You are on page 1of 15

PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

MEMANFAATKAN ENERGI DINGIN LNG


Dosen Pengajar : Dr. Ir. Renita Manurung, MT

Disusun Oleh :
Marvino Brayn Tarigan 170405030
Selvia 170405036

Natasya Arihta Br Sitepu 170405048

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG)
LNG adalah singkatan dari Liquefied Natural Gas, merupakan gas alam yang
dicairkan yang komposisi kimia terbanyaknya adalah Methana. Lalu sedikit Ethana, Propana,
Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen. Methana merupakan bahan bakar hidrokarbon
yang paling sederhana dan paling berlimpah. Metana terdiri dari satu karbon dan empat atom
hidrogen (CH4).
Ketika gas alam didinginkan sampai suhu sekitar –160°C (-260°F), pada tekanan
atmosfer, maka gas alam tersebut akan menjadi cair. Ketika gas alam didinginkan menjadi
LNG, maka volume LNG tersebut akan menjadi sekitar 1/600 dari volume gas alam pada saat
sebelum dicairkan, membuat pengiriman LNG menjadi memungkinkan.Gas Alam yang
dicairkan pada tekanan ambient dengan suhu sekitar –160oC (-260oF) dalam kondisi cair
jenuh.
LNG merupakan bentuk cair dari gas yang anda gunakan untuk memasak dan
memanaskan. Gas alam dan komponen-komponennya digunakan sebagai bahan bakar untuk
menghasilkan listrik dan sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai macam produk,
dari serabut (fibers) untuk pakaian, sampai plastic untuk memproduksi berbagai macam
produk, dari serabut (fibers) untuk pakaian, sampai plastik untuk layanan kesehatan,
computing, dan perabotan. LNG diangkut dan disimpan pada tekanan atmosfer dan LNG
tidak bewarna, tidak berbau, cairan bening yang kepadatan airnya kurang dari setengah. Uap
gas alam meningkat di bawah kondisi atmosfer normal. Konversi gas alam untuk LNG,
sebuah proses yang mengurangi volume sekitar 600 kali. Setelah disampaikan ke tujuan LNG
dipanaskan kembali kekeadaan semula gas sehingga dapat digunakan seperti yang ada
pasokan gas alam, dengan mengirimkannya melalui jaringan pipa untuk distribusi ke rumah-
rumah dan bisnis.
Ketika kembali ke bentuk gas tersebut, LNG digunakan di seluruh, sector perumahan
komersial dan industrI untuk tujuan yang beragam seperti pemanasan dan pendinginan
rumah, memasak, pembangkit listrik dan kertas manufaktur, logam, kaca dan bahan lainnya.
LNG juga semakin banyak digunakan untuk bahan bakar kendaraan berat.

KOMPONEN LNG

Komponen Persentase (%) Struktur Kimia

Metana 70 – 95 CH4
Etana 2,5 - 12 C2H6
Propana 1-6 C3H8
Butana 0,2 – 2,5 C4H10
Pentana 0,2 - 1 C5H12
PERTANYAAN

1. Bagaimana cara anda memperkirakan kondisi (suhu, tekanan, fasa, volume, massa, laju alir,
dan komposisi) aliran fluida pada Gambar 1. Alat apa yang anda gunakan untuk mengukur
besaran-besaran tersebut serta satuan apa saja yang mungkin digunakan untuk menyatakan
besaran tersebut.
 Tekanan
Pressure (tekanan) adalah gaya yang diberikan pada per unit area. Bisa juga
dijelaskan bahwa pressure adalah ukuran intensitas gaya yang diberikan pada suatu
titik permukaan.
 Satuan tekanan :
 Psi
 psf
 mm Hg
 in. Hg
 bar
 atmosphere (atm)
 N/m2 (Pascal)

Absolute dan gauge Pressure (tekanan absolute dan tekanan gauge)


Absolute pressure bisa dikatakan sebagai tekanan total atau tekanan sebenarnya
dari fluida. Sedangkan gauge pressure adalah tekanan fluida yang ditunjukkan oleh
alat ukur (gauge). Perlu kita pahami bahwa gauge pressure akan mengindikasikan nol
pada tekanan atmosfer. Sehingga absolute pressure adalah jumlah dari tekanan
atmosfer dengan gauge pressure. Jadi, bisa disimpulkan :
Absolute pressure = gauge pressure + tekanan atmosfer
= gauge pressure + 14,7 psi

Alat Ukur Tekanan


 Barometer, adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer.
 Pressure gauge, adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas
atau liquid) dalam tabung tertutup. Pada sistem refrigerasi, prinsip pressure gauge
yang sering digunakan biasanya bertipe manometer dan bourdon tube.
 Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing
bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran.
Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut.
Alat yang digunakan adalah Termometer dengan satuan adalah Celsius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin. Dengan perbandingan satuan : C: R: (F-32) = 5:4:9 dan K = C +
273ºC. Satuan yang digunakan dalam pemicu 1 adalah tergantung pemakaian, yang
dimana di Indonesia satuan yang digunakan adalah Derajat Celsius dan dalam satuan
Internasional adalah Kelvin (suhu mutlak).
 Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
 Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
 Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala.
 Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam
100 skala.

Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius
sama dengan satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang
dari satu skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit.

 Fasa
Fasa adalah keadaan sistem fisik makroskopik yang memiliki komposisi kimia
yang seragam dan ciri-ciri fisik (seperti densitas, struktur kristal, indeks refraktif, dan
lain-lain). Contoh paling umum adalah padat, cair, dan gas. Fasa tidak memiliki
satuan.

 Volume
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak
ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang
beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus,
balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda yang tidak beraturan misalnya batu
yang ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu
benda.
Rumus volume digunakan untuk benda yang beraturan:
 Volume kubus = S3
 Volume balok = P × L × T
 Volume tabung= π r2 t.

Satuan SI volume adalah m3. Satuan lain yang banyak dipakai adalah liter (dm3)
dan ml.
 1 m3 = 103 dm3 = 106 cm3
 1 dm3 = 1 L
 1 cm3 = 1 mL = 1 cc

Alat yang digunakan yaitu tergantung skala volume pemakaian. Alat ukur
volume dengan skala kecil menggunakan gelas ukur, namun dalam skala besar
biasanya diukur dengan menggunakan.tiang panjang yang dilengkapi dengan ukuran
volume.Satuan yang digunakan yaitu m3, ft3, L, mL, cm3, dan sebagainya.

 Massa
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah
modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Dalam satuan SI, massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat pula berbagai
satuan-satuan massa lainnya, misalnya:
 Gram : 1 g = 0,001 kg (1000 g = 1 kg)
 Ton: 1 ton = 1000 kg
 MeV/c2 (Umumnya digunakan untuk mengalamatkan massa partikel subatom.)

Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya. Namun
pembedaan antara massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi tinggi.
Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan energi, adalah mungkin untuk
menggunakan satuan energi untuk mewakili massa. Sebagai contoh, eV normalnya
digunakan sebagai satuan massa (kira-kira 1,783×10−36 kg) dalam fisika partikel. itu
lah rumusnya...
Alat yang digunakan adalah piknometer dengan satuan kilogram.

 Laju Alir
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien
kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan
pengukuran-pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung, gravimetrik, volumetrik,
elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari
atas penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu
selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan
penentuan tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa titik pada
suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran
yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan
berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang
dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
 Kecepatan (velocity).
 Berat (massa).
 Luas bidang yang dilaluinya.
 Volumenya.

Aliran fluida dapat dikategorikan:


 Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau lamina–
lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini
viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif
antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton
yaitu: τ = µ dy/du.,
 Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida
yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi
yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
 Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen.

Debit Aliran
Debit aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing
masing pipa experimen diaman rumus debit aliran

Q=
𝑡
Dimana :
Q adalah debit aliran (m3/s)
V adalah kecepatan aliran (m/s)
A adalah luas penampang (m2)
∀ adalah volume fluida (m3)

Alat yang digunakan berupa Rotameter, Orifice Meter dan Venturimeter. Satuan
yang digunakan adalah m3/detik, cm3/detik, liter/menit, m3/jam, mm3/detik, cc/jam,
cc/menit, cc/detik.

 Komposisi
Komposisi menunjukkan bahan - bahan pembentuk/penyusun suatu senyawa yang
selalu berikatan/bergabung dalam jumlah atau rasio yang konstan. Dapat diperkirakan
dengan cara menghitung :
o FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan
jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Contoh: Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A dan 7 mol zat terlarut
B. maka:
𝑛𝐴 3
𝑋𝐴 = (𝑛 = = 0.3
𝐴 + 𝑛𝐵 ) (3 +7)
𝑛𝐵 7
𝑋𝐵 = (𝑛 = = 0.7
𝐴 + 𝑛𝐵 ) (3 +7)

(𝑋𝐴 + 𝑋𝐵 ) = 1

o PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
Contoh: Larutan gula 5% dalam air, artinya:
Dalam 100 gram larutan terdapat :
5
 Gula = × 100 = 5 gram
100

 Air = 100 - 5 = 95 gram

2. Gunakan illustrasi/gambar dan contoh perhitungan untuk menjelaskannya.


Mekanisme kerja pada diagram alir/proses penggunaan LNG yaitu LNG (Liquid Natural
Gas) yang berasal dari tangki penyimpanan dialirkan keluar dengan pemompaan
menggunakan LNG Pump pada tekanan 35-45 kgf/cm2 gauge ke LNG Vaporizer. Kemudian,
pada aliran LNG akan terjadi pertukaran panas dengan uap propana yang terdapat pada alat
penukar kalor ( PropaneCcondenser ) sehingga terjadi kenaikan suhu dari −1600C menjadi
−500C dan mengalami perubahan akibat perbedaan suhu antar LNG dan uap propana. Setelah
mengalami pertukaran suhu dengan uap propana, LNG kemudian berubah fasa menjadi NG
(Natural Gas), kemudian NG dialirkan ke NG Trim Heater dengan bantuan fluida air laut
(Sea Water) yang dipompa oleh Sea Water Pump menuju NG Trim Heater. Pada saat Natural
Gas mengalir kedalam NG Trim Heater, propana cair pada Propane Condenser pun mengalir
akibat dipompa oleh pompa sirkulasi yang menyebabkan propana cair tersebut mengalir ke
dalam Propane Vaporizer. Di dalam Propane Vaporizer tersebut, propana cair akan men
galami perubahan fasa menjadi propana uap akibat pemanasan oleh air laut atau disebut
dengan evaporasi (penguapan). Kemudian propana gas (uap propana) ini mengalir dan
berekspansi menuju turbin untuk menggerakkan turbin. Turbin tersebut akan menggerakkan
generator untuk menghasilkan energi listrik. Uap propana yang tidak terpakai akan kembali
melalui turbin menuju Propane Condenser atau LNG Vaporizer untuk kembali mengalami
pertukaran kalor dengan LNG. Proses ini akan berlangsung terus menerus.
Sifat Fluida dalam pipa LNG, yaitu:
 Tidak berwarna
 Tidak berbau
 Tidak beracun
 Berada pada temperatur ekstrem dingin
 Bahan bakar terbersih karena C-nya sedikit
 Nilai bakarnya kurang
 Tidak larut dalam air
 Dalam LNG, bahan biasa akan menjadi begitu rapuh dan pecah seperti kaca
 LNG membutuhkan bahan khusus bersuhu rendah untuk penyimpanan
 LNG adalah cairan bening dan mendidih pada 259ºF (160ºC).
 LNG lebih ringan dari pada air(sp.gr = 0,423) dan karenanya LNG mengapung di
atas air
 Uap LNG lebih berat daripada udara (1,52)
 Uap gas alam pada suhu kamar dan tekanan lebih ringan dari udara (0,54)
 LNG yang tumpah mengakibatkan penguapan dan membentuk awan uap terlihat.

Perhitungan siklus propana bergantung pada aliran LNG karena kalor yang diterima LNG
berasal dari kalor yang dilepaskan propana. Perhitungan keseluruhan proses dilakukan secara
simultan dengan diawali perhitungan pada aliran LNG.

Aliran masuk LNG dalam siklus


Suhu -160oC
Tekanan 1,153 bar
Fasa Liquid

LNG keluaran Vaporizer


Suhu -50oC
Tekanan 6,5 bar
Fasa 1 fasa ( vapour )

Propana keluaran LNG Vaporizer


Suhu -48,16 oC
Tekanan 0,5 bar
Fasa Liquid

Propana keluaran Propane Vaporizer


Suhu 48,76 oC
Tekanan 12,4 bar
Fasa Gas ( vapour )

Propana keluaran Turbin ( masukan LNG Vaporizer )


Suhu -42,49 oC
Tekanan 1 bar
Fasa Steam 90%

2
3. Apa yang dimaksud dengan tekanan 35-45 kgf/cm gauge
4. Apa yang dapat anda jelaskan mengenai turbin, vaporizer, dan condenser
 Turbin
Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah energi dari aliran
fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat. Tujuan dari system kerja turbin ini adalah
untuk memutar generator, dimana generator ini berfungsi untuk menghasilkan tegangan
listrik. Untuk memutar generator tersebut maka kita harus memutar turbin terlebih dahulu
karena turbin dan generator satu poros.
Mesin turbin yang paling sederhana terdiri dari sebuah bagian yang berputar disebut
rotor, yang terdiri atas sebuah poros/ shaft dengan sudu – sudu atau blade yang terpasang
di sekelilingnya. Rotor tersebut berputar akibat dari tumbukan aliran fluida atau berputar
sebagai reaksi dari aliran fluida tersebut.
Berikut adalah macam – macam turbin berdasarkan aplikasi penggunaanya:
 Turbin Uap
Turbin uap menggunakan media uap air sebagai fluida kerjanya. Banyak
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan bahan bakar
batu bara, solar, atau tenaga nuklir. Prinsip dari turbin ini adalah untuk
mengkonversi energi panas dari uap air menjadi energi gerak yang bermanfaat
berupa putaran rotor (Apriyahanda, 2012).
Yang mana uap (steam yang diproduksi dari ketel uap / boiler) setelah melalui
proses yang dikehendaki maka uap yang dihasilkan dari proses tersebut dapat
digunakan untuk memutar turbin melalui alat memancar (nozzle) dengan
kecepatan relative, dimana kecepatan relative tesebut membentur sudut penggerak
sehinga dapat menghasilkan putaran. Uap yang memancar keluar dari nosel
diarahkan ke sudut-sudut turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang
disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin
itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan
kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar
roda dan poros.
 Turbin Gas
Turbin jenis ini menggunakan fluida udara yang dipanaskan secara cepat
sebagai fluida kerjanya. Sebuah kompresor yang berfungsi untuk mengkompres
udara dipasang satu poros dengan turbin (Apriyahanda, 2012).
Prinsip kerja turbin gas adalah udara masuk ke kompresor melalui saluran
masuk udara (inlet). Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan
tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian
udara yang telah di kompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar udara disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan
menyebabkan terjadinya proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang
bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan melalui suatu nozzel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut
ke sudut-sudut turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik.
 Turbin Air
Turbin air termasuk jenis turbin yang paling sederhana disamping kincir
angin. Ada 3 jenis turbin air yaitu turbin pleton, turbin Franchis, dan turbin
Kaplan. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
 Turbin Angin
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari
angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk
memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.

 Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuang kalor ke lingkungan,
sehingga uap refrigeran akan mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Pada sistem
tenaga uap, fungsi utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari
turbin ke fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan digunakan kembali.
Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang
panasnya keluar. Kondensor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai
pengembunan.
Berdasarkan jenis media pendingin yang digunakan, kondensor dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
 Kondensor berpendingin air (water cooled condenser)
Kondensor berpendingin air dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
a) Kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang.
b) Kondensor yang air pendinginnya disirkulasikan kembali.
 Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser)
Ada dua metode mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi secara alamiah mempunyai laju
aliran udara yang melewati kondensor sangat rendah, karena hanya mengandalkan
kecepatan angin yang terjadi pada saat itu. Oleh karena itu kondensor jenis ini
hanya cocok untuk unit-unit yang kecil seperti kulkas, freezer untuk keperluan
rumah tangga, dll. Kondensor berpendingin udara yang menggunakan bantuan
kipas dalam mensirkulasikan media pendinginannya dikenal sebagai kondensor
berpendingin udara konveksi paksa.
 Kondensor evaporatif (evaporative condenser)
Kondensor evaporatif pada dasarnya adalah kombinasi antara kondensor
dengan menara pendingin yang dirakit menjadi satu unit atau kondensor yang
menggunakan udara dan air sebagai media pendinginnya

 Vaporizer
Secara umum, vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan. Uap yang dihasilkan
digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya steam. Jenis-
jenis vaporizer yaitu :
 Vaporizer dengan sirkulasi paksa
Cairan diumpankan ke dalam vaporizer dengan menggunakan pompa.
 Vaporizer dengan sirkulasi alamiah
Cairan umpan dapat mengalir sendiri dalam vaporizer dengan bantuan gaya
gravitasi.
Prinsip kerja vaporizer :
Cairan diumpankan ke dalam vaporizer kemudian dipanaskan dengan suatu media
pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media pemanas). Biasanya tidak semua
umpan dapat teruapkan dengan sempurna. Produk yang dihasilkan (uap dan cairan)
dipisahkan dalam suatu tangki pemisah. Uap yang dihasilkan kemudian digunakan untuk
proses selanjutnya, cairan yang tidak menguap di recycle kembali.

You might also like