Professional Documents
Culture Documents
masing, dan menyatu sebagai satu kesatuan struktur yang disebut abutment, dengan fungsi sebagai
penerima beban mati dan beban hidup dari bangunan atas jembatan serta menerima tekanan tanah dan
kemudian diteruskan ke pondasi. Adapun bagian-bagian konstruksi abutment terdiri dari :
Pelat dasar/ tumpuan (pile cap) yang terdiri dari tumpuan muka dan tumpuan belakang, pelat dasar ini
juga disebut footing slab. Apabila menggunakan pondasi tiang pancang (spun pile) ataupun pondasi
sumuran (tiang pancang), maka pelat dasar ini berfungsi untuk mengikat dan menyatukan antara
abutment dengan tiang (pile).
Dinding (breast wall) yang disebut juga tembok longitudinal, dimana konstruksi ini harus mampu
menerima haya horizontal akibat tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif, gaya gempa, serta seluruh
gaya vertikal yang bekerja.
Tempat sepatu, merupakan konstruksi tempat perletakan dari gelagar memanjang maupun melintang.
Sepatu/perletakan (elastomeric bearing peat), merupakan bantalan yang berfungsi untuk mengurangi
getaran yang terjadi pada gelagar akibat beban dan kendaraan yang bergerak. Getaran tersebut
kemudian diteruskan ke dinding abutment untuk kemudian diteruskan ke pondasi.
Parapet (back wall),merupakan konstruksi dinding yang berfungsi sebagai pembatas antara gelagar
dengan tanah belakang abutment. Selain itu juga, parapet berfungsi sebagai penahan gelagar agar tidak
bergeser kearah belakang abutment.
Sayap (wing wall), berfungsi untuk melindungi bagian belakang abutment dari tekanan tanah yang
bekerja.
Namun dalam merencanakan abutment kita juga harus menghitung beban yang ada pada bangunan
atas, bagian bangunan atas terdiri dari :
Pelat lantai kendaraan adalah konstruksi yang berfungsi prasarana lalu lintas kendaraan. Pada
umumnya pelat lantai jembatan beton bertulang dicor secara monolit dengan gelagar memanjang dan
gelagar melintang (diafragma).
Gelagar memanjang terletak arah memanjang jembatan yang berfungsi mendukung beban yang bekerja
diatasnya seperti beban kendaraan, beban mati dan beban hidup. Gelagar melintang, pelat lantai, trotoar
dan sandaran lalu mendistribusikan beban-beban tersebut ke perletakan. Pada umumnya gelagar
memanjang jembatan beton bertulang berbentuk "T" yang lebih sering disebut balok "T" yang
direncanakan sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil gelagar yang stabil untuk menahan gaya-gaya
yang bekerja.
Gelagar melintang (diafragma) berfungsi untuk menahan beban dan gaya yang bekerja pada pelat lantai
dan beban yang berasal dari beban hidup dan beban sendiri, sebagai pengikat antara gelagar
memanjang dan menjaga adanya gaya puntir akibat beban lantai jembatan.
Trotoar pada jembatan digunakan bagi pejalan kaki untuk berjalan agar tidak mengganggu lalu
lintas kendaraaan.
Sandaran adalah konstruksi yang berfungsi sebagai pengaman bagi kendaraan yang melintas serta bagi
pejalan kaki yang berjalan diatas trotoar.
Inilah sedikit mengenai bagian-bagian dari konstruksi abutment , anda bisa membaca artikel yang
berhubungan dengan abutment , jembatan atau pun mengenai artikel teknik sipil, semoga artikel ini
bermanfaat baik anda salam sipil indonesia.
Pada jembatan ada yang disebut dengan kepala jembatan ( abutment ) yang merupakan bagian dari
bawah bangunan jembatan. Abutment mempunyai fungsi untuk memikul semua beban yang bekerja
pada bangunan atas jembatan, serta berfungsi untuk meneruskan beban yang dipikul bangunan atas
kelapisan tanah dasar dengan aman sekaligus sebagai bangunan penahan tanah serta menerima
tekanan dan di teruskan ke pondasi.
Dalam perencanaan abutment selain beban-beban yang bekerja juga diperhatikan pengaruh kondisi
lingkungan seperti angin, aliran air, gempa, dan penyebab-penyebab alam lainnya. Selain itu faktor
pemilihan bentuk atau jenis abutment yang digunakan juga harus diperhatikan dengan teliti.
Ada berbagai bentuk dan jenis abutment tetapi dalam pemilihannya perlu dipertimbangkan seperti bentuk
bangunan atas , kondisi tanah pondasi, serta kondisi bangunannya. Bentuk umum struktur abutment
identik dengan struktur tembok penahan tanah, akan tetapu untuk perencanaannya tentu beban yang
bekerja diatasnya diperhitungkan.
Adapun jenis-jenis abutment terdiri dari beberapa tipe atau bentuk yang umum, diantaranya adalah:
Inilah sedikit artikel tentang abutment teknik sipil mudah-mudahan bermanfaat bagi anda baca terus
updatean terbaru di ilmu teknik sipil indonesia, yang dimana untuk membagi artikel tentang teknik sipil
salam sipil indonesia, paling utama adalah jagalah bedoa sambil bekerja paling penting mengutamakan
kesehatan.