You are on page 1of 48

PENAWARAN :

PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN TATAKERA


MILIK PT. PERMATA PUTERA MANDIRI

LOKASI :
KABUPATEN SORONG SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT
ITEM PEKERJAAN
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan Beton Bertulang K-225
 Pekerjaan Keramik dan Waterproofing
 Pekerjaan Besi dan Pipa
 Pengadaan dan Pemasangan Mesin Pompa

PENDAHULUAN
 Abstraksi
 Deskripsi Proyek
 Lingkup Pekerjaan
 Lokasi Proyek
 Site Management

SISTEM MANAGEMENT PERUSAHAANN


 Sistem Management Mutu
 Sistem Management Keselamatan & kesehatan Kerja (K3)
 Sistem Pemantauan & pengelolaan Lingkungan
 Sistem Management Resiko
 Metode Pengendalian Biaya
 Metode Pengendalian Teknis
 Metode Pengendalian Waktu

STRATEGI KHUSUS
 Pengaturan Kerja Proyek (musim hujan,
kerja malam hari)
 Pengaturan Disposal Area
 Pengaturan Pengiriman Alat-alat Berat
 Antipasi Keterlambatan Proyek
 Pola pemenuhan Pengadaan Bahan/Material
 Struktur Organisasi & Management
Proyek
 Prosedur Serah Terima Pekerjaan &
Pemeliharaan
PEMBUATAN BAK AIR UKURAN 6,5 X 4,5 X 2,0, 1 PAKET ini merupakan pekerjaan yang
dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2017. Lingkup pekerjaan kontraktor
pada Proyek ini adalah Pekerjaan Pembuatan Bak serta Pengadaan Kelengkapanya berupa
Pompa Diesel Hydrant Pump, Proyek ini terletak di Bandar Udara Mutiara Sis Al - Jufri Palu.

Sebagaimana lazimnya sebelum pelaksanaan proyek dilakukan proses serah terima lahan dan
beberapa catatan/ kondisi yang perlu dijaga selama pelaksanaan proyek. Pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender.

Proposal metode pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan kondisi lokasi proyek, kondisi
lingkungan sekitar, RKS/spesifikasi, dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, yang akan
dilaksanakan dengan panduan Sistem Management Kami. Site layout Management sesuai
pentahapan pekerjaan merupakan salah satu kunci sukses penyelesaian pekerjaan tepat
waktu. Untuk itu, penyusunannya harus mempertimbangkan unsur kelancaran akses
konstruksi, kecukupan stockyard area, keamanan, quality control & quality assurance, K3
(safety first), dan meminimalkan dampak lingkungan. Menjadi komitmen Kami sebagai
kontraktor untuk menyerahkan pekerjaan tepat waktu, sesuai spesifikasi & harga yang
disepakati, dan dilaksanakan sesuai standar mutu pelaksanaan pekerjaan yang aman &
nyaman (safe & sound).

Sistem Management Kami dapat melakukan pengendalian pekerjaan dengan cakupan, antara
lain :

1. Aplikasi Quality Plan untuk menjamin kualitas setiap tahapan pekerjaan dalam proses
pelaksanaan, sejak awal pelaksanaan sampai dengan proses testing commissioning.
2. Aplikasi HIRARC (Hazard Investigation Risk Analysis & Risk Control) untuk menjamin
proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan aman (Zero Accident).
3. Aplikasi Aspect Impact untuk menjamin selama proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan
tidak terjadi pencemaran lingkungan.
4. Aplikasi Management Resiko untuk memastikan potensi-potensi hambatan yang mungkin
terjadi teridentifikasi, terukur, diantisipasi dan dimitigasi, agar target penyelesaian
pekerjaan tepat waktu dapat terjaga.
5. Aplikasi Management Pengamanan untuk memastikan selama pelaksanaan proyek, aset
proyek tetap terjaga backup & validasinya
NAMA PEKERJAAN : PEMBUATAN BAK AIR UKURAN 6,5 X 4,5 X 2,0

LOKASI : BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

SUMBER DANA : APBN TAHUN ANGGARAN 2017)

 PEKERJAAN PERSIAPAN
 PEKERJAAN TANAH
 PEKERJAAN BETON BERTULANG
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN  PEKERJAAN KERAMIK & WATERPROOFING
 PEKERJAAN BESI DAN PIPA
 PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
MESIN POMPA

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN : 30 ( TIGA PULUH ) HARI KALENDER


Lokasi terletak di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri Kota Palu, yang
dapat ditempuh dengan kendaraan darat dengan jarak tempuh dari ibu
kota provinsi ± 5 KM
Management merupakan sebuah sistem pengendalian lokasi proyek, yang
direncanakan sebelum dimulainya pekerjaan pendahuluan atau pekerjaan
persiapan proyek.

Site Management meliputi:

• Layout Management,

yaitu perencanaan perletakan fasilitas proyek, dari direksi keet, kantor sub
kontraktor, stock yard, tempat fabrikasi besi dan Begesting, pengelolaan
sampah proyek, pengelolaan material sisa, dan lain-lain. Layout management
harus dapat menjamin agar pergerakan manusia, alat maupun material dalam
pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar.

• Traffic Management,

yaitu meliputi perencanaan flow lalu lintas kawasan di dalam maupun di lokasi
sekitar proyek. Traffic Site management harus dapat meminimalisasi
gangguan terhadap lalu lintas umum yang ada di sekitar proyek dan menjamin
kelancaran sistem mobilisasi dan demobilisasi alat berat.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Setelah diterimanya Surat Perintah Kerja dan Serah Terima Lapangan, selambat - lambatnya tujuh hari
setelahnya maka Kontraktor akan memulai pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan Persiapan sebagai awal dimulainya proyek antara lain sebagai berikut :

 Mobilisasi Alat dan Personil.


 Pembersihan Areal Pekerjaan, Pengukuran &
Pemasangan Bowplank.
 Papan Nama Proyek
 Admnistrasi, Dokumentasi dan Pelaporan
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Mobilisasi disini dapat dibagi dalam 4 (empat)
kelompok, yaitu : Mobilisasi personil tenaga inti
pelaksana, Mobilisasi material, Mobilisasi tenaga
kerja dan Mobiliasi peralatan yang dibutuhkan.

Mobiliasasi personil akan dilakukukan oleh sebelum


pekerjaan dimulai sampai masa persiapan selesai, hal mi dimaksudkan untuk memudahkan
pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal lapangan dan
melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang timbul nantinya selama waktu
definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai. Sedangkan mobilisasi material dan tenaga kerja tidak
dirinci disini, karena penjelasan disini lebih menitikberatkan pada pada rencana mobilisasi
peralatan.

Mobilisasi peralatan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya untuk pekerjaan yang akan
segera dilakukan di lapangan.

Pada pekerjaan ini peralatan yang akan digunakan berupa Dump


Truck, Concrate Mixer , Generator, Gerobak Sorong, Tandon Air,
Peralatan Tukang, Pompa Air Portable serta Theodolith

Demobilisasi alat akan dilakukan setelah pekerjaan yang menggunakan alat selesai dikerjakan dan
setelah pekerjaan yang membutuhkan penggunaan peralatan telah benar-benar selesai
dilaksanakan.
PENGUKURAN
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan keterangan–keterangan mengenai peil lantai dan dinding, ketinggian tanah, letak batas-batas
dengan menggunakan alat optic yang sudah ditera kebenarannya.
2. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus segera dilaporkan
kepada direksi untuk dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass / theodolith
yang ketepatan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan kegiatan.
5. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian–bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
6. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan dilindungi dari
kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan kegiatan ini, dan untuk itu harus
dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam pengukuran sesuai dengan ayat 1.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang sudah dilaksanakannya.
7. Gambar pengukuran tapak proyek harus mendapat persetujuan/pengesahan Konsultan Pengawas, yang
meliputi antara lain :
 Sistem koordinat, sesuai ketentuan gambar.
 Membuat patok utama untuk setiap jenis pekerjaan yang merupakan patok ukuran untuk
setiap pelaksanaan pekerjaan
 Peil setiap titik simpul koordinat dan transis dengan interval 0.25 M (tinggi).
 Rencana lokasi kantor direksi, kantor pemborong tempat simpan bahan terbuka, tempat
simpan bahan tertutup, los kerja, sumber air dan reservoir
Data hasil pengukuran dituangkan dalam gambar kemudian diserahkan kepada direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan pengesahan / persetujuan secara tertulis, yang nantinya hasil pengukuran tersebut akan
dijadikan pedoman pelaksanaan pekerjaan yang terinci dan lengkap baik elevasi maupun panjang rencana.
PEMBERSIHAN AREA KERJA
Pekerjaan ini mencakup pembersihan sekaligus perataaan leuvel tanah dan pembuangan sisa pembersihan.

Lokasi pekerjaan dibersihkan terlebih dahulu secara keseluruhan, semak belukar diparas dan dibuang pada tempat
yang tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan, meratakan tanah agar mempermudah menentukan ketinggian (peil)
dasar cansteen / paving pada saat pemasangan bouplank.
Metode Kerja
 Memotong semak belukar menggunakan alat bantu (parang / sabit)
 Meratakan tanah mengunakan pacul dan sekop
 Membuang sisa – sisa pembersihan pada tempat yang tidak menghalangi jalannya pekerjaan.

Bahan
-

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Mandor
 Pekerja

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouplank ini ditargetkan sesuai dengan schedule
pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
PAPAN NAMA PROYEK

Pemasangan papan proyek dimaksudkan untuk memberikan informasi


kepada masyarakat luas, agar masyarakat mengetahui bahwa
ditempat tersebut sedang dilaksanakan pembangunan.
Pekerjaan pemasangan papan pengumuman ini terdiri papan
pengumuman untuk informasi-informasi yang dianggap penting sebagai
acuan dan syarat-syarat dalam proses kelancaran dan keamanan
pelaksanaan proyek.
Papan pengumuman permanen ini berisikan :
 Nama Instansi Pemberi Tugas
 Nama Proyek
 Nilai Proyek
 Pelaksana Proyek
 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
 Dan lain-lain
ADMINISTRASI, DOKUMEN GAMBAR DAN LAPORAN PROYEK

PROSES ADMINISTRASI BERUPA


1. SURAT-SURAT IJIN
2. LAPORAN PROGRES
3. GAMBAR

SURAT IJIN.
Surat ijin dimulai saat mulai Ijin Kerja, dan saat akan Mulai
melakukan aktifitas pekerjaan dari persetujuan material Sampai
dengan ijin pelaksanaan pekerjaan.

LAPORAN PROGRES.
Laporan progres dibuat untuk mengetahui bobot Pelaksanaan
pekerjaan yang sudah dicapai aktual dilapangan dan sebagai tolak
ukur dalam proses penargetan baik material maupun biaya.
Progres dibuat sebagai alur kronologis pelaksanaan pekerjaan
yang dapat menjadi jejak apabila ada permasalahan dalam proses pemeriksaan pekerjaan.
Laporan progress serta dokumentasi dikerjakan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

GAMBAR.
Gambar merupakan patokan sentral dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Ketika memulai pekerjaan pelaksana sudah
mendapat gambar kontrak dari pemberi tugas untuk diaplikasikan dilapangan dan pada proses pelaksanaan jika terjadi
perubahan dimensi atau ukuran maka akan dibuat gambar ajuan yang akan menjadi gambar shop drawing.

Setelah pekerjaan selesai maka akan dibuat gambar aktual terakhir sesuai lapangan yang disebut gambar As
Buildrawing.
PENGOLAHAN PROYEK
Pada tahap persiapan ini juga akan direncanakan tahapan-tahapan pengolahan proyek yang dapat
mendukung pelaksanaan proyek yang baik, agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Pengolahan proyek ini meliputi :

1. Pembuatan jadwal/ schedule pelaksanaan pekerjaan (termasuk material, tenaga dan alat)
dengan ditunjang oleh cash flow keuangan proyek yang terukur. Apabila diperlukan untuk
mempercepat pekerjaan akan dilakukan sistem shift atau lembur.
2. Pengunaan material yang baik, tenaga yang profesional dan kompoten, alat yang sesuai dan
metode pelaksanaan yang tepat.
3. Pengaturan lokasi proyek ( site management ), termasuk pengaturan lalu lintas proyek ( trafic
management) Dalam hal ini termasuk juga pembuatan jalan sementara menuju lokasi proyek.
4. Melakukan koordinasi yang efektif dan sistematis dengan pihak-pihak yang terkait (konsultan
MK, Perencana, Direksi, Lingkungan sekitar, Mandor, dll) termasuk ijin-ijin yang diperlukan.
5. Pembuatan gambar-gambar kerja yang tepat dan detail, sehingga tidak membingungkan
pelaksanaan proyek.
6. Pengawasan dan pengecekan yang tepat terhadap setiap pekerjaan, sebelum dikerjakan dan
setelah selesai dikerjakan.
7. Menjalankan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) atau safety prosedur.
8. Menjaga keamanan proyek dengan baik. Dalam hal ini termasuk pembuatan pagar proyek
sementara jika dibutuhkan dan pembuatan pos jaga keamanan.
9. Pembuatan Laporan-laporan dan dokumentasi.
 Laporan harian, Laporan mingguan, Laporan Cuaca dan sebagainya
 Foto-foto proyek.
 Pencatatan barang masuk dan keluar.
 Pencatatan penggunaan material.
 Pembuatan absensi dan jadwal kerja
PENGATURAN KERJA PROYEK
Kami memberlakukan jam kerja normal dan lembur pada malam hari yaitu dengan cara membagi para pekerja
menjadi 2 shift :
 shift yang 1 = Jam 08.00 s/d 16.00 + Lembur 2 Jam 16.00 s/d 18.00
 shift yang 2 = Jam 18.00 s/d 22.00
Pengaturan waktu kerja dimaksud untuk memastikan pekerja dalam kondisi bugar saat bekerja, pertimbangan
safety (K3) dan sebagai antisipasi percepatan pekerjaan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan on time
kontraktor dapat melaksanakan pembangunan
sesuai dengan schedule. Selain itu, sebelum melakukan pekerjaan semua pekerja mengikuti tool box meeting
untuk diberikan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dikerjakan oleh pekerja dilapangan, dan hal-hal khusus
yang perlu diperhatikan demi kelancaran pekerjaan dan keamanan pekerja.
Jam kerja malam hari bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan lalu lintas ataupun gangguan terhadap
lingkungan sekitar jika pekerjaan tersebut dilaksanakan pada siang hari.

PENGATURAN DISPOSAL AREA

PROYEK

Menyiapkan Lokasi Penempatan Area


Disposal Yang Sesuai & Strategis

Penyediaan Cleaning Pit Atau Washing


Bay Agar Kendaraan Proyek Tidak
Mengotori Lingkungan
(dimusim hujan kondisi site lebih kotor)

Koordinasi dan kerjasama dengan Sosialisasi dengan lingkungan


Dinas kebersihan Kota & Lembaga sekitar proyek tentang rencana
terkait untuk penentuan disposal kegiatan Pelaksanaan proyek
Area

Pembuangan material pada


disposal area dilakukan
setiap dua hari sekali pada
malam hari untuk dibuang
ke TPA terdekat.
PENGIRIMAN PERALATAN
FLOWCHAT PENGIRIMAN ALAT

Pengajuan material akan dilakukan sesuai


dengan ketentuan dokumen kontrak dan untuk
material yang membutuhkan pengetesan /
pengujian maka ditunjuk laboratorium
independen yang telah terlebih dulu disepakati
/ disetujui Pemberi Tugas.
Mengumpulkan seluruh data material dan
contoh material yang digunakan dalam
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan Sarana
Prasarana ini sesuai dengan ketentuan
spesifikasi teknis pada kontrak untuk
diajukan kepada direksi untuk mendapatkan
persetujuan (Approval).

PENGECEKKAN BAHAN MATERIAL


FLOWCHAT PENGECEKAN MATERIAL
Material Approval dilaksanakan pada 1 - 4 bulan
pertama untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan
ANTISIPASI TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK

Implementasi sistem Management CV. GENDRA JASA PRATAMA diantaranya dilakukan


melalui aktifitas-aktifitas sbb :

1. Rapat koordinasi dengan owner, Management konstruksi (MK)


2. Rapat mingguan, bulanan dengan mitra kerja dan pekerja
3. Management review proyek yang memonitor skoring pelaksanaan sistem
Management CV. GENDRA JASA PRATAMA dan menindaklanjuti penyimpangan yang
timbul diantaranya evaluasi rencana dan realisasi s-curve, pendatangan material,
jumlah pekerja dengan produktivitas, dll

Aplikasi sistem Management CV. GENDRA JASA PRATAMA yang meliputi :

1. Sistem Management mutu


2. Sistem Management K3
3. Sistem Management lingkungan
4. Sistem Management pengamanan
5. Sistem Management resiko

Akan dapat melakukan proses kontrol terhadap kualitas, waktu, biaya, safety, dampak
lingkungan dan potensi-potensi resiko lain agar semuanya dapat teridentifikasi, terukur,
terkontrol dan dimitigasi sehingga target pelaksanaan proyek dapat tercapai sesuai dengan
jadwal waktu yang ditentukan dan kualitas/ spesifikasi yang di syaratkan
STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAGEMENT PROYEK

PROJECT MANAGER

SITE MANAGER

SITE MANAGER KASIE KEUANGAN &


ENGGINEERING ADMINISTRASI AHLI K3

TENAGA AHLI KEUANGAN & ADM


QUALITY ENGGINEER PELAKSANA STRUKTUR
SIPIL STAF

TENAGA AHLI
SURVEYOR SECURITY PELAKSANA ARSITEKTUR
ARSITEKTUR

TENAGA AHLI PELAKSANA


DRAFTER
MEKANIKAL MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

TENAGA AHLI PELAKSANA


OPR. KOMPUTER
TATA LINGKUNGAN TATA LINGKUNGAN

AHLI LOGISTIK
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

NURSIAH NATSIR
Direktris

ERLAN KEMBARA NATSIR


Administrasi / Keuangan

HANDY ASMARADINATA, ST
Site Manager

RUMI ADRIZAL A.BUKID


Mandor Batu

REFLY R.HARYO PANULUH


Tukang Cor Beton Tukang Pipa Air

ISMAN ANDI IRWAN


Tukang Besi Operator Dump Truck
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. SITE MANAGER
Tinjauan umum jabatan :

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan owner yang
dilapangan, Pengawas lapangan dan staff proyek yang ada dibawahnya agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana baik yang menyangkut biaya, mutu dan waktu serta membantu kelancaran proses
penagihan.

a. Tanggung Jawab
- Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
- Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan proses penagihan.
- Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
- Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
b. Tugas - Tugas
- Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
- Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana pelaksanaan dan
monitoringnya.
- Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan, Pemberi Tugas dan mengusulkan hal – hal yang
menguntungkan perusahaan.
- Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap masyarakat
sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Pemberi tugas agar mendukung
kelancaran pekerjaan.
- Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek
guna terlaksananya penagihan.
- Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
- Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
- Mengkoordinasikan dan memonitor perseaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian
bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpanan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.
2. MANDOR BATU
Tinjauan umum jabatan :

Terselenggaranya kualitas / mutu pekerjaan yang cepat dan baik.

a. Tugas dan Tanggung Jawab


- Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam langkah-langkah
operasional.
- Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)
- Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, nahan dan alat
- Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja
- Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan
- Membuat Jadwal Dan Recana Kerja
- Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan Pekerja
- Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan pekerjaan
- Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
- Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
- Mengukur dan Menghitung hasil kerja/opname
- Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih pembayaran
- Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja..

3. KEPALA TUKANG / TUKANG


Tinjauan umum jabatan :

Terselenggaranya kualitas / mutu pekerjaan yang cepat dan baik.

a. Tugas dan Tanggung Jawab


- harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja yang sederhana. Tukang
dalam proyek ,dibagi menjadi lima bagian yaitu tukang besi (rebarman), tukang batu (mason),
tukang kayu (carpenter), tukang las, dan tukang Pipa, Tukang besi mengurusi segala macam
kegiatan yang berhubungan degan pembesian/pemasangan tulangan, tukang batu bertugas
dalam pengecoran dan pembuatan lantai kerja, tukang kayu bertugas untuk mengurusi segala
macam pekerjaan yang berhubungan dengan kayu baik bekesting hingga servis lainnya.
Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan

4. ADMNISTRASI/KEUANGAN
Tinjauan umum jabatan :

Terselenggaranya administrasi teknik proyek dengan baik.

a. Tanggung Jawab
- Terselenggaranya Administrasi proyek.
- Terselenggaranya pengendalian mutu dan kualitas pekerjaan.

b. Tugas - Tugas
- Mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan admistrasi surat menyurat dengan pihak pemberi
tugas maupun Konsultan.
- Mengkoordinir dan mengarahkan surat – surat permintaan pelaksanaan pekerjaan pada
Konsultan / Pemberi Tugas.
- Mendata tiap – tiap kemajuan pekerjaan untuk dijadikan laporan kemajuan proyek.
- Mempersiapkan Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk dapat dijadikan tagihan.
- Mengurus amandemen kontrak beserta negosiasinya.
- Memonitor dan menghitung tiap – tiap kemajuan volume pekerjaan.
- Menyelenggarakan dan menyusun laporan baik volume maupun gambar – gambar kemajuan
pekerjaan.
- Mengikuti pelaksanaan mutu pekerjaan.
STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT
MULAI

RESIKO
BAHAYA KECELAKAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

Tidak
Q1

Ya

PEKERJAAN NON STRUKTUR PEKERJAAN STRUKTUR

Q2 Q3

KECELAKAAN

RINGAN BERAT RINGAN


- Pertolongan Pertama - Dibawa ke Rumah Sakit / - Dibawa ke Rumah Sakit /
- Dibawa ke Rumah Sakit / Rawat Inap Visum
Rawat Jalan - Pengobatan Rawat Jalan - Dibawa ke Keluarga Korban

REKAMAN DATA

Q4

SELESAI
PROSEDUR SERAH TERIMA
PROSEDUR PEKERJAAN MASA PEMELIHARAAN
Setelah proses Serah Terima I, kegiatan yang tercantum dalam Daftar Pekerjaan
Cacat (defect list) akan diselesaikan dengan baik. Instruksi dari Pengguna Jasa
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan cacat (defect) diluar defect list harus
dituangkan secara tertulis dan diverifikasi oleh Ketua Tim Pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan harus dilaksanakan secara berkualitas untuk
mengatasi/memenuhi instruksi tersebut sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Tindak lanjut kegiatan pemeliharaan dikendalikan sesuai batasan waktu yang
ditentukan. 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Masa Pemeliharaan, maka Tim
Pemeliharaan mengirimkan surat kepada Pengguna Jasa untuk melakukan
pemeriksaan bersama atas penyelesaian kewajiban Perusahaan dalam Masa
Pemeliharaan

Setelah ditandatangani, Berita Acara Serah Terima II agar diserahkan kepada Fungsi
Keuangan untuk proses tagihan retensi bilamana masih ditahan oleh Pengguna Jasa
sesuai persyaratan kontrak. Setelah dilakukan BAST 2 untuk mempererat kerjasama
dengan Pengguna Jasa maka Kami akan melaksanakan kegiatan service building dalam
artian Kami akan mengerjakan/memperbaiki terhadap komplain Pengguna Jasa
terutama dalam konteks lingkup pekerjaan sesuai kontrak sebelumnya dalam batasan
tertentu. Apabila permintaan Pengguna Jasa diluar scope kontrak maka akan
dilakukan kesepakatan kedua belah pihak.
SISTEM MANAGEMENT

SISTEM MANAGEMENT CV. GENDRA JASA PRATAMA

Tentang Lingkungan Tentang Savety


Tentang Quality (Mutu)
1. Pengolahan Limbah 1. APD (Alat Pengaman Diri)
1. Quality Plan
2. Penanganan Polusi Udara, 2. K3
2. Q Pass
Getaran, Kebisingan 3. Safety Talk, Safety
3. Pengendalian Pencemaran Meeting, Safety Patroli,
Lingkungan Induction
4. 5 R 4. P2 K3
5. Aspect – Impact 5. Rambu - Rambu
6. Penataan Peraturan 6. Penataan Peraturan K3
Lingkungan 7. Daftar Kontak Kepolisian,
Rumah Sakit, Pemadam,
8. Hazard Identification

DEFINISI:
 Sistem Management Mutu adalah Sistem yang mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan perusahaan.
 Rencana Mutu (Quality Plan) harus dibuat sebelum produksi dilaksanakan yang
penyusunannya disesuaikan dengan persyaratan pelanggan dan RKP serta Sistem
Management Mutu.
 Rencana Mutu yang dibuat harus berisi penjelasan tentang :

 Tujuan dan Sasaran Mutu yang akan di capai


 Alokasi tanggung jawab dan wewenang serta keterkaitan dengan fungsi lain pada
setiap tahap proses/bagian pekerjaan.
 Prosedur atau Instruksi Kerja yang digunakan pada pekerjaan tersebut.
 Program pemeriksaan dan pengujian yang sesuai
 Metode perubahan dan modifikasi rencana mutu yang digunakan
SISTEM MANAGEMENT K3
DEFINISI:
 Tempat Kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup dan terbuka, bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja untuk keperluan kegiatannya.
 K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 SMK3 adalah Sistem Management K3, yang berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia nomor 05/MEN/1996 wajib diterapkan perusahaan dengan konsisten.
 Pekerjaan Konstruksi adalah semua pekerjaan sesuai dengan scope Divisi.
 P2K3 adalah Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


DEFINISI

 Dasar pengelolaan lingkungan hidup adalah mengetahui dampak penting dari aktivitas, mengendalikannnya
dan memantau secara periodik sehingga kinerja lingkungan selalu berada di dalam kriteria operasi yang
telah ditetapkan dalam jangka waktu panjang, misalnya memenuhi baku mutu lingkungan.
 Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan adalah kegiatan memastikan bahwa aktivitas kerja dilakukan
dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan tetap memelihara lingkungan hidup.
CAKUPAN IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN
1. Udara
 Mengurangi emisi debu dari lokasi proyek
 Mengurangi emisi gas buang kendaraan dan peralatan kerja (genset, crane, mesin pilling, dll
 Penggunaan bahan pendingin/freon yang menimbulkan efek pemanasan global/GRK

2. Air
 Fisiografi dari perubahan aliran air ke proyek

3. Limbah padat (B3 atau Non B3)


 Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan, dalam hal ini Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
merupakan sisa suatu usaha dan kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena
sifat dan konsentrasinya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak
lingkungan hidup, sehingga membahayakan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
 Seluruh Unit kerja CV. GENDRA JASA PRATAMA. Mengelompokkan limbah menjadi 4 Jenis yaitu :
a. Limbah Anorganik, Contoh : plastik, kaleng, kaca, stereoform, karung plastik dll
b. Limbah Organik/domestik, Contoh : sisa makanan, daun, kertas, kain karung goni dll
c. Limbah B3, Contoh : neon, toner, aki bekas, olie bekas, kaleng bekas cat/thinner, dll
d. Limbah Klinis
Pengelolaan limbah B3 mencakup kegiatan seperti reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3.

4. Pencemaran tanah
 Menghindari pencemaran limbah B3 ke tanah

5. Penggunaan bahan baku dan Sumber Daya Alam


 Efisiensi penggunaan tenaga listrik, air, alat kerja dan alat kantor

6. Isu Masyarakat/lokal, Nasional, Global


 Koordinasi sosial dengan lingkungan sekitar
SISTEM MANAGEMENT RESIKO
(SISTEM MANAGEMENT RESIKO) MANFAAT MANAGEMENT RESIKO

DEFINISI
Sistem Management Resiko meliputi kegiatan untuk menekan tingkat resiko dengan melakukan hal-hal berikut
di bawah ini :
 Melakukan monitoring terhadap sumber resiko, dan melakukan upaya untuk menekan timbulnya resiko baru.
 Melakukan antisipasi dengan adanya kemungkinan penambahan biaya resiko, dengan melakukan kajian-kajian
teknis dan analitis tanpa mengurangi mutu pekerjaan.

PROYEK
 Lebih Sadar Resiko
 Tingkat Keyakinan Atas Proyeksi Kinerja lebih Tinggi
 Sebagai Alat Komunikasi Untuk Meminimalisasi Resiko
 Peningkatan Knowledge Managament

INSTANSI / DEPARTEMEN
 Termonitoring Peta Resiko Instansi / Departemen
 Lesson Learn Yang Baik Untuk Proyek Selanjutnya
 Dasar Untuk Pengambilan Keputusan Secara Dini
 Dasar untuk Merencanakan Program Kerja Instansi / Departemen

KANTOR PUSAT
 Termonitornya Peta Resiko Korporat
 Dasar untuk Merencanakan Program Kerja Korporat

RENCANA PERBAIKAN
STRATEGIS
 Eksposur resiko dan pemetaan resiko dilakukan berdasarkan proses bisnis
 Mengembangkan basis kompetensi lanjutan SDM dibidang Management Resiko pada tingkatan yang
dibutuhkan
 Membentuk agent Management resiko disetiap tingkatan unit kerja
 Melakukan benchmark pengelolaan Management resiko diperusahaan lain

OPERASIONAL
 Amandemen berkelanjutan Prosedur Management Resiko
 Dibuat prosedur Go or No Go Tender Dan Prosedur Go or No Go Pelaksanaan Proyek
 Pengembangan Basis Data agar tercipta Risk Register Perusahaan
 Melakukan joint operasi dengan perusahaan yang spesialis agar resiko tidak terkendalinya proyek yang
berskala besar dan teknologi serta metode kerja yang kompleks dapat dikurangi
METODE PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian biaya proyek dimulai pada saat membuatan RKAP ( Rencana Anggaran Kerja Proyek ) dan Kontrak
Review ( Kajian terhadap proyek ) hingga progress fisik mencapai akhir pelaksanaan.
Sebagai salah satu alat pengendalian adalah laporan keuangan proyek. Laporan ini memuat anggaran biaya yang
direncanakan, termasuk dalam hal ini biaya langsung, biaya tak langsung, biaya konstruksi . Realisasi pemakaian
anggaran dicek dan dievaluasi secara periodik bulanan, lalu hasinya dibandingkan dengan rencana. Bila terjadi
penyimpangan terhadap rencana akan dibahas dipelajari penyebabnya oleh Tim Proyek dan dibahas dengan
Management Kantor Pusat dalam Management Review. Hasilnya dibuat rencana tindak lanjut untuk
memperbaikinya. Pengendalian biaya proyek di lingkup Tim Proyek dilakukan secara bulanan berdasarkan
progress pekerjaan /kemajuan fisik proyek, biasa ditampilkan dalam Kurva S. Selanjutnya dibuatkan rencana
Cash Flow sesuai klausul dalam kontrak tentang tata cara pembayaran dengan pemberi tugas / Owner,
misalnya :
Pada saat awal pelaksanaan proyek ( uang muka / DP ) 30 %
Pada saat progres fisik mencapai 50 % pembayaran + 20 %
Pada saat progres fisik mencapai 75 % pembayaran + 20 %
Pada saat progres fisik mencapai 100 % pembayaran + 25 %
Pada saat setelah serah terima dan masa pemeliharaan + 5 %

METODE PENGENDALIAN BIAYA


Secara umum komponen biaya proyek yang cukup dominan yang memerlukan perhatian utama dalam
pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek adalah :
 Biaya Bahan
 Biaya Upah
 Biaya Sub kontraktor (Apabila Ada)
 Biaya Alat
 Biaya Overhead proyek / Persiapan
METODE PENGENDALIAN TEKNIK

Setelah memperoleh Surat Perintah Kerja ( SPK ) Management kantor pusat menunjuk Tim Proyek yang dipimpin
oleh seorang Project Manager untuk membentuk organisasi proyek dan kelengkapan lainnya. Setelah organisasi
terbentuk segera dilakukan serah terima petunjuk pelaksanaan ( juklak ) dan jadwal pelaksanaan proyek,
serta rencana pengadaan sumber daya untuk segera meaksanakan kegiatan konstruksi di lapangan.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dipimpin & dikelola oleh Project Manager ( PM ). Agar
pelaksanaan mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan maka perlu dibuatkan
mekanisme-mekanisme yang sesuai dengan standar kantor pusat untuk mengatur operasional dan pelaksanaan
proyek. Mekanisme tersebut meliputi metode pelaporan dan pelaksanaan, petunjuk pelaksanaan pekerjaan (
juklak / SOP ).

Rencana pelaporan dan pelaksanaan meliputi :


 Kick off meeting
 Toolbox meeting
 Rapat harian
 Rapat mingguan
 Rapat bulanan

Petunjuk pelaksanaan ( juklak / SOP ) meliputi :


 Permohonan ijin pelaksanaan
 Pengajuan contoh material
 Pengujian material
 Pengajuan Metode pekerjaan
 Perubahan pekerjaan
 Rencana pelaporan
 Rencana serah terima
 dll
METODE PENGENDALIAN WAKTU

Keterlambatan yang ditemukan kemudian dibahas dalam rapat-rapat proyek untuk dicari

penyelesaiannya, baik dalam rapat internal proyek yang melibatkan semua unsur yang terlibat

dalam proyek termasuk supplier, sub kontraktor dan para mandor, maupun rapat eksternal

bersama pemilik proyek dan Management konstruksi. Pengendalian juga dilakukan setiap pagi

sebelum dimulai pekerjaan, dengan cara mengadakan meeting yang membahas mengenai Progress

harian pekerjaan.

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dengan menggunakan alat bantu Jadwal Pelaksanaan

Pekerjaan seperti Bar Chart Schedule dan kurva s sebagai alat indikator terlambat/tidaknya

proyek serta formulir-formulir ( SOP ) pengendalian pekerjaan yang lebih rinci masing-masing

untuk bahan, alat maupun sub kontarktor / mandor.


PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah
Pekerjaan ini diperlukan untuk galian bak penampung dan untuk pembuangan bahan yang tak terpakai, serta untuk
pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi dan memenuhi garis ketinggian yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan

Galian tanah biasa ini dikerjakan dengan cara manual dan mulai dikerjakan segera setelah pengukuran dan pemasangan patok /
Bouplank selesai dilaksanakan, serta ketinggian / leuvel untuk plat penutup telah ditentukan, maka pekerjaan galian tanah
dapat dimulai.

Metode Kerja :
 Sebelum memulai pelaksanaan, terlebih dahulu memasang bouwplank, agar dapat memudahkan pelaksanaan penggalian
sehingga hasil pekerjaan nantinya sesuai dengan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
 Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Setelah
penentuan titik galian yang disesuaikan dengan gambar rencana.
 Lubang Galian tidak diperbolehkan langsung ditutupi tanpa terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi / Pengawas.
 Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Petukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

2. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengurug pasir di atas tanah dasar dimana urugan pasir ini dimaksudkan sebagai lapisan
dasar untuk pengecoran lantai bak sebagaimana yang tertera dalam gambar & spesifikasi teknik.

Metode Kerja :
 Pasir dihampar diatas permukaan urugan tanah dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
 Penimbunan dengan lapisan pasir Dengan ketebalan sesuai gambar kerja dilakukan secara teknis yaitu harus dilakukan
lapis demi lapis, dimana setiap lapisnya ± 20 cm lalu disiram hingga betul-betul basah kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat selam 4 kali pemadatan begitulah seterusnya hinga mencapai ketinggian yang direncanakan.
 Setelah pasir urug sudah cukup dan sudah mendapat persetujuan dari direksi maka dilakukan pemadatan dengan cara
menyirami tanah urug tersebut dengan air
Bahan
 Pasir Urug
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

PEKERJAAN BETON BERTULANG K-225


1. Sloof 20 x 25

Sloof beton dipasang sebagaimana yang ditunjuk dalam gambar rencana. Sebelum pengecoran dilaksanakan terlebih dahulu
menyiapkan bekesting serta tulangan yang telah dirakit sebagaimana bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar.

Metode Kerja :
 Menyiapkan segala peralatan dan material yang akan di gunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
 Melakukan perakitan besi diatas pondasi batu gunung yang sudah mengeras sesuai dengan ukuran gambar kerja yang ada.
 Setelah besi selesai dirakit kemudian di pasangkan bekesting sesuai dengan Ukuuran gambar kerja yang ada.
 Bekesting yang sudah terpasang harus kuat dan lurus agar saat pengecoran bekesting tidak pecah dan bergerak pari
posisinya.
 Sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu di lakukan pembersihan pada bekesting dari sisa-sisa bahan yang tidak
terpakai
 Menyiram permukaan pondasi yang akan dicor agar permukaan pondasi tersebut bersih dari kotoran dan mutu beton juga
akan lebih baik.
 Bekesting akan di lepas apabila beton tersebut benar-benar sudah kering.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III untuk Bekesting
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

2. Kolom 20 x 20

Kolom beton yang akan dikerjakan adalah kolom dengan ukuran 20 x 20, dan sistem pengecoran kolom ini dicor sampai dengan
level ketinggian yang diinginkan yaitu sesuai dengan gambar rencana. Tinggi penulangan disyaratkan setinggi dengan level ring
balk, sehingga nantinya ada tulangan untuk kolom & ring balk.

Metode Kerja :
 Menyediakan semua peralatan dan material yang akan digunakan pada pekerjaan ini.
 Melakukan perakitan besi tulangan yang dimensi besarnya sesuai dengan gambar kerja yang ada.
 Jika perakitan besi sudah selesai akan di lanjut pada pasangan bekesting yang terbuat dari kayu atau sejenisnya.
 Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran
tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan betuk, ukuran-ukuran, ketinggian-
ketinggian serta posisi dari pada beton yang dicor.
 Celah-celah antar papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai
mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
 Adukan beton yang digunakan menggunakan camp. 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan concret mixer.
 Saat pengecoran adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari ketinggian 1,5 m dan saat pengecoran dilakukan di lakukan
pemadatan dengan menggunakan concret Vibrator.
 Bekesting kolom dilepas setelah beton benar-benar sudah kering atau sudah mendapat izin dari direksi.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III untuk Bekesting
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

3. Ring Balk 20 x 25

Ring Balk Beton yang akan digunakan adalah mempunyai dimensi sesuai dengan gambar kerja,. Proses pengerjaan ring balk
pada dasarnya sama proses pengerjaan pada sloof beton

Metode Kerja :
 Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
 Menimbang ketinggian balok lantai yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
 Mengerjakan bekesting untuk balok lantai dengan menggunakan material papan dan balok,
 Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
 Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
 Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III untuk Bekesting
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

4. Plat Lantai T = 15 CM

Sebelum pengecoran dilaksanakan terlebih dahulu menyiapkan tulangan yang telah dirakit sebagaimana bentuk dan ukuran
disesuaikan dengan gambar

Metode Kerja :
 Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, timbunan harus benar-benar padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada
lantai.
 Sebelum pengecoran sebaiknya dipasang benang timbang untuk mencari dasar ketinggian lantai
 Ketebalan lantai harus mengikuti gambar yaitu sekitar 15 cm.
 Campuran yang digunakan 1 PC : 2 Psr : 3 Kerikil.
 Batu Kerikil yang digunakan adalah batu yang bersudut atau batu pecah yang bermutu kuat bersih dan tidak lapuk atau
cacat yang dapat mempengaruhi mutunya.
 Pasir yang dipakai harus bersih dan tidak mengandung bahan organik
 Semen yang dipakai adalah Portland Semen Kelas I dan harus dapat Persetujuan dari Direksi.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

5. Plat Penutup T = 10 CM

Metode Kerja :
 Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
 Menimbang ketinggian balok lantai yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
 Mengerjakan bekesting untuk balok lantai dengan menggunakan material papan dan balok,
 Menyangga bekesting balok lantai dengan menggunakan scafolding / balok kayu
 Kemudaian merakit besi untuk balok lantai dan pelat lantai dengan menggunakan ukuran besi sesuai dengan gambar dan
petunjuk direksi.
 Membersihkan semua areal yang akan di cor dari sisa-sisa potongan kayu dan potongan besi yang tidak lagi di gunakan.
 Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
 Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
 Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III untuk Bekesting
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

6. Dinding Beton T = 15 CM

Metode Kerja :
 Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
 Merakit besi untuk balok lantai dan pelat lantai dengan menggunakan ukuran besi sesuai dengan gambar dan petunjuk
direksi.
 Menimbang ketinggian dinding yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
 Mengerjakan bekesting untuk dinding dengan menggunakan material playwood / papan dan balok,
 Menyangga bekesting dinding dengan menggunakan balok kayu
 Membersihkan semua areal yang akan di cor dari sisa-sisa potongan kayu dan potongan besi yang tidak lagi di gunakan.
 Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
 Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
 Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.
Bahan
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Papan Kelas III untuk Bekesting
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Concrate Mixer
 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

PEKERJAAN KERAMIK DAN WATERPROOFING


1. Krami Lantai 40 x 40

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan keramik pada bagian – bagian yang ditunjukkan dalam gambar.

Sebelum lantai keramik dipasang, lantai cor beton harus dibersihkan dari segala macam kotoran dan pelaksana lapangan harus
mengajukan gambar pola perletakan keramik yang memenuhi persyaratan estetika.

Metode Kerja :
 Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.
 Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1 : 4 dan ditambahkan dengaan air secukupnya.
 Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut di taruh di ember untuk memudahkan
pekerjaan.
 Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pasangan tersebut menjadi lurus dan rata air.
 Bahan campuran yang sudah jadi tersebut dimasukkan kedalam ember dan di tuangkan dipermukaan lantai yang akan di
pasang keramik dengan menggunakan cetok kira-kira dengan ketebalan sekitar 3 cm dan diratakan.
 Kemudian keramik tersebut dipasang diatas campuran yang sudah diratakan tadi.
 Keramik tersebut di ketok-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada udara didalam
pasangan tersebut.
 Setelah keramik terpasang semua celah /nood keramik harus di isi dengan pasta Pengisi.
 Setelah pekerjaan tersebut selesai maka bersihkan sisa-sisa spesi yang berada diatas permukaan keramik.

Bahan
 Semen
 Keramik 40 x 40
 Pasta pengisi (semen naad)
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

2. Krami Dinding 40 x 40

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan keramik pada bagian – bagian yang ditunjukkan dalam gambar.

Metode Kerja :
 Dinding dipastikan bersih dari sisa-sisa campuran
 Menyiram dinding yang akan di pasangkan tehel tapi jangan sampai titik jenuh agar daya lekat campuran tehel dapat lebih
baik.
 Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil
 Pasir di campur dengan semen dengan perbandinngan 1 : 4 dan ditambahkan dengaan air secukupnya.
 Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut di taruh di ember untuk memudahkan
pekerjaan.
 Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pasangan tersebut menjadi lurus.
 Bahan campuran yang sudah jadi tersebut dimasukkan kedalam ember lalu di tuang di tempat campuran untuk
mempermudah pekerjaan.
 Kemudian keramik tersebut dipasang diatas campuran.
 Keramik tersebut di ketok-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada udara didalam
pasangan tersebut.
 Setelah keramik terpasang semua celah /nood keramik harus di isi dengan pasta Pengisi.
 Setelah pekerjaan tersebut selesai maka bersihkan sisa-sisa spesi yang berada diatas permukaan keramik.

Bahan
 Semen
 Keramik
 Pasta pengisi (semen naad)
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan.

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

3. Waterproofing Dinding

Metode Kerja :
 Permukaan yang di waterproofing dibersihkan dari debu kotoran dan pecahan beton,
 Lalu lembabkan permukaan.
 Permukaan yang belum rata di chipping.
 Untuk tes rendam dibuat tanggul. Pada sudut-sudut siku dibuat fillet dengan bahan mortar dan disetiap daerah potongan
(sambungan pipa) dilakukan grouting dengan menggunakan combextra.
 Selanjutnya mixing material waterproofing.
 Taburkan area yang hendak di waterproofing pastikan area dalam keadaan lembab.
 Kemudian laburkan lapis kedua dengan selang waktu 3-4 jam.
 Waterproofing ini untuk membrane dan coating menggunakan ex. Sika.

Bahan
 Waterproofing

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

4. Plasteran dan Acian Plat Penutup

Pekerjaan ini meliputi, penyediaan bahan dan perapihan dinding dan Kolom atau bagian yang ditunjukkan oleh direksi.

Metode Kerja :
 Permukaan yang akan diplater harus dibersihkan dahulu dari semua kotoran dan di sirami air sampai jenuh.
 Untuk plesteran pasangan batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir satu berbanding lima ( 1 : 5 )
 Pasir yang dipakai harus bersih tidak mengandung bahan organik serta harus di ayak terlebih dahulu untuk menghilangkan
batu-batu kecil yang ada pada pasir.
 Selama proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak akibat proses pengeringan yang
terlalu cepat
 Mencampur / Mengaduk semen, pasir dan air menjadi satu adonan yang merata.
 Melakukan Acian sebelum plesteran kering agar acian dan plesteran menyatu.
 Untuk acian dinding ini menggunakan acian saus semen.

Bahan
 Semen
 Pasir
 Air

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
PEKERJAAN BESI DAN PIPA
1. Main Hole Besi Plat

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu pada bak / pada bagian yang ditunjukkan oleh direksi..

Metode Kerja :
 Main Hole dibuat / dipesan pada pabrik yang ahli dalam pembuatannya, sesuai dengan ukuran serta spesifikasi yang telah
ditentukan, Hal ini dilakukan untuk menjamin kekuatan serta daya tahan dari pintu tersebut.
 Proses pemesanan dilakukan pada saat pekerjaan struktur dikerjakan sehingga pada saat proses pekerjaan struktur
atau dimana tempat pintu akan dipasang, pintu tersebut harus sudah siap, karena pada proses pemasangganya rangka
mainhole harus dipasang pada saat pengecoran dikerjakan agar tidak mudah terlepas.

Bahan
 Main Hole

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu

Tenaga yang dibutuhkan


 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

2. Pipa Inlet dan Outlet (GIP 3”)

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan Pipa GIP Dia 3” pada bagian yang ditunjukkan oleh direksi..

Metode Kerja :
 Pipa Inlet dan Outlet dipasang bersamaan pada saat pengecoran dinding beton di kerjakan.

Bahan
 Pipa GIP 3”

Peralatan yang dibutuhkan


 Alat Pertukangan
 Alat Bantu
Tenaga yang dibutuhkan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor

Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pada pekerjaan ini ditargetkan sesuai dengan schedule pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.

PEKERJAAN PENGADAAN POMPA


1. Pemesanan / Pengadaan Barang
Tahapan pekerjaan ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pekerjaan secara keseluruhan. Oleh karena itu
kerja sama dengan pihak distributor/supplier sangat penting halnya untuk memastikan agar barang yang dibeli
sesuai dengan spesifikasi teknis (kualitas baik dan jumlahnya cukup).

Pemesanan adalah proses yang merupakan cakupan kegiatan yang diperlukan tergantung pada jumlah barang yang
dibutuhkan sesuai dengan jumlah yang tertera pada daftar quantitas dan harga dan sebagaimana diisyaratkan di
bagian-bagian lain dari dokumen kontrak.

Pembayaran DP ke Distributor proses pembayaran Down Paymen dilakukan setelah semua persyaratan kontrak
telah diselesaikan mencakup segala kebutuhan barang telah disepakati kedua belah pihak.

2. Pengiriman Barang / Pendistribusian


sebelum pengiriman dilaksanakan maka barang tersebut diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan jumlah serta
spesifikasinya sudah sesuai dengan spek yang telah ditentukan.

Pengiriman akan dilakukan oleh distributor sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan jadwal pemesanan barang. Semua barang yang di pesan akan diasuransikan secara penuh dalam mata
uang rupiah terhadap kerusakan atau selama proses pengiriman.

Pengiriman barang menuju palu dilakukan melaui expedisi via laut dan dilanjutkan menggunakan ekpedisi darat menuju
lokasi pekerjaan.

Palu, 16 November 2017


CV. GENDRA JASA PRATAMA

NURSIAH NATSIR
Direktris

You might also like