You are on page 1of 7

TUGAS REPORT

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA


INDONESIA

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018

A. Pemberontakan PKI Madiun

Pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya


Kabinet AMIR Syarifuddin tahun 1948, yaitu tertanda-tanganinya
perundingan Renville yang merugikan Indonesia sehingga Amir
Syarifuddin turun dari Kabinetnya dan digantikan oleh Kabinet
Hatta. Sejak saat itu ia merasa kecewa kemudian ia membentuk
Front Demokrasi Rakyat (FDR) tanggal 28 Juni 1948. FDR ini
didukung oleh Partai Sosialis Indonesia, PKI, SOBSI. Pada tanggal
11 Agustus 1948, Muso tiba dari Moskow. Semenjak kedatangan
Muso bersatulah kekuatan PKI dan FDR, dibawah pimpinan Muso
dan Amir Syarifuddin gerakan PKI ini memuncak pada tanggal 18
September 1948.

Presiden Soekarno dan Moh Hatta segera melancarkan


operasi penumpasan dengan GOM (Gerakan Operasi Militer).
Panglima Jendral Soedirman kemudian mengeluarkan perintah
harian yang berisi menunjuk Kolonel Gatot Soebroto sebagai
Gubernur Jateng dan Kolonel Sungkono Gubernur Militer Jatim
diperintahkan untuk memimpin dan menggerakkan pasukan untuk
menumpas pemberontakan PKI di Madiun dan sekitarnya. Pada
tanggal 10 September 1948 keadaan di Madiun segera dapat
dikendalikan oleh pemerintah Indonesia. Muso tewas di Ponorogo,
Amir Syarifuddin tertangkap di Purwodadi.

B. Pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo, Kahar Muzakkar dan Andi


Aziz

Kartosuwiryo

Pada zaman pergerakan nasional, Kartosuwiryo merupakan


tokoh pergerakan Islam Indonesia yang cukup disegani. Selama
pemerintahan Jepang, Kartosuwiryo menjadi anggota Masyumi.
Bahkan, ia terpilih sebagai Komisaris Jawa Barat merangkap
Sekretaris I. Dalam kehidupannya, Kartosuwiryo mempunyai cita-
cita untuk mendirikan Negara Islam Indonesia. Untuk memujudkan
cita-citanya, Kartosuwiryo mendirikan sebuah pesantren di
Malangbong Garut, yaitu Pesantren Sufah. Pesantren Sufah selain
menjadi tempat menimba ilmu keagamaan juga dijadikan sebagai
tempat latihan kemiliteran Hizbullah dan Sabillah. Dengan
pengaruhnya, Kartosuwiryo berhasil mengumpulkan banyak
pengikut yang kemudian dijadikan sebagai bagian dari pasukan
Tentara Islam Indonesia (TII). Dengan demikian, kedudukan
Kartosuwiryo semakin kuat.

Pada bulan Februari diselenggarakan sebuah konferensi di


Casayong, Jawa Barat. Dalam konferensi itu diputuskan untuk
mengubah ideologi Islam dari partai menjadi Negara. Masyumi
Jawa Barat dibekukan dan sebagai gantinya diangkat Kartosuwiryo
sebagai imam bagi umat Islam Jawa Barat. Untuk
menyempurnakan keputusan itu, maka dibentuklah Tentara Islam
Indonesia (TII) dan sebagai puncaknya pada tanggal 7 Agustus
1949 diadakan Proklamasi pendirian Negara Islam Indonesia (NII).

Tujuan, untuk mendirikan negara sendiri yang terpisah dari


RI. Mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)

Operasi militer untuk menumpas gerakan DI/TII dimulai pada


tanggal 27 Agustus 1949. Operasi ini menggunakan taktik ”pagar
betis” yang dilakukan dengan menggunakan tenaga rakyat
berjumlah ratusan ribu untuk mengepung gunung tempat
gerombolan bersembunyi. Tujuan taktik ini adalah untuk
mempersempit ruang gerak DI/TII. Selain itu digunakan juga
Operasi tempur Bharatayudha dengan sasaran menuju basis
pertahanan DI/TII. Operasi tersebut baru berhasil pada tanggal 4
Juni 1962 dengan tertangkapnya Kartosuwiryo di daerah Gunung
Geber, Majalaya oleh pasukan Siliwangi.

Kahar Muzakkar dan Andi Aziz

Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan juga melakukan hal


yang sama setelah dikecewakan oleh Pimpinan RI. Sebagai ketua
Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) yang beranggotakan
sekitar 15.000 gerilyawan menuntut pemerintah agar semua
anggotanya diangkat menjadi tentara pemerintah, Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat (APRIS), dengan nama Brigade
Hasanuddin. Tuntutan ditolak, karena keanggotaan APRIS melalui
seleksi. Penolakan itu mengecawakan, karena yang lolos seleksi
justru Andi Aziz dan anak buahnya yang bekas tentara KNIL.
Kekecawaan memuncak ketika Letkol Warouw diangkat sebagai
komandan Korps Cadangan Tentara Nasional (CTN), sehingga
Kahar Muzakkar melarikan diri ke hutan dan memproklamasikan
diri sebagai bagian dari NII pimpinan Kartosuwiryo.

Gerakan DI/TII secara bertahap dapat dipadamkan. Operasi


militer yang paling lama adalah pengkapan Kartosuwiryo yang baru
memperoleh hasil pada tanggal 14 Agustus 1962. Melalui
pengadilan Mahkamah Angkatan Darat, Kartusowiryo dijatuhi
hukuman mati.
Tujuan, kahar muzakar menuntut agar kesatuan gerilya
Sulawesi selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan dalam
brigade yang disebut brigade hasanuddin dibawah pimpinannya.

Kahar Muzakar tertangkap dan tertembak pada 3 Februari


1965.

C. Pemberontakan RMS

Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil


memiliki kesamaan tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap
proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa
(NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur
KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti
setelah KMB. Keberhasilan anggota APRIS mengatasi keadaan
yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali ke
pangkuan NKRI. Namun, dalam usaha untuk mempersatukan
kembali masyarakat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror dan intimidasi
yang di tujukan kepada masyarakat, terlebih setelah teror yang
dibantu oleh anggota Polisi yang telah dibantu dengan pasukan
KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen yang dibentuk oleh
seorang kapten bernama Raymond Westerling yang bertempat di
Batujajar yang berada di daerah Bandung. Aksi teror yang
dilakukannya tersebut bahkan sampai memakan korban jiwa
karena dalam aksi terror tersebut terjadi pembunuhan dan
penganiayaan. Benih Separatisme-pun akhirnya muncul. Para
biokrat pemerintah daerah memprovokasi masayarakat Ambon
bahwa penggabungan wilayah Ambon ke NKRI akan menimbulkan
bahaya di kemudian hari sehingga seluruh masyarakat diingatkan
untuk menghindari dan waspada dari ancaman bahaya tersebut.

Dalam upaya penumpasan, pemerintah berusaha untuk


mengatasi masalah ini dengan cara berdamai. Cara yang dilakukan
oleh pemerintah yaitu, dengan mengirim misi perdamaian yang
dipimpin oleh seorang tokoh asli Maluku, yakni Dr. Leimena.
Namun, misi yang diajukan tersebut ditolak oleh Soumokil.
Selanjutnya misi perdamaian yang dikirim oleh pemerintah terdiri
atas para pendeta, politikus, dokter, wartawan pun tidak dapat
bertemu langsung dengan pengikut Soumokil.

Karena upaya perdamaian yang diajukan oleh pemerintah


tidak berhasil, akhirnya pemerintah melakukan operasi militer untuk
membersihkan gerakan RMS dengan mengerahkan pasukan
Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin oleh seorang
kolonel bernama A.E Kawilarang, yang menjabat sebagai Panglima
Tentara dan Teritorium Indonesia Timur. Setelah pemerintah
membentuk sebuah operasi militer, penumpasan pemberontakan
RMS pun akhirnya dilakukan pada tanggal 14 Juli 1950, dan pada
tanggal 15 Juli 1950, pemerintahan RMS mengumumkan bahwa
Negara Republik Maluku Selatan sedang dalam bahaya. Pada
tanggal 28 September, pasukan militer yang diutus untuk
menumpas pemberontakan menyerbu ke daerah Ambon, dan pada
tanggal 3 November 1950, seluruh wilayah Ambon dapat dikuasai
termasuk benteng Nieuw Victoria yang akhirnya juga berhasil
dikuasai oleh pasukan militer tersebut.

Pada tahun 2002, pada saat peringatan proklamasi RMS


yang ke-15 dilakukan, diadakan acara pengibaran bendera RMS di
Maluku. Akibat dari kejadian ini, 23 orang ditangkap oleh aparat
kepolisian. Setelah penangkapan aktivis tersebut dilakukan,
mereka tidak menerima penangkapan tersebut karena dianggap
tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Selanjutnya mereka
memperadilkan Gubernur Maluku beserta Kepala Kejaksaan Tinggi
Maluku karena melakukan penangkapan dan penahanan terhadap
15 orang yang diduga sebagai propokator dan pelaksana
pengibaran bendera RMS tersebut. Aksi pengibaran bendera
tersebut terus dilakukan, dan pada tahun 2004, ratusan pendukung
RMS mengibarkan bendera RMS di Kudamati. Akibat dari
pengibaran bendera ini, sejumlah aktivis yang berada di bawah
naungan RMS ditangkap dan akibat dari penangkapan tersebut,
terjadilah sebuah konflik antara sejumlah aktivis RMS dengan
Kelompok Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

D. PRRI/Permesta

Awal Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik


Indonesia (PRRI), dan PERMESTA sebenarnya sudah muncul
pada saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat
(RIS) pada tahun 1949 dan pada saat bersamaan Divisi Banteng
diciutkan sehingga menjadi kecil dan hanya menyisakan satu
brigade. Brigade ini pun akhirnya diperkecil lagi menjadi Resimen
Infanteri 4 TT I BB. Hal ini memunculkan perasaan kecewa dan
terhina pada para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah
berjuang mempertaruhkan jiwa dan raganya bagi kemerdekaan
Indonesia. Pada saat itu juga, terjadi ketidakpuasan dari beberapa
daerah yang berada di wilayah Sumatra dan Sulawesi terhadap
alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Kondisi ini diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan
masyarakat yang sangat rendah.
Tujuan dari pemberontakan PRRI ini adalah untuk
mendorong pemerintah supaya memperhatikan pembangunan
negeri secara menyeluruh, sebab pada saat itu pemerintah hanya
fokus pada pembangunan yang berada di daerah Pulau jawa. PRRI
memberikan usulan atas ketidakseimbangan pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat.

Terjadinya pemberontakan PRRI/PERMESTA ini mendorong


pemerintahan RI untuk mendesak Kabinet Djuanda dan Nasution
aupaya menindak tegas pemberontakan yang dilakukan oleh
organisasi PRRI/PERMESTA tersebut. Kabinet Nasution dan para
mayoritas pimpinan PNI dan PKI menghendaki supaua
pemberontakan tersebut untuk segera di usnahkan dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sementara itu, untuk pimpinan
Masyumi dan PSI yang berada di Jakarta sedang mendesak
adanya perundingan dan penyelesaian secara damai. Namun pada
akhirnya, pemerintah RI memilih untuk menindak para pemberontak
itu dengan tegas. Pada akhir bulan Februari, Angkatan Udara
Republik Indonesia memulai pengeboman instansi-instansi penting
yang berada di kota Padang, Bukit Tinggi, dan Manado.

Pada awal bulan Maret, pasukan dari Divisi Diponogoro dan


Siliwangi yang berada di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani
didaratkan di daratan Pulau Sumatera. Sebelum pendaratan itu
dilakukan, Nasution telah mengiriman Pasukan Resmi Para
Komando Angkatan Darat di ladang-ladang minyak yang berada di
kepulauan Sumatera dan Riau. Pada tanggal 14 Maret 1958,
daerah Pecan Baru berhasil dikuasai, dan Operasi Militer kemudian
dikerahkan ke pusat pertahanan PRRI. Pada tanggal 4 Mei 1958
Bukit tinggi berhasil dikuasai dan selanjutnya Pasukan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) membereskan daerah-daerah bekas
pemberontakan PRRI. Pada penyerangan tersebut, banyak
pasukan PRRI yang melarikan diri ke area perhutanan yang berada
di daerah tersebut.

Untuk melancarkan penumpasan terhadap Pemberontakan


tersebut, pemerintah membentuk sebuah pasukan Operasi Militer
yang operasinya disebut Operasi Merdeka pada bulan April 1958
dan operasi tersebut di pimpin oleh Letkol Rukminto
Hendradiningrat. Organisasi PERMESTA diduga mendapatkan
bantuan dari tentara asing, dan bukti dari bantuan tersebut adalah
jatuhnya pesawat yang dikemudikan oleh A.L Pope (Seorang
Warga negara Amerika) yang tertembak jatuh di Ambon pada
tanggal 18 Mei 1958. Pada tanggal 29 Mei 1961, Achmad Husein
menyerahkan diri, dan pada pertengahan tahun 1961, para tokoh-
tokoh yang bergabung dalam gerakan PERMESTA juga
menyerahkan diri.

Akibat dari pemberontakan ini, pemerintah pusat akhirnya


membentuk sebuah pasukan untuk menumpas pemberontakan
yang dilakukan oleh PRRI. Hal ini mengakibatkan pertumpahan
darah dan jatuhnya korban jiwa baik dari TNI maupun PRRI. Selain
itu, pembangunan menjadi terbengakalai dan juga menimbulkan
rasa trauma di masyarakat Sumatera terutama daerah Padang.

You might also like

  • Namar
    Namar
    Document3 pages
    Namar
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Tugas Tambang Terbuka
    Tugas Tambang Terbuka
    Document4 pages
    Tugas Tambang Terbuka
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Bisnis Model Canva
    Bisnis Model Canva
    Document1 page
    Bisnis Model Canva
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Registrasi Perlombaan
    Registrasi Perlombaan
    Document4 pages
    Registrasi Perlombaan
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • GFFF
    GFFF
    Document2 pages
    GFFF
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • FR
    FR
    Document1 page
    FR
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Deskripsi GRMM
    Deskripsi GRMM
    Document2 pages
    Deskripsi GRMM
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • FHDZGFH
    FHDZGFH
    Document2 pages
    FHDZGFH
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • MAKALAH KIMIA DASAR II Cover CCCCC
    MAKALAH KIMIA DASAR II Cover CCCCC
    Document3 pages
    MAKALAH KIMIA DASAR II Cover CCCCC
    Angku Palo
    No ratings yet
  • XZCDSV
    XZCDSV
    Document2 pages
    XZCDSV
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Rre
    Rre
    Document1 page
    Rre
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • GW
    GW
    Document1 page
    GW
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Deskripsi Granit
    Deskripsi Granit
    Document4 pages
    Deskripsi Granit
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • KJ, J
    KJ, J
    Document12 pages
    KJ, J
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Nikel
    Nikel
    Document3 pages
    Nikel
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Makalah 1 Batubara
    Makalah 1 Batubara
    Document6 pages
    Makalah 1 Batubara
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Tugas Tambang Terbuka
    Tugas Tambang Terbuka
    Document11 pages
    Tugas Tambang Terbuka
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Deskripsi Granit
    Deskripsi Granit
    Document4 pages
    Deskripsi Granit
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Tugas Tambang Bawah Tanah
    Tugas Tambang Bawah Tanah
    Document3 pages
    Tugas Tambang Bawah Tanah
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Tugas Tambang Terbuka
    Tugas Tambang Terbuka
    Document11 pages
    Tugas Tambang Terbuka
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • N Revisi 3
    N Revisi 3
    Document5 pages
    N Revisi 3
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Dfga
    Dfga
    Document6 pages
    Dfga
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Russs
    Russs
    Document5 pages
    Russs
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Skenario 2
    Skenario 2
    Document2 pages
    Skenario 2
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Tugas Resume Metodologi
    Tugas Resume Metodologi
    Document3 pages
    Tugas Resume Metodologi
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Laporan Seminarl
    Laporan Seminarl
    Document4 pages
    Laporan Seminarl
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Journal Heheh
    Journal Heheh
    Document13 pages
    Journal Heheh
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Ttyt
    Ttyt
    Document64 pages
    Ttyt
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet
  • Rencana Proyek Eksplorasi Pertambangan Bahan
    Rencana Proyek Eksplorasi Pertambangan Bahan
    Document8 pages
    Rencana Proyek Eksplorasi Pertambangan Bahan
    Riyadil Afdal
    No ratings yet
  • Reviw 1
    Reviw 1
    Document2 pages
    Reviw 1
    Maulana Assidikkey Iqra
    No ratings yet