Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Para ahli pada tahun 1930-an telah melakukan studi dan mempelajari susunan
kimia gen melalui pendekatan biofisik dan biokimia. Hal ini yang kemudian
berkembang melahirkan cabang ilmu baru yang disebut Biologi Molekular. Biologi
molekuler merupakan ilmu pengetahuan merupakan multi disiplin ilmu dari biokimia,
biologisel, dan genetika yang mempelajari aktivitas biologi pada level molekular,
termasuk interaksi antara perbedaan tipe DNA, RNA, protein, dan biosintesisnya
(Wahyudi, 2011).
Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi
yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Hal ini
menyangkut tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama
tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan
sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang ini juga berhubungan
dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya, terutama genetika dan biokimia
(Henuhili, 2000).
pada pengkajian karakter bahan genetik telah menghasilkan kemajuan yang sangat
memunculkan istilah Genetika Molekular, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk
beluk gen. Area penting dalam genetika molekuler adalah penggunaan informasi
molekuler untuk menentukan pola penurunan atau hereditas, dan juga dalam
pengklassifikasian (molecular systematics) melalui penggunaan metode-metode
Para ahli menyadari bahwa pola dari hereditas bisa dijelaskan dari segregasi
yang dicapai kromosom pada meiosis. Hal ini bisa menjawab pertanyaan yang
muncul dari ahli biologi selama lebih dari 50 tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka
makalah ini disusun untuk memahami pembuktian DNA sebagai materi genetic
secara skala molekuler. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita
prinsip kerja yang berbeda. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan
kerja pada saat melakukan praktikum biologi molekuler. Setiap pengguna harus
DNA merupakan rantai – rantai nukleutida yang secara kimia hampir tidak
saling berbeda, sedangkan sebaliknya protein dari campuran 20 macam amino yang
sangat berlainan, masing – masing dengan sifat kimianya yang khas. Keragaman
inilah yang memungkinkan sifat kimia yang serba canggih dimiliki oleh setiap
protein, dan ini diduga dapat menjelaskan mengapa evolusi telah memilih protein
daripada molekul RNA sebagai katalisator yang terbesar reaksinya di dalam sel
(Khopkar, 1990).
Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan
alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian
Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat
prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar
dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-
Para peneliti sering menggunakan bahan tertentu dengan ukuran sangat kecil,
dari ukuran 20 µL, 100 µL, 1000 µL. Gunakan tip yang baru untuk setiap sample
Pipet yang biasa dipakai saat ini adalah pipet yang terbuat dari plastik
atau glass yang didesain untuk mengukur single volume atau beberapa volume
berbeda. Saat ini banyak laboratorium sudah menggunakan pipet otomatis yang
ukurannya sudah diset sehingga lebih mudah untuk digunakan (Cheesbrough, 2005).
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui alat dan bahan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
praktikum atau penelitian. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja
yang berbeda. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada
saat melakukan praktikum biologi molekuler. Setiap pengguna harus mengikuti hal-
hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan
yang utama dalam biologi mokuler. PCR mempunyai derajat spesifisitas dan
sensitivitas yang cukup tinggi. Dengan teknik PCR ini, dalam hitungan menit kita
bisa menghasilkan jutaan copy DNA. Elektroforesis merupakan suatu teknik yang
mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel bermuatan dalam suatu medan
Perpindahan partikel pada medium gel tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
ukuran partikel, komposisi dan konsentrasi gel, densitas muatan, kuat medan listrik
dan sebagainya. Semakin kecil partikel tesebut, maka pergerakan atau migrasinya
akan semakin cepat, karena matriks gel mengandung jaringan kompleks berupa pori-
(Yuwono, 2011).
mikropipet dan tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop. Masukkan
tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian
lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip lalu pindahkan
ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan dan tekan Thumb Knob sampai
hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin. Jika ingin melepas
tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar
suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara
akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai
Pengendapan terjadi saat kita memberikan kecepatan tertentu,dan hal ini tergantung
jari-jari dari sentrfugator. Ada dua tipe baling-baling pada sentrifugator, yaitu : fixed-
angle danswing-out. Pemisahan partikel pada tipe fixed-angle terjadi lebih cepat dan
pengaplikasian kekuatan sentrifugal yang besar lebih mudah dilakukan pada tipe ini
tipeswing out , panjang tabung tidak boleh melebihi jari-jari sentrifugator karena
(monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari
sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya
diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai
molekul yang terpisah pada gel dapat dideteksi dengan pewarnaan atau
difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan. Gel poliakrilamid dan
agarosa merupakan matriks penyangga yang banyak dipakai untuk pemisahan protein
Bila berada dalam suatu medan listrik, molekul biologi yang bermuatan
positif akan bermigrasi ke elektroda negatif dan sebaliknya. Prinsip inilah yang
muatannya. Molekul DNA bermuatan negatif sehingga di dalam medan listrik akan
bermigrasi melalui matriks gel menuju kutub positif . Makin besar ukuran
molekulnya, makin rendah laju migrasinya. Berat molekul suatu fragmen DNA
, setiap materi genetik apapun dapat ditcntukan dengan tepat dan direplikasi dalam
jumlah banyak dengan cara menentukan sepasang primer yang mengapit sekuens
DNA yang dikehendaki. Cara kerja PCR dimulai dan pengikatan dua oligonukleotida
(primer) yang telah dikeahui komposisinya ke suatu sekuens target target yang
tersebut. Setiap reaksi akan diulang setelah tahap denaturasi sehingga terjadilah
Pada PCR terdapat tiga suhu atau tahapan inkubasi yang diulangi sebanyak
20-50 kali. Satu ulangan dan ketiga tahap inii disebut siklus. Tahap pertama disebut
denaturasi, di mana kedua untai molekul DNA target akan terpisah (terdenaturasi)
oleh pemanasan DNA dengan suhu 94°C untuk memutus ikatan hidrogen di antara
basa-basa, menghasilkan dua untai DNA yang terpisah. Tahap kedua disebut
sekuens DNA untai tungga] sintetis dan pendek (panjang 20-30 basa)
(Magdeldin, 2012).
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
Adapun praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Genetika Molekuler
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara pada
ketingian 32 mdpl. Pada hari Rabu, 27 Februari 2019 pada pukul 13.00 WIB sampai
dengan selesai.
Prosedur Praktikum
- Disiapkan alat dan bahan yang akan di praktikumkan
- Dilihat peragaan Asisten yang memperkenalkan alatnya
- Dicatat jenis alat serta bahan dan cara pengunaannya
TINJAUAN PUSTAKA
Cheesbrough, Monica. 2005. District Laboratory Practice in Tropical Countries,
ed.vol.2. Cambridge: Cambridge University Press, halaman 120-140.
Daisy, Ami. 1994. Nama fungsi dan cara kerja alat alat laboratorium mikrobiologi.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta
Stansfield, W.D., Colome, J.S., Cano, R.J. 2006. Scaum’s easy outline Biologi
Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.
Triwibowo, Y. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.