Professional Documents
Culture Documents
ILUSTRASI KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Status Pekerja : Harian
Usia : 48 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan PT X Departemen Plantations Divisi Area I
(Spraying)
Lama Bekerja : 7 jam/hari, 6 hari/minggu
Alamat : Bedeng Gumak
4
Keluhan tersebut muncul setelah pasien pulang bekerja. Pasien bekerja sebagai
buruh spraying di PT. X divisi I. Tugasnya adalah menyemprot tanaman dengan
pestisida. Ia melakukan pekerjaannya sehari – hari dengan menggendong alat
spraying-nya, kemudian ada seorang pekerja yang akan menuangkan cairan
pestisida ke dalam alat semprot di punggung pasien. Setelah tabung semprot
penuh, secara tidak sengaja cairan pestisida yang dituangkan ke dalam tabung di
punggung pasien tumpah mengenai punggungnya. Sehingga kulit pasien menjadi
gatal kemerahan, dan terasa perih.
Setiap bekerja pasien menggunakan topi, baju panjang, celana panjang, sepatu
boot, penutup muka dari kaos dan sarung tangan. Pekerja yang lain pun banyak
yang berkontak langsung dengan pestisida. Beberapa orang rekan kerja pasien
juga mengalami keluhan seperti yang dikeluhkan pasien saat ini.
Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang sama 2 bulan yang lalu namun
sudah diobati dan sembuh.
5
C. Anamnesis Okupasi
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap
pekerjaan tersebut.
2. Uraian Tugas
6
volume 200 liter dan dilarutkan sampai homogen. Setelah homogen, cairan
pestisida selanjutnya dituangkan ke alat penyemprot pestisida. Selanjutnya alat
penyemprot pestisida diletakkan di punggung dengan volume 16 Liter per tabung
penyemprot dan setiap petugas penyemprot mulai menyemprot lahan perkebunan
tebu sesuai dengan luas lahan yang telah ditentukan.
Lama kerja dalam satu hari yaitu 7 jam, dan hari aktif ada 6 hari dalam seminggu,
pekerja aktif dalam masa giling (on season) kurang lebih selama 6 bulan. Untuk
penyemprotan perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu
berupa masker debu dan sarung tangan karet. Perlengkapan yang digunakan
pasien berupa baju kaos lengan panjang, celana panjang, boot dan topi.
Perlengkapan yang digunakan mudah menyerap air sehingga cairan pestisida yang
tercecer pada baju dapat dengan mudah kontak dengan kulit dibawahnya. Dari
pihak perusahaan sendiri tidak menyediakan baju khusus untuk penyemprotan
pestisida.
APD yang telah disediakan perusahaan berupa masker dan sarung tangan kurang
digunakan secara benar oleh pekerja penyemprot. Sebagian dari mereka tidak
menggunakan sarung tangan dengan alasan sarung tangan cepat panas karena
terkena sinar matahari, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman selama proses
penyemprotan pestisida. Sebelum dilakukan penyemprotan, pihak perusahaan
selalu mengadakan pengarahan tentang tata cara penyemprotan pestisida dan
pentingnya penggunaan APD. Akan tetapi tingkat kesadaran pekerja yang masih
rendah sehingga masih terdapat beberapa pekerja yang tidak menggunakan APD
pada saat penyemprotan khususnya pekerja yang bertugas mencampur dan
7
menuangkan cairan pestisida ke alat penyemprot pestisida. Hal ini dapat
menimbulkan kecelakaan kerja di lapangan seperti kontak pestisida dengan kulit
dan mukosa mata, maupun terhirupnya pestisida yang mengakibatkan kecelakaan
kerja.
3. Bahaya Potensial
8
Gambar 2. Diagram Fishbone
1. Faktor Manusia
Sebagian pekerja harian di areal perkebunan termasuk pasien ini memiliki latar
belakang pendidikan dasar. Ini mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
kepedulian mereka terhadap kesehatan. Sehingga, faktor manusia yang
berperan menimbulkan penyakit akibat kerja pada pasien terjadi akibat
kurangnya pengetahuan mengenai zat –zat iritan yang dapat menyebabkan
dermatitis kontak iritan. Pengetahuan ini berupa pengetahuan jenis – jenis
pestisida maupun bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh pestisida
tersebut. Rendahnya kesadaran pekerja untuk menggunakan APD yang sesuai
juga menjadi sebab terjadinya masalah.
2. Faktor Metode
9
Faktor metode yang berperan menimbulkan penyakit akibat kerja pada pasien
ini adalah metode penuangan herbisida secara manual oleh pekerja lain rentan
untuk terjadinya tumpahan ke punggung pekerja spraying. Ketika menuang,
cairan herbisida dapat terciprat dan kontak dengan punggung pekerja.
Selain itu, proses spraying dengan menggunakan tabung dan handle di sisi
samping tubuh pasien, rentan untuk menimbulkan gesekan anatara handle dan
kulit. Ketika berlangsung terus menerus, gesekan tersebut dapat menimbulkan
lesi pada punggung samping pasien.
3. Faktor Material
Baju pekerja spraying yang digunakan adalah baju kaos lengan panjang dengan
sarung tangan kaos. Bahan – bahan tersebut dapat dengan mudah menyerap air,
termasuk menyerap cairan yang terciprat di punggung pekerja spraying ketika
herbisida dituangkan dalam tabung semprot di punggunggnya. Ketika cairan itu
terserap lewat bahan kain tersebut, maka terjadi pula kontak antara herbisida
dengan kulit punggung pasien.
Status Present
Status Generalis
KEPALA
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, lurus, tidak mudah dicabut
10
Mata : sklera anikterik, konjungtiva tidak pucat
Telinga : liang lapang, serumen (-)
Hidung : deviasi septum (-)
Mulut : bibir kering
LEHER
Bentuk : simetris
Trakhea : di tengah
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
THORAX
Paru
Jantung
ABDOMEN
EKSTREMITAS
11
Status Dermatologis
Pada regio punggung, tampak lesi berbentuk macula eritema dan hiperpigmentasi,
berbatas tidak tegas dan asimetris disertai daerah eksoriasi.
E. Diagnosis Okupasi
a) Diagnosa klinis/kerja :
Diagnosis banding :
-Dermatitis Kontak Iritan
-Vulnus eksoriatum
Diagnosa Klinis :
-Dermatitis Kontak Iritan
12
Pajanan kimiawi : cairan pestisida
Biologis : terkena gigitan hewan seperti ular
Psikologis : area penyemprotan seluas 0,5 hektar per orang
menjadi beban pekerja
Ergonomi : Beban muatan di punggung, 1 tabung sebesar 16 L
volume cairan pestisida
13
Dapat disimpulkan bahwa penyakit pasien ini adalah dermatitis kontak
iritan yang dapat dikategorikan sebagai penyakit akibat kerja.
F. Kategori Kesehatan
G. Penatalaksanaan
Medikamentosa:
1. Analgetik 3 x1 tab
5. Non-Medikamentosa
Edukasi :
14
H. Prognosis
15