Professional Documents
Culture Documents
Oleh : kelompok 21
PENDAHULUAN
turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun
6 minggu. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut
2015).
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran
dalam kehamilan (HDK), infeksi, parts lama atau macet dan abortus. Pada
tahun 2014, angka kematian ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah sebesar 116,01
per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami peningkatan pada tahun 2015
maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan
tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar
26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37% (Dinas
perlukaan jalan lahir atau robekan perineum. Robekan perineum terjadi pada
hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan
berikutnya. Hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga
jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat.
Sebaliknya kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlalu kuat dan
Perlukaan pada jalan lahir dapat pula terjadi oleh karena memang
terjadinya robekan perineum yang luas dan dalam disertai pinggir yang
tidak rata, dimana penyembuhan luka akan lambat atau terganggu. Luka
insisi yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih cepat sembuh
dibanding luka laserasi yang tidak merata serta tidak terkendali. Seperti
halnya insisi pada bagian tubuh laiinya, luka jahitan robekan (episiotomi)
daya kesembuhan yang buruk seperti defisiensi gizi dan adanya infeksi.
Ernawati, 2010)
3
Nyeri perineum bisa menjadi persoalan bagi ibu post partum karena
dirasakan secara berbeda pada setiap ibu post partum karena setiap ibu post
nyeri (Triwik,2017).
November sampai 2 des 2018 pada ibu post partum spontan didapatkan data
dari observasi terdapat luka jahitan perineum terlihat kemerahan dan basah
pada hari ke dua. Bagi ibu post partum dengan luka perineum sangat
Asuhan Keperawatan klien post partum spontan dengan nyeri akut di Ruang
Tujuan Penulisan
Raya
Pengertian Postpartum Periode nifas atau yang biasa disebut postpartum adalah suatu
peristiwa atau keadaan kembalinya organ-organ reproduksi perempuan pada kondisi tidak
hamil setelah menjalani masa kelahiran, dengan membutuhkan waktu sekitar 6 minggu
(Farrer, 2001).Sedangkan dalamBobak, (2005) mengatakan bahwa postpartum atau
pascapartum adalah kembalinya organ reproduksi perempuan selama enam minggu pada
kondisi sebelum hamil. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa postpartum
adalah suatu proses kembalinya organ reproduksi perempuan setelah melahirkan hingga
minggu ke-6.
B. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan
alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi
perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang
terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-
kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada
antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan
setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium
ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari
pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar
akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel
desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu.Ligamen-ligamen dan diafragma
palvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
D. Tanda dan Gejala
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Reproduksi
Uterus
Involusi : Kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil.
No Waktu TFU Konsistensi After pain Kontraksi
1. Segera setelah Pertengahan simpisis Terjadi
lahir dan umbilikus
1 jam setelah Umbilikus Keras
2. lahir
12 jam setelah 1 cm di atas pusat
lahir
3. setelah 2 hari Turun 1 cm/hari Berkurang
e. Sistem Respirasi
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan asam-basa kembali
setelah 3 minggu post partum.
f. Sistem Gastrointestinal
- Mobilitas lambung menurun sehingga timbul konstipasi.
- Nafsu makan kembali normal.
- Kehilangan rata-rata berat badan 5,5 kg.
g. Sistem Urinaria
- Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena
trauma.
- Pada fungsi ginjal: proteinuria, diuresis mulai 12 jam.
- Fungsi kembali normal dalam 4 minggu.
h. Sistem Muskuloskeletal
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil. Diastasis
rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
i. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
j. Sistem Imun
Rhesus incompability, diberikan anti RHO imunoglobin.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi
perdarahan post partum :
1) Menghentikan perdarahan.
2) Mencegah timbulnya syok.
3) Mengganti darah yang hilang.
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah:
1) Atonia Uteri
2) Retensi Plasenta
3) Sisa Plasenta dan selaput ketuban
- Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)
- Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)
4) Trauma jalan lahir
- Episiotomi yang lebar
- Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim
- Rupture uteri
5) Penyakit darah
Kelainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia /hipofibrinogenemia.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
- Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
- Keadaan umum: TTV, selera makan dll
- Payudara: air susu, putting
- Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
- Sekres yang keluar atau lochea
- Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
- Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
H. Asuhan Keperawatn
1. Pengkajian
a. Data demografi
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak
2. Riwayat Kehamilan
Umur kehamilan serta riwayat penyakit menyetai
3. Riwayat Persalinan
- Tempat persalinan
- Normal atau terdapat komplikasi
- Keadaan bayi
- Keadaan ibu
4. Riwayat Nifas Yang Lalu
- Pengeluaran ASI lancar / tidak
- BB bayi
- Riwayat ber KB / tidak
c. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pasien
- Abdomen
- Saluran cerna
- Alat kemih
- Lochea
- Vagina
- Perinium dan rectum
- Ekstremitas
- Kemampuan perawatan diri
d. Pemeriksaan Diagnostik
Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
- Keadaan umum: TTV, selera makan dll
- Payudara: air susu, putting
- Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
- Sekres yang keluar atau lochea
- Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum
- Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis, edema / pembesaran jaringan atau
distensi efek-efek hormonal
b. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, karakteristik
payudara
c. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan distensi kandung kemih, perubahan-
perubahan jumlah / frekuensi berkemih.
d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan,
penurunan sistemkekebalan tubuh.
e. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebih (perdarahan)
3. Rencana Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis, edema / pembesaran jaringan atau
distensi efek – efk hormonal.
Tujuan dan Kreteria Evaluasi:
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri ibu berkurang
dengan kriteria evaluasi: skala nyeri 0-1, ibu mengatakan nyerinya berkurang sampai
hilang, tidak merasa nyeri saat mobilisasi, tanda vital dalam batas normal. S = 36-
370C. N = 60-80 x/menit, TD = 120/80 mmhg, RR= 18 – 20 x / menit
Intervensi dan Rasional:
a. Kaji ulang skala nyeri
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat
b. Anjurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa nyeri
Rasional : untuk mengalihkan perhatian ibu dan rasa nyeri yang dirasakan
c. Motivasi untuk mobilisasi sesuai indikasi
Rasional : memperlancar pengeluaran lochea, mempercepat involusi
dan mengurangi nyeri secara bertahap.
d. Berikan kompres hangat
Rasional : meningkatkan sirkulasi pada perinium
e. Delegasi pemberian analgetik
Rasional : melonggarkan system saraf perifer sehingga rasa nyeri berkurang
6. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, penurunan sistem
kekebalan tubuh.
Tujuan dan Kreteria Evaluasi:
Setelah diberikan askep diharapkan infeksi pada ibu tidak terjadi dengan KE : dapat
mendemonstrasikan teknik untuk menurunkan resiko infeksi, tidak terdapat tanda-tanda
infeksi.
Intervensi dan Rasional:
a. Kaji lochea (warna, bau, jumlah) kontraksi uterus dan kondisi jahitan episiotomi.
Rasional : untuk dapat mendeteksi tanda infeksi lebih dini dan mengintervensi
dengan tepat.
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama Inisial : Ny. S
Usia : 32 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Sumber biaya : BPJS
Alamat : Bumi jaya
Tanggal Masuk : 30 November 2018
Kelas Rawat Inap : Kelas III
Tanggal Pengkajian : 30 November 2018
No Register : 093403
Diagnosa Medik : G2P2A0 Post Partum spontan nifas Hari Pertama
2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan utama ( saat pengkajian)
Klien mengatakan nyeri pada bagian lika jahitanpost partum pada daerah perineum,
kualitas sedang skala (4), nyeri seperti di tusuk-tusuk, keluhan hilang timbul.
Faktor pencetus : adanya luka jahitan post partum pada daerh perineum
Hal-hal yang memberatkan saat klien bergeser / bergerak. Hal-hal yang
meringankan saat klien berbaring.
C. Riwayat Obstetri
Riwayat menstruasi
Klien mengatakan pertama kali menarche pada usia 12 tahun dengan siklus 28 hari.
Klien menggunakan pembalut dan mengganti baluan sebanyak 3x / hari. Menstruasi
klien teratur setiap bulan. Lamanya 6 hari. HPHT 22-02-2017 TP 29-11-18. Keluhan
yang menyertai : nyeri.
Riwayat Perkawinan
Klien menikah pada umur 21 tahun. Suami umur menikah 26 Tahun. Lama pernikahan
10 tahun. Klien dan suami 1 kali menikah.
b. Riwayat Imunisasi:
TT 1 kali pada usia kehamilan 5 bulan
c. Riwayat Pemakaian obat selama Kehamilan
Klien minum SF dan Calcium lactat dari bidan
d. Keluhan selama kehamilan
Klien mengatakan tidak ada keluhan apapun selama kehailan dan bisa beraktifitas
seperti biasa.
Nilai APGAR
Angka penilaian 1 Menit 5 Menit 10 Menit
0 1 2
Bunyi Tidak ada Lambat Diatas 100 2 2 2
jantung (<100)
Pernafasan Tidak ada Tidak menangis 2 2 2
teratur
Tonus otot Lemas Sedikit Pergerakan 1 1 2
fleksi aktif
Reflek Tidak ada Menyeringai Menangis 1 2 2
kuat
Warna Biru pucat Badan Seluruh 1 2 2
merah badan
extermitas merah
biru
Jumlah 7 9 10
b) Pola Eliminasi
- Sebelum masuk rumh sakit
Sebelum masuk rumah sakit klien BAK 5-6 kali / hari, 24 jam. Warna kuning, bau
khas, keluhan tak ada. BAB frekuensi 1 kali hari, konsistensi biasa, keluhan tak ada.
Selfcare
Klien mengatakan belum melakukan perawatan payudara karena tidak mengetahui
pentingya perawatan payudara (breast care). Klien dibantu perawat dalam melakukan
breast care sebelum menyusui bayinya.
Perinal care
Klien tidak melakukan perawatan perineal karena tidak mengetahui tentang
perawatannya
Nutrisi
Klien mengatakan mau makan makanan bergizi intuk menigkatkan kualitas asi.
Senam Nifas
Klien mengatakan belum pernah melakukan senam nifas,karena masih nyeri.
KB
Kilen langsung bersedia untuk melaksanakan program KB setelah di beri pengarahan dan
edukasi oleh bidan dan perawat, klien melaksanakan KB Implan langsung di rumah
bersalin sehari setelah persalinan.
Menyusui
Klien menyusui bayinya setelah melakukan perawatan payudara yang dibantuk oleh
perawat, klien belum tahu tteknik menyusui yang benar. Bayi masih rewel setelah
disusui.
F. Perawatan Bayi
Klien mengatakan belum bisa melakukan memandikan bayinya saat ini, klien akan
melakukannya saat dirumah nanti. Keluarga klien (ibu) yang memandikannya dibantu
perawat/ bidan.
Perawat tali pusat.
Klien mengatakan mengetahui cara perawatan tali pusat.
G. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Tampak lemes, berbaring
2. Kesadaran : Compos menthis, GCS 15 E.4 M.6 V.5
3. BB sebelum hamil: 50 kg
4. BB hamil : 60 kg
5. BB sekarang : 55 kg
6. TB : 155 cm
7. Tanda tanda vital : TD: 130/80 N: 68x/m T: 364 Rr: 20x/m
b. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Warna rambut hitam, tidak rontok , tidak ada lesi pada kulit kepala, tampak
bersih
2. Muka
Terdapat pigmentasi pada kulit wajah, terutama dibagian pipi, tidak ada acne
maupun odema.
3. Mata
Kelopak mata normal, tidak ada oedema, conjungtiva an anemis, sklera an
ikterik, tida ada perdarahan padan kornea, mata tamapk sayu (mengantuk),
lingkar gelap bawah mata.
4. Hidung
Mucosa hidung warna merah muda, odema tak ada, nyeri(-), sekret (-), polip
(-).
5. Mulut
Keadaan mulut tidak ada cariens dan stomatitis, mulut tidak berbau, lidah
tidak tampak kotor, tidak ada kesulitan menelan.
6. Leher
Tidak tamapk dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid,
7. Dada
Bunyi jantung I/II murni reguler, pulma: wh :-/- , RH : -/- . vesikuler : +/+
Mmae : warna areola gelap / hitma, papsila mamae menonjol, nyeritekan saat
palpasi tidak ada, colostrum sudah keluar setelah 2 jam persalinan. Areola
dan puting susu bersih.
8. Abdomen
Striae tak ada. Linea nigra ada ,bising usus , vesika urinari : kosong.
Obstetri:
- TFU : 2 jari bawah pusar
- Kontraksi : Baik
- Konsistensi uterus : teraba padat / keras
- Posisi Uterus : Medial
-
9. Generalia
- Labia mayora dan minora : tampak masih agak bengkak
- Vagian : masih terdapat cairan darah
- Perineum : ada luka jahitan
- Lochea : warna merah segar, bau khas
- Jenis : lochea rubra
- Pergantian pembalut : 3 kali/ hari
Perineum
Keadaan : Perineum dijahit
Tanda REEDA :
- Redness (kemerahan) : tidak ada kemerahan
- Edema (bengkak) : tidak terjadi bengkak
- Echimosis : tidak ada
- Drainage (rembes) : tidak terdapat rembesan
- Approximatly (jahitan tidak menyatu) : tidak ada
10. Ekstremitas
- Ambulasi : dilakukan setelah 2 jam post partum,bertahap
- Homan's sign : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Varises : tdiak ada
11. Anus
Tidak ada pembesaran haemoroid , kebersihan cukup
H. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11.9 gr/ dl
Hematokrit : 36.5
Ertirosit : 4.00
Leukosit : 8.27
MCV : 90
MCH : 29
Jumlh trombosit : 252.000
GDS : 91
Gol darah :B
RH :+
MCHC : 29
I. Data Fokus
Ds :
- Kien mengatakan nyeri pada luka jahitan post partum pada daerah perineum
- Nyeri seperti ditusuk tusuk
- Skala nyeri 4
- Nyeri dirasakan hilang tibul
- Nyeri bertambah saat bergese / bergerak aktif, berkuang saat bebaring
- Klien mengatakan susah tidur 1 minggu terakhir, sering terbangun
- Klien menatakan posisi tidah nyaman ( posisi serba salah )
- Tidur hanya 3 -4 jam
- Klien mengatakan tidak tahu tentang teknik menysusui dan perawatan
payudaraibu menyusui
Do :
- Klien tampak ekspresi meringis sesekali terutama bila bergerak
- Labia mayora dan minora tampak agaak bengkak
- TFU 2 jari bawah pusat
- TD: 130/80 , T. 364 , RR: 20 x/menit, N: 68 x/menit, tampak lemes
- Posisi ibu ampak idak nyaman saat menyusui, bayi masih rewel setelah disusui.
J. Resume Keperawatan.
Klien daang ke rumah skait pada tanggal 30 nop 2018 , klien dirujuk dari bidan desa. G2
P1 A0 39 MINGGU, JPKTH Kala I fase laten dengan diagnosa KPD. Dilakukan
induksi, setelah pembukaannya hanya 3 cm dan KPD.
Pada jam 19.40 wib pembukaan lengkap dan langsung dipimpin oleh bidan, bayi lahir
normah BB 3200 gr PB 49 cm, plasenta lahir 8 menit setelah bayi lahir, lengkap.
Dilakukan observasi post partum selama 2 jam di VK.
Kontraksi uterus aktif , perdarahan 100 ml. TFU 2 jari bawah pusat. K/U baik, kesadaran
CM, GCS 18 , E4, M6, V 5, TD: 130/80 , N 68x/m, T: 36.4 oc.
K. ANALISA DATA
2. DS:
- Susah tidur selama 1 minggu terakhir
- Posisi tidak nyaman serba salah
Respon –respon
- Hanya tidu 3-4 jam pada malam hari
Gangguan pola hormonal dan
dan sering terbangun
tidur psikologis /
DO:
ketidaknyaman
- Mata tampak sayu ( mengantuk)
- Lingkar gelap bawah mata
- Tampak lemas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri fisik (luka episiotomy)
2. Gangguan pola tidur b/d respon-respon hormonal dan psikologis / ketidaknyamana
3. Resiko ketidakefektifan menyusui b/d kurang pengetahuan tentang teknik menyusui dan
perawatn payudara.
C. Rencana Keperawatan