Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding pembuluh arteri, sebagai akibat
pemompaan dan aliran darah ke dalam pembuluh darah. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sfigmomanometer.tujuan dari pemeriksaan tensi yaitu untuk mengetahui denyut
nadi (irama, frekuensi, dan kekuatannya)
1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada posisi duduk ataupun berdiri. Kedua
posisi pengukuran itu dapat dipilih mana yang disukai karena keduanya menghasilkan
pembacaan yang sama. Namun, yang penting lengan harus lurus dan dapat diletakkan
secara santai. Lengan yang menekuk dapat mengakibatkan gangguan dalam pembacaan
tekanan darah.
2. Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk menghasilkan pembacaan angka yang
lebih tinggi daripada posisi berbaring. Namun, perbedaan ini tidak begitu besar atau
mencolok. Dengan demikian, Anda dapat memilih posisi yang dianggap nyaman.
3. Kondisi tubuh dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Misalnya tekanan darah yang
diukur saat bangun tidur dengan setelah berolahraga akan mengahsilkan tekanan darah
yang berbeda. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya duduk sebentar selama 10 menit
sebelum melakukan pengukuran tekanan darah. Selain itu, jangan minum kopi atau
merokik jika merencanakan untuk mengukur tekanan darah. Minum kopi dan merokok
dapat menaikkan tekanan darah. Untuk mendapatkan gambaran tekanan darah yang
mendekati kondisi sebenarnya, sebaiknya pengukuran dilakukan pada pagi hari atau
sebelum tubuh melakukan aktivitas/kegiatan.
4. Lakukan poengukuran darah 2-3 kali dalam sekali pemeriksaan. Apabila terjadi
perbedaan hasil pengukuran maka diambil angka yang terkecil. Adakalanya tekanan
darah seseorang sukar diukur sehingga diperlukan beberapa kali pengukuran. Ada
beberapa kemungkinan penyebabnya, kemungkinan denyut nadi kurang begitu terasa.
Jika hal ini penyebabnya, usahakan berpindah ke daerah lain yang denyut nadinya lebih
terasa. Ada kemungkinan peralatan yang digunakan mengalami gangguan atau
performannya menurun. Oleh karena itu, pastikan semua peralatan selalu dalam kondisi
prima sehingga siap digunakan dan memberikan hasil yang memuaskan.
5. Ukuran manset harus diperhatikan, yaitu harus pas dengan lengan. Ukuran manset yang
tidak sesuai, terlalu besar atau terlalu kecil, dapat mengganggu proses pengukuran
tekanan darah. Oleh karena itu, sebaiknya tersedia tiga jenis manset untuk anak, dewasa,
dan orang yang berbadan gemuk.
6. Jangan menahan kencing. Sebaiknya buang airlah terlebih dahulu sebelum melakukan
pengukuran tekanan darah. Kandung kemih yang penuh air kencing dapat mempengaruhi
hasil pengukuran. Kopi bersifat diuretik yang akan memacu pengeluaran air melalui
ginjal. Oleh kerana itu, jangan minum kopi jika merencanakan melakukan pengukuran
tekanan darah.
7. Tekanan darah pada anak-anak dan remaja lebih rendah daripada orang dewasa.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah seseorang mulai dari :
2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang
beredar dalam aliran darah.
3. Elastisitas dinding aliran darah, didalam arteri tekanan lebih besar dari pada dalam vena
sebab otot yang membungkus arteri lebih elastis dari pada vena.
4. Tahanan tepi, tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah
dalam sirkulasi darah yang berada dalam arterial.
Batas normal tekanan darah berdasarkan usia:
Keterangan :
Cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah dengan memperhatikan asupan yang
masuk , aktivitas yang di lakukan serta mematuhi anjuran dari dokter .
Persiapan alat:
1. Sfigmomanometer air raksa atau aneroid dengan balon udara dan manset.
2. Kapas alcohol dan tempatnya
3. Nirbeken (bengkok)
4. Stetoskop
5. Alat tulis
6. Buku catatan
Cara auskultasi:
Cara Palpasi:
Denyut nadi adalah suatu keadaan mengembang dan mengempisnya pembuluh darah arteri
secara teratur, akibat desakan darah ke dalam pembuluh darah arteri, sebagi hasil kontraksi
vertikel kiri. Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai system kardiovaskuler. Denyut
nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dengan
menggunakan alat elektronik sederhana maupun canggih.
Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan
tangan, arteri brakialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis pada
samping muka bagian atas didepan-atas telinga, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada
arteri frontalis pada bayi.
Arteri radialis pada pergelangan tangan
Arteri brachialis pada siku bagian dalam
Arteri carotis pada leher
Arteri temporalis pada pelipis
Arteri femoralis pada lipatan paha
Arteri dorsalis pedis pada kaki
Arteri frontalis pada ubun-ubun (untuk bayi)
Seseorang berada dalam kondisi istirahat, santai, dan sedang tidak melakukan aktivitas fisik.
Persiapan alat:
Prosedur kerja:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding pembuluh arteri, sebagai akibat
pemompaan dan aliran darah ke dalam pembuluh darah. Rata-rata tekanan darah normal
biasanya 120/80 mmHg. Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah
sistolik (tekanan puncak) dan diastolik (tekanan terendah).
Denyut nadi adalah suatu keadaan mengembang dan mengempisnya pembuluh darah arteri
secara teratur, akibat desakan darah ke dalam pembuluh darah arteri, sebagi hasil kontraksi
ventrikel kiri. Frekuensi nadi normal bervariasi dari 120 pada bayi, 80 pada anak-anak, 60 pada
pada orang dewasa.
Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut nadi antara aktivitas normal, aktivitas
ringan, dan aktivitas berat. Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar
pula tekanan jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan.