You are on page 1of 3

Nama : Arman Amardi Putra

Nrp : 02311440000103

Tugas Pemodelan Sistem Dinamik


1. Elektromekanik
A. Konversi Energi Elektromekanik
Konversi energi listrik menjadi energi mekanik (motor) dan sebaliknya dari energi meknaik
menjadi energi listrik (generator) berlangsung melalui medium medan magnet. Energi yang
akan diubah dari satu ke lain sistem, sementara akan tersimpan pada medium medan magnet
untuk kemudian dilepaskan menjadi energi sistem lainnya. Dengan demikian medan magnet
di sini selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi juga sekaligus sebagai medium
untuk mengkopel proses perubahan energi.
B. Gaya Gerak Listrik
Apabila sebuah konduktor digerakkan tegak lurus sejauh ds memotong suatu medan magnet
dengan kerapatan fluks B, maka perubahan fluks pada konduktor dengan panjang efektif l
ialah:
d  B l d s

Dari hukum Faraday diketahui gaya gerak listrik (ggl) adalah :


d B l d s
e 
dt dt

Karena ds/dt adalah kecepatan (v), maka

e Bl v
v

U B S

Arah gaya gerak listrik ini ditentukan oleh aturan tangan kanan, dengan jempol, telunjuk dan
jari tengah yang saling tegak lurus menunjukkan masing-masing arah v, B dan e. Bila
konduktor tersebut dihubungkan dengan beban, seperti suatu tahanan, maka pada konduktor
tersebut mengalir arus yang menjauhi kita dan digambarkan dengan simbol ujung belakang
anak panah (). Sedangkan arus yang mendekati kita digambarkan dengan simbol ujung depan
anak panah.

C. Mesin Dinamik Elementer


Mesin dinamik terdiri dari bagian yang berputar disebut rotor dan bagian yang diam disebut
stator. Di antara rotor dan stator terdapat celah udara. Pada Gambar A stator yang merupakan
kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu dan rotor yang merupakan kumparan jangkar
dengan belitan konduktor (kumparan) seperti pada Gambar B saling dihubungkan. Kumparan
yang terletak pada setiap alur rotor tersebut perlu saling dihubungkan ujungnya untuk
mendapatkan tegangan induksi (ggl) yang lebih besar.
Pasangan kumparan a -a (A) merupakan dua konduktor a dan –a tersebut bila diputar dengan
arah berlawanan jarum jam akan membangkitkan tegangan yang arahnya mendekati kita pada
konduktor a dan menjauhi kita pada konduktor –a. Dengan demikian tegangan yang
dibangkitkan berubah-ubah arah setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan
bolak-balik (AC).
e = Emaks sin ( t)

Stator

U S
. a l
-a

Jangkar
(rotor)

A B

Untuk mendapatkan tegangan searah (DC) deperlukan penyearah yang disebut komutator dan
sikat, lihat Gambar C dan D.
Berbeda dari mesin arus searah, kumparan medan mesin sinkron terdapat pada bagian yang
berputar (rotor), sedang kumparan jangkarnya merupakan bagian yang diam (stator). Arus
medan dialirkan ke rotor melalui cincin.

i R e
r

 2

C D
2. OP – AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan (op-amp) merupakan ic yang terbentuk
dari kumpulan transistor-transistor, secara umum menggambarkan tentang sebuah rangkaian
penguat yang membentuk dasar dari rangkaian rangkaian penguat, buffer, penggerak-
penggerak saluran, penguat instrumentasi, komparator atau pembanding, osilator, dan
berbagai rangkaian analog lainnya. Op-amp memiliki dua buah terminal masukan yaitu
masukan pembalik (-) dan masukan non-pembalik (+), pada umumnya op - amp memiliki
keluaran tunggal akan tetapi bebarapa jenis op-amp memiliki dua buah terminal keluaran
yang biasa digunakan pada rangkaian-rangkaian frekuensi radio. Op-amp merupakan sebuah
rangkaian penguat arus searah dengan gain tinggi besarnya gain (pada umumnya lebih besar
dari 10000 atau lenih besar dari 100 dB),Op - amp yang terdiri dari transistor memiliki
karakteristik transistor yaitu saturation, breakdown, cut-off, dan active region.

Simbol Operational Amplifiers

a. Saturation
Saturation merupakan daerah dimana saat kedua penghubung kolektor-basis dan
emitter-basis mengalirkan arus (forward bias) dengan tegangan Vce yang mendekati 0 volt,
pada penggunaan transistor digunakan sebagai switch saat memasuki saturation region berarti
switch menyala.
b. Breakdown
Breadown merupakan kondisi saat input tegangan melebihi 40 volt, dan arus Ic
meningkat sehingga dioda kolektor akan rusak.
c. Cut-off
Cut-off merupakan kondisi saat arus kolektor dibawah garis arus emitor (Ie=0) atau
Ic = 0, transistor dikatakan cutoff saat penghubung kolektor - basis dan emitter - basis tidak
mengalirkan arus, saat transistor digunakan sebagai switch saat memasuki cutoff region
berarti switch tidak menyala.
d. Active Region
Active region merupakan kondisi saat penghubung emitter basis mengalirkan arus dan
penghubung kolektor basis tidak mengalirkan arus.

You might also like