Professional Documents
Culture Documents
2. Bisacodylum
Bisakodil mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian : Serbuk hablur; putih atau hampir putih; tidak berbau; tidak
berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 100 bagian etanol
(95%) P, dalam 35 bagian kloroform P dan dalam 170 bagian eter P.
Khasiat : Laksativum
Mekanisme kerja : Derivat-difenilmetan ini adalah laksansia kontak
populer yang bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon)
dengan memperkuat peristaltiknya. Tinja pun menjadi lunak. Di
samping penggunaannya sebagai pencahar umum, juga sering
digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum pembedahan
atau pemeriksaan dengan sinar Rontgen.
Resorpsi : Dalam usus halus bisakodil diresorpsi sampai 50% dan
setelah desasetilasi dalam hati sebagian dikeluarkan dengan empedu
dan mengalami siklus enterohepatis. Metabolitnya juga aktif. Sisanya
diekskresi melalui ginjal. Bagian yang tidak diserap berkhasiat
terhadap dinding usus. Defekasi terjadi k.I. 7 jam, pada penggunaan
rektal setelah k.I. 30 menit. Karena resorpsi tidak diperlukan bagi
khasiat mencaharnya dan supaya jangan sampai membebankan hati,
tablet diberikan sebagai tablet e.c. tahan-asam yang baru pecah di
bagian bawah usus-halu. Dengan demikian, resorpsi dibatasi sampai
sedikit mungkin, lagi pula iritasi terhadap dinding lambung dihindari.