagai HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengobatan_alternatif&action=edit&redlink=1" \o
"Pengobatan alternatif (halaman belum tersedia)" pengobatan alternatif. Bagaimanapun, di
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Cina" \o "Republik Rakyat Cina"
Republik Rakyat Cina dan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Taiwan" \o "Taiwan"
Taiwan, hal ini menjadi bagian tak terpisahkan dengan sistem kesehatan.
Pengobatan tradisional merupakan bentuk intervensi terapi yang tidak invasif, berakar
dari kepercayaan kuno, termasuk di dalamnya konsep kepercayaan kuno. Pada abd ke-19, para
praktisi pengobatan tradisional ini masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_infeksi" \o "Penyakit infeksi" penyakit
infeksi, dan pemahaman ilmu kedokteran Barat seperti HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia" \o "Biokimia" biokimia. Mereka menggunakan teori-
teori yang telah berumur ribuan tahun yang didasarkan pengalaman dan pengamatan serta sebuah
sistem prosedur yang menjadi dasar pengobatan dan diagnosis.
Tidak seperti beberapa bentuk pengobatan tradisional yang telah punah, pengobatan
tradisional Tionghoa kini menjadi bagian dari pengobatan modern dan bagian sistem kesehatan
di Cina. Dalam beberapa dekade belakangan ini, banyak ahli kedokteran Barat yang juga
meneliti kebenaran pengobatan tradisional Tionghoa ini.
Pengobatan tradisional Cina sering diterapkan dalam membantu penanganan efek
samping HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Kemoterapi" \o "Kemoterapi" kemoterapi,
membantu perawatan keteragantungan obat terlarangan, dan merawat berbagai kondisi kronis
yang oleh pengobatan konvensional dianggap mustahil untuk disembuhkan.

4. Diagnosis
Terdapat empat macam metoe diagnosis pada pengobatan tradisional Tionghoa:
mengamati (望 wàng), mendengar dan menghidu (聞 wén), menanyakan riwayat (問 wèn), dan
menyentuh (切 qiè). The pulse-reading component of the touching examination is so important
that Chinese patients may refer to going to the doctor as "Going to have my pulse felt".

5. Teknik diagnosis
· Palpasi atau merasakan denyut nadi HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Arteri_rasialis&action=edit&redlink=1" \o "Arteri rasialis (halaman belum tersedia)" arteri
rasialis pasien pada enam posisi
· Mengamati keadaan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah" \o "Lidah"
lidah pasien
· Mengamati wajah pasien
· Menyentuh tubuh pasien, terutama bagian HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Abdomen" \o "Abdomen" abdomen
· Mengamati suara pasien
· Mengamati permukaan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga" \o "Telinga"
telinga
· Mengamati pembuluh darah halus pada jalur telunjuk kanak-kanak
· Membandingkan kehangatan relatif atau suhu pada beberapa bagian tubuh
· Mengamati HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Bau_badan" \o "Bau badan" bau
badan pasien
· Menanyakan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Efek" \o "Efek"
efek permasalahannya
· Pemeriksaan lain tanpa alat dan melukai pasien

6. Teknik perawatan
Dalam sejarahnya, terdapat delapan cara pengobatan:
1. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tui_na&action=edit&redlink=1" \o
"Tui na (halaman belum tersedia)" Tui na (推拿) - terapi pijat
2. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Akupunktur" \o "Akupunktur" Akupunktur (針灸)
3. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Obat_herbal_Tionghoa&action=edit&redlink=1" \o "Obat herbal Tionghoa (halaman belum
tersedia)" Obat herbal Tionghoa(中药)
4. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Terapi_makanan_Tionghoa&action=edit&redlink=1" \o "Terapi makanan Tionghoa
(halaman belum tersedia)" Terapi makanan Tionghoa (食 疗)
5. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qigong&action=edit&redlink=1" \o
"Qigong (halaman belum tersedia)" Qigong (氣功) dan latihan meditas - pernapasan lainnya
6. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/T%27ai_Chi_Ch%27uan" \o "T'ai Chi Ch'uan"
T'ai Chi Ch'uan (太極拳) dan seni bela diri Tionghoa lainnya
7. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Feng_shui" \o "Feng shui" Feng shui (风水)
8. HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Astrologi_Tionghoa" \o "Astrologi Tionghoa"
Astrologi Tionghoa

2. Pengobatan Modern
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah atau telah
diujicobakan dengan sebuah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan yang dipelajari dalam
ilmu kedokteran yang merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara
mempertahankan kesehatan dan menyembuhkan manusia dari berbagai jenis penyakit. Ilmu
kedokteran meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta cara
pengobatannya. Dalam pengobatan modern ada empat hal yang akan dibahas yaitu pasien, rumah
sakit, perawat dan dokter.

2.1. Pasien
Pasien adalah orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter.

Tingkah Laku Sakit


Mechanic dan Volkhart (1961) mendefinisikan tingkah laku sakit sebagai suatu cara-cara
dimana gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi dan diperankan oleh seorang individu yang
mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang baik.
Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa peranan sakit dan peranan pasien.
Seorang dewasa yang bangun tidur dengan leher sakit menjalankan peranan sakit, maka ia harus
memutuskan apakah ia akan minum aspirin dan mengharapkan kesembuhan atau memanggil
dokter.
Namun demikian ini bukanlah tingkah laku sakit, hanya apabila penyakit itu telah
didefinisikan secara cukup serius sehingga menyebabkan seseorang tersebut tidak dapat
melakukan sebagaian atau seluruh peranana normalnya yang berarti mengurangi dan
memberikan tuntutan tambahan atas tingkah laku peranan orang-orang di sekelilinngnya, maka
barulah dikatakn bahwa seseorang itu melakukan peranan sakit. Apabila kemudian dokter
dihubungi dan si individu bertindak menurut instruksinya maka peranan pasien itu menjadi
kenyataan.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti kelas sosial, suku bangsa, dan budaya yang berlaku di suatu tempat.

Peranan Sosial Penyakit


1. Penyakit merupakan pelepasan dari tekanan yang tak tertahankan
2. Penyakit membantu untuk menanggung kegagalan pribadi
3. Sakit dapat digunakan untuk memperoleh perhatian
4. Penyakit dapat digunakan sebagai control social
5. Penyakit dapat dijadikan salat untuk menghapus perasaan berdosa

Tahapan sakit
1. Tahap pengalaman gejala-gejala (“keputusan bahwa ada yang tidak beres”)
2. Asumsi dari keadaan sakit (“keputusan bahwa seseorang sakit dan membutuhkan perawatan
profesional “)
3. Tahapan kontak perawatan medis (“keputusan untuk mencari perawatan medis profesional”)
4. Tahap peranan ketergantungan pasien (“keputusan untuk mengalihkan pengawasan kepada
dokter dan menerima serta mengikuti pengobatan yang ditetapkan”)
5. Kesembuhan atau keadaan rehabilitasi (“keputusan untuk mengakhiri peranan pasien”)

2. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan" \o "Kesehatan" kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Dokter" \o "Dokter"
dokter, HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Perawat" \o "Perawat" perawat, dan tenaga
ahli kesehatan lainnya.
Terminologi
Selama HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_pertengahan" \o "Abad pertengahan"
Abad pertengahan, rumah sakit juga melayani banyak fungsi di luar rumah sakit yang kita kenal
di zaman sekarang, misalnya sebagai penampungan orang miskin atau persinggahan
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Musafir" \o "Musafir" musafir.
Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" \o "Bahasa Latin" Latin, hospes (tuan rumah), yang
juga menjadi akar kata HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel" \o "Hotel" hotel dan
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hospitality&action=edit&redlink=1" \o
"Hospitality (halaman belum tersedia)" hospitality (keramahan).
Beberapa pasien bisa hanya datang untuk diagnosis atau terapi ringan untuk kemudian meminta
perawatan jalan, atau bisa pula meminta rawat inap dalam hitungan hari, minggu, atau bulan.
Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan diagnosa
dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien.
Rumahsakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care: is an integral
part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population
complete health care, both curative and preventive and whose out patient service reach out to the
family and its home environment; the hospital is also a centre for the training of health workers
and for biosocial research
Tugas dan Fungsi
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :
a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
b. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
c. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
d. Melaksanakan pelayanan medis khusus,
e. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
f. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
g. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
h. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
i. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
j. Melaksanakan pelayanan rawat inap,
k. Melaksanakan pelayanan administratif,
l. Melaksanakan pendidikan para medis,
m. Membantu pendidikan tenaga medis umum,
n. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
o. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
p. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,

Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia
terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan
sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan
dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui
keputusan dirjen yan medik.

3. Jenis-jenis rumah sakit


a. Rumah sakit umum
Melayani hampir seluruh HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit" \o
"Penyakit" penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam
(ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan
pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan
kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit
jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Bedah" \o
"Bedah" bedah, HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Bedah_plastik" \o "Bedah plastik"
bedah plastik, HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Ruang_bersalin&action=edit&redlink=1" \o "Ruang bersalin (halaman belum tersedia)"
ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi
sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya
melayani seluruh pengobatan modern.
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap
(rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di
dalam suatu rumah sakit.

b. Rumah sakit terspesialisasi


Jenis ini mencakup HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Trauma_center&action=edit&redlink=1" \o "Trauma center (halaman belum tersedia)"
trauma center, HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Rumah_sakit_anak&action=edit&redlink=1" \o "Rumah sakit anak (halaman belum
tersedia)" rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan
khusus seperti HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Psychiatry&action=edit&redlink=1" \o "Psychiatry (halaman belum tersedia)"
psychiatric ( HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Psychiatric_hospital&action=edit&redlink=1" \o "Psychiatric hospital (halaman belum
tersedia)" psychiatric hospital), penyakit HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Pernapasan" \o "Pernapasan" pernapasan, dan lain-lain.
Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan" \o "Bangunan" bangunan. Kebanyakan mempunyai
afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia
didirikan dengan tujuan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Nirlaba" \o "Nirlaba"
nirlaba.

c. Rumah sakit penelitian/pendidikan


Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan
penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan
tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai
macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak
universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma
perguruan tinggi.
d. Rumah sakit lembaga/perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang
merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa
karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer,
lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena
letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit
lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat
darurat untuk masyarakat umum.

4. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/LSM" \o "LSM" Lembaga Swadaya Masyarakat atau
dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat
jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

Rumah Sakit Dan Perkembangannya di Indonesia


Sejarah perkembangan rumah sakit di Indonesia pertama sekali didirikan oleh VOC tahun 1626
dan kemudian juga oleh tentara Inggris pada zaman Raffles terutama ditujukan untuk melayani
anggota militer beserta keluarganya secara gratis. Jika masyarakat pribumi memerlukan
pertolongan, kepada mereka juga diberikan pelayanan gratis. Hal ini berlanjut dengan rumah
sakit-rumah sakit yang didirikan oleh kelompok agama. Sikap karitatif ini juga diteruskan oleh
rumah sakit CBZ di Jakarta. Rumah sakit ini juga tidak memungut bayaran pada orang miskin
dan gelandangan yang memerlukan pertolongan. Semua ini telah menanamkan kesan yang
mendalam di kalangan masyarakat pribumi bahwa pelayanan penyembuhan di rumah sakit
adalah gratis. Mereka tidak mengetahui bahwa sejak zaman VOC, orang Eropa yang berobat di
rumah sakit VOC (kecuali tentara dan keluarganya) ditarik bayaran termasuk pegawai VOC.

Komite Etik Rumah Sakit


Komite Etik Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu badan yang secara resmi
dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang
bertugas untuk menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah sakit. KERS dapat
menjadi sarana efektif dalam mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang
terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika
hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di rumah sakit. Ada tiga fungsi
KERS ini yaitu pendidikan, penyusun kebijakan dan pembahasan kasus. Jadi salah satu tugas
KERS adalah menjalankan fungsi pendidikan etika. Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan
kemampuan memahami masalah etika, melakukan diskusi multidisiplin tentang kasus mediko
legal dan dilema etika biomedis dan proses pengambilan keputusan yang terkait dengan
permasalahan ini. Dengan dibentuknya KERS, pengetahuan dasar bidang etika kedokteran dapat
diupayakan dalam institusi dan pengetahuan tentang etika diharapkan akan menelurkan tindakan
yang profesional etis. Komite tidak akan mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup
kemampuannya. Oleh sebab itu tugas pertama komite adalah meningkatkan pengetahuan anggota
komite. Etika kedokteran dewasa ini berkembang sangat pesat. Di Indonesia etika kedokteran
relatif baru dan yang berminat tidak banyak sehingga lebih sulit mencari bahan bacaan yang
berkaitan dengan hal ini. Pendidikan bagi anggota komite dapat dilakukan dengan belajar sendiri,
belajar berkelompok, dan mengundang pakar dalam bidang agama, hukum, sosial, psikologi,
atau etika yang mendalami bidang etika kedokteran. Para anggota komite setidaknya harus
menguasai berbagai istilah/konsep etika, proses analisa dan pengambilan keputusan dalam etika.
Pengetahuan tentang etik akan lebih mudah dipahami jika ia diterapkan dalam berbagai kasus
nyata. Semakin banyak kasus yang dibahas, akan semakin jelaslah bagi anggota komite
bagaimana bentuk tatalaksana pengambilan keputusan yang baik. Pendidikan etika tidak tebatas
pada pimpinan dan staf rumah sakit saja. Pemilik dan anggota yayasan, pasien, keluarga pasien,
dan masyarakat dapat diikutsertakan dalam pendidikan etika. Pemahaman akan permasalahan
etika akan menambah kepercayaan masyarakat dan membuka wawasan mereka bahwa rumah
sakit bekerja untuk kepentingan pasien dan masyarakat pada umumnya. Selama ini dalam
struktur rumah sakit di Indonesia dikenal subkomite/panitia etik profesi medik yang merupakan
struktur dibawah komite medik yang bertugas menangani masalah etika rumah sakit. Pada
umumnya anggota panitia ini adalah dokter dan masalah yang ditangani lebih banyak yang
berkaitan dengan pelanggaran etika profesi. Mengingat etika kedokteran sekarang ini sudah
berkembang begitu luas dan kompleks maka keberadaan dan posisi panitia ini tidak lagi
memadai. Rumah sakit memerlukan tim atau komite yang dapat menangani masalah etika rumah
sakit dan tanggung jawab langsung kepada direksi. Komite memberikan saran di bidang etika
kepada pimpinan dan staf rumah sakit yang membutuhkan. Keberadaan komite dinyatakan dalam
struktur organisasi rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat oleh pimpinan rumah sakit atau
yayasan rumah sakit. Proses pembentukan KERS ini, rumah sakit memulainya dengan
membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepedulian mendalam
dibidang etika kedokteran, bersikap terbuka dan memiliki semangat tinggi. Jumlah anggota
disesuaikan dengan kebutuhan. Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi dokter
(merupakan mayoritas anggota) dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan,
wakil administrasi rumah sakit, wakil masyarakat, etikawan, dan ahli hukum.

3. Dokter
Menurut UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kesehatan, Profesi dokter adalah suatu
pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani.
Merujuk pada kode etik dokter, peran dokter dapat dirinci sebagai berikut:
a. Dokter sebagai pendidik
b. Dokter sebagai pengembang teknologi layanan kesehatan
c. Dokter sebagai pengabdi masyarakat
d. Dokter adalah pembelajar

4. Perawat
Perawat (nurse) berasal dari bahasa Latin nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Perwat
adalah orang yang dididik menjadi tenaga para medis untuk menyelenggarakan perawatan orang
sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu.
Peran perawat sebagai individu yaitu sebagai berikut:
a. Peran sebagai pelaksana (care giver)
b. Peran sebagai pendidik
c. Peran sebagai pengelola
d. Peran sebagai peneliti

Kelebihan dan Kekurangan Pengobatan Tradisional


Ada beberapa pengobatan tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk
mengobati penyakit yang dideritanya. Namun ada keuntungan dan kerugian dibalik pengobatan
alternatif ini.

Selama ini masyarakat mengenal pengobatan konvensional yaitu dengan menggunakan


obat-obatan medis, dan juga pengobatan alternatif seperti akupuntur dan relaksasi yang masih
diperdebatkan.

PENUTUP
seiring dengan berkembangnya tehnologi dan ilmu pengetahuan,
pengobatan tradisional berkembang melalui berbagai tingkatan uji klinis.
Sehingga obat tradisional digolongkan menjadi 3 jenis; jamu (empirical based
herbal medicine), obat ekstrak alam (obat herbal terstandar/scientific based
herbal medicine), dan fitofarmaka (clinical based herbal medicine). Jamu adalah
jenis herbal yang belum melalui proses uji kelayakan, hanya berdasarkan
pengalaman masyarakat, sedangkan obat tradisional telah diuji khasiat dan
toksisitasnya (kandungan racun), namun belum diujicobakan penggunaannya
pada pasien. Perkembangan ilmu pengobatan tradisional di Indonesia sendiri
juga bagus. Sejak tahun 2012, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
membuka jurusan Fakultas Kedokteran Herbal (komplementer). Karena ilmu
tradisional dengan modern seharusanya bisa saling bersanding dan saling
melengkapi. Karena baik pengobatan tradisional ataupun pengobatan modern,
masing-masing mempunyai efek samping dan perlu diperhatikan cara
penggunannya. Jika tidak tepat, maka akibatnya buruk bagi kesehatan. Sebagai
contoh, para pasien kanker yang berobat ke Guangzhou, Cina mereka mendapat
obat modern yang telah lulus uji klinis juga dibekali herlab cina sebagai
suplemen.

Baik pengobatan tradisional maupun modern, semuanya mempunyai


kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sekarang semuanya kembali lagi
kepada. Bijaklah dalam memilih dan memilah pengobatan mana yang dirasa
paling cocok untuk diri.

You might also like