You are on page 1of 4

REMOTE STATION

Apa itu remote station ?


Berdasarkan arti kata nya, remote berarti sesuatu yang terletak jauh secara spasial maupun daerah
terpencil. Sedangkan station berarti suatu terminal atau rest area untuk komunikasi data atau dapat berarti
suatu stasiun, pemancar, maupun pangkalan(radio). Sehingga remote station dapat diartikan secara
menyeluruh yaitu suatu fenomena pada suatu daerah yang terpencil atau terletak cukup jauh yang dapat
diukur secara jarak jauh maupun dikontrol pada stasiun/rest area yang memanfaatkan sarana telekomunikasi
dan sistem pengaturan pengaksesan data dari beberapa zona penyelidikan. Remote station merupakan salah
satu topik yang dibahas pada ilmu telemtri maupun telekontrol. Sistem remote station pada telemetri
digambarkan seperti di bawah ini[1] :

Gambar 1. Struktur Remote stasiun sistem telemetri

Melalui Gambar 1 dapat diketahui bahwa semua informasi data yang diperoleh dari fenomena alam
di sensor, deteksi dan diubah ke dalam bentuk informasi listrik dan diolah secara digital agar data mudah
diolah. Transduser, sensor atau detektor yang terpasang pada stasiun pemantau memberikan keluaran
berupa informasi elektris yang kemudian diperkuat oleh pre-Amp dan Amplifier. Penguatan awal pada Pre-
Amp bertujuan agar sinyal yang memasuki Amplifier tidak sinyal tidak hilang. Setalah itu barulah sinyal
dikuatkan oleh amplifier. Sinyal yang sudah dikuatkan maka dilakukan pembersihan dari noise agar
memperoleh kualitas yang baik pada SC(Signal Conditioner). Sinyal yang melewati SC kemudian diubah
sinyal dari analog menjadi digital oleh ADC(Analog to Digital Converter) karena sistem PC(Personal
Computer) yang digunakan adalah komputer digital yang hanya mampu menerima data digital.
Pada PC informasi dapat dikirimkan ke stasiun kendali melalui sistem komunikasi data yang terdiri
dari modem, pemancar radio, telepon kabel maupun selular, dan satelit. Pemilihan sistem komunikasi data
dipilih berdasarkan kebutuhan yang ingin dicapai dan berdasarkan pertimbangan ekonomis dari segi harga.
Adapun Metode pengiriman data yaitu[1] :
1. Voltage to Frequency Converter(VFC) dan Frequency to Voltage Converter(FVC)
(VFC) merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengubah tegangan analog menjadi
gelombang kotak dengan frekuensi tertentu. Sedangkan FVC adalah kebalikan dari VFC.
2. Dual Tone Multiple Frequency(DTMF)
DTMF adalah Sistem persinyalan untuk mengidentifikasi nomor telepon pada pushbutton [2]
atau teknik mengirimkan angka angka pembentuk nomor telpon yang di-kode-kan dengan 2
nada yang dipilih dari 8 buah frekuensi yang sudah ditentukan. 8 frekuensi tersebut adalah
697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz dan 1633 Hz.
3. Sandi Morse
Sandi morse ini meiliki karakter yang berbeda-beda yang kemudian akan diubah menjadi
biner sehingga baru bisa dimanfaatkan untuk pengiriman data.
Data yang dikirimkan dari telpon,RX/TX, Modem maupun satelit kemudian akan masuk ke stasiun
pengendali untuk diolah komputer dengan bantuan program yang diberikan dan operator. Struktur stasiun
pengendali sebagai berikut :

Gambar 2. Struktur Sistem Pengendali 1

Dari Gambar 2 bahwa komputer memiliki fungsi ganda yaitu sebagai alat pengendali dan pengatur lalu
lintas data, juga berfungsi sebagai pengolah data. Data olajan komputer akan memiliki keluaran dalam
berbagai bentuk, bisa berupa hasil cetakan oleh printer, disimpan pada data storage, dimonitor untuk
diawasi, dan dihubungkan ke server untuk melayani setiap permintaan data dari daerah lain melalui sistem
internet setelah diberikan wewenang.
Kebanyakan Remote station yang terdapat sekarang dan lebih modern yaitu terdapat aksi yang
dilakukan atas pengukuran maupun pemantauan terhadap fenomena alam yang terjadi. Remote station ini
sering dikenal pada dunia telekontrol. Adapun struktur remote stasion pada sistem telekontrol yaitu :
Gambar 3. Struktur Remote station pada sistem telekontrol

Pada Gambar 3 menunjukan perbedaan remote station pada sistem telekontrol yang dilengkapi
dengan aktuator. Sedangkan untuk stasiun pengendali pada sistem teleknontrol sama seperti sistem
telemetri. Sistem pengendali yang dikontrol oleh operator akan memantau sinyal masukan yang diterima
dari remote station. Operator akan menentukan tindakan reaksi yang akan dilakukan sebagai respon dari
pengamatan yang dilakukan pada remote station. Tindakan reaksi ini dapat juga dikeluarkan secara otomatis
melalui suatu persyaratan parameter tersebut.

Apakah Kegunaan dari Remote Station ?


Remote station memiliki kegunaan yang sangat beragam. Kegunaan yang beragam ini dikarenakan
beberapa faktor seperti kecepatan akuisisi data yang sangat cepat dan nyaris bersamaan untuk beberapa area
yang berjauhan, dapat melakukan pengukuran secara real time, dapat mengatur dan mengendalikan
pencuplikan data dari stasiun kontrol, data yang diambil telah tersimpan di komputer. Faktor-faktor itulah
yang kemudian memberikan kegunaan remote station untuk memantau suatu parameter yang jauh dari
sistem kendali untuk kemudian dikontrol dan diberikan suatu aksi atas perbedaan nilai pada set point. Salah
satu kegunaan remote station yaitu pada pemantauan volume lelehan lava gunung api, apabila volume alir
lava mencapai suatu nilai tertentu maka sistem pengendali akan menyalakan tanda peringatan tertentu.
Tindakan reaksi ini akan dikirimkan kembali ke sistem pemantau atau sistem penggerak (aktuator) untuk
melakukan tindakan fisik tertentu sebagai respon atas sinyal masukan dari suatu gejala fisik yang
terpantau[1]. Contoh lain yaitu penentuan status gunung berapi dengan menggunakan telemteri suhu, Early
Warning System(EWS) bencana alam dengan perancangan telemetri suhu dan kelembaban. Perancangan
EWS ini ditampilkan pada Gambar 4 di bawah. Dari Gambar 4 sistem ini dapat dijelaskan yaitu Sensor
SHT 11 suatu alat yang berfungsi membaca data suhu dan kelembaban. Data dari SHT 11 masuk ke
mikrokontroler ATMEGA8535, lalu data dikirim secara wireless oleh pengirim (transmitter) melalui
Modem Tx1 YS 1020UB. Lalu data yang telah dikirim akan diterima oleh penerima (receiver)
secarawireless melalui Modem Radio Rx1 YS 1020UB. Data yang telah diterima oleh penerima lalu masuk
ke RS-232 sebagai interface agar data suhu dan kelembbandari ATMEGA8535 bisa ditampilkan ke PC.
Data yang sudah ditampilkan di PC akan dikirim kembali melaui RS-232 dan pengirim yaitu Modem Radio
Tx2 YS 1020UB. Setelah data dikirim oleh pengirim, data akan diterima oleh penerima yaitu Modem Radio
Rx2 YS 1020UB. Data yang sudah diterima oleh penerima akan masuk ke mikrokontroler ATMEGA8535
untuk mengaktifkan indicator berupa Lampu dan Buzzer

Gambar 4. EWS bencana alam dengan telemtri suhu dan kelembaban

Referensi
[1] Sunarno, “Modul Komunikasi Data,” UGM Yogyakarta
[2] https://www.engineersgarage.com/tutorials/dtmf-dual-tone-multiple-frequency , diakses pada 23
Februari 2019

You might also like