Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan karakter untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan norma dan kearifan
lokal sekaligus untuk mengetahui kelayakan model pendidikan karakter yang dihasilkan. Langkah-
langkah yang digunakan untuk merumuskan pendidikan karakter adalah (i) melakukan penelitian
studi pustaka, (ii) wawancara, dan (iii) merumuskan model pendidikan karakter. Rumusan pendidikan
karakter untuk SMK dibuat dengan pendekatan norma dan kearifan lokal Kota Yogyakarta. Instrumen
yang digunakan untuk mendapatkan data adalah daftar pertanyaan wawancara, sedang analisis data
dengan teknik deskriptif kualitatif. Rumusan model pendidikan karakter yang dikembangkan terdiri
atas tujuan, isi, metode, lingkungan, alat, pendidik, dan peserta didik.
Abstract : This study aims to develop a model of character education for vocational school in Yogyakarta
by using norms and local wisdoms of Yogyakarta as the approach to examine the appropriateness of
the model developed. The steps taken to formulate the character education are: (i) doing literature
research, (ii conducting interviews, and (iii) formulate a model of character education. The instrument
used to obtain the data is a list of interview questions. The formulation of the character education model
developed consists of objectives, contents, methods, environments, tools, educators, and students as
character education participants.
98
Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun I, Nomor 1, Oktober 2011
99
dan membentuk watak serta peradaban rasa ingin tahu, disiplin diri, jujur, tanggung
bangsa yang bermartabat dalam rangka jawab, respek diri, kerja keras, integritas,
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan ketekunan, motivasi kerja, keluwesan, rendah
untuk berkembangnya potensi peserta hati, menyukai apa yang belum diketahui,
didik agar menjadi manusia yang beriman dan sebagainya. Di pihak lain, dimensi
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha interpersonal adalah keterampilan yang
Es a, ber ak h la k m uli a, s ehat, be r i lm u, berkaitan dengan hubungan antarmanusia,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga mencakup bertanggung jawab atas semua
negara yang demokratis serta bertanggung perbuatannya, mampu bekerja sama, hormat
jawab.” pada orang lain, penyesuaian diri, suka
Mengingat hakikat pendidikan perdamaian, solidaritas, kepemimpinan,
SMK adalah agar lulusannya siap kerja, komitmen, adil, dan sebagainya.
pendidikan karakter yang dikembangkan
di SMK harus relevan dengan karakter yang Isi Pendidikan Karakter
dibutuhkan dunia kerja. Menurut Slamet Isi pendidikan karakter adalah nilai dan
PH (2011) karakter kerja untuk pendidikan keterampilan yang diberikan oleh pendidik
kejuruan dibagi dalam dua dimensi, yaitu dalam rangka membentuk karakter peserta
intrapersonal dan interpersonal kerja. didik. Secara lebih jelas hal yang dimaksud
Dimensi intrapersonal kerja adalah kualitas dapat dilihat pada Gambar 2.
batiniah atau rohaniah, meliputi etika kerja,
Keterampilan yang diberikan pendidik disampaikan oleh semua guru. Sementara itu,
dalam membentuk karakter/kepribadian di luar kelas (non-KBM) proses penyampaian
p es e r t a d i d ik S M K b e r k a i t an d e ng an norma-norma dan kearifan lokal tetap harus
kearifan lokal Yogyakarta. Keterampilan dilakukan oleh semua pihak pendidik
tersebut adalah keterampilan berbahasa terhadap peserta didik. Sebagai contoh unsur
jawa. Penggunaan bahasa Jawa halus akan pendidikan karakter yang tertuang di dalam
membetuk karakter peserta didik SMK yang RPP dan silabus mata pelajaran praktik adalah
halus. Selanjutnya adalah keterampilan menghargai pendapat temannya, mampu
unggah-ungguh dalam bersikap. Penggunaan bekerja sama melaksanakan praktikum,
baju batik selama proses pembelajaran juga hemat dalam penggunaan bahan, menjaga
dapat menciptakan karakter/pribadi saling estetika, menerapkan prinsip K3.
menghargai.
Semua materi yang dipergunakan Metode Pendidikan Karakter
selama berlangsungnya proses kegiatan M e t o d e p e la k s a n a a n p en d id ik a n
belajar mengajar (KBM) harus tertuang dalam karakter di sekolah secara singkat dapat
RPP dan silabus semua mata pelajaran dan dilihat dalam Gambar 3.
(3) Memberikan kesempatan kepada peserta dan kerja tim, (c) kegiatan latihan
didik untuk memecahkan masalah yang kepemimpinan untuk meningkatkan
diberikan. rasa kedisiplian , kepemimpinan, serta
(4) Memberikan kesempatan kepada para jiwa mandiri.
peserta didik untuk berlatih dan kerja (4) Mengadakan pelatihan terhadap guru-
tim selama melaksanakan praktik. guru dalam pelaksanaan pendidikan
(5) Memberikan kesempatan kepada peserta karakter. Pelatihan tersebut berisi
didik untuk menarik kesimpulan atas tentang apa yang seharusnya dilakukan
pelajaran yang telah diberikan. oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan
(6) Menasihati peserta didik agar bekerja pendidikan karakter.
sesuai dengan prosedur yang ada. (5) Me l a k u k a n p e n g o n r o l a n t e r h a d a p
(7) M e n a s i h a t i p e s e r t a d i d i k u n t u k perkembangan pemberian nilai-nilai
m eng u np u lk an tug as tep at p ada karakter/ kepribadian.
waktunya. (6) Mewajibkan penggunaan baju batik
pada salah satu hari untuk guru dan
Peserta didik peserta didik.
(1) Mentaati peraturan yang ada. Peraturan (7) Mewajibkan peserta did ik untuk
tersebut adalah peraturan tata tertib menyanyikan lagu kebangsaan pada
peserta didik di sekolah, tata tertib jam pertama pelajaran akan dimulai.
peserta didik di kelas, tata tertib peserta (8) Membuat buku saku peserta didik yang
didik di luar sekolah, serta tata tertib berisi norma-norma dan kearifan lokan,
lain yang dibuat oleh sekolah. serta lembar point hukuman terhadap
(2) M e n d e n g a r k a n d a n m e n g a m a l k a n pelanggaran dan point hadiah untuk
pesan moral yang disampaikan oleh tindak kebaikan.
guru
(3) Berperan aktif dalam menciptakan Penjagaan
lingkungan sekolah yang baik Untuk menjag a a g ar pe la k s anaa n
(4) Membawa buku saku peserta didik pendidikan karakter berjalan sebagaimana
setiap hari. yang diharapkan, perlu dilakukan penjagaan.
Penjagaan dapat dilakukan baik oleh guru
Sekolah m aup un p ihak lain y ang berwenang .
(1) M e m b e r l a k u k a n n o r m a - n o r m a d i Penjagaan pendidikan karakter yang dapat
sekolah. dilakukan oleh guru antara lain sebagai
(2) Memberikan kearifan-kearifan lokal berikut.
kepada peserta didik lewat kegiatan (1) Memberikan teladan dengan bersikap,
intra dan ekstrakulikuler. serta bertutur kata yang baik.
(3) Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk (2) Melakukan pembinaan dan pengawasan
meningkatkan karakter peserta didik secara kontinyu dan berkala terhadap
secara berkala, seperti: (a) kegiatan perkembangan karakter peserta didik.
Keagamaan untuk meningkatkan akhlak Guru dapat menggunakan kata-kata,
yang mulia, (b) kegiatan Out Bond tindakan, dan pengontrolan buku saku
untuk meningkatkan rasa kebersamaan peserta didik.
(3) Memberikan reward dan hukuman proses belajar mengajar. Alat pendidikan
sebagai bukti kepedulian terhadap yang dibuat oleh pendidik dalam rangka
peningkatan kualitas karakter peserta menyampaikan pendidikan karakter adalah
didik. modul materi pendidikan karakter. Modul
berisi materi pengertian, bagian, manfaat,
Sementara itu, penjagaan pendidikan dan tahapan-tahapan yang harus dicapai
karakter yang dapat dilakukan sekolah tentang karakter yang akan ditanamkan
adalah sebagai berikut. kepada peserta didik. Alat pendidikan juga
(1) B e k e r j a s a m a d e n g a n l e m b a g a - termasuk media pembelajaran, alat peraga,
lembaga di luar sekolah dalam upaya dan peralatan pendukung permainan.
peningkatan karakter peserta didik, Alat pendidikan yang disediakan oleh
seperti: (a) Lembaga Kepolisian untuk sekolah merupakan sarana dan prasarana yang
pembinaan kedisiplinan, (b) Organisasi disediakan untuk kelancaran proses belajar
Kemasyarakatan yang bersifat agamis mengajar. Alat tersebut adalah bangunan
untuk pembinaan akhlak mulia, dan kelas, meja, kursi, papan tulis, alat peraga,
(c) Lembaga Trainer/ Motivator untuk dan berbagai peralatan yang diperlukan
pembinaan rasa semangat dan percaya oleh org a nis as i ek s tr ak ul ik ule r dal am
diri. menyampaikan nilai-nilai kebenaran.
(2) Melakukan supervisi terhadap guru
terkait dengan hasil dari pelaksanaan Lingkungan Pendidikan Karakter
pendidik an k arak t er secara t erus- Lingkungan pendidikan yang harus
menerus. diutamakan untuk mendukung terwujudnya
(3) Melakukan pengontrolan terhadap pendidikan karakter yang baik adalah
buku saku peserta didik. lingkungan keluarga, sekolah, dan organisasi
(4) Menjalin hubungan yang baik dengan ekstrakurikuler. Di dalam lingkungan
orang tua peserta didik. keluarga hendaknya ditanamkan norma-
norma atau aturan. Dengan adanya norma
Alat Pendidikan Karakter atau aturan tersebut, peserta didik akan
Alat pendidikan terdiri dari dua macam, d i d i d ik u ntu k m enj a di m anu s i a y a ng
yaitu alat yang bersifat tindakan dan alat lebih baik. Di samping itu, lingkungan
yang bersifat kebendaan. Adapun alat keluarga merupakan tempat yang baik
pendidikan yang bersifat kebendaan yang untuk penanaman kearifan lokal. Kearifan
dilakukan oleh pendidik adalah: (a) pujian, lokal tersebut tentunya adalah budaya di
(b) teguran, (c) hukuman, (d) ingatan, (e) Jogjakarta yang baik seperti penggunaan
perintah, (f) larangan, dan (g) permainan. bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa yang
Semua tersebut dilakukan dalam rangka halus akan membentuk karakter seseorang
penanaman dan pembinaan karakter peserta yang halus pula.
didik dalam situasi KBM dan non-KBM. Berdasarkan pengalaman empiris,
Alat pendidikan yang bersifat kebendaan pembentukan karakter seseorang sangat
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dipengaruhi oleh lingkungan tempat orang
alat pendidikan yang dibuat oleh pendidik, tersebut berada. Demikian pula karakter
dan alat yang disediakan sekolah untuk peserta didik SMK juga dipengaruhi oleh
lin gkung anny a baik int erna l mau pun pada peserta didik. Mereka adalah para guru,
eksternal. Jika lokasi SMK berada di Jawa, karyawan sekolah, dan wali peserta didik itu
bahasa dan budaya lokal Jawa yang halus, sendiri. Peran mereka adalah mengajarkan
andhap asor, hormat kepada yang lebih pendidikan karakter kepada para peserta
tua, suka mengalah atau mendahulukan didiknya, setiap tingkah lakunya harus
orang lain, ramah, serta budaya adiluhung dapat diteladani oleh peserta didik-peserta
yang lain sangat berkontribusi terhadap didiknya
pembentukan karakter.
L ingkungan seko lah merupakan Peserta didik
lingkungan tempat peserta didik memperoleh P es er t a d i di k d a lam p el ak s an aa n
banyak ilmu pengetahuan dan keterampilan. pendidikan karakter adalah para peserta
Di sekolah peserta didik juga bertemu dengan didik SMK di Jogjakarta. Peran peserta didik
banyak teman sebaya yang tentu memiliki dalam pendidikan karakter adalah sebagai
karakter yang berbeda-beda. Pembangunan pembelajar. Para peserta didik harus mampu
lingkungan sekolah yang kondusif akan menerapkan pendidikan karakter positif
sangat mendukung keberhasilan proses yang diajarkan di sekolah.
pembelajaran, yang pada gilirannya akan
berdampak pada pembentukan karakter PEMBAHASAN
kerja sebagaimana yang diharapkan tujuan Tujuan spesifik pendidikan di SMK
pendidikan di SMK. adalah membentuk k ompetens i y ang
Lingkungan organisasi ekstrakulikuler dibutuhkan di lapangan kerja, meliputi aspek
menjadi organisasi yang formal dan informal. kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun,
Di l i n g k u n g a n ma sy a r a k a t di t e mu k a n pada kenyataannya aspek kognitif dan
banyak organisasi yang dapat menanamkan psikomotorik lebih mendominasi pelaksanaan
karakter/kepribadian yang baik kepada pembelajaran di SMK, sedangkan aspek afektif
pemuda, seperti karang taruna, dan yang berkaitan dengan sikap, kepribadian,
paguyuban. Sekolah juga harus menyediakan atau pembentukan karakter, belum mendapat
organisasi kepeserta didikan yang dapat perhatian secara proporsional. Akibat dari
meningkatkan kecerdasan intelektual, dan kurang diperhatikannya aspek afektif ini di
lain-lain yang juga secara tidak langsung adalah terjadi degradasi moral di kalangan
ikut andil menanamkan kecintaan terhadap pelajar. Peserta didik SMK sebagai generasi
budaya dan kearifan lokal, menghargai muda cenderung suka pada hal-hal yang
kebersamaan, melatih kedisiplilnan, dan instan, kurang menghargai orang lain, tidak
menanamkan kecintaan terhadap sesama. mau bekerja keras, konsumtif, emosional,
serta perilaku kurang terpuji lainnya.
Pendidik Kajian ini mencoba mengembangkan
Pendidik dalam pelaksanaan model model pendidikan karakter yang cocok
pendidikan karakter di sekolah adalah dengan sistem pendidikan di SMK agar
orang-orang yang memberikan teladan yang stigma negatif yang melekat pada peserta
baik. Mereka juga melakukan pengontrolan didik SMK segera dapat diatasi. Hasil
secara rutin terhadap tingkah laku peserta kajian yang akan dibahas meliputi tujuan
didik, memberikan hukuman dan hadiah pendidikan karakter SMK, isi pendidikan
karakter, metode pendidikan karakter harus dapat menjadi suri teladan bagi para
untuk SMK, alat pendidikan karakter, serta peserta didiknya. Oleh sebab itu, pendidikan
lingkungan pembentuk karakter. karakter juga wajib dijaga pelaksanaannya,
Berkaitan dengan tujuan, pendidikan baik sivitas akademika maupun lingkungan
k a r ak te r d i SM K se yo gya ny a mam pu tempat peserta didik berada baik secara
mengantarkan peserta didik SMK menjadi internal maupun eksternal.
pribadi unggul dan berbudaya kerja, yaitu
lulusan SMK yang memiliki nilai-nilau luhur PENUTUP
seperti: (a) tata tertib peserta didik di sekolah, Model pendidikan karakter untuk
(b) tata tertib peserta didik di kelas, (c) nilai- SMK di Kota Yogyakarta dibentuk dengan
nilai kesopanan, (d) nilai-nilai kebangsaan, (e) melakukan studi pustaka dan wawancara.
nilai-nilai kejujuran, (f) nilai-nilai kesabaran, Setelah didapat data yang banyak dari
dan (g) nilai-nilai kemandirian. Hal ini hasil wawancara dari kajian studi pustaka
sejalan dengan pendapat Slamet PH (2011) dan wawancara, dapat dirumuskan
yang menyatakan bahwa hakikat pendidikan mode l p e n di di k a n k a r a k t e r . R u mu sa n
SMK adalah agar lulusannya siap kerja, maka model pendidikan karakter dibuat dengan
pendidikan karakter yang dikembangkan di pendekatan norma dan kearifan lokal Kota
SMK harus relevan dengan karakter yang Yogyakarta.
dibutuhkan dunia kerja, yaitu karakter dari Hasil uji kelayakan memperlihatkan
dimensi intrapersonal dan interpersonal bahwa tujuan pendidikan karakter sangat
kerja. Dimensi intrapersonal kerja adalah baik untuk digunakan dan dikembangkan.
kualitas batiniah atau rohaniah, meliputi Isi, metode berupa pelaksanaan, metode
etika kerja, rasa ingin tahu, disiplin diri, berupa penjagaan, alat pendidikan berupa
jujur, tanggung jawab, respek diri, kerja tindakan, lingkungan pendidikan karakter,
keras, integritas, ketekunan, motivasi kerja, serta peserta didik, baik untuk digunakan
keluwesan, rendah hati, menyukai apa yang dan dikembangkan. Alat pendidikan yang
belum diketahui, dan sebagainya. Sedangkan bersifat kebendaan, dan rumusan pendidik
dimensi interpersonal adalah keterampilan dinilai cukup baik untuk digunakan dan
yang berkaitan dengan hubungan antar dikembangkan lebih lanjut.
manusia, mencakup bertanggungjawab atas
semua perbuatannya, mampu bekerjasama, UCAPAN TERIMA KASIH
hormat pada orang lain, penyesuaian diri, Ucapan terima kasih pertama
suka perdamaian, solidaritas, kepemimpinan, disampaikan kepada program PKMP UNY
komitmen, adil, dan sebagainya. yang telah memberikan bantuan dana
Model Pendidikan Karakter untuk sehingga dapat terlaksananya penelitian ini.
SMK harus dilaksanakan secara konsisten Ucapan terima ksih juga disampaikan kepada
o l e h s el ur uh s i vi tas ak ad emi k a SM K, berbagai pihak terutama kepada (i) sivitas
yaitu guru, peserta didik, dan karyawan. akademika SMKN2 Yogyakarta, SMKN3
Peserta didik sebagai pembelajar wajib Yogyakarta, dan SMK PIRI I Yogyakarta
m e n e ra pk a n k a r ak t e r y a ng d ia ja r ka n yang mengizinkan untuk dijadikan tempat
dan diteladankan oleh guru, maka selain penelitian dan memberikan data yang
mengajarkan pendidikan karakter guru juga dibutuhkan. Selain itu, ucapan terima kasih