Professional Documents
Culture Documents
USIA REMAJA
Makalah dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak yang diampu
oleh Ibu Budiyati S.Kep. Ns, M.Kep, SpAn
Disusun Oleh :
Kelas 2-A3 Reguler
1. Wahyu Tri aji (P1337420617001)
2. Fiitri Asih (P1337420617007)
3. Oktalia Suci Anggraeni (P1337420617009)
4. Hadania Madhita T A (P1337420617010)
5. Pita Puspa Ulhusna (P1337420617011)
6. Ina Nur Hayati (P1337420617015)
7. Nur Indah Puspitasari (P1337420617017)
8. Erika Aditya Ningrum (P1337420617018)
9. Adinda Dwi Elsa M (P1337420617020)
10. Adi Laksono (P1337420617040)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Remaja”
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah membantu secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang lain yang membacanya.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , penulis selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Remaja ................................................................................................. 3
2.2 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ........................................................ 4
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Usia Remaja ............................................ 5
2.3.1 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan pada Usia Remaja............. 5
2.3.2 Pertumbuhan Remaja……… ........................................................................ 5
2.3.3 Perkembangan Remaja ........................................................................... … 6
Bab III Penutup ................................................................................................................... 9
3.1 Simpulan .................................................................................................................9
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi remaja
2. Untuk mengetahui definisi pertumbuhan dan perkembangan
3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada usia remaja
4. Untuk mengetahui perubhanan fisk yang terjadi pasa usia remaja
5. Untuk mengetahui fase perkembangan pada usia remaja
1.4 Manfaat
Adapun makalah ini di buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagaimana tumbuh kembang anak di usia remaja, perubahan fisik dan psikologi
remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya
maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa
menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan
frustrasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dengan emosinya
yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit menerima nasihat dan
pengarahan orangtua.
4
2.3 Konsep Pertumbuhan pada Usia Remaja
Remaja mengalami perubahan ukuran dalam tubuhnya. Pada remaja
pertumbuhan dimulai dengan pubertas dan terus berlanjut sampai terjadi perubahan-
perubahan morfologi dan fisiologi pada masa dewasa. Faktor yang berperan dalam
pertumbuhan adalah faktor genetik dan lingkungan. Aspek-aspek tersebut antara lain
konsumsi zat gizi, pendidikan orang tua, iklim, penyakit infeksi, sosial budaya,
ekonomi. Pertumbuhan yang terjadi pada remaja dapat diketahui menggunakan
antropometri. Pertumbuhan tersebut meliputi :
a. Tinggi Badan
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi oleh asupan makanan yang
diberikan.
Rata-rata tinggi badan maksimum anak perempuan dan anak laki-laki terjadi
pada usia 18 tahun. Pada anak laki-laki sekitar 170 cm dan pada anak
perempuan sekitar 160 cm.
Pertumbuhan tinggi pada remaja akan berhenti karena tulang panjang dari
skeleton kehilangan kemampuannya untuk bertambah panjang. Hal ini
dipengaruhi oleh hormon gonad, yaitu androgen dan estrogen.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan laki-laki mengalami peningkatan pada usia 15-20
tahun. Berat badan perempuan mengalami penurunan pada usia 15-16 tahun.
Dan akan mengalami peningkatan berat badan pada usia 19 tahun. Tetapi,
pada umunya perempuan mengalami perubahan berat badan yang tidak stabil.
Berat badan maksimum remaja laki-laki pada usia 20 tahun kurang lebih 60
kg, sedangkan pada remaja perempuan terjadi pada usia 19 tahun dengan berat
badan kurang lebih 50 kg.
Pertumbuhan ini menandakan adanya penambahan massa tubuh yang
berhubungan dengan peningkatan massa tulang, peningkatan volume darah,
dan bertambahnya jumlah sel dalam tubuh.
c.
5
dengan adanya proses pematangan organ reproduksi dan tubuh mulai memproduksi
hormon seks.
Pada tahap remaja, mereka mempunyai karakteristik munculnya kembali
dorongan seksual tahap phallic, disalurkan dengan seksualitas masa dewasa. Energi
diarahkan untuk kematangan dan fungsi seksual yang utuh dan perkembangan
keterampilan dibutuhkan untuk menghadapi lingkungan.
Pada tahap ini, remaja membutuhkan dukungan dari orang tua untuk
membantu melepaskan diri dari fase anak-anak dimana mereka bertujuan untuk
mencapai kemandirian dan membuat keputusan.
2.4.2 Teori Perkembangan Remaja Menurut Erikson
Erikson mengidentifikasi masalah sentral psikososial pada masa ini
sebagai krisis antara keaktifan dan inferioritas. Pendekatan Erikson dalam membahas
proses proses perkembangan anak yaitu dengan menguraikan lima tahapan
perkembangan psikososial, yaitu: percaya versus tidak percaya (0–1 tahun), Otonomi
versus rasa malu dan ragu (1–3 tahun), Inisiatif versus rasa bersalah (3–6 tahun),
Industry versus inferiority (6–12 tahun), Identitas versus kerancuan peran (12–18
tahun). Pada anak remaja akan berusaha untuk menyesuaikan perannya sebagai anak
yang sedang berada pada fase transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Menurut
Erikson, tugas utama anak usia sekolah adalah pada fase industry versus inferiority.
Pada masa ini, anak-anak mulai membentuk dan mengembangkan rasa kompetensi
dan ketekunan. Anak usia sekolah termotivasi oleh berbagai kegiatan yang
membuatnya merasa berguna. Anak-anak yang dapat mencapai sukses pada tahap
sebelumnya akan termotivasi untuk tekun dan bekerjasama dengan anak-anak yang
lain untuk mencapai tujuan umum (Erikson, E. H., 1963; Kozier, Erb, Berman, &
Snyder, 2011).
Erikson juga membagi tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan
yaitu tahap usia bayi ( lahir-18 bulan), kanak-kanak awal (18 bulan-3 tahun), kanak-
kanak akhir (3-6 tahun), usia sekolah(6-12 tahun), remaja(12-20 tahun), dewasa awal
(18-25 tahun) , dewasa (25-65 tahun) dan lanjut usia (65-wafat). Menurut erikson,
pada tahap usia remaja (12-20 tahun) didominasi oleh identitas versus kebingungan
peran. Remaja merasa sadar akan diri sendiri dan bermaksud untuk
mengaktualisasikan kemampuan diri. Namun dalam remaja terdapat perasaan
bingung, tidak mampu membuat keputusan dan mungkin terdapat perilaku anti sosial
6
2.4.3 Teori Perkembangan Remaja Menurut Sullivan
2.4.4 Teori Perkembangan Remaja Menurut Piaget
Menurut Piaget, pada tahap remaja ditunjukkan dengan karakteristik
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan kemampuan untuk fleksibel terhadap
lingkungannya. Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak emnggunakan
tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat
membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis dan
filosofis. pola berpikir logis membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang
lain juga memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah.
Perkembangan moral yang dialami remaja terjadi dalam 2 tahapan, yaitu tahap
pertama adalah tahap realisme moral atau moralitas oleh pembatasan dan tahap kedua
tahap moralitas otonomi atau moralitas oleh kerjasama atau hubungan timbal balik.
2.4.5 Teori Perkembangan Remaja Menurut Kohlbeug
Anak usia remaja telah mampu membuat pilihan berdasar pada prinsip yang
dimiliki dan diyakini. Segala tindakan yang diyakininya dipersepsikan sebagai suatu
kebaikan. Ada dua fase pada tahapan ini, yaitu orientasi pada hukum dan orientasi
pada prinsip yang etik yang umum. Pada fase pertama, anak menempatkan nilai
budaya, hukum, dan perilaku yang tepat yang menguntungkan bagi masyarakat
sebagai sesuatu yang baik. Mereka mempersepsikan kebaikan sebagai sesuatu yang
dapat mensejahterakan individu. Tidak ada yang dapat mereka terima dari lingkungan
tanpa membayarnya dan apabila menjadi bagian dari kelompok sebagai tingkat moral
tertinggi, yaitu dapat meniai perilaku baik dan buruk dari dirinya sendiri. Kebaikan
dipersepsikan ketika mereka dapat melakukan sesuatu yang benar. Anak sudah dapat
mempertahankan perilaku berdasarkan standard moral yang ada, seperti menaati
aturan dan hukum yang berlaku di masyarakat.
7
identitas diri sangat penting termasuk di dalamnya citra diri dan citra tubuh.
Pada usia ini anak sangat berfokus pada diri sendiri, narsisme (kecintaan pada
diri sendiri) meningkat. Mampu memandang masalah secara komprehensif.
Mereka mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis dan status emosi
biasanya lebih stabil terutama pada usia remaja lanjut
8
2. Remaja perempuan sangat sensitif terhadap berat badannya. Keprihatinan
ini timbul akibat kenaikan berat badan yang cepat, 62% remaja dilaporkan
berusaha mengurangi berat badannya, dan 1-3% remaja perempuan
terobsesi dengan berat badannya dan menimbulkan gangguan makan berat
seperti anoreksia nervosa atau bulimia.
3. Kecepatan perkembangan fisik antar remaja di kelompoknya tidak sama,
dapat lebih cepat (early-maturers) atau lebih lambat (late-maturers).
Maturasi dini pada remaja laki-laki membuatnya lebih popular dan
memegang posisi memimpin di kelompoknya, sedangkan pada remaja
perempuan cenderung menjadi depresi, gangguan makan dan ansietas.
2.3.3 Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja dalam perjalananya dibagi menjadi tiga
fase, yaitu fase remaja awal , fase pertengahan , dan fase akhir.
1) Remaja awal (10-14 tahun)
Remaja pada masa ini mengalami pertumbuhan fisik dan seksual
dengan cepat. Pikiran difokuskan pada keberadaanya dan pada kelompok
sebaya. Identitas terutama difokuskan pada perubahan fisik dan perhatian
pada keadaan normal. Perilaku seksual remaja pada masa ini lebih bersifat
menyelidiki, dan tidak membedakan. Sehingga kontak fisik dengan teman
sebaya adalah normal. Remaja pada masa ini berusaha untuk tidak
bergantung pada orang lain. Rasa penasaran yang tinggi atas diri sendiri
menyebabkan remaja membutuhkan privasi.
9
Remaja pada fase ini mengalami proses kognitif yang lebih rumit.
Melalui pemikiran oprasional formal, remaja pertengahan mulai
bereksperimen dengan ide, memikirkan apa yang dapat dibuat dengan
barang barang yang ada, mengembangkan wawasan, dan merefleksikan
perasaan kepada orang lain. Remaja pada fase ini berfokus pada masalah
identitas yang tidak terbatas pada aspek fisik tubuh. Remaja pada fase ini
mulai bereksperimen secara seksual yang menimbulkan resiko, seperti
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, kecanduan obat, dan
kecelakaan kendaraan bermotor. Resiko tersebut menimbulkan berbagai
permasalahan dengan orang tua, guru, maupun figur yang lain.
10
BAB III SIMPULAN
3.1 Simpulan
Remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan
belum menikah. Pada remaja pertumbuhan dan perkembangan meningkat
cepat dan mencapai puncaknya. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap
aspek fisik (kuantitas) seperti tinggi badan dan berat badan. Sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu misalnya
perkembangan kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi (kualitas).
11
Daftar Pustaka
Zakarsih Khamim. 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
Herlina. 2013. Blibiotherapy Mengatasi Masalah Anak Dan Remaja Melalui Buku.
12