You are on page 1of 5

Ketika seseorang melakukan push-up pada lantai, seperti dalam Gambar 1.

Gambar 1. Gaya pada saat push-up

Tangan orang tersebut menekan pada lantai dengan gaya tertentu. Pada aktivitas ini
berlaku hukum ke III Newton yang berbunyi “ Ketika dua benda berinteraksi, gaya pada
kedua benda yang berasal dari satu sama lain selalu selalu sama magnitudonya dan
berlawanan arah “(Halliday,2005:109).
Menurut Hewitt (2007:45), We can call one force the action force, and we can call
the other the reaction force. The important thing is that they are coequal parts of a single
interaction and that neither force exists without the other. Action and reaction forces are
equal in strength and opposite in direction. They occur in pairs, and they make up a
single interaction between two things.
Titik tekan dari pernyataan tersebut adalah gaya pertama disebut gaya aksi dan
gaya yang lain disebut gaya reaksi. Gaya aksi sama besarnya dengan gaya reaksi serta
memiliki arah yang berlawanan. Gaya-gaya tersebut terjadi secara berpasangan dan
membuat interaksi tunggal diantara dua benda dan tidak akan ada satu gaya yang muncul
jika tidak ada gaya lainya. Sehingga menurut hukum ketiga Newton, lantai memberikan
reaksi ke atas dengan gaya yang sama, misalnya F. Gaya reaksi ini bekerja pada orang
tersebut . sehingga dapat dirumuskan debagai berikut:
Faksi = -Freaksi
Dalam gerakan push-up yang dilakukan oleh seseorang, berlaku adanya
kesetimbangan gaya dan momen gaya (torsi). Menurut Halliday (2005:333), persyaratan
agar benda menjadi setimbang adalah:
1. Jumlah vector semua gaya eksternal yang bekerja pada benda harus nol.
2. Jumlah vector semua torsi eksternal yang bekerja pada benda diukur disekitar titik
yang mungkin harus nol (titik kesetimbangan).
Gaya dapat menghasilkan torsi (momen gaya) yang menyebabkan suatu benda
berotasi apabila garis kerja gaya tersebut tidak melalui poros atau as (bagian tengah) dari
pusat rotasi. Namun apabila gaya berupa tarikan atau dorongan yang diberikan arahnya
menuju poros atau as, maka gaya tersebut hanya akan menyebabkan benda bergeser atau
bergerak translasi, sebagaimana terlihat pada Gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 2. (a) Gaya yang dapat menyebabkan gerak rotasi dan (b) Gaya yang tidak
menyebabkan gerak rotasi (Ishaq, 2007)
Persamaan pada torsi sebagai berikut:
𝜏=𝐹𝑙

Keterangan :

𝜏 : Torsi (Nm)

𝐹 : Gaya (Newton/N)

𝑙 : Lengan momen (m)

Gambar 3. Lengan momen ditarik dari sumbu putar (Ishaq, 2007)


Tanda untuk menunjukkan arah torsi ditentukan berdasarkan ketentuan jika
putarannya searah jarum jam, maka torsi bernilai negative (– ) dan jika putarannya
berlawanan arah jarum jam maka torsi bernilai positif (+).
Manusia termasuk kategori benda tegar, benda tegar adalah benda yang tidak
mengalami perubahan bentuk bila gaya dikerjakan pada benda tersebut. Benda tegar akan
melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu
titik yang disebut titik berat. Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi( tidak mengalami rotasi) (Giancoli, Douglas C., 2001).
Menurut Davidovits (2008:2), The center of gravity (c.g.) of an erect person with
arms at the side is at approximately 56% of the person’s height measured from the soles
of the feet.
Titik tekan dari pernyataan tersebut adalah pusat gravitasi yang menjadi titik
kesetimbangan tubuh manusia dalam posisi tegak kira-kira 56 % dari tinggi orang
tersebut dan diukur dari telapak kaki, sehingga posisinya berada di sekitar pusar. Seperti
yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar 4. pusat gravitasi manusia


Sumber : Davidovits, 2008 : 2
Dengan menggunakan syarat kesetimbangan torka, kita dapat menghitung gaya
reaksi F. Misalkan massa orang itu adalah m, jarak antara telapak kaki sampai pusat berat
adalah L1, jarak antara telapak kaki sampai telapak tangan adalah L2.
Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga bisa
diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat
gerak suatu benda.Pada aktivitas push up ini gaya-gaya yang bekerja antara lain:
1. Gaya berat
Gaya berat adalah magnitude gaya neto yang diperlukan untuk mencegah benda
mengalami gaya jatuh bebas, yang diukur seseorang di atas permukaan bumi. Berat suatu
benda adalah sama dengan magnitude gaya gravitasi Fg pada benda. Besarnya gaya berat
dapat dicari menggunakan persamaan
W = mg
W = gaya berat (N)
M = massa benda (kg)
G = percepatan gravitasi (m/s2)

2. Gaya normal
Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara
dua permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Dengan
kata lain ketika benda menekan suatu permukaan, permukaan (bahkan yang terlihat keras
sekalipun) berubah bentuknya dan mendorong benda tersebut dengan gaya normal N
yang arahnya tegak lurus terhadap permukaan.

Gambar 5. Gaya normal


Dalam melakukan push up juga dilakukan sebuah usaha untuk mengangkat tubuh
agar berpindah dari menempel pada lantai ke arah atas. Dalam istilah fisika usaha yang
dilakukan suatu gaya didefinisikan sebagai hasil kali skala vektor gaya dan vektor
perpindahan benda, atau hasil kali komponen gaya yang searah dengan perpindahan
benda dangan besar perpindahan benda. Artinya besarnya energi yang diberikan oleh
suatu gaya untuk merubah suatu benda sehingga benda tersebut dikatakan bergerak.
Dalam ilmu fisika,usaha dilambangkan W (work) yang artinya dari kerja.
Besarnya usaha dapat di rumuskan sebagai berikut (Satriawan, 2012)

Gambar 6. Usaha untuk menggerakkan benda


Persamaan usaha adalah :
𝑊 =𝐹∙𝑠
Keterangan:
W = Usaha (Joule)
F = gaya (Newton)
s = jarak perpindahan (m)

Daftar Pustaka
Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi Kedua. Yogyarakta : Graha Ilmu.
Davidovits, Paul. 2008. Physics in Biology and Medicine. United Kingdom : Academic
Press Elsevier.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Halliday , David. 2005. Fisika Dasar Jilid 1 . Jakarta : Erlangga.
Hewitt, Paul G. 2007. Conceptual Integrated Science. USA: Pearson Education.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.

You might also like