You are on page 1of 14

tssN 1858-3598

NeruJournaf

ffrftff Volume10Nomor2 Oktober2015


er$
PengembanganModel Perilaku Ibu dalam PencegahanGizi Buruk Balita
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour Mahasiswa Keperawatan
PenerapanTindakan Keperawatan:Terapi Generalis terhadapKetidakberdayaanpada Lansia
Terapi Individt ReminiscenceMenurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial
Tanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku KekerasandenganTerapi Musik danRational Emotive Cognitif Behavior
Therapy
FenomenaKonflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker SetelahDidiagnosa Satu Tahun dan Mendapat Terapi di Rumah
SakitUmum
Visual ScheduleterhadapPenurunanBehavior Problem SaatAktivitas Makan dan Buang Air pada Anak Autis
PemberdayaanPasienBerbasis Experiential Learning terhadapPerilaku PencegahanKomplikasi Akut dan Kadar Glukosa
Darah PasienDM
. PeningkatanKemandirian PerawatanTenagaKerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi HIV melalui PengembanganModel
PemberdayaanKeluarga dan Peer Group Support
Penerapan"Health Action ProcessApproach" untlk Meningkatkan KepatuhanDiet PenderitaDM Tipe 2
PeningkatanSelf Empowerment dan Kualitas Hidup PasienDiabetes Mellitus Tipe II denganPendekatanDEEBerbasis Health
Promotion Model
KepatuhanPasienTB Paru BerdasarkanTeori Sistem Interaksi King
Ekstrak Getah PepayaSebagaiAutolitic Debridement Luka Kronis
Model Asuhan KeperawatanKomunitas untuk PercepatanMDGs Sektor Perilaku SanitasiKesehatan
Perilaku Kesehatandan Indikator Klinis PasiendenganInfark Miokard di Indonesia
Stres Kerja dan KepuasanKerja Perawatdi Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi Waluyo Kota Blitar
KeselamatanPasienBerbasisKnowledge Management SECI SebagaiPeningkatanKompetensi Mahasiswa Keperawatan
Budaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadapKinerja dan KepuasanKerja Perawatdi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Analisis Keselamatandan KesehatanKerja Perawat dalam PenangananPasiendi Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten
Kolaka
KemampuanMerawat pada Ibu PascaseksioSesareadan HubungannyadenganNilai Budaya
SeduhanBiji Kurma (Phoenix Dactyhftra) Memperkuat Membran Sel Spermauntuk Menurunkan Kadar Malondialdehid
SenamDisminorhea BerbasisAr-rahman TerhadapPenurunanNveri

Diterbitkan oleh:
ProgramStudi Ilmu KeperawatanFKp Unair bekerjasamadengan
PPNI PropinsiJawaTimur

Terakreditasi B
Nomor : 58/DIKTI/Kep/2013

Jurnal Ners Hal. Surabaya ISSN


Vol. 10 No.2
(Ners.J.) 195-365 Oktober2015 I 858-3598
ISSN18s8-3598

SUSUNAN PENGURUS JURNAL NERS


er$
Pelindung (Patron)
Purwaningsih,S.Kp., M.Kes
Dekan Fakultas KeperawatanUniversitas Airlangga

Penasihat (Advisor)
Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
Wakil Dekan I Fakultas KeperawatanUniversitas Airlangga
Yuni Sufyanti Arief, S.Kp., M.Kes
Wakil Dekan II Fakultas KeperawatanUniversitas Airlangga
Yulis SetiyaDewi, S.Kep.,Ns., M.Ng
Wakil Dekan III Fakultas KeperawatanUniversitas Airlangga

Penyunting:
Ketua Penyunting (Chief Editor)
Prof. Dr. Nursalam,M.Nurs (Hons)

Sekretaris (Secretary)
RetnayuPradanie,S.Kep.,Ns., M.Kep

Penyunting Pelaksana (Reviewer)


Dr. Kusnanto,S.Kp.,M.Kes,Dr. Ah. Yusuf,S.Kp.,M.Kes.Harmal'ett1.S.Kp..M.Kes,
Esty Yunitasari,S.Kp.,M.Kes, Rizky Fitryasari.S.Kep..Ns..Il.Kep

Asisten Penyunting (Assistanceto editorsl


Ilya Krisnana,S.Kep.,Ns., M.Kep, Eka MishbahatulM.Has.S.Kep..Ns.. \{.Kep,
Laily Hidayati,S.Kep.,Ns., M.Kep,Iqlima Du'i Kurnia.S.Kep..\s., \I.Kep

Pendanaan (Funding)
PrabaDiyan Rachmawati,S.Kep..Ns.. \I.Kep

Pemasaran (Marketing)
Fatihul Arifin, S.Kep.,Dimas Du'i Arbi. S.Kom.

Alamat Redaksi (Editorial Address): Fakultas KeperawatanUniversitas -{irlangga


KampusC Jln. MuYorejo6Ol l-5
Telp/fax (031)5913257
Email jurnalners_fkp@1mail.com
Web http://journal.unair.ac.id
http://ners.unair.ac.id/jurnal.nen.php

oc r73/ro.r5/AUP-A35E
rssN18s8-3s98

Ners

DAFTAR ISL(CONTENT)

HALAMAN
(PAGES)

t. PengembanganModel Perilaku Ibu dalam PencegahanGizi Buruk Balita


Q)evelopmentof Mother's Behavior Model in SevereMalnutrition Preventionfor
Children Under Five YearsOIQ
Ika Nur Fauziah,Lilik Djuari, Yuni Sufyanti Arief ......... 195-207
2. Uji Validitas dan ReliabilitasInstrumenPenilaianProfesionalBehaviourMahasiswa
Keperawatan
(Validity and Reliability AssessmentTool of Nursing Students Professional
Behavior)
Fatikhu Yatuni Asmara 208-216
PenerapanTindakan Keperawatan: Terapi Generalis terhadap Ketidakberd ayaan
padaLansia
(The Application of Nursing Interventions: Generalist Therapy to Against
Hopelessnesson Elderly)
Ike Mardiati AgustinoBudi Anna Keliat, Mustikasari.................. 2t7221
/l
T. TerapiIndividu ReminiscenceMenurunkan Tingkat Depresipada Lansia di Panti
Sosial
(Individual ReminiscenceTherapyDecreaseDepressionLevel on Elderly at Social
Homes)
Laili Nur HidayatioMustikasarioYossieSusantiEka Putri.................-.. 222-232
5. Tanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Terapi
Musik dan Rational Emotive Cognitif Behavior Therapy
(Sign and Symptomand Ability to Control Violent Behaviour with Music Therapy
and Rational Emotive Cognitive Behaviour Therapy)
Heri Setiawan,Budi Anna Keliatrlce Yulia Wardani.............. 233241
6. FenomenaKonflik, Ansietas,dan DepresipadaKlien Kanker SetelahDidiagnosa
Satu Tahun,danMendapat Terapi di Rumah Sakit Umum
(PhenomenaConflict, Anxiety, and Depressionfor Cancer Survivor One Yearand
After Have Therapy in General Hospital)
Maria Turnip, Budi Anna Keliat, YossieSusanti Eka Putri 242249
1. Visual ScheduleterhadapPenurunan,Behavior Problem SaatAktivitas Makan dan
Buang Air pada Anak Autis
(Visual ScheduleTowardstheDecline of Behavioral Problems in FeedingActivities
and Defecation in Children with Autism)
Sandu Siyoto 250255

8. Pemberdayaan PasienBerbasisExperiential LearningterhadapPerilaku Pencegahan


Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa Darah PasienDM
(Patients Empowerment Based on Experimential Learning to Behavior of Acute
Compilation Prevention and Blood GlucoseLevels of Patients DAI)
Nunung Ernawati, Suharto, Yulis SetiyaDewi .."..... 256264

9. PeningkatanKemandirian PerawatanTenagaKerja Indonesia(TKI) yang Terinfeksi


HIV melalui PengembanganModel PemberdayaanKeluarga dan Peer Group
Support
(Development Model of Family Empowerment and Peer Group Support in
Independence of Caring on Indonesian's Migrant Worker (TKI) Infected By
Hrv)
..
Nursalam, Ah. YusufoIka Yuni widyawati, candra Panji Asmoro............... 26527\

10. Penerapan "Health Action Process Approach" untuk Meningkatkan Kepatuhan


Diet PenderitaDM Tipe 2
Qmplementation of "Health Action Process Approach" to Improve Dietary
Adherencein Type2 Diabetic Patieni)
Kusnanto,Iqlima Dwi Kurnia, Dwi Indah Prasetia 272278

I l. PeningkatanSelf Empowermentdan Kualitas Hidup PasienDiabetesMellitus Tipe


II denganPendekatanDEEBerbasis Health Promotion Model
QmprovingSelfEmpowermentand Quality of Ltfe of Patients With Type2 Diabetes
Mellitus with Dee Based on Health Promotion Model)
Nian Afrian Nuari, Melani Kartikasari..........'.'..... 219288

12. KepatuhanPasienTB Paru BerdasarkanTeori SistemInteraksi King


(Adherencein Pulmonary TuberculosisPatients Based on King's Interacting
SystemsTheory)
Tintin SukartinioRatna Sitorus,Agung Waluyo, Ede Surya Darmawan'...'... 289-295

13. Ekstrak GetahPepayaSebagaiAutolitic DebridementLtka Kronis


(SapExtract Papayafor Autolitic Debridement Chronic Wound)
Tri Johan Agus Yuswanto, Tanto Hariyanto.. 296100

14. Model Asuhan KeperawatanKomunitas untuk PercepatanMDGs Sektor Perilaku


SanitasiKesehatan
(Model of Community Health Nursing Care to Accelerate MDGs on Health
Sanitat ion B ehavi or Sector)
Martono, Satino 301-307

15. Perilaku Kesehatandan Indikator Klinis Pasien dengan Infark Miokard di


Indonesia
(Health Behaviors and Clinical OutcomesAmong Patients with Myocardial
Infar ct ion in In donesi a)
Yusshy Kurnia Herliani, Yaowarat Matchim, Charuwan Kritpracha 308-317
I

16. StresKerja dan KepuasanKerja Perawatdi Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi
Waluyo Kota Blitar
(Job Stressand Job Satisfaction Among Nurses in Mardi Waluyo Hospital
Blitar)
Ahsan, Adine Yenie Cahyaning Pradyanti.. 318-323
17. KeselamatanPasienBerbasisKnowledge ManagementSECI SebagaiPeningkatan
KompetensiMahasiswaKeperawatan
(Patient SafetyBasedKnowledge ManagementSECI To Improve Nursing Students
Competency)
JoanggiWiriatarina HariantooNursalam, Yulis SetiyaDewi.......... 324131
18. Budaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadap Kinerja dan
KepuasanKerja Perawatdi RSUD Dr. SoetomoSurabaya
(Cultural Organization and Quality of Nursing WorkLife on Nurses Performance
and Job Satisfaction in Dr SoetomoHospital, Surabaya)
Rini WinasihoNursalamoNinuk Dian Kurniawati......... 332142
19. Analisis Keselamatandan KesehatanKerja Perawatdalam PenangananPasiendi
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka
(Analysisof Nurse's OccupationalHealth in Managing Patients in BenyaminGuluh
Hospital Kolaka Regenc)
Tirkatman, Sulistiawati,PurwaningsihoNursaIam............ 343147
20. KemampuanMerawatpada Ibu PascaseksioSesareadan Hubungannyadengan
Nilai Budaya
(Caring Ability oJ'PostcaesareanMothers and it's Association with Cultural
Value)
Atik HodikohoSetyowati............... 348154
21. Seduhan Biji Kurma (Phoenix Dactylifera) Memperkuat Membran Sel Sperma
untuk Menurunkan Kadar Malondialdehid
Q)ate SeedsSteeping (Phoenix Dactylifera) Strengthen Sperm Cells Membrane
and ReduceMalondialdehyde Level)
Saryono,RetnaniH, SantosoD................ 355159
22. SenamDisminorhea BerbasisAr-Rahman TerhadapPenurunanNyeri
(Ar Rahman-basedDysmenorrhea Gymnastic to ReducePain)
Sri SumaryanioPraditiana Indah Puspita Sari .......... 360-365
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN
PR OF E SI ONA L B EHAV I Otlft MAHA SISWA KEPERAWATAN
(Validity and Reliability Assessment Tool of Nursing Students Professionul Behavior)

Fatikhu Yatuni Asmara*


* JurusanKeperawatanFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Em aiI : unie_ntzul@1'ahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluanz Shiffield Peer Review Assessment(SPRAT) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menilai
penampilan mahasiswa kedokteran dengan menggunakan metode Multi Source Feedback (MSF). Penelitian terdahulu
menyebutkan bahwa MSF dengan SPRAT sebagai instrumen dapat diterapkan sebagai metode dan instrumen evaluasi
untuk menilaiprofessional behaviour (PB) mahasiswakeperawatandi settingklinikdan komunitas, namun membutuhkan
modifikasi berupa tambahan item pernyataan.Berdasarkanhal tersebut,perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
memastikan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penilaian. Metodologi: Uji yang dilakukan adalah uji content dan
construct runtukvaliditas, serta uji inter-rater dan item coyariance untuk reliabilitas. Partisipan yang terlibat terdiri atas 4
orang pembimbing klinik dan 116orang mahasiswa. Hasil: Uji content validity menunjukkan perlunya item kedisiplinan
dan kejujuran sebagai item no 22 dan 23. Uji construct validity menunjukkan 5 dari 23 pernyataan di instrumen
penilaian yang tidak valid karena memilikinrlaipearson coruelation < 0,3, namun tetap menjadi item pernyataan dengan
pertimbangan kepentingan terhadap PB mahasiswa.Uji inter-rater dan item covariance reliability menunjukkan berturut-
turut instrumen reliabel denganskor 0,460 dan0,912.Diskusi: Instrumen penilaian dapat digunakan untuk menilai PB
mahasiswa keperawatan karena valid dan reliabel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas dari
form penilaian ini terhadap perbedaan PB mahasiswa keperawatan.

Kata kunci: validitas, reliabilitas,instrumen penilaian PB (professionalbehaviour)

ABSTRACT

Introduction: Shiffield Peer Review Assessment(SPRAT)is an instrument to assessmedical student'sperformance using


Multi Source Feedback (MSF) method. The previous study stated that MSF with SPRAT is an effective tool assessing
professional behaviour (PB) of nursing students both in clinical setting and community setting. However it needs more
items to be added. Based on that explanation, it needs conductingvalidity and reliability test to make sure that the tool
is ralid and reliable. Methods: There were two types of validity test used, content validity test and construct validity
test as v'ell as reliability test, namely inter-rater reliability test and item covariance test. Participants were four clinical
instructors and I16 nursing students. Resalts: Content validity test showed that two items must be added as part of
assessmentitem, namely diciplines andfaithness. Furthermore construct validity test showed thatfive items were not valid
since they had pearson correlation score < 0.3. However the items were included as consideration ofnursing students's
PB. Inter-rater reliability test and item covariance reliability test showed that the tool was reliable with score 0.460 and
0.912 respectively. Discussions: The assessmenttool can be applied to assessPB ofnursing students since it valid and
reliable. It needs to investigate the effectivenessofthe tool in difference ofPB ofnursing students.

Keywords: validity, reliability, assessmenttool ofPB (professional behaviour)

PENDAHULUAN bahwa di samping memiliki kemampuan


klinis sepertimemberikanperawatankepada
Profesionalisme tenaga kesehatan
pasien atau yang disebut dengan hard skill,
sudah menjadi isu yang dibicarakan sejak
tenagakesehatanharus memiliki kemampuan
lebih dari 25 tahtn yang lalu termasuk
profesional atauyang disebut soft skill.
rumusan pengertian, aapaian kompetensi,
Aktivitas profesional yang dilakukan
dan penilaianprofesionalisme(Hodges,et al.,
oleh dokter dan perawat sebagai Ienaga
20ll). Tenagakesehatanseperti dokter dan
perawat ditantahguntuk memiliki kompetensi kesehatanmemerlukan kontribusi tiga aspek,
yaitu: kognitif, psikomotor, dan soft skill atau
profesionalismeseperti komunikasi secara
profesionalisme atau Professional Behaviour
efektif, berorganisasi,bekerja dalam tim,
(PB). Ketiga komponen tersebut memiliki
dan profesional yang disebut soft skill. Van
bobot yang sama(Kuiper and Balm, 2001 in
Tartwijk & Driessen (2009) menyatakan

208
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

Speth-Lemmens,2009),dan menjadi salahsatu oleh pernyataan dari Lynch, et.al (2004) di


kompetensiyang harus dicapaioleh mahasiswa dalam Hodges,et al Q0ll) bahwa evaluasiPB
selamaprosespembelajaran.Lebih lanjut lagi, menjadi lebih baik apabllamelibatkan banyak
Speth-Lemmens(2009) menyatakan bahwa evaluator seperti MSF, cognitive assessment,
meskipun belum ada definisi yang pasti untuk dan kuesionerpadapasien.
PB, banyak ahli merujuk pada sikap dan SelamaimplementasiMSF di PSIK FK
perilaku profesionaldan PB dapatdisupervisi, Undip, Shieffietd Peer Review Assessment
diajarkandan dievaluasi. (SPRAT) digunakan sebagaiformlenilaian.
Evaluasi PB mahasiswa khususnya Form ini berisi24 pertanyaan yang diturunkan
mahasiswa keperawatan perlu dilakukan dari Good Medical Practice (GMP) yang
karena evaluasi tersebut dapat membantu meliputi tiga ranah aktivitas profesionalyaitu
mahasiswa mengidentifikasi aspek negatif kognitif, psikomotor, dan afektif atau PB.
(Van Mook, et a1.,2009) sehinggadapat Delapan pertanyaan meliputi kognitif dan
membantu pembimbing dalam memberikan psikomotor(pertanyaanno. 1,2, 3, 6,7, 8,
fe edback tntuk meningkatkan PB mahasiswa 9, dan 10) sedangkan 16 pertanyaan lainnya
(Asmara, 2013a).Hal ini berdasarkanpada tentang afektif atau PB (Archer, 2008).
kebutuhan akan tenagap erawat y angmemiliki Namun SPRAT yang digunakan mengalami
soft skill yang bagus di sampingketerampilan modifikasi berupa penambahankomponen
memberikan asuhan keperawatan terhadap penilaian seperti komponen berpikir kritis,
pasien atalu hqrd skill (Yan Taartwijk & menghargai kelebihan, caring, penampilan
Driessen, 2009). mahasiswa, dan kesopanan. Komponen
Multi Source Feedback (MSF) adalah yang ditambahkan merupakan masukan dari
salahsatumetodeevaluasiyang menggunakan responden dari penelitian sebelumnya dan
kuesioner dan melibatkan tenaga kesehatan disesuaikandenganbudaya Indonesia,seperti
lain serta pasienuntuk memberikanfeedback kesof anan (Asmara, 2013a).
(Davies & Archer, 2005). Penilai atau Uji validitas dan reliabilitas diperlukan
evaluator MSF meliputi tiga source (sumber), untuk memastikan apakahinstrumen penilaian
vaitu peer (teman),pasien,dan mahasiswaitu dapat digunakan, artinya instrumen tersebut
sendiri (selfl (Epstein,2007). Selamaproses mampu mengukur apay ang seharusnyadiukur
evaluasi, mahasiswa akan mendapatkan dan konsisten (Dharma, 20ll). Uji validitas
.feedbackdari evaluator, tergantung dari tipe dilaksanakan untuk melihat kesesuaian,
er-aluasi.Feedback akan diberikan di tengah ketepatan suatu alat untuk menilai sesuatu
prosespembelajaranapabilaevaluasitermasuk (Fraenkel & Wallen, 2010), sedangkan
dalam formatif, sedangkanfe edback diper oleh reliabilitas suatu alat ditentukan oleh
mahasiswa di akhir proses pembelajaran konsistensi suatu alat untuk menilai sesuatu
apabila evaluasi termasuk dalam sumatif (Fraenkel & Wallen, 2010). Selanjutnya,
(Davis, et a|.,2009). penelitian ini penting dilakukan untuk
Penelitian sebelumnya menyebutkan mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas
bahwa MSF dapat diterapkan dan efektif hasil modifikasi form penilaian SPRAT
sebagai metode evaluasi PB mahasiswa sebelumdigunakan secaraluas untuk menilai
keperawatan baik di setting klinik dan PB mahasiswakeperawatan-
komunitas, khususnyadi Program Studi Ilmu Tirjuan penelitian ini adalah untuk
KeperawatanFakultasKedokteranUniversitas mengidentifikasi validitas dan reliabilitas
Diponegoro(PSIK FK Undip) (Asmara,2013a; instrumen penilaian PB pada mahasiswa
Asmara, 2013b). Alasan yang menyebutkan keperawatan yang kemudian dijabarkan
MSF efektif apalahpelibatanberbagaisumber menjadi beberapa tujuan khusus, yaitu
yang berinteraksi denganmahasiswa seperti: mengidentifikasi content validity instrumen
pembimbing, kolega yaitu perawat non penilaian, mengidentifikasi construct validity
pembimbing, mahasiswa non keperawatan, instrumen penilaian, mengidentifikasi inter-
self and peer assessment.Hal ini didukung rater reliobility instrumen penilaian, dan

209
JurnalNersVol. 10No. 2 Oktober2015:208216

mengidentifikasi it em covar i ance r eI i a bil i ty Subjek yang terlibat sebagaipartisipan


instrumenpenilaian. adalah64mahasiswapadauji contruct validtty
I dan 54 mahasiswapada uji constructvalidity
II, serta 2 onng pembimbing klinik yang
BAHAN DAN METODE
dipilih secaraacak dari populasi. Pemilihan
Penelitianini berfokus pada identifikasi ini dipilih karena dapat memberikan
validitas dan reliabilitas instrumen penilaian kesempatanyang samabagi setiap partisipan
PB mahasiswa keperawatan berbasis yang memenuhi kriteria untuk terlibat dalam
pembelajaranklinik dan komunitas berupa penelitian(Fraenkel& Wallen, 2010).
modifikasi SPRAT. Penelitian ini dilakukan Data yang diperoleh dianalisis dengan
dalam 4 tahap, yaitu 2 tahap uji validitas dan Pearson Product Momen karena metode ini
2 tahapuji reliabilitas. digunakan untuk menghubungkanskor setiap
item pernyataan dengan skor total (Dharma,
Tahap I
2011).Nunnaly (199\ dalam Dharma Q011)
Pertama instrumen penilaian diuji
menyatakan bahwa hubungan antara skor item
validitasisi (contentvalidity) denganmeminta
denganskor total (item-total correl at ion) y ang
ahli untuk mengevaluasi konten instrumen.
baik adalahlebih atausamadengan0,3 (r> 0,3).
Dua orang perawat ahli dilibatkan dalam uji
Berdasarkan hasil analisa ada 15 pernyataan
ini yaitu perawat yang memahami PB yang
yang memiliki skor PearsonCorrelation < 0,3
harus dimiliki oleh mahasiswakeperawatan.
artinya ada 15 pernyataan yang tidak valid
Tidak ada batasanjumlah pakar yang dapat
sehingga dilanjutkan dengan uji contruct
terlibat dalam uji content validity, yang pasti
validity II. Hasil analisa menyebutkanbahwa
ada pernbanding antarfe edback y angdiberikan
hanya 5 pernyataan yang tidak valid yaitu
(Dharma,2011).
pernyataanno 3, 5, 7,16, dan 77.
Padatahap ini, para ahli diminta untuk
memberikan tanggapanataumasukan terhadap Tahap III
item pernyataan pada instrumen penilaian Tahap ketiga adalah uji reliabilitas I,
PB dengan memilih apakah masing-masing yaitu uji inter-rater reliability. Terdapat dua
pernyataan relevan tanpa perbaikan, relevan tipe padauji ini, yaitu tipe yang pertamaadalah
dengan perbaikan, dan tidak relevan. Ahli bertujuan untuk melihat konsistensiskor yang
pertama menyatakanbahwa semuapernyataan, diberikan oleh dua atau lebih penilai terhadap
2l pernyataan relevan. Masukan untuk penampilan atau hasil kerja mahasiswa, dan
pernyataan no 14 "mudah untuk dihubungi" tipe keduabertujuan untuk melihat konsistensi
perlu diperjelas apa kaitannya dengan seorang penilai dalam memberikan nilai
perilaku profesional apabila deskripsinya terhadap pekerjaan mahasiswa yang sama
adalah mahasiswaberada di tempat sesuai tetapi dalam waktu yang berbeda (McAleer,
denganjadwal dinas. Begitu juga denganahli 2009).Dalam penelitian ini, tipe pertamayang
kedua yang menyatakan bahwa semua item digunakan,yaitu untuk melihat konsistensidua
pernyataanrelevan, namun perlu ditambahkan penilai atau lebih terhadapPB mahasiswa.
item penilaian kejujuran dan kedisiplinan. Pada tahap ini, 2 irrang pembimbing
diminta untuk menilai PB satuorang mahasiswa
Tahap II
kemudian hasilnya akan dihubungkan antara
Tahap selanjutnya adalahmelakukan uj i
1 pembimbing denganpembimbing yang lain.
construct validity. Pada tahap ini, instrumen
Dharma (2011)mengatakan bahwa penilaian
penilaian yang sudah melalui luji content
terhadappersetujuan/kesamaan antara2 orang
validity, dapat diujicobakan pada kelompok
penilai atau lebih terhadap suatu pengukuran
partisipan, yaitu mahasiswakeperawatandan
disebut inter-rater reliability. Selanjutnya
pembimbing. Selanjutnya hasil luji construct
korelasi antar2 nilai ataulebih dapatdianalisis
validity akan dianalisis untuk dilihat tingkat
menggunakanPearson Product Momen. Sama
validitasnya.
halnya denganuji construct validity, nilai antar

2t0
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

m 2 pembimbing dikorelasikan dan dianalisa. Tabel4 menunjukkan bahwa hasil skor


ty Hasil uji menunjukkan bahwa skor Pearson Pearson Correlotion adalah 0.460 atau lebih
ty Correlation adalah0.460 atau> 0,3, sehingga besar dari 0.3, artinya instrumen penilaian
rg instrument ini disebut sebagaiintrumen yang reliabel. Selanjutnya,tabel 5 menunjukkan
ln reliabel. analisa tahap terakhir atau tahap 4, yaitlu
ln
Tahap IV $i item covqriance dengan menggunakan
m Cronbach's Alpha untuk menganalisishasil
m
Tahap selanjutnya adalah reliabilitas
self assessmentpada 23 responden.
tahap 2 berupa uji reliabilitas menggunakan
i tem covar iance, y aitlupenggunaaninstrumen
m
pada mahasiswauntuk menilai dirinya sendiri PEMBAHASAN
ni
(self assessment)dan kemudian dianalisis.
rp Uji Validitas
Tahapini mellbatkan26 orangmahasiswa
L Uji validitas dilakukan dua kali yaitu uji
yang diminta untuk menilai PB dirinya sendiri
l)
menggunakanform penilaian. Hasil penilaian validitas I dan II. Hal ini disebabkankarena
m
ini akan dianalisis menggunakan Cronbach hasil uji validitas I kurang memuaskan,yaitu
rg 15 dari 23 pernyataan tidak valid. Sebelum
Alpha karena lebih sesuai untuk mengukur
D. reliabilitas instrumen penilaian dengan skala diulang, deskripsi masing-masingpernyataan
m
Iikert. Anastasi dan Urbina (1997\ dalam diperinci sehinggamenjadi lebih jelas bagi
Q responden.Menurut Fraenkel& Wallen (2010),
id Dharma (2011)mengatakan bahwa koefisien
reliabilitas instrumen penilaian yang dapat uji validitas dapat diulang apabila hasil uji
ct
diterima adalah 0,8 artinya. instrumen validitas tidak sesuaidenganyang diharapkan.
ta
penilaian bersifat reliabel apabila koefisien Berdasarkan hasil uji validitas 2, ada 5
lu
Cronbach Alpha lebih dari atau sama dengan pernyataanyangtidak valid, yaitu pernyataan
0.8. Hasil analisa menunjukkan bahwa nomoL 3 (kemampuan untuk manajemen
koefisien Cronbach'sAlpha adalah 0,912 ata-u waktu atau kemampuan memprioritaskan),
I, > 0,8 artinya instrument ini reliabel. nomor 5 (komitmen untuk belajar), nomor 7
LA (kemampuan untuk memberikan feedback:
fi jujur, secarapribadi, dan membangun),nomor
rg HASIL 16 (kemampuan untuk mengatur sesuatu/
rp Ada 23 pernyalaan yang digunakan manajemen),dan nomot 17 (berpikir kritis).
m untuk menilai PB mahasiswakeperawatan. Kemampuan untuk manajemenwaktu/
6i Pernyataan no 22 dan 23 adalah tambahan memprioritaskan (no. 3) dan kemampuan
ai pernyataan berdasarkan hasil luji content untuk mengatur sesuatu/manajemen(no. 16).
ta wlidity (tahap I). Berdasarkan hasil uji Apabila dilihat dari rumusan pemyataan,
fr, construct validity I (tahap 2), ada 15 2 kalimar ini memiliki makna yang sama
rg pernyataantidak valid yaitu pernyataanno 2, yaitu kemampuan mengatur sesuatu namun
LA 3. 4, 5, 6,7,9, 10,11,13,74,16,17,20,dan23. berbeda dalam deskripsi, yaitu manajemen
Setelahdilakukan perbaikan dalam redaksi intrapersonal dan interpersonal.Kemampuan
rg deskripsi dan rumusan pernyataan,dilakukan manajemen yang sering dipraktekkan oleh
9a uji construct validity II (ahap 2) denganhasil mahasiswadalam prosespembelajaranklinik
ra 18 pernyataan valid dan 5 pernyataan tidak adalahbelajar dalam kelompok.
n. ralid yaitu pernyataanno 3, 5, 7,16, dan 17. Rudland (2009) menyebutkan ada 4
m Tabel2 dan 3 menunjukkan hasil skor Pearson tahappembentukankelompok, yutu Forming.
ry Correlotion pada uji construct validity. Storming, Norming, danPerforming. Forming,
ln Analisa dilanjutkan dengan tahap atau pembentukan adalah waktu di saat
7a 3 yaitu uji ihter-rater reliability yaitu beberapa individu berusaha memantapkan
is membandingkannilai yang diberikan2 orang dirinya dalam kelompok.Padafaseini anggota
DA pembimbing klinik pada 7 mahasiswa.Hasil kelompok sering berganti dan kekuatan
ar analisadisaiikan dalam tabel4 berikut ini. serta kelemahan anggota kelompok akan
teridentifikasi.

2tl
JurnalNersVol. l0 No. 2 Oktober2075:208216

PenilaianPB
Tabel1. DaftarPernyataan
No Pernyataan DeskriPsi
1. Kesadaran mahasiswa terhadap Kemampuan mahasiswa untuk menyadari kekurangan dan
keterbatasandiri keterbatasanyang perlu dikembangkan.
2. Kemampuan untuk merespons Kemampuan mahasiswauntuk mengkaji, menentukandiagnosa,
aspek psikososial penyakit merencanakan intervensi,mengimplementasidan mengevaluasi
paslen aspekpsikososial penyakit pasien.
3 . Kemampuan untuk manaj emen Kemampuanmahasiswauntuk mengaturwaktu danmemprioritaskan
waktu/memorioritaskan tindakan terkait densan diri sendiri.
4. Kemampuanuntukbisamengatasi Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi
stress stresatau masalah.
5. Komitmen untuk belajar Kemampuan mahasiswauntuk berkomitmen dalam belajar
6. Keinginan dan keefektifitasan Kemampuan mahasiswauntuk mengidentifikasi kebutuhanbelajar
dalam belajar bersama kolega dalamkelompok.
atau peer Kemampuan mahasiswabelajar dalam kelompok dan kemampuan
untuk mengambil manfaat belajar dalam kelompok.
l. Kemampuan dalam memberikan Kemampuan mahasiswamemberikan feedback yang membangun
feedback: jujur, secara pribadi, bukan mencela.
membangun
8. Komunikasi denganpasien Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasiasertif danterapeutik
terhadappasien.
9. Komunikasi dengan keluarga Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasiasertifdanterapeutik
pasien terhadapkeluarga pasien.
10. Menghormati pasien dan hak Kemampuanmahasiswauntukmenyimpanrahasiaterkaitinformasi
rahasiamereka pasien dan hanya menggunakaninfotmasi tersebutuntuk hal yang
terkalIperawatanpaslen.
11. Komunikasi verbal dengan Kemampuanmahasiswaurituk menyampaikanhal/sesuatusecara
kolega verbal terhadapkolega, contoh: operan
12. Komunikasi tertulis dengan Kemampuanmahasiswauntuk menyampaikanhal/sesuatusecara
kolega tertulis terhadapkolega, contoh: dokumentasiaskep,rujukan
13. Menyadari nilai dan distribusi Kemampuan mahasiswauntuk mengidentifikasi dan menghormati
nilai-nilai kemanusiaan antar nilai/value/keyakinanyang dimiliki pasien.
sesamaterutamapasien
14. Mudah untuk dihubungi Mahasiswa berada di tempat sesuai dengan jadwal dinas,
memiliki alat komunikasi (telepon, email) untuk komunikasi tidak
langsung.
15. Kemampuan menjadi pemimpin Kemampuan mahasiswauntuk mengorganisasikelompok, pernah
menjadi pemimpin dalam kelompok.
16. Kemampuan untuk mengatur Kemampuan mahasiswauntuk mengatur sesuatudi luar diri
sesuatu(manajemen) sendiri.
11. Berpikir kritis Kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah secara
ilmiah.
18. Penampilanmahasiswa P,enampilanmahasiswa rapi, bersih, menarik, seragam sesuai
anrran.
19. Kesopanan Mahasiswamenunjukkansikap sopan,menghargaiorangyang lebih
tua, senangmenyapa.
20. Menghargai kelebihan Kemampuanmahasiswamengidentifikasidanmenghargaikelebihan
diri dan orans lain.
2l. Caring terhadappasien,peer, dan Kemampuanmahasiswabersikapcaring danpeduli terhadappasien,
kolega peer,dan kolega, ada saatdi samping pasien secarafisik danjiwa.
22. Kedisiplinan' Mahasiswa dating dan pulang dinas tidak terlambat, mematuhi
jadwal dan mengumpulkan laporan sesuaiwaktu dan
23. Kejujuran Mahasiswa berkatabenar,tidak berbohong denganalasanapa pun,
termasuk mampu menjaga kerahasiaanpasien

212
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

Tabel2. Hasil uji construct validity I (n: 64)

Pernyataan Ql Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8
PearsonCorrelotion 0.394 0.287 0.295 0.282 0.294 0.250 0.275 0.322

Pernyataan Q9 Q10 Qll Q12 Q13 Q14 Q15 Q16


PearsonCorrelation 0.274 0.252 0.245 0.340 0.269 0.252 0.300 0.276

Pem yataan Q17 QI B Q19 Q20 Q21 Q22 Q23


Correlation 0.219
Pearson 0.324 0.350 0.291 0.318 0.306 0.254

Tabel 3. Hasil uji construct validity II (n: 5a)

Pernyataan Q1 Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8
PearsonCorrelation 0.419 0.340 0.288 0.334 0.243 0.303 0.2s6 0.368

Pernyataan Qe Q1 0 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q 16


PearsonCorrelqtion 0.375 0.376 0.317 0.334 0.337 0.324 0.300 0.272

P ernyataan Q17 Q1 8 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23


PearsonCorrelation 0.281 0.381 0.386 0.358 0.337 0.306 0.309

Tabel 4. Hasil uji inter-rater reliability (n: Sebelum membentuk kelompok,


7) individu harus memiliki manajemen
intrapeisonal yang mampu mengenali tujuan
Evaluator Evaluator
l2 individu yang ingin dicapai, persiapanmateri
Evaluator Pearson 0,460 terhadap isu atau topik yang akan dibicarakan,
t Corr. dan kemampuan untuk berkontribusi dalam
Evaluator Pearson 0,460 kelompok (Rudland, 2009).
2 Con Berdasarkan hal tersebut, manajemen
intrapersonal dan interpersonal bukan
bagian yang terpisahkan. Pernyataantentang
Tabel5. Hasil uji item covariance(n:23) manajemenini diperlukan sebagaipernyataan
dalam form penilaian PB karena kemampuan
Cronbachs'Alpha
manajemen penting bagi mahasiswa yang
0.912 ZJ
mengikuti pembelajaranklinik.

Komitmen untuk belajar


Fase kedua adalah storming yaitu fase
yang dikarakteristikkan dengan konflik, Menurut Harden (2009), proses
ketidakpuasan, dan kompetisi, namun rasa pembelajaranterdiri dari dua yaitu formal
kepercayaan bias terbentuk dalam fase ini. dan informal. Seperti fenomena gunung es,
Faseketiga adalahnorming,yaitu fase dimana pembelajaraninformal mengambil porsi yang
kelompok mulai mengembangkan identitas lebih besar dibanding pembelajaran formal.
kelompok dan rasamemiliki. Fungsikelompok Komitmen diperlukan oleh mahasiswauntuk
mulai efektif dan mulai menyusun aturan terlibat dalam proses pembelajaran baik
perilaku dalam kelompok. Faseterakhir adalah formal maupun informal. Ada beberapa hal
performing yang berfokus pada tugas dan yang memengaruhi komitmen mahasiswa
kesadaran anggota kelompok terhadap tugas dalam belajar mandiri sebagai bagian dari
dan peran masing-masing. pembelajaraninformal, yaitu konten atau isi,

2t3
Jumal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208216

ritme belajar,waktu, media, strategi belajar, Memberikan feedback harus mulai


dan tempat belajar (Harden, 2009). Apabila dibiasakan pada mahasiswaterutama selJ
salah satu faktor yang memengaruhi tersebut and peer feedback sehingga pernyataan
tidak terpenuhi atautersedia,maka komitmen kemampuan memberikan feedback tetap
untuk belajar sulit untuk ditegakkan. menjadibagiandari itempenilaian dalam form
Pernyataan tentang komitmen untuk penilaianPB mahasiswakeperawatan.Selain
belajar tidak valid dengan salah satu alasan itu memberlkan feedback jtga dapat melatih
yang mendasari adalah belum terbiasanya kemampuan komunikasi asertif mahasiswa
mahasiswadenganbelajarmandiri. Beberapa yang merupakan bagian dari kemampuan
mahasiswamenyampaikanbahwawaktu yang profesional.
membatasikesempatanuntuk belajar mandiri.
Namun karenakomitmen untuk belajarpenting Berpikir kritis
untuk dievaluasi sebagai bagian dari PB Berpikir kritis dapat dicapai melalui
maka pernyataanini tetap dimasukkan dalam refleksi yang meliputi belajar mandiri,
form penilaian. Selain itu, dengan adanya kolaborasi,dan interaksi dalam tim (Lachman
komponen evaluasi tersebut dapat memicu & Pawlina, 2009),sedangkanmenurut Rudland
mahasiswa untuk dapat berkomitmen dalam (2009) berpikir kritis adalah asimilasi,
belajarmandiri. interpretasi, dan sintesis informasi yang
diperoleh. Berpikir kritis dapat terstimulasi
Kemampuan dalam memberikan feedbackz pada saatmahasiswabelajardalam kelompok
jujuro secarapribadio dan membangun.
sepertihalnya pada saatmahasiswamengikuti
Feedbctck dapat memberikan pembelajaranklinik. Pada saat mahasiswa
keuntungan, baik untuk mahasiswa, dosen mengimplementasikanproses keperawatan,
dan program. Sebagaicontoh: mahasiswa mulai dari pengkajian,penyusunandiagnosa
akan menerima masukan untuk penampilan keperawatan, merencanakan intervensi,
yang kurang dan mendapatkanpujian bagi mengimplementasikanintervensikeperawatan,
pencapaianyang bagus sehinggamahasiswa mengevaluasiimplementasi yang sudah
mampu menlusun strategiuntuk meningkatkan dilaksanakan, dan mendokumentasikan
pencapaian. Menurut Krackov (2009) proses keperawatanmerupakan bagian dari
memberikanfeedbackbtkan hal yang mudah. berpikir kritis (Pullen Jr, 2005). Semakin
Ada beberapahal yang dapat menghambat sering mahasiswamengaplikasikanproses
dalam pemberiat feedback, yaitu waktu dan keperawatan maka kemampuan berpikir
tempat, pemahamandan kemampuandosen kritis semakin terasah. Sehingga walaupun
dan mahasiswadalam pemberianfeedback, pernyataanberpikir kritis pada form penilaian
perbedaanpersepsitentangfeedback seperti tidak valid dalam uji validitas, pernyataanini
anggapan bahwa feedback adalah kritik tetap menjadi salah satu item penilaian PB
yang menyalahkan, dan budaya pemberian mahasiswa.
feedback.
Hambatan inilah yang membuat dosen Uji reliabilitas
dan mahasiswa tidak terbiasa memberikan Dua tahap uji reliabilitas menunjukkan
feedback karena sebagian besar feedback hasil yang signifikan, yaitu 0,460 untuk
hanya berasal dari dosen bukan dari teman inter-reater reliability dan 0,912 lun,nikitem
Qteer) atar dan diri sendiri (selfl (Asmara, covariance reliability. Hal ini memperlihatkan
2013). Feedback menjadi lebih berarti bahwa form penilaian PB reliabel dan dapat
apabila diberikan secara positif. Ciri-ciri digunakan sebagaiform penilaian. Reliabilitas
feedback yang positif adalah mendengarkan suatu form penilaian adalahkonsistensisuatu
aktif, disampaikan dalam hubungan yang skor yang diperoleh yaitu skor yang diperoleh
menguntungkan, spesifik, keinginan untuk
seorangmahasiswasamawalaupunmahasiswa
menolong bukan menghakimi, serta waktu dinilai oleh dua atau lebih penilai dan skor
yang tepat dan cukup (Krackov, 2009).

214
uji validitasdanReliabilitasInstrumenPenilaian(FatikhuYatuniAsmara)

yang sama saat mahasiswa tersebut dinilai keperawatan komunitas. Tidak


pada waktu yang berbeda(Fraenkel& Wallen, dipublikasikan. Semarang:Universitas
2010). Diponegoro.
Davies, H. & Archer, J.,2005. Multi source
feedback: development and practical
SIMPULAN DAN SARAN aspects. The Clinical Teacher 2 (2):
Simpulan 77-8r.
Davis, M.H., Ponamperuma,G.G. & Wall,
Uji validitas dan reliabilitas perlu
D., 2009.Workplace-based assessment.
dilakukan untuk memastikan suatu form
In: Dent, J.A & Harden, R.M. (eds).1
penilaian secaravalid untuk menilai suatu practical guide for medical teqchers.
penampilan serta dapat digunakan dari waktu Edinburgh: Elsevier Limited.
ke *'aktu. Hasil uji validitas dan reliabilitas Dharma, K.K., 2011.Metodologi penelitian
menunjukkan bahwa form penilaian PB keperawatan: Panduan meloksanakon
mahasiswa keperawatan valid dan reliabel dan menerapkan hasil penelitian.
sebagai instrumen penilaian sehingga dapat Jakarta:Trans Info Media.
digunakansecaraluas. Epstein, R.M., 2007. Assessmentin medical
education. N Engl J Med, 356(4):
Saran 387196.
Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E., 2010. I1ow
Untuk memastikan efektivitas
to design and evaluate research in
penggunaan instrumen penilaian terhadap
education. 7th edition. New York:
PB mahasiswa, perlu dilakukan penelitian
McGraw-Hill Companies.
lanjutan tentang evaluasi aplikasi form Harden,R.M., 2009.Independentlearning.In
penilaian PB mahasiswa terhadap PB A practical guide for medical teaclter.
mahasiswa keperawatan. Selain itu perlu Philadelphia:Churchill Livingstone.
dilakukan uji beda PB sebelumdan sesudah Hodges, 8.D., Ginsburg, S., Cruess, R.,
dilakukan penilaian dengan form penilaian Delport, R., Hafferty, F., HO, M.-J.,
PB. Sebelum dilakukan penelitian lanjutan, Holmboe, E., Holtman, M., Ohbu, S.,
:osialisasi tentangpenggunaanform penilaian Rees, C., Ten Cate, O., Tsugawa, Y.,
PB harus dilakukan agar setiap mahasiswa, Van Mook, W., Wass, V., Wilkinson,
dosendan institusi penyelenggarapendidikan T. & Wade, W., 2011.Assessmentof
keperarvatandapat memperoleh manfaat dari professionalism: Recommendations
hasil penelitianini. from the Ottawa 2010 Conference.
Medicol Teacher.33, 354163.
Krackov, S.K., 2009. Giving feedback.In I
KEPUSTAKAAN practical guide for medical teacher.
Philadelphia: Churchill Livingstone.
-\rcher J., 2008. The Educational Impact of
Lachman, N. & Pawlina, W. 2009. Basic
the Sheffield Peer Review Assessment
science and curriculum outcomes.In
Instrument (SPRAT). Thesis
A practical guide for medical teaclter.
Dissertation.
Philadelphia: Churchill Livingstone.
-{smara, F.Y., 2013a. The Implementation of
McAleer, 2009. Choosing assessment
Multi SourceFeedback(MSF) to assess
instrument. In A piactical guide
ProfessionalBehaviour (PB) of nursing
studentsin clinical setting.fUnpublished for medical teochers. Philadelphia:
Churchill Livingstone.
master thesis]. Mastricht: Maastricht
Pullen Jr, R.L., 2005. Applying nursing
University, The Netherland.
process: A tool for critical thinking.
-{smara, F.Y.,,2013b.Implementasi Multi
Nurse Educator,30 (6), 238239.
Source Feedback (MSF) untuk
Rudland,J.R.,2009.Learning in small groups.
mengevaluasi Professional B ehaviour
InA practical guidefor medical teacher.
(PB) mahasiswa keperawatan berbasis
Philadelphia: Churchill Livingstone.

215
t'-
JurnalNersVol. 10No. 2 Oktober2015:208-216

Sp e th-Lemmens,I., 2007. As s e s s in g P.M., 2009.Approaches to professional


professionalbehaviour of students behaviour assessment: Tools in the
in preclinical and clinical setting professionalism tool box. European
[Unpublishedmasterthesis].Maastricht: Journalof InternalMedicine,20, eI53-
University of Maastric h t , T h e e157.
Netherlands Van Tartwijk, J. van & Driessen,E.V/.2009.
Van Mook, W.N.K.A., Gorter, S.L., Van Portfoliosfor assessment andlearning:
Luijk, S.J.,O'SulliVan,H', Wass,V., AMEE guide no. 45 Medical Teacher.
Schuwirth,L. W., Van der Vleuten,C. 31,790-801.

216

You might also like