Professional Documents
Culture Documents
Melalui Gambar 1 dapat diketahui bahwa semua informasi data yang diperoleh dari fenomena alam
di sensor, deteksi dan diubah ke dalam bentuk informasi listrik dan diolah secara digital agar data mudah
diolah. Transduser, sensor atau detektor yang terpasang pada stasiun pemantau memberikan keluaran
berupa informasi elektris yang kemudian diperkuat oleh pre-Amp dan Amplifier. Penguatan awal pada Pre-
Amp bertujuan agar sinyal yang memasuki Amplifier tidak sinyal tidak hilang. Setalah itu barulah sinyal
dikuatkan oleh amplifier. Sinyal yang sudah dikuatkan maka dilakukan pembersihan dari noise agar
memperoleh kualitas yang baik pada SC(Signal Conditioner). Sinyal yang melewati SC kemudian diubah
sinyal dari analog menjadi digital oleh ADC(Analog to Digital Converter) karena sistem PC(Personal
Computer) yang digunakan adalah komputer digital yang hanya mampu menerima data digital.
Pada PC informasi dapat dikirimkan ke stasiun kendali melalui sistem komunikasi data yang terdiri
dari modem, pemancar radio, telepon kabel maupun selular, dan satelit. Pemilihan sistem komunikasi data
dipilih berdasarkan kebutuhan yang ingin dicapai dan berdasarkan pertimbangan ekonomis dari segi harga.
Adapun Metode pengiriman data yaitu[1] :
1. Voltage to Frequency Converter(VFC) dan Frequency to Voltage Converter(FVC)
(VFC) merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengubah tegangan analog menjadi
gelombang kotak dengan frekuensi tertentu. Sedangkan FVC adalah kebalikan dari VFC.
2. Dual Tone Multiple Frequency(DTMF)
DTMF adalah Sistem persinyalan untuk mengidentifikasi nomor telepon pada pushbutton [2]
atau teknik mengirimkan angka angka pembentuk nomor telpon yang di-kode-kan dengan 2
nada yang dipilih dari 8 buah frekuensi yang sudah ditentukan. 8 frekuensi tersebut adalah
697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz dan 1633 Hz.
3. Sandi Morse
Sandi morse ini meiliki karakter yang berbeda-beda yang kemudian akan diubah menjadi
biner sehingga baru bisa dimanfaatkan untuk pengiriman data.
Data yang dikirimkan dari telpon,RX/TX, Modem maupun satelit kemudian akan masuk ke stasiun
pengendali untuk diolah komputer dengan bantuan program yang diberikan dan operator. Struktur stasiun
pengendali sebagai berikut :
Dari Gambar 2 bahwa komputer memiliki fungsi ganda yaitu sebagai alat pengendali dan pengatur lalu
lintas data, juga berfungsi sebagai pengolah data. Data olajan komputer akan memiliki keluaran dalam
berbagai bentuk, bisa berupa hasil cetakan oleh printer, disimpan pada data storage, dimonitor untuk
diawasi, dan dihubungkan ke server untuk melayani setiap permintaan data dari daerah lain melalui sistem
internet setelah diberikan wewenang.
Kebanyakan Remote station yang terdapat sekarang dan lebih modern yaitu terdapat aksi yang
dilakukan atas pengukuran maupun pemantauan terhadap fenomena alam yang terjadi. Remote station ini
sering dikenal pada dunia telekontrol. Adapun struktur remote stasion pada sistem telekontrol yaitu :
Gambar 3. Struktur Remote station pada sistem telekontrol
Pada Gambar 3 menunjukan perbedaan remote station pada sistem telekontrol yang dilengkapi
dengan aktuator. Sedangkan untuk stasiun pengendali pada sistem teleknontrol sama seperti sistem
telemetri. Sistem pengendali yang dikontrol oleh operator akan memantau sinyal masukan yang diterima
dari remote station. Operator akan menentukan tindakan reaksi yang akan dilakukan sebagai respon dari
pengamatan yang dilakukan pada remote station. Tindakan reaksi ini dapat juga dikeluarkan secara otomatis
melalui suatu persyaratan parameter tersebut.
Referensi
[1] Sunarno, “Modul Komunikasi Data,” UGM Yogyakarta
[2] https://www.engineersgarage.com/tutorials/dtmf-dual-tone-multiple-frequency , diakses pada 23
Februari 2019