Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
KELOMPOK 1 SESI B
Anggota:
1. Rida Septiyansi NIM: 121160037
2. Riski Ajin Rahmadi NIM: 121160042
3. Muhammad Aditya Pratama K. NIM: 121160051
4. Almira Sani Claresta NIM: 121160112
5. Sabrina Prima Fauziyen NIM: 121160126
103,7°C, titik kritis 9,9°C, tekanan kritis 49,8 atm. Sedangkan bahan baku lain yaitu udara
(O2, N2) memiliki berat molekul 28,975 gr/mol dalam fasa gas dengan kenampakan fisik
tidak berwarna, titik didih -194,35 oC, densitas 1,2 kg/m3, titik kritis 373,946 oC, tekanan
kritis 217,7 atm. Kemudian, bahan baku lainya yaitu air (H2O) memiliki berat molekul
18,02 gr/mol dalam fasa cair dengan kenampakan fisik tidak berwarna, mempunyai titik
didih 100 oC , densitas 995 kg/m3. Terdapat pula bahan pembantu yaitu Palladium (Pd)
sebagai katalis padat dengan warna abu-abu memiliki berat molekul 106,42 gr/mol, titik
didih 3167°C, titik Lebur : 1555,5°C, specific gravity 12,02, tidak larut dalam air namun
larut dalam asam mineral. Produk utama dari reaksi oksidasi ini adalah asam Asetat
(CH3COOH) pada fase cair dengan kemurnian 95% dan tidak berwarna, memiliki berat
molekul : 60,04 gr/mol, larut dalam air, etanol, aseton, tetrakloro metan, titik leleh 17 °C,
titik didih 118 °C, titik kritis 321,6°C, tekanan kritis 56,4 atm.
B. Tinjauan Termodinamika
Tabel 1. Data Komponen Pembuatan Asam Asetat dengan Oksidasi Etilena
∆Hf0298 ∆Gf0298
Senyawa (kJ/mol) (kJ/mol)
CH2CH2 52,34 68,16
H2O 286 -237,1
Udara (O2, N2) 0 0
CH3COOH -484 -376,69
Tabel 2. Data Kapasitas Panas Komponen
Senyawa Cp (J/mol.K)
CH2CH2 3,81+ T 1,57.10-1–8,35.10-5T2 + 1,76.10-8T3
H2O 92,05300 –39,9.10-3T – 2.10-4T2 + 5,34690.10-7T3
CH3COOH 107,841 + 0,680T- 2,82.10-3T2 + 4,03.10-6T3
O2 28,106 – 3,68.10-6T+1,75.10-5T2 – 1,07.10-8T3
N2 31,15 – 1,35.10-2T+2,68.10-5T2 – 1,17.10-8T3
• ∆G0298 = - R T.ln K
K = 9,5042x 1077
Reaksi merupakan reaksi eksotermis (-) mengeluarkan kalor dari sistem ke
lingkungan, dapat disimpulkan bahwa reaksi tersebut adalah reaksi reversible, agar
kesetimbangan reaksi tetap berjalan ke arah kanan dapat dilakukan dengan memperbesar
jumlah reaktan yang bereaksi. Nilai K menunjukkan arah reaksi, semakin besar nilai K
maka arah reaksinya ke kanan (reversible). Sedangkan, energi Gibbs yang di dapat
bernilai negatif (-) atau (∆Go<0) yang berarti reaksi spontan atau dapat berlangsung.
Model termodinamika yang dipilih adalah Vapor Pressure Model yang dapat
digunakan untuk campuran ideal pada tekanan rendah dengan Persamaan Antoine. Hal
ini disebabkan karena kondisi operasi tekanan sistem rendah yaitu 9,2 atm, kemudian
fase reaksinya adalah fase gas dengan suhu 120oC. Pendekatan dengan persamaan
Antoine digunakan sebagai thermodynamic package karena berdasarkan tinjauan pada
reaksi yang terjadi pada fase gas dan kesetimbangan gas-gas serta berlaku pada sistem
yang bertekanan rendah.