Professional Documents
Culture Documents
LOKASI :
KABUPATEN SORONG SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT
ITEM PEKERJAAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Beton Bertulang K-225
Pekerjaan Keramik dan Waterproofing
Pekerjaan Besi dan Pipa
Pengadaan dan Pemasangan Mesin Pompa
PENDAHULUAN
Abstraksi
Deskripsi Proyek
Lingkup Pekerjaan
Lokasi Proyek
Site Management
STRATEGI KHUSUS
Pengaturan Kerja Proyek (musim hujan,
kerja malam hari)
Pengaturan Disposal Area
Pengaturan Pengiriman Alat-alat Berat
Antipasi Keterlambatan Proyek
Pola pemenuhan Pengadaan Bahan/Material
Struktur Organisasi & Management
Proyek
Prosedur Serah Terima Pekerjaan &
Pemeliharaan
PEMBUATAN BAK AIR UKURAN 6,5 X 4,5 X 2,0, 1 PAKET ini merupakan pekerjaan yang
dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2017. Lingkup pekerjaan kontraktor
pada Proyek ini adalah Pekerjaan Pembuatan Bak serta Pengadaan Kelengkapanya berupa
Pompa Diesel Hydrant Pump, Proyek ini terletak di Bandar Udara Mutiara Sis Al - Jufri Palu.
Sebagaimana lazimnya sebelum pelaksanaan proyek dilakukan proses serah terima lahan dan
beberapa catatan/ kondisi yang perlu dijaga selama pelaksanaan proyek. Pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender.
Proposal metode pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan kondisi lokasi proyek, kondisi
lingkungan sekitar, RKS/spesifikasi, dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, yang akan
dilaksanakan dengan panduan Sistem Management Kami. Site layout Management sesuai
pentahapan pekerjaan merupakan salah satu kunci sukses penyelesaian pekerjaan tepat
waktu. Untuk itu, penyusunannya harus mempertimbangkan unsur kelancaran akses
konstruksi, kecukupan stockyard area, keamanan, quality control & quality assurance, K3
(safety first), dan meminimalkan dampak lingkungan. Menjadi komitmen Kami sebagai
kontraktor untuk menyerahkan pekerjaan tepat waktu, sesuai spesifikasi & harga yang
disepakati, dan dilaksanakan sesuai standar mutu pelaksanaan pekerjaan yang aman &
nyaman (safe & sound).
Sistem Management Kami dapat melakukan pengendalian pekerjaan dengan cakupan, antara
lain :
1. Aplikasi Quality Plan untuk menjamin kualitas setiap tahapan pekerjaan dalam proses
pelaksanaan, sejak awal pelaksanaan sampai dengan proses testing commissioning.
2. Aplikasi HIRARC (Hazard Investigation Risk Analysis & Risk Control) untuk menjamin
proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan aman (Zero Accident).
3. Aplikasi Aspect Impact untuk menjamin selama proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan
tidak terjadi pencemaran lingkungan.
4. Aplikasi Management Resiko untuk memastikan potensi-potensi hambatan yang mungkin
terjadi teridentifikasi, terukur, diantisipasi dan dimitigasi, agar target penyelesaian
pekerjaan tepat waktu dapat terjaga.
5. Aplikasi Management Pengamanan untuk memastikan selama pelaksanaan proyek, aset
proyek tetap terjaga backup & validasinya
NAMA PEKERJAAN : PEMBUATAN BAK AIR UKURAN 6,5 X 4,5 X 2,0
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH
PEKERJAAN BETON BERTULANG
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN PEKERJAAN KERAMIK & WATERPROOFING
PEKERJAAN BESI DAN PIPA
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
MESIN POMPA
• Layout Management,
yaitu perencanaan perletakan fasilitas proyek, dari direksi keet, kantor sub
kontraktor, stock yard, tempat fabrikasi besi dan Begesting, pengelolaan
sampah proyek, pengelolaan material sisa, dan lain-lain. Layout management
harus dapat menjamin agar pergerakan manusia, alat maupun material dalam
pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar.
• Traffic Management,
yaitu meliputi perencanaan flow lalu lintas kawasan di dalam maupun di lokasi
sekitar proyek. Traffic Site management harus dapat meminimalisasi
gangguan terhadap lalu lintas umum yang ada di sekitar proyek dan menjamin
kelancaran sistem mobilisasi dan demobilisasi alat berat.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Setelah diterimanya Surat Perintah Kerja dan Serah Terima Lapangan, selambat - lambatnya tujuh hari
setelahnya maka Kontraktor akan memulai pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan Persiapan sebagai awal dimulainya proyek antara lain sebagai berikut :
Mobilisasi peralatan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya untuk pekerjaan yang akan
segera dilakukan di lapangan.
Demobilisasi alat akan dilakukan setelah pekerjaan yang menggunakan alat selesai dikerjakan dan
setelah pekerjaan yang membutuhkan penggunaan peralatan telah benar-benar selesai
dilaksanakan.
PENGUKURAN
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan keterangan–keterangan mengenai peil lantai dan dinding, ketinggian tanah, letak batas-batas
dengan menggunakan alat optic yang sudah ditera kebenarannya.
2. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus segera dilaporkan
kepada direksi untuk dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass / theodolith
yang ketepatan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan kegiatan.
5. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian–bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
6. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan dilindungi dari
kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan kegiatan ini, dan untuk itu harus
dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam pengukuran sesuai dengan ayat 1.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang sudah dilaksanakannya.
7. Gambar pengukuran tapak proyek harus mendapat persetujuan/pengesahan Konsultan Pengawas, yang
meliputi antara lain :
Sistem koordinat, sesuai ketentuan gambar.
Membuat patok utama untuk setiap jenis pekerjaan yang merupakan patok ukuran untuk
setiap pelaksanaan pekerjaan
Peil setiap titik simpul koordinat dan transis dengan interval 0.25 M (tinggi).
Rencana lokasi kantor direksi, kantor pemborong tempat simpan bahan terbuka, tempat
simpan bahan tertutup, los kerja, sumber air dan reservoir
Data hasil pengukuran dituangkan dalam gambar kemudian diserahkan kepada direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan pengesahan / persetujuan secara tertulis, yang nantinya hasil pengukuran tersebut akan
dijadikan pedoman pelaksanaan pekerjaan yang terinci dan lengkap baik elevasi maupun panjang rencana.
PEMBERSIHAN AREA KERJA
Pekerjaan ini mencakup pembersihan sekaligus perataaan leuvel tanah dan pembuangan sisa pembersihan.
Lokasi pekerjaan dibersihkan terlebih dahulu secara keseluruhan, semak belukar diparas dan dibuang pada tempat
yang tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan, meratakan tanah agar mempermudah menentukan ketinggian (peil)
dasar cansteen / paving pada saat pemasangan bouplank.
Metode Kerja
Memotong semak belukar menggunakan alat bantu (parang / sabit)
Meratakan tanah mengunakan pacul dan sekop
Membuang sisa – sisa pembersihan pada tempat yang tidak menghalangi jalannya pekerjaan.
Bahan
-
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouplank ini ditargetkan sesuai dengan schedule
pelaksanaan
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
PAPAN NAMA PROYEK
SURAT IJIN.
Surat ijin dimulai saat mulai Ijin Kerja, dan saat akan Mulai
melakukan aktifitas pekerjaan dari persetujuan material Sampai
dengan ijin pelaksanaan pekerjaan.
LAPORAN PROGRES.
Laporan progres dibuat untuk mengetahui bobot Pelaksanaan
pekerjaan yang sudah dicapai aktual dilapangan dan sebagai tolak
ukur dalam proses penargetan baik material maupun biaya.
Progres dibuat sebagai alur kronologis pelaksanaan pekerjaan
yang dapat menjadi jejak apabila ada permasalahan dalam proses pemeriksaan pekerjaan.
Laporan progress serta dokumentasi dikerjakan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
GAMBAR.
Gambar merupakan patokan sentral dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Ketika memulai pekerjaan pelaksana sudah
mendapat gambar kontrak dari pemberi tugas untuk diaplikasikan dilapangan dan pada proses pelaksanaan jika terjadi
perubahan dimensi atau ukuran maka akan dibuat gambar ajuan yang akan menjadi gambar shop drawing.
Setelah pekerjaan selesai maka akan dibuat gambar aktual terakhir sesuai lapangan yang disebut gambar As
Buildrawing.
PENGOLAHAN PROYEK
Pada tahap persiapan ini juga akan direncanakan tahapan-tahapan pengolahan proyek yang dapat
mendukung pelaksanaan proyek yang baik, agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Pengolahan proyek ini meliputi :
1. Pembuatan jadwal/ schedule pelaksanaan pekerjaan (termasuk material, tenaga dan alat)
dengan ditunjang oleh cash flow keuangan proyek yang terukur. Apabila diperlukan untuk
mempercepat pekerjaan akan dilakukan sistem shift atau lembur.
2. Pengunaan material yang baik, tenaga yang profesional dan kompoten, alat yang sesuai dan
metode pelaksanaan yang tepat.
3. Pengaturan lokasi proyek ( site management ), termasuk pengaturan lalu lintas proyek ( trafic
management) Dalam hal ini termasuk juga pembuatan jalan sementara menuju lokasi proyek.
4. Melakukan koordinasi yang efektif dan sistematis dengan pihak-pihak yang terkait (konsultan
MK, Perencana, Direksi, Lingkungan sekitar, Mandor, dll) termasuk ijin-ijin yang diperlukan.
5. Pembuatan gambar-gambar kerja yang tepat dan detail, sehingga tidak membingungkan
pelaksanaan proyek.
6. Pengawasan dan pengecekan yang tepat terhadap setiap pekerjaan, sebelum dikerjakan dan
setelah selesai dikerjakan.
7. Menjalankan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) atau safety prosedur.
8. Menjaga keamanan proyek dengan baik. Dalam hal ini termasuk pembuatan pagar proyek
sementara jika dibutuhkan dan pembuatan pos jaga keamanan.
9. Pembuatan Laporan-laporan dan dokumentasi.
Laporan harian, Laporan mingguan, Laporan Cuaca dan sebagainya
Foto-foto proyek.
Pencatatan barang masuk dan keluar.
Pencatatan penggunaan material.
Pembuatan absensi dan jadwal kerja
PENGATURAN KERJA PROYEK
Kami memberlakukan jam kerja normal dan lembur pada malam hari yaitu dengan cara membagi para pekerja
menjadi 2 shift :
shift yang 1 = Jam 08.00 s/d 16.00 + Lembur 2 Jam 16.00 s/d 18.00
shift yang 2 = Jam 18.00 s/d 22.00
Pengaturan waktu kerja dimaksud untuk memastikan pekerja dalam kondisi bugar saat bekerja, pertimbangan
safety (K3) dan sebagai antisipasi percepatan pekerjaan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan on time
kontraktor dapat melaksanakan pembangunan
sesuai dengan schedule. Selain itu, sebelum melakukan pekerjaan semua pekerja mengikuti tool box meeting
untuk diberikan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dikerjakan oleh pekerja dilapangan, dan hal-hal khusus
yang perlu diperhatikan demi kelancaran pekerjaan dan keamanan pekerja.
Jam kerja malam hari bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan lalu lintas ataupun gangguan terhadap
lingkungan sekitar jika pekerjaan tersebut dilaksanakan pada siang hari.
PROYEK
Akan dapat melakukan proses kontrol terhadap kualitas, waktu, biaya, safety, dampak
lingkungan dan potensi-potensi resiko lain agar semuanya dapat teridentifikasi, terukur,
terkontrol dan dimitigasi sehingga target pelaksanaan proyek dapat tercapai sesuai dengan
jadwal waktu yang ditentukan dan kualitas/ spesifikasi yang di syaratkan
STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAGEMENT PROYEK
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
TENAGA AHLI
SURVEYOR SECURITY PELAKSANA ARSITEKTUR
ARSITEKTUR
AHLI LOGISTIK
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
NURSIAH NATSIR
Direktris
HANDY ASMARADINATA, ST
Site Manager
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan owner yang
dilapangan, Pengawas lapangan dan staff proyek yang ada dibawahnya agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana baik yang menyangkut biaya, mutu dan waktu serta membantu kelancaran proses
penagihan.
a. Tanggung Jawab
- Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
- Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan proses penagihan.
- Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
- Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
b. Tugas - Tugas
- Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
- Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana pelaksanaan dan
monitoringnya.
- Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan, Pemberi Tugas dan mengusulkan hal – hal yang
menguntungkan perusahaan.
- Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap masyarakat
sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Pemberi tugas agar mendukung
kelancaran pekerjaan.
- Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek
guna terlaksananya penagihan.
- Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
- Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
- Mengkoordinasikan dan memonitor perseaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian
bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpanan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.
2. MANDOR BATU
Tinjauan umum jabatan :
4. ADMNISTRASI/KEUANGAN
Tinjauan umum jabatan :
a. Tanggung Jawab
- Terselenggaranya Administrasi proyek.
- Terselenggaranya pengendalian mutu dan kualitas pekerjaan.
b. Tugas - Tugas
- Mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan admistrasi surat menyurat dengan pihak pemberi
tugas maupun Konsultan.
- Mengkoordinir dan mengarahkan surat – surat permintaan pelaksanaan pekerjaan pada
Konsultan / Pemberi Tugas.
- Mendata tiap – tiap kemajuan pekerjaan untuk dijadikan laporan kemajuan proyek.
- Mempersiapkan Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk dapat dijadikan tagihan.
- Mengurus amandemen kontrak beserta negosiasinya.
- Memonitor dan menghitung tiap – tiap kemajuan volume pekerjaan.
- Menyelenggarakan dan menyusun laporan baik volume maupun gambar – gambar kemajuan
pekerjaan.
- Mengikuti pelaksanaan mutu pekerjaan.
STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT
MULAI
RESIKO
BAHAYA KECELAKAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Tidak
Q1
Ya
Q2 Q3
KECELAKAAN
REKAMAN DATA
Q4
SELESAI
PROSEDUR SERAH TERIMA
PROSEDUR PEKERJAAN MASA PEMELIHARAAN
Setelah proses Serah Terima I, kegiatan yang tercantum dalam Daftar Pekerjaan
Cacat (defect list) akan diselesaikan dengan baik. Instruksi dari Pengguna Jasa
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan cacat (defect) diluar defect list harus
dituangkan secara tertulis dan diverifikasi oleh Ketua Tim Pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan harus dilaksanakan secara berkualitas untuk
mengatasi/memenuhi instruksi tersebut sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Tindak lanjut kegiatan pemeliharaan dikendalikan sesuai batasan waktu yang
ditentukan. 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Masa Pemeliharaan, maka Tim
Pemeliharaan mengirimkan surat kepada Pengguna Jasa untuk melakukan
pemeriksaan bersama atas penyelesaian kewajiban Perusahaan dalam Masa
Pemeliharaan
Setelah ditandatangani, Berita Acara Serah Terima II agar diserahkan kepada Fungsi
Keuangan untuk proses tagihan retensi bilamana masih ditahan oleh Pengguna Jasa
sesuai persyaratan kontrak. Setelah dilakukan BAST 2 untuk mempererat kerjasama
dengan Pengguna Jasa maka Kami akan melaksanakan kegiatan service building dalam
artian Kami akan mengerjakan/memperbaiki terhadap komplain Pengguna Jasa
terutama dalam konteks lingkup pekerjaan sesuai kontrak sebelumnya dalam batasan
tertentu. Apabila permintaan Pengguna Jasa diluar scope kontrak maka akan
dilakukan kesepakatan kedua belah pihak.
SISTEM MANAGEMENT
DEFINISI:
Sistem Management Mutu adalah Sistem yang mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan perusahaan.
Rencana Mutu (Quality Plan) harus dibuat sebelum produksi dilaksanakan yang
penyusunannya disesuaikan dengan persyaratan pelanggan dan RKP serta Sistem
Management Mutu.
Rencana Mutu yang dibuat harus berisi penjelasan tentang :
Dasar pengelolaan lingkungan hidup adalah mengetahui dampak penting dari aktivitas, mengendalikannnya
dan memantau secara periodik sehingga kinerja lingkungan selalu berada di dalam kriteria operasi yang
telah ditetapkan dalam jangka waktu panjang, misalnya memenuhi baku mutu lingkungan.
Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan adalah kegiatan memastikan bahwa aktivitas kerja dilakukan
dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan tetap memelihara lingkungan hidup.
CAKUPAN IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN
1. Udara
Mengurangi emisi debu dari lokasi proyek
Mengurangi emisi gas buang kendaraan dan peralatan kerja (genset, crane, mesin pilling, dll
Penggunaan bahan pendingin/freon yang menimbulkan efek pemanasan global/GRK
2. Air
Fisiografi dari perubahan aliran air ke proyek
4. Pencemaran tanah
Menghindari pencemaran limbah B3 ke tanah
DEFINISI
Sistem Management Resiko meliputi kegiatan untuk menekan tingkat resiko dengan melakukan hal-hal berikut
di bawah ini :
Melakukan monitoring terhadap sumber resiko, dan melakukan upaya untuk menekan timbulnya resiko baru.
Melakukan antisipasi dengan adanya kemungkinan penambahan biaya resiko, dengan melakukan kajian-kajian
teknis dan analitis tanpa mengurangi mutu pekerjaan.
PROYEK
Lebih Sadar Resiko
Tingkat Keyakinan Atas Proyeksi Kinerja lebih Tinggi
Sebagai Alat Komunikasi Untuk Meminimalisasi Resiko
Peningkatan Knowledge Managament
INSTANSI / DEPARTEMEN
Termonitoring Peta Resiko Instansi / Departemen
Lesson Learn Yang Baik Untuk Proyek Selanjutnya
Dasar Untuk Pengambilan Keputusan Secara Dini
Dasar untuk Merencanakan Program Kerja Instansi / Departemen
KANTOR PUSAT
Termonitornya Peta Resiko Korporat
Dasar untuk Merencanakan Program Kerja Korporat
RENCANA PERBAIKAN
STRATEGIS
Eksposur resiko dan pemetaan resiko dilakukan berdasarkan proses bisnis
Mengembangkan basis kompetensi lanjutan SDM dibidang Management Resiko pada tingkatan yang
dibutuhkan
Membentuk agent Management resiko disetiap tingkatan unit kerja
Melakukan benchmark pengelolaan Management resiko diperusahaan lain
OPERASIONAL
Amandemen berkelanjutan Prosedur Management Resiko
Dibuat prosedur Go or No Go Tender Dan Prosedur Go or No Go Pelaksanaan Proyek
Pengembangan Basis Data agar tercipta Risk Register Perusahaan
Melakukan joint operasi dengan perusahaan yang spesialis agar resiko tidak terkendalinya proyek yang
berskala besar dan teknologi serta metode kerja yang kompleks dapat dikurangi
METODE PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian biaya proyek dimulai pada saat membuatan RKAP ( Rencana Anggaran Kerja Proyek ) dan Kontrak
Review ( Kajian terhadap proyek ) hingga progress fisik mencapai akhir pelaksanaan.
Sebagai salah satu alat pengendalian adalah laporan keuangan proyek. Laporan ini memuat anggaran biaya yang
direncanakan, termasuk dalam hal ini biaya langsung, biaya tak langsung, biaya konstruksi . Realisasi pemakaian
anggaran dicek dan dievaluasi secara periodik bulanan, lalu hasinya dibandingkan dengan rencana. Bila terjadi
penyimpangan terhadap rencana akan dibahas dipelajari penyebabnya oleh Tim Proyek dan dibahas dengan
Management Kantor Pusat dalam Management Review. Hasilnya dibuat rencana tindak lanjut untuk
memperbaikinya. Pengendalian biaya proyek di lingkup Tim Proyek dilakukan secara bulanan berdasarkan
progress pekerjaan /kemajuan fisik proyek, biasa ditampilkan dalam Kurva S. Selanjutnya dibuatkan rencana
Cash Flow sesuai klausul dalam kontrak tentang tata cara pembayaran dengan pemberi tugas / Owner,
misalnya :
Pada saat awal pelaksanaan proyek ( uang muka / DP ) 30 %
Pada saat progres fisik mencapai 50 % pembayaran + 20 %
Pada saat progres fisik mencapai 75 % pembayaran + 20 %
Pada saat progres fisik mencapai 100 % pembayaran + 25 %
Pada saat setelah serah terima dan masa pemeliharaan + 5 %
Setelah memperoleh Surat Perintah Kerja ( SPK ) Management kantor pusat menunjuk Tim Proyek yang dipimpin
oleh seorang Project Manager untuk membentuk organisasi proyek dan kelengkapan lainnya. Setelah organisasi
terbentuk segera dilakukan serah terima petunjuk pelaksanaan ( juklak ) dan jadwal pelaksanaan proyek,
serta rencana pengadaan sumber daya untuk segera meaksanakan kegiatan konstruksi di lapangan.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dipimpin & dikelola oleh Project Manager ( PM ). Agar
pelaksanaan mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan maka perlu dibuatkan
mekanisme-mekanisme yang sesuai dengan standar kantor pusat untuk mengatur operasional dan pelaksanaan
proyek. Mekanisme tersebut meliputi metode pelaporan dan pelaksanaan, petunjuk pelaksanaan pekerjaan (
juklak / SOP ).
Keterlambatan yang ditemukan kemudian dibahas dalam rapat-rapat proyek untuk dicari
penyelesaiannya, baik dalam rapat internal proyek yang melibatkan semua unsur yang terlibat
dalam proyek termasuk supplier, sub kontraktor dan para mandor, maupun rapat eksternal
bersama pemilik proyek dan Management konstruksi. Pengendalian juga dilakukan setiap pagi
sebelum dimulai pekerjaan, dengan cara mengadakan meeting yang membahas mengenai Progress
harian pekerjaan.
Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dengan menggunakan alat bantu Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan seperti Bar Chart Schedule dan kurva s sebagai alat indikator terlambat/tidaknya
proyek serta formulir-formulir ( SOP ) pengendalian pekerjaan yang lebih rinci masing-masing
Galian tanah biasa ini dikerjakan dengan cara manual dan mulai dikerjakan segera setelah pengukuran dan pemasangan patok /
Bouplank selesai dilaksanakan, serta ketinggian / leuvel untuk plat penutup telah ditentukan, maka pekerjaan galian tanah
dapat dimulai.
Metode Kerja :
Sebelum memulai pelaksanaan, terlebih dahulu memasang bouwplank, agar dapat memudahkan pelaksanaan penggalian
sehingga hasil pekerjaan nantinya sesuai dengan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Setelah
penentuan titik galian yang disesuaikan dengan gambar rencana.
Lubang Galian tidak diperbolehkan langsung ditutupi tanpa terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi / Pengawas.
Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang minimal 1 meter dari tepi lubang galian.
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Metode Kerja :
Pasir dihampar diatas permukaan urugan tanah dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
Penimbunan dengan lapisan pasir Dengan ketebalan sesuai gambar kerja dilakukan secara teknis yaitu harus dilakukan
lapis demi lapis, dimana setiap lapisnya ± 20 cm lalu disiram hingga betul-betul basah kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat selam 4 kali pemadatan begitulah seterusnya hinga mencapai ketinggian yang direncanakan.
Setelah pasir urug sudah cukup dan sudah mendapat persetujuan dari direksi maka dilakukan pemadatan dengan cara
menyirami tanah urug tersebut dengan air
Bahan
Pasir Urug
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Sloof beton dipasang sebagaimana yang ditunjuk dalam gambar rencana. Sebelum pengecoran dilaksanakan terlebih dahulu
menyiapkan bekesting serta tulangan yang telah dirakit sebagaimana bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar.
Metode Kerja :
Menyiapkan segala peralatan dan material yang akan di gunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Melakukan perakitan besi diatas pondasi batu gunung yang sudah mengeras sesuai dengan ukuran gambar kerja yang ada.
Setelah besi selesai dirakit kemudian di pasangkan bekesting sesuai dengan Ukuuran gambar kerja yang ada.
Bekesting yang sudah terpasang harus kuat dan lurus agar saat pengecoran bekesting tidak pecah dan bergerak pari
posisinya.
Sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu di lakukan pembersihan pada bekesting dari sisa-sisa bahan yang tidak
terpakai
Menyiram permukaan pondasi yang akan dicor agar permukaan pondasi tersebut bersih dari kotoran dan mutu beton juga
akan lebih baik.
Bekesting akan di lepas apabila beton tersebut benar-benar sudah kering.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III untuk Bekesting
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
2. Kolom 20 x 20
Kolom beton yang akan dikerjakan adalah kolom dengan ukuran 20 x 20, dan sistem pengecoran kolom ini dicor sampai dengan
level ketinggian yang diinginkan yaitu sesuai dengan gambar rencana. Tinggi penulangan disyaratkan setinggi dengan level ring
balk, sehingga nantinya ada tulangan untuk kolom & ring balk.
Metode Kerja :
Menyediakan semua peralatan dan material yang akan digunakan pada pekerjaan ini.
Melakukan perakitan besi tulangan yang dimensi besarnya sesuai dengan gambar kerja yang ada.
Jika perakitan besi sudah selesai akan di lanjut pada pasangan bekesting yang terbuat dari kayu atau sejenisnya.
Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran
tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan betuk, ukuran-ukuran, ketinggian-
ketinggian serta posisi dari pada beton yang dicor.
Celah-celah antar papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai
mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
Adukan beton yang digunakan menggunakan camp. 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan concret mixer.
Saat pengecoran adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari ketinggian 1,5 m dan saat pengecoran dilakukan di lakukan
pemadatan dengan menggunakan concret Vibrator.
Bekesting kolom dilepas setelah beton benar-benar sudah kering atau sudah mendapat izin dari direksi.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III untuk Bekesting
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
3. Ring Balk 20 x 25
Ring Balk Beton yang akan digunakan adalah mempunyai dimensi sesuai dengan gambar kerja,. Proses pengerjaan ring balk
pada dasarnya sama proses pengerjaan pada sloof beton
Metode Kerja :
Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
Menimbang ketinggian balok lantai yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
Mengerjakan bekesting untuk balok lantai dengan menggunakan material papan dan balok,
Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III untuk Bekesting
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
4. Plat Lantai T = 15 CM
Sebelum pengecoran dilaksanakan terlebih dahulu menyiapkan tulangan yang telah dirakit sebagaimana bentuk dan ukuran
disesuaikan dengan gambar
Metode Kerja :
Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, timbunan harus benar-benar padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada
lantai.
Sebelum pengecoran sebaiknya dipasang benang timbang untuk mencari dasar ketinggian lantai
Ketebalan lantai harus mengikuti gambar yaitu sekitar 15 cm.
Campuran yang digunakan 1 PC : 2 Psr : 3 Kerikil.
Batu Kerikil yang digunakan adalah batu yang bersudut atau batu pecah yang bermutu kuat bersih dan tidak lapuk atau
cacat yang dapat mempengaruhi mutunya.
Pasir yang dipakai harus bersih dan tidak mengandung bahan organik
Semen yang dipakai adalah Portland Semen Kelas I dan harus dapat Persetujuan dari Direksi.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
5. Plat Penutup T = 10 CM
Metode Kerja :
Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
Menimbang ketinggian balok lantai yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
Mengerjakan bekesting untuk balok lantai dengan menggunakan material papan dan balok,
Menyangga bekesting balok lantai dengan menggunakan scafolding / balok kayu
Kemudaian merakit besi untuk balok lantai dan pelat lantai dengan menggunakan ukuran besi sesuai dengan gambar dan
petunjuk direksi.
Membersihkan semua areal yang akan di cor dari sisa-sisa potongan kayu dan potongan besi yang tidak lagi di gunakan.
Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III untuk Bekesting
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
6. Dinding Beton T = 15 CM
Metode Kerja :
Menyediakan semua peralatan dan material yang yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut.
Merakit besi untuk balok lantai dan pelat lantai dengan menggunakan ukuran besi sesuai dengan gambar dan petunjuk
direksi.
Menimbang ketinggian dinding yang akan di kerjakan dengan menggunakan selang timbang
Mengerjakan bekesting untuk dinding dengan menggunakan material playwood / papan dan balok,
Menyangga bekesting dinding dengan menggunakan balok kayu
Membersihkan semua areal yang akan di cor dari sisa-sisa potongan kayu dan potongan besi yang tidak lagi di gunakan.
Membuat adukan cor dengan dengan menggunakan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krk dengan menggunakan Concret mixer atau
untuk menghemat waktu dan tenaga sebaiknya membeli adukan beton dari pabrikasi atau Ready mix dari perusahaan
tertentu.
Setelah beton kering dilakukan penyiraman beton agar kualiatas lebih baik.
Bekesting dilepas setelah umur beton sudah cukup kering.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil
Papan Kelas III untuk Bekesting
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan keramik pada bagian – bagian yang ditunjukkan dalam gambar.
Sebelum lantai keramik dipasang, lantai cor beton harus dibersihkan dari segala macam kotoran dan pelaksana lapangan harus
mengajukan gambar pola perletakan keramik yang memenuhi persyaratan estetika.
Metode Kerja :
Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.
Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1 : 4 dan ditambahkan dengaan air secukupnya.
Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut di taruh di ember untuk memudahkan
pekerjaan.
Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pasangan tersebut menjadi lurus dan rata air.
Bahan campuran yang sudah jadi tersebut dimasukkan kedalam ember dan di tuangkan dipermukaan lantai yang akan di
pasang keramik dengan menggunakan cetok kira-kira dengan ketebalan sekitar 3 cm dan diratakan.
Kemudian keramik tersebut dipasang diatas campuran yang sudah diratakan tadi.
Keramik tersebut di ketok-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada udara didalam
pasangan tersebut.
Setelah keramik terpasang semua celah /nood keramik harus di isi dengan pasta Pengisi.
Setelah pekerjaan tersebut selesai maka bersihkan sisa-sisa spesi yang berada diatas permukaan keramik.
Bahan
Semen
Keramik 40 x 40
Pasta pengisi (semen naad)
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
2. Krami Dinding 40 x 40
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan keramik pada bagian – bagian yang ditunjukkan dalam gambar.
Metode Kerja :
Dinding dipastikan bersih dari sisa-sisa campuran
Menyiram dinding yang akan di pasangkan tehel tapi jangan sampai titik jenuh agar daya lekat campuran tehel dapat lebih
baik.
Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil
Pasir di campur dengan semen dengan perbandinngan 1 : 4 dan ditambahkan dengaan air secukupnya.
Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut di taruh di ember untuk memudahkan
pekerjaan.
Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pasangan tersebut menjadi lurus.
Bahan campuran yang sudah jadi tersebut dimasukkan kedalam ember lalu di tuang di tempat campuran untuk
mempermudah pekerjaan.
Kemudian keramik tersebut dipasang diatas campuran.
Keramik tersebut di ketok-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada udara didalam
pasangan tersebut.
Setelah keramik terpasang semua celah /nood keramik harus di isi dengan pasta Pengisi.
Setelah pekerjaan tersebut selesai maka bersihkan sisa-sisa spesi yang berada diatas permukaan keramik.
Bahan
Semen
Keramik
Pasta pengisi (semen naad)
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
3. Waterproofing Dinding
Metode Kerja :
Permukaan yang di waterproofing dibersihkan dari debu kotoran dan pecahan beton,
Lalu lembabkan permukaan.
Permukaan yang belum rata di chipping.
Untuk tes rendam dibuat tanggul. Pada sudut-sudut siku dibuat fillet dengan bahan mortar dan disetiap daerah potongan
(sambungan pipa) dilakukan grouting dengan menggunakan combextra.
Selanjutnya mixing material waterproofing.
Taburkan area yang hendak di waterproofing pastikan area dalam keadaan lembab.
Kemudian laburkan lapis kedua dengan selang waktu 3-4 jam.
Waterproofing ini untuk membrane dan coating menggunakan ex. Sika.
Bahan
Waterproofing
Pekerjaan ini meliputi, penyediaan bahan dan perapihan dinding dan Kolom atau bagian yang ditunjukkan oleh direksi.
Metode Kerja :
Permukaan yang akan diplater harus dibersihkan dahulu dari semua kotoran dan di sirami air sampai jenuh.
Untuk plesteran pasangan batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir satu berbanding lima ( 1 : 5 )
Pasir yang dipakai harus bersih tidak mengandung bahan organik serta harus di ayak terlebih dahulu untuk menghilangkan
batu-batu kecil yang ada pada pasir.
Selama proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak akibat proses pengeringan yang
terlalu cepat
Mencampur / Mengaduk semen, pasir dan air menjadi satu adonan yang merata.
Melakukan Acian sebelum plesteran kering agar acian dan plesteran menyatu.
Untuk acian dinding ini menggunakan acian saus semen.
Bahan
Semen
Pasir
Air
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
PEKERJAAN BESI DAN PIPA
1. Main Hole Besi Plat
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu pada bak / pada bagian yang ditunjukkan oleh direksi..
Metode Kerja :
Main Hole dibuat / dipesan pada pabrik yang ahli dalam pembuatannya, sesuai dengan ukuran serta spesifikasi yang telah
ditentukan, Hal ini dilakukan untuk menjamin kekuatan serta daya tahan dari pintu tersebut.
Proses pemesanan dilakukan pada saat pekerjaan struktur dikerjakan sehingga pada saat proses pekerjaan struktur
atau dimana tempat pintu akan dipasang, pintu tersebut harus sudah siap, karena pada proses pemasangganya rangka
mainhole harus dipasang pada saat pengecoran dikerjakan agar tidak mudah terlepas.
Bahan
Main Hole
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan Pipa GIP Dia 3” pada bagian yang ditunjukkan oleh direksi..
Metode Kerja :
Pipa Inlet dan Outlet dipasang bersamaan pada saat pengecoran dinding beton di kerjakan.
Bahan
Pipa GIP 3”
Waktu pelaksanaan tersebut berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak terdapat
hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung, Waktu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati
waktu yang tersedia bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga mengakibatkan
bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pemesanan adalah proses yang merupakan cakupan kegiatan yang diperlukan tergantung pada jumlah barang yang
dibutuhkan sesuai dengan jumlah yang tertera pada daftar quantitas dan harga dan sebagaimana diisyaratkan di
bagian-bagian lain dari dokumen kontrak.
Pembayaran DP ke Distributor proses pembayaran Down Paymen dilakukan setelah semua persyaratan kontrak
telah diselesaikan mencakup segala kebutuhan barang telah disepakati kedua belah pihak.
Pengiriman akan dilakukan oleh distributor sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan jadwal pemesanan barang. Semua barang yang di pesan akan diasuransikan secara penuh dalam mata
uang rupiah terhadap kerusakan atau selama proses pengiriman.
Pengiriman barang menuju palu dilakukan melaui expedisi via laut dan dilanjutkan menggunakan ekpedisi darat menuju
lokasi pekerjaan.
NURSIAH NATSIR
Direktris