LAPORAN SOFTWARE APLIKASI DISTRIBUSI

ANALISA PENGAMAN BEBAN TIGA FASA

OLEH :
Lisna Zulfia
LT-3E
3.39.14.0.15

PRODI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016
ANALISA TUGAS

 Deskripsi Rangkaian

Pada rangkaian tenaga listrik ini terdapat 1 sumber 150 kV, kemudian pada saluran
distribusi primer, tegangan diturunkan oleh trafo distribusi dari 150 kV menjadi 20 kV, dan
selanjutnya pada saluran distribusi sekunder/pada pelanggan tegangan rendah, tegangan
diturunkan oleh trafo tiang dari 20 kV menjadi 380 V. Pada rangkaian tenaga listrik ini terdapat
16 daerah beban yang disuplay oleh 1 sumber. Pada saluran distribusi 20 kV, digunakan
penghantar kawat AAAC dengan menggunakan acuan pada SPLN 41-8 tahun 1981 serta SPLN
64 tahun 1985. Untuk penentuan kapasitas trafo yang digunakan, menggunakan acuan pada
SPLN 50 tahun 1997 serta SPLN 64 tahun 1985 dan untuk rating pengaman fuse menggunakan
acuan pada SPLN 64 tahun 1985. Pada beban-beban yang terpasang, beban yang terdekat
adalah beban pada daerah Ngesrep Timur 5 (1) sedangkan beban yang terjauh adalah beban
pada daerah Jangli Permai (2). Sedangkan beban yang terbesar adalah daerah beban Ngesrep
Timur 5 (1) dengan beban sebesar 48,5 kVA sedangkan beban terkecil adalah daerah beban
Tamtama T (1) dengan beban sebesar 10,4 kVA.

Analisa
1. Beban Bus SR2-06
a. Menentukan kapasitas trafo
Beban =48.5KVA
Dipilih trafo 100KVA
Kapasitas maks trafo dibebani= 80%. 100= 80KVA
b. Menghitung arus
Tegangan primer trafo= 20kV
Teganagn sekunder trafo = 380V
𝑆 100
𝐼= = = 2,88667𝐴
√3. 𝑉 √3. 20
c. Nilai Fuse standart
Pelebur primer 24 kV jenis letupan dengan arus pengenal:
Tipe T: 6,3A-8A, tipe K:6,3A-10A
Pelebur sekunder: 160A-200A
d. Menentukan nilai Fuse
Dipilih Fuse Cooper model Bay-O-Net maks kV=23kV
 Size C5 Cont. amp 8, int kA =1
e. Nilai arus pada etap
Arus yang melewati fuse=1,4A
Arus beban=72,7 A
2. Beban Bus SR2-09
a. Menentukan kapasitas trafo
Beban =25kVA
Dipilih trafo 50 kVA
Kapasitas maks trafo dibebani= 80%. 50= 40 kVA
b. Menghitung arus
Tegangan primer trafo= 20kV
Teganagn sekunder trafo = 380V
𝑆 50
𝐼= = = 1,4434 𝐴
√3. 𝑉 √3. 20
c. Nilai Fuse standart
Pelebur primer 24 kV jenis letupan dengan arus pengenal:
tipe K:6,3A-6,3A
Pelebur sekunder: 80A-100A
d. Menentukan nilai Fuse
Dipilih Fuse Cooper model Bay-O-Net maks kV=23kV
Size C4 Cont. amp 6, int kA =1
e. Nilai arus pada etap
Arus yang melewati fuse=0,7A
Arus beban=37,5 A

3. Beban Bus SR2-12

a. Menentukan kapasitas trafo
Beban =31,2kVA
Dipilih trafo 50 kVA
Kapasitas maks trafo dibebani= 80%. 50= 40 kVA
b. Menghitung arus
Tegangan primer trafo= 20kV
Teganagn sekunder trafo = 380V
 𝑆 50
𝐼= = = 1,4434 𝐴
√3. 𝑉 √3. 20
c. Nilai Fuse standart
Pelebur primer 24 kV jenis letupan dengan arus pengenal:
tipe K:6,3A-6,3A
Pelebur sekunder: 80A-100A
d. Menentukan nilai Fuse
Dipilih Fuse Cooper model Bay-O-Net maks kV=23kV
Size C4 Cont. amp 6, int kA =1
e. Nilai arus pada etap
Arus yang melewati fuse=0,9A
Arus beban=46,6 A

4. Beban Bus SR2-64

a. Menentukan kapasitas trafo
Beban =35,8 kVA
Dipilih trafo 50 kVA
Kapasitas maks trafo dibebani= 80%. 50= 40 kVA
b. Menghitung arus
Tegangan primer trafo= 20kV
Teganagn sekunder trafo = 380V
𝑆 50
𝐼= = = 1,4434 𝐴
√3. 𝑉 √3. 20
c. Nilai Fuse standart
Pelebur primer 24 kV jenis letupan dengan arus pengenal:
tipe K:6,3A-6,3A
Pelebur sekunder: 80A-100A
d. Menentukan nilai Fuse
Dipilih Fuse Cooper model Bay-O-Net maks kV=23kV
Size C4 Cont. amp 6, int kA =1
e. Nilai arus pada etap
Arus yang melewati fuse=1 A
Arus beban=53,3 A
5. Beban Bus T12
a. Menentukan kapasitas trafo
Beban =31,2kVA
Dipilih trafo 50 kVA
Kapasitas maks trafo dibebani= 80%. 50= 40 kVA
b. Menghitung arus
Tegangan primer trafo= 20kV
Teganagn sekunder trafo = 380V
𝑆 50
𝐼= = = 1,4434 𝐴
√3. 𝑉 √3. 20
c. Nilai Fuse standart
Pelebur primer 24 kV jenis letupan dengan arus pengenal:
tipe K:6,3A-6,3A
Pelebur sekunder: 80A-100A
d. Menentukan nilai Fuse
Dipilih Fuse Cooper model Bay-O-Net maks kV=23kV
Size C4 Cont. amp 6, int kA =1
e. Nilai arus pada etap
Arus yang melewati fuse=1A
Arus beban=53,3 A