You are on page 1of 3

Tugas post test

Oleh :
Victor Morando Nainggolan
112018038

Penguji:
dr. Adhi Wibowo N, Sp.KJ(K)., M.PH.
PERTANYAAN

1. PERBEDAAN DIMENSIA VASKULER DAN ALZHEIMER


2. PERBEDAAN DELIRIUM SECARA UMUM – DELIRIUM TREMENS

JAWABAN

1. A. Dimensia vaskuler disebabkan oleh infark di pembuluh darah yang menyupai ke seluruh
daerah otak( circle of wills ). Infark itu sendiri bisa disebabkan oleh adanya pelepasan
arterosklerosis, emboli, maupun terbentuknya autoimmune antibodi di pembuluh darah yang
menyumbat arteriol arteriol. Sehingga membuat area otak yang tersuplai darah oleh arteriol
itu hipoksia, lalu sel tersebut akan mati. Hal ini masih disebut dengan stroke ishkemik.
Kehilangan fungsi mental pada kasus ini disebabkan oleh area mana di otak yang terkena
stroke iskemik. Sehingga hasil akhir dari ini adalah dimensia.

B. Dimensia alzheimer : penyebab kebanyakan oleh karena plak dan tangles yang terbuat
secara amiloid prekursor protein(APP). Fungsi APP terhadap neuron itu untuk meregenerasi
dan membuat neuron bertumbuh. Akan tetapi jika sudah dipakai, APP ini akan dibuang. Beta
sekretase dan gamma sekretase akan memotong APP. Karena APP yang dipotong oleh Beta
dan Gamma sekretase ini tidak larut dalam darah sehingga makin lama, APP yang sudah
dipotong tetapi tidak larut dalam darah ini makin lama membentuk menjadi plak. Plak ini
disebut beta amiloid plak. Beta amiloid plak ini memblok pengiriman potensial aksi dari
neuron satu ke neuron lainnya. Dan juga membuat seluruh neuron secara fungsi akan mati
jika proses inflamasi terjadi.

2. delirium secara umum memiliki onset yang cepat, biasa terjadi geriatri. Untuk patofisiologi
secara umum delirium tidak diketahui secara pasti. Tapi terdapat beberapa teori dimana,
teori 1 : neurotransmitter naik : dimana asetilkolin, dopamin, noreephineprin, glutamat level
meningkat.
Teori 2 : neural membrane : terdapat hambatan antara neuron sehingga depolarisasi dari satu
neuron terhadap neuron yang lain tidak berjalan dengan lancar
Teori 3 : inflamatory cytokine : terdapat reaksi di sekitar neuron ( citokin ) sehingga memanggil
kompononen inflamasi untuk menggerubungi neuron tersebut sehingga neuronnya rusak.

Gejala delirium dibagi menjadi 2 secara garis besar :


1. Hyper aktif delirium :
Agitasi – agresif, berbicara ngelantur, disorgonize pikiran, delusi, disorientasi, halusinasi
2. Hipo aktif delirium :
Seperti mengantuk, lesu, lamban bergerak, gejala menarik diri.
Untuk delirium tremens, neurotransmitter yang meningkat hanya GABA saja, di fase eksitatorik
post sinaps. dan juga perbedaan DTs dari delirium secara umum terdapat dari etiologinya, dimana
DTs itu biasanya dari withdrawal dari alcohol. Dari gejala DTs sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu :

Minor : 6-24 jam setelah minum terakhir timbul gejala tremor, ansietas, insomnia

Major : 10-72 jam visual/auditori halusinasi, diaphoresis, takikardi

Setelah 2 hari bisa timbul kejang.

You might also like