You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN COLOSTOMY PADA ANAK


MEGACOLON

DI SUSUN OLEH :
DELISA ALFRIANI P. 17420113047
SITI NUR JANAH P. 17420113071
Kelas 2A2

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN COLOSTOMY UNTUK ANAK
MEGACOLON

Topik : perawatan colostomy untuk anak megacolon


Hari/Tanggal : Rabu, 1 April 2015
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu dengan anak megacolon
Tempat: rumah klien
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Semarang

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan colostomy
untuk anak megacolon dan diharapkan ibu dapat mengetahui perawatan
colostomy yang benar.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan colostomy
pada anak megacolon, diharapkan ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari megacolon.
2. Menjelaskan penyebab megacolon pada anak.
3. Menjelaskan tanda dan gejala anak mengalami megacolon.
4. Menjelaskan pengertian dari colostomy.
5. Menjelaskan tujuan dari tindakan colostomy.
6. Menjelaskan standar operasional perawatan colostomy pada anak
megacolon.

II. SASARAN
Ibu dengan anak megacolon

III. ISI
1. Menjelaskan pengertian dari megacolon.
2. Menjelaskan penyebab megacolon pada anak.
3. Menjelaskan tanda dan gejala anak mengalami megacolon.
4. Menjelaskan pengertian dari colostomy.
5. Menjelaskan tujuan dari tindakan colostomy.
6. Menjelaskan standar operasional perawatan colostomy pada anak
megacolon.

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
dilakukan penyuluhan.
4. Menyetujui dan
4. Menjelaskan proses yang akan
bersedia dilakukan
dilakukan dalam melakukan
pendidikan kesehatan
penyuluhan
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian dari Memperhatikan dan 15 menit
megacolon. memberi tanggapan
2. Menjelaskan penyebab
Memperhatikan
megacolon pada anak.
3. Menjelaskan tanda dan gejala
Memperhatikan dan
anak mengalami megacolon.
4. Menjelaskan pengertian dari memberi tanggapan
colostomy.
5. Menjelaskan tujuan dari
Memperhatikan
tindakan colostomy.
6. Menjelaskan standar operasional
Memperhatikan dan
perawatan colostomy pada anak
memberi tanggapan
megacolon.
7. Diskusi tanya jawab
Penutup 1. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 10 menit
memberi kesimpulan dari materi
yang disampaikan
2. Mengajukan pertanyaan kepada
Memberi saran
ibu
3. Mendiskusikan bersama jawaban
dari pertanyaan yang telah Memberi komentar dan
diberikan menjawab pertanyaan
4. Menutup pertemuan dan
bersama
memberi salam
Memperhatikan dan
membalas salam

V. MEDIA
Lembar balik

VI. RENCANA EVALUASI


1. Evaluasi struktural
a. Melakukan kesepakatan pertemuan rutin dengan klien sehingga
dapat memantau hasil yang diharapkan.
b. Kesiapan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Peserta
1.) Klien dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai
akhir sehingga mampu melakukan tindakan yang diharapkan.
2.) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal
yang sudah ada.
b. Penyuluh
1.) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sehingga jalanya diskusi menjadi lancar.

3. Evaluasi hasil
a. Tes lisan : di akhir diskusi
b. Penilaian
Sistem penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap
nomor :
Nomor 1 bila benar semua nilai 20 point
Nomor 2 bila benar semua nilai 20 point
Nomor 3 bila benar semua nilai 20 point
Nomor 4 bila benar semua nilai 20 point
Nomor 5 bila benar semua nilai 20 point
Jumlah nilai benar pada soal 100 point
Klasifikasi penilaian :
Bila nilai benar 0 – 50 = C, berarti kurang memahami
Bila nilai benar 50 – 75 = B, berarti cukup memahami
Bila nilai benar 75 – 100 = A, berarti paham dan mengerti
c. Daftar pertanyaan
a. Apa pengertian dari megacolon?
Jawab : Hirschsprung (megakolon/aganglioniccongenital)
merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak
mempunyai persarafan (aganglionik). Jadi, karena
ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah
atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion),
maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam
menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi
membesar (megakolon).

b. Apa tanda dan gejala megacolon?


Jawab : Tanda dan gejala umum:
1. Obstruksi total saat lahir dengan muntah, distensi abdomen
dan ketiadaan evaluai mekonium.
2. Keterlambatan evaluasi mekonium diikuti obstruksi
periodic yang membaik secara spontan maupun dengan
edema.
3. Gejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu
atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut.
4. Konstruksi ringan, enterokolitis dengan diare, distensi
abdomen dan demam. Diare berbau busuk dapat menjadi
satu-satunya gejala.
5. Gejala hanya konstipasi ringan.

Masa Neonatal :
1. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 48 jam setelah
lahir.
2. Muntah berisi empedu.
3. Enggan minum.
4. Distensi abdomen.

Masa bayi dan anak-anak :


1. Konstipasi
2. Diare berulang
3. Tinja seperti pita, berbau busuk
4. Distensi abdomen
5. Gagal tumbuh

c. Yang dimaksud dengan colostomy?


Jawab : Kolostomi adalah lubang yang dibuat dengan
pembedahan diantara kolon dan permukaan
abdomen.
d. Apa tujuan dilakukan colostomy?
Jawab : - Menjaga kulit sekitar lubang buatan agar tidak lecet
- Agar anak terhindar dari infeksi
- Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap
- Mencegah penyakit agar tidak bertambah parah

e. Sebutkan langkah-langkah perawatan kantung colostomy?


Jawab :
1. Cuci tangan dengan bersih
2. Tempatkan anak pada posisi tidur terlentang
3. Buka kantong colostomy pada lubang buatan yang
sudah terpasang, jika lengket buka kantong dengan
menggunakan kapas basah/ larutan Nacl
4. Buang kantong colostomy ke kantong keresek
5. Observasi tanda-tanda infeksi pada lubang buatan
(kemerahan, timbul pus ketika ditekan)
6. Bersihkan lubang buatan dengan kapas yang
dibasahi oleh air hangat {Kapas setelah direndam
di air hangat menggunakan baskom kecil diperas
sehingga kapas tidak terlalu basah ( Kapas
lembab)}
7. Bersihkan lubang buatan mulai dari kulit bagian
luar di sekitar lubang buatan
8. Keringkan kulit sekeliling lubang buatan dengan
kasa kering
9. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat
iritasi pada kulit sekitar lubang colostomy
10. Ukur lubang buatan, lalu buat lubang pada kantong
colostomy sesuai ukuran lubang buatan
11. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan anak,
tekan dengan lembut mulai dari arah lubang buatan
ke luar supaya kantong menempel
12. Cuci tangan kembali
JADWAL PELAKSANAAN

WAKTU
No KEGIATAN Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
I II III IV I II III IV I II III IV
Menentukan prioritas
1. V
masalah
Merencakan
2. V V V
perubahan perilaku
Melakukan promosi
3. V V
kesehatan
Melakukan
4. V V
pengamatan

5. V V V
Menulis laporan
Mengumpulkan
6. V
laporan
LAMPIRAN

A. DEFINISI
Menurut Wong dalam Sodikin Hirschsprung
(megakolon/aganglioniccongenital) adalah anomali kongenital yang
mengakibatkan obstruksi mekanik karena ketidak adekuatan motilitas sebagian
usus.
Penyakit Hisprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon.
Penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak
mempunyai persarafan (aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus
besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan
(ganglion), maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam
menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar
(megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda-beda untuk
setiap individu.

B. ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini belum diketahui. Diduga yang menjadi
penyebab Hirschsprung atau Mega Colon itu sendiri adalah:
1. Karena adanya kegagalan sel-sel ”Neural Crest” ambrional yang
berimigrasi ke dalam dinding usus atau kegagalan pleksus
mencenterikus dan submukoisa untuk berkembang ke arah kranio
kaudal di dalam dinding usus.
2. Disebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para simpatis dari
pleksus Auerbach di kolon.
3. Sebagian besar segmen yang aganglionik mengenai rectum dan
bagian bawah kolon sigmoid dan terjadi hipertrofi serta distensi
yang berlebihan pada kolon.
4. Diduga terjadi karena faktor genetik dan lingkungan sering terjadi
pada anak dengan down syndrome

C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda dapat bermacam-macam berdasarkan keparahan dari
kondisi, kadang-kadang mereka muncul segera setelah bayi lahir. Pada
saat yang lain mereka mungkin saja tidak tampak sampai bayi tumbuh
menjadi remaja ataupun dewasa.
Tanda dan gejala umum:
6. Obstruksi total saat lahir dengan muntah, distensi abdomen dan
ketiadaan evaluai mekonium.
7. Keterlambatan evaluasi mekonium diikuti obstruksi periodic yang
membaik secara spontan maupun dengan edema.
8. Gejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau
bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut.
9. Konstruksi ringan, enterokolitis dengan diare, distensi abdomen
dan demam. Diare berbau busuk dapat menjadi satu-satunya gejala.
10. Gejala hanya konstipasi ringan.

Masa Neonatal :
5. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 48 jam setelah lahir.
6. Muntah berisi empedu.
7. Enggan minum.
8. Distensi abdomen.
Masa bayi dan anak-anak :
2. Konstipasi
3. Diare berulang
4. Tinja seperti pita, berbau busuk
5. Distensi abdomen
6. Gagal tumbuh

D. KOMPLIKASI

1. Gawat pernapasan (akut)

2. Enterokolitis (akut)

3. Striktura ani (pasca bedah)

4. Inkontinensia (jangka panjang)

5. Obstruksi usus

6. Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit

7. Konstipasi

E. PENGERTIAN KOLOSTOMI
Kolostomi adalah lubang yang dibuat dengan pembedahan diantara
kolon dan permukaan abdomen. Menurut Tim Keperawatan Anak
Politeknik Kesehatan Bandung Merupakan suatu lubang pada usus
besar , sehingga menciptakan anus buatan . Jadi dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa kolostomi yaitu pembuatan lubang pada
saluran pencernaan untuk membuang kotoran (BAB)/ saluran buatan
untuk membuang kotoran (BAB).
F. PERAWATAN COLOSTOMY PADA ANAK MEGACOLON

1. Tujuan perawatan kolostomi


- Menjaga kulit sekitar lubang buatan agar tidak lecet
- Agar anak terhindar dari infeksi
- Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap
- Mencegah penyakit agar tidak bertambah parah
- dll.
2. Waktu penggantian kantong kolostomi
Waktu untuk mengganti kantong kolostomi yaitu jika kantong sudah
terlihat penuh, bocor dan kotor segera diganti.
3. Persiapan alat
o Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas
o Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
o Kapas kering atau tissue
o Kantong keresek untuk kantong colostomy kotor
o Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi
o Zink salep
o Bila perlu obat desinfektan

4. Prosedur kerja

a. Cuci tangan dengan bersih


b. Tempatkan anak pada posisi tidur terlentang
c. Buka kantong colostomy pada lubang buatan yang sudah
terpasang, jika lengket buka kantong dengan menggunakan
kapas basah/ larutan Nacl
d. Buang kantong colostomy ke kantong keresek
e. Observasi tanda-tanda infeksi pada lubang buatan (kemerahan,
timbul pus ketika ditekan)
f. Bersihkan lubang buatan dengan kapas yang dibasahi oleh air
hangat {Kapas setelah direndam di air hangat menggunakan
baskom kecil diperas sehingga kapas tidak terlalu basah ( Kapas
lembab)}
g. Bersihkan lubang buatan mulai dari kulit bagian luar di sekitar
lubang buatan
h. Keringkan kulit sekeliling lubang buatan dengan kasa kering
i. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada
kulit sekitar lubang colostomy
j. Ukur lubang buatan, lalu buat lubang pada kantong colostomy
sesuai ukuran lubang buatan
k. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan anak, tekan dengan
lembut mulai dari arah lubang buatan ke luar supaya kantong
menempel
l. Cuci tangan kembali

You might also like