Professional Documents
Culture Documents
Ny. N 22 Tahun G1 P0 Ab0 Ah0 dengan umur kehamilan 41 minggu di RSUD Yogyakarta
NO REGISTER : 09058
DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng- kenceng sejak tadi pagi dan sudah ada lendir darah
keluar dari jalan lahir.
1. Keluhan utama
Lendir darah : ya
Darah : tidak
Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, lama 5- 6 hari, banyaknya tidak terkaji
Keluhan/ komplikasi selama kehamilan: Ibu mengeluh mual muntah di awal hamil dan dalam
trimester 3 punggungnya sering pegal-pegal
Hamil ini
Belum pernah KB
1. Riwayat kesehatan
1. Penyakit yang / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit hipertensi, jantung, asma, TBC, DM, dan
hepatitis.
Ibu mengatakan bahwa dari keluarga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung, asma, TBC,
DM, dan hepatitis.
1. Makan terakhir tangga 8 Juli 2009 Jam 08.00 Jenis nasi, sayur, lauk
Minum terakhir tanggal 8 Juli 2009 jam 09.15 jenis air putih dan teh manis
Ibu sudah tahu tentang tanda-tanda persalinan seperti lender darah, pecahnya ketuban dan
kontraksi teratur dan sering.
Ibu ingin bayinya segera lahir, sehat dan normal. Keluarga siap membantu Ibu.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis
2. Status emosional : baik, stabil
3. Tanda vital
BB sekarang : 62 kg
LLA : 24 cm
Mata : sclera putih, konjungtiva merah muda, palpebra tidak edema
Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada gusi berdarah
Leher : tidak ada pembesaran tyroid, limfe, dan vena jugularis
1. Payudara
1. Abdomen
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX, teraba bagian lunak, kurang bulat,
tidak melenting
Leopold II : bagian kanan teraba tahanan luas memanjang, bagian kiri
teraba bagian kecil
Kekuatan : lemah
1. Genitalia luar
1. Anus
1. Pemeriksaan dalam, tanggal 8 Juli 2009 jam 10.00 WIB oleh Bidan
Vulva uretra tenang , portio lunak, pembukaan 1 cm, selaput ketuban positif, presentasi kepala di
Hodge 3, STLD ( sarung tangan lendir darah) +
1. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan`
ASSESMENT
1. Diagnosis kebidanan
Ny. N, 22 tahun, G1P0Ab0Ah0, UK 41+3 minggu masuk inpartu kala 1 fase laten.
1. Masalah
1. Kebutuhan
1. Diagnosis potensial
Tidak ada
1. Masalah potensial
Tidak ada
Tidak ada
1. Kolaborasi
Tidak ada
1. Merujuk
Tidak ada
1. Memberi tahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini pembukaan jalan lahir 1 cm, kondisi
Ibu dan janin baik serta member dukungan agar ibu tetap semangat, sabar, dan kuat
menghadapi persalinan.
Evaluasi : Ibu merasa senang setelah tahu keadaan diri dan janinnya baik.
1. Memberi tahu ibu cara mengurangi nyeri di perut saat kenceng-kenceng yaitu dengan
menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut, serta member tahu
ibu bahwa semakin sering kenceng-kenceng timbul dan semakin lama maka kemajuan
persalinan baik.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia melakukan teknik pernapasan yang
diajarkan bidan.
1. Menganjurkan ibu tidur miring kiri agar penurunan kepala janin lebih cepat dan aliran
darah ke janin tetap lancar atau jalan-jalan jika ibu masih mampu.
Evaluasi : Ibu bersedia tidur miring kiri namun tidak kuat jalan-jalan lagi.
1. Memberikan minum berupa the manis pada ibu agar ibu mempunyai tenaga untuk proses
persalinan.
1. Memantau kemajuan persalinan dengan memeriksa his, DJJ, TTV, dan pembukaan (VT 4
jam lagi jam 14.00 ).
Suhu : 370C
Nadi : 85 kali/menit
Respiratori : 25 kali/menit
Jam 14.00 : VT : dinding vagina licin, portio tipis, pembukaan 9 cm, presentasi kepala,
UUK jam 11, penurunan kepala di hodge ke 2, ketuban sudah pecah, STLD +.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal…jam
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
ASSESMENT
PLANNING
Tanggal…jam
KETUBAN PECAH PADA KEHAMILAN KURANG DARI 37 MINGGU DAN
KETUBAN PECAH LEBIH DARI 24 JAM PADA KEHAMILAN ATERM
10 20 10
Written by khanzima
Tinggalkan komentar
1. Pengertian
Ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia 22
minggu sebelum proses persalinan berlangsung dan dapat terjadi pada kehamilan preterm
sebelum kehamilan 37 minggu. (saifudin,2002)
Ketuban pacah lebih dari 24 jam yaitu pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu apabila
pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm dan
berlangsung lebih dari 24 jam. (mohtar,1998).
1. Alasan merujuk pasien dengan ketuban pecah dini yaitu karena ketuban pecah dini
beresiko :
2. Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena
infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dulu terjadi ( amnionitis, vaskulitis) sebelum gejala pada
ibu dirasakan. Jadi jika tidak dirujuk maka akan meninggikan mortalitas dan morbiditas
perinatal.
1. Terhadap ibu
Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu sering
diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi peurpuralis (nifas), peritonitis dan
septikemia, serta dry-labour. Ibu akan merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan
menjadi lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi. Hal-hal
tersebut meninggikan angka kematian dan angka morbiditas pada ibu.