Professional Documents
Culture Documents
AC sudah mulai ada sejak zaman Romawi. Pada zaman itu, bangsa Romawi membuat
sebuah penampung air di dalam dinding rumah. Penampung ini dibangung mengelilingi
rumah agar air bisa mengalir dari satu dinding ke dinding lainnya sehingga bisa
menurunkan suhu panas dalam ruangan. Saat itu, hanya beberapa orang saja yang bisa
memilikinya. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan untuk membangun penampungan
air sangatlah mahal. Mahalnya pembagunan ini dikarenakan desain struktur yang tidak
biasa, bahan bagunan khusus dan air yang banyak. Biasanya hanya para orang kaya,
bangsawan dan raja saja yang membangunnya.
Pada tahun 1820, Michael Faraday, ilmuwan Inggris menemukan cara baru utnuk
mendinginkan udara dengan menggunakan sebuah gas yang bernama Gas Amonia. 22
tahun kemudian (1842), Dr. Jhon Gorrie menemukan sebuah cara untuk mendinginkan
sebuah ruangan.
Dr. Gorrie memiliki ide membuat mesin pendingin ruangan setelah melihat banyaknya
pasien malaria dan penyakit lain yang memiliki gejala demam tinggi. Ketika cuaca
sedang panas, pasien semakin merasa tidak nyaman. Dengan inisiatif agar suhu tubuh
pasien turun dan melihat kerja kipas , Dr. Gorrie membuat mesin pendingin ruangan
sederhana yaitu di depan kipas angin yang sedang menyala diletakanlah sebongkah es
batu. Dengan begitu hawa dingin es akan tersebar karena angin kipas. Percobaan ini
diterapkan olehnya untuk ruangan – ruangan yang ada di rumah sakit Apalachicola
yang berada di Florida, Amerika Serikat.
Tidak hanya berhenti disana, Dr. Gorrie mulai menyusun rencana untuk membuat
mesin pendingin. Pada tahun 1844, Dr. Gorrie merancang dan mulai mengembangkan
mesin eksperimen pembuat es. Mesin ciptaannya bekerja dengan cara memadatkan gas
sehingga menjadi panas, kemudian gas tersebut dialirkan ke koil –koil untuk diturunkan
tekanannya untuk menjadikannya dingin. Sistem mesin baru ini menjadi citrabakal
sistem air conditioner modern.
Untuk menyempurnakan mesin ini, Dr. Gorrie akhirnya berhenti praktik pad atahun
1845 agar dia bisa fokus. 6 tahun kemudian, dia menerima hak paten untuk mesin
pendingin yang dia buat. Hak paten yang dia terima adalah hak paten pertama yang
dikeluarkan untuk mesin pendingin. Namun sayang, Dr. Gorrie belum sempat
menyempurnahkan mesin ciptaannya ketika meninggal di tahun 1855.
Orang yang menyempurnakan pernemuan Dr. Gorrie adalah Willis Haviland Carrier,
seorang insinyur dari New York. Penemuannya tidak digunakan untuk kenyamanan
manusia (rumah) melainkan untuk digunakan untuk keperluan percetakan dan industri
lainnya.
Pada tahun 1927, AC untuk rumah mulai dikembangkan. Pada tahun tersebut akhirnya
dipasang di sebuah rumah di Mineapolis, Minnesota. Sejak saat itu, AC mulai
dikembangkan bahkan sekarang bisa dibilang, AC dapat ditemukan hampir disetiap
rumah dan perkantoran. Berbagai jenis AC pun diciptakan dengan berbagai fitur
tambahan.
Bab 2
PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC
( AIR CONDITIONER )
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin
tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di
gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant
berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan,
yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang
berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas
refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan
pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di
perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi
dingin.
Penulis akan menjelaskan cara kerja AC khususnya pada AC split yang paling sering
digunakan di Mall, Sekolah, Perkantoran, Perusahaan, dll.
B. Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.
a) Compressor (komfersi).
b) Recervoir.
Condensor
d) Evaporator (pengembunan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
Evaporator
e) Filter Dryer.
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
Filter Dryer
f) Motor Fan Dan Blower.
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya sirkulasi udara.
AC Split Indor
AC Split Outdor
2) AC (Air Conditioner) Window
AC Window
3) AC (Air Conditioner) Floor Standing
AC Floor Standing
4) AC (Air Conditioner) Central
AC Central Indor
AC Central Outdor
1) AC Split
Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan
uotdoor, compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki
kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya.
Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang
berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang telah di
tentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin
Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa
gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke
kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang terletak
pada Outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui
Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir
tidak terdapat kotoran. Setelah disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang
lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-
desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas.
Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam
Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan
dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit.
Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali
disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah
cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar melalui pipa tekan lalu
masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju
evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus
berulang ketika AC digunakan.
2) AC Window
1. Pengertian
Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu
antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu), sehingga tidak
memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor AC tersebut.
Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok ruangan yang
akan di pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan dan letak
outdoornya berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di perlukan agar udara
panas yang berada di luar ruangan tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah,
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor AC Window tersebut.
2. Bagian-bagian AC Window
a) Compressor (kompersi)
Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke seluruh sistem AC
panas yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
b) Condensor (penguapan)
Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor.
c) Recervoir
Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke compressor.
d) Evaporator
Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
e) Filter Dryer
Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
f) Motor Fan dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower.
Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar evaporator.
g) HPS (High Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
h) LPS (Low Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.
3) AC Floor Standing
AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya maupun
pada outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian indoornya di
letakkan pada dasar lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah pada
bagian depan indoornya harus lapang hal ini di sebabkan agar sirkulasi udara pada AC
Floor standing tersebut tidak terganggu.
AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga kurang lebih
10 derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat
suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga ketinggian 3,5 meter.
AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri, karena
memiliki kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC
ini biasanya di letakkan dalam suatu ruangan produksi.
4) AC Central
Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk
dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan
pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat
ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu
dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di
tentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai
tempat penyalur udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang
dipasang pada bagian belakang blower.
Bagian – bagian ac
evaporator
a. Strainer
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawah oleh refrigerant di
dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer menjadi terganggu.
Biasanya, kotoran yang menyumbat sistem pendingin, seperti karat dan serpihan logam.
b. Accumulator
c. Oli Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi bagian
– bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas
berfungsi meredam panas di bagian – bagian kompresor. Sebagian kecil dari kompresor
bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin
melewati kondesor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki
persyaratan khusus, yaitu bersifat melumas, tahan terhadap temperature kompresor yang
tinggi, memiliki titik beku yang rendah karena bercampur dengan refrigera, dan tidak
menimbulkan efek negative ( merusak) pada sifat refrigerant serta komponen AC yang
dilewatinya. Secara spesifik, Syarat yang harus dipenuhi minyak pelumas sebagai berikut.
1. Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak bereaksi dengan refrigeran, dan tidak
memiliki sifat korosi/ penghancur.
2. Tidak merusak tembaga pada suhu 112 ˚C.
3. Tidak mengandung air, ter, lilin dan kotoran lainnya.
4. Memiliki titik beku yang rendah sehingga masih dapat bersirkulasi melewati bagian
yang bersuhu rendah.
5. Tidak berbusa. Sebab, busa pada minyak pelumas dapat merusak katup kompresor
dan menyambut pipa kapiler
6. Mempunyai koeefisin dielektrik yang rendah atau tidak mengatur arus listrik.
7. Mampu melumasi pada temperature yang tinggi dan rendah.
d. Kipas (Fan atau Blower)
Blower (indoor)
Kipas (outdoor)
C. Komponen Kelistrikan
a. Thermistor
Pada unit AC, ada dua jenis thermistor, yaitu thermistor temperature ruangan dan
thermistor pipa evaporator. Thermistor temperature ruangan berfungsi menerima respon
perubahan temperator dari embusan evaporator. Thermistor pipa evaporator berfungsi
menerima perubahan temperature pada evaporator.
b. PCB Kontrol
PCB control
PCB kontor merupakan alat mengatur kerja keseluruhan unit AC. Jika dianalogikan,
fungsi PCB control menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam komponen PCB control terdiri
dari macam – macam alat elektronik, seperti thermistor, sensor, kapasitor, IC, trafo, fose, saklar,
relay, dan alat elektronik lainnya. Fungsinyapun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan
blower indoor, pergerakan swing, mengatur temperature, lama pengoperasian (timer), sampai
menyalakan atau menonaktifkan AC.
c. Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik
sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang
terkandung secara tiba – tiba dalam waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa
ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan dari kapasitas kapasitor adalah farad
(F). Biasanya, kapasitor difungsikan sebagai penggerak kompresor pertama kali atau start
kapasitor. Dengan bantuan start kapasitor, hanya dibutuhkan waktu seper sekian detik atau
sangat singkat untuk membuat motor kompresor mencapai putaran penuh. Lama dan
singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada
kapasitor. Setelah motor kompresor mencapai putaran maksimal, secara otomatis hubungan
listrik pada kompresor digantikan dengan listrik sentral (PLN). Kapasitor akan kembali mengisi
muatan dan digunakan kembali sewaktu – waktu ketika akan menyalakan kompresor untuk
pertama kalinya. Terkadang, karena kesalahan penyambungan dapat menyebabkan start
kapasitor terus tersambung dengan kompresor. Akibatnya, usia kapasitor tidak akan bertahan
lama dan cepat soak (rusak).
Pada unit AC, biasanya terdapat dua start kapasitor, yaitu sebagai perggerak kompresor
dan motor kipas (fan). Pada kapasitor AC bertenaga 0,5 – 2 PK memiliki start kapasitor
berukuran 15 – 50 ΊF. Pada motor kipas (fan indoor atau outdoor) memiliki start kapasitor
berukuran 1 – 4 ί F.
Overload Motor Protector (OPM) merupakan alat pengaman motor listrik kompresor (
biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetic). Kerja OPM dikendalikan oleh sensor panas
yang terbuat dari campuran bahan logam dan bukan logam ( bimetal). Batang bimetal inilah
yang membuka dan menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal
dilewati dilewati arus listrik tinggi secara terus – menerus atau kondisi kompresor yang terlalu
panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik menuju ke kompresor akan putus. Begitu
juga sebaliknya. Ketika suhu kompresor turun bimetal akan menutup, arus listrik akan mengalir
menuju ke kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.
Penempatan OMP pada kompresor hermatik ada dua macam, yaitu external OMP (
diletakan di luar body kompresor) dan internal OMP (diletakan di dalam kompresor). Biasanya,
external OMP digunakan untuk mesin kompresor AC yang tidak terlalu besar (0,5 – 1 PK),
Sedangkan Internal OMP banyak terdapat pada mesin kompresor AC yang besar (1,5 – 2 PK)
External Overload motor protector dan sistem kerjanya
e. Motor Listrik
Tentu saja, motor listrik berfungsi menggerakan kipas (outdoor) dan blower(
indoor) Berbentuk dan ukuran motor listrik indoor dan outdoor berbeda. Untuk
membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun outdoor,
dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakan motor listrik pertama kali
sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya fungsi start kapasitor akan digantikan
arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik tersebut.
f. Motor kompresor
Motor kompresor berfungsi menggerakan mesin kompresor. Ketika Motor
bekerja, kompresor akan bekerja, kompresor akan sebagian sirkulator bahan pendingin
menuju ke seluruh bagian sistem pendingin. Umumnya, motor kompresor dikemas
menjadi satu unit dengan kompresornya. Serupanya dengan motor kipas, untuk start
awal motor kompresor juga menggunakan bantuan start kapasitor.
R-22 R-410A
Mengandung hydro-cloro-flouro-carbon Mengandung hydro-flouro-carbon(HFC)
(HCFC) yang bersifat merusak ozon yang tidak merusak lapisan ozon
Tekanan refrigerant (Pipa Hisap dan tekan Tekanan Refrigeran (pipa hisap dan tekan
kompresor) lebih kecil sekitar 50-70% kompresor) lebih besar sekitar 50 – 70%
dari 410A dari R-22
Harganya murah dan mudah diperoleh di Harganya mahal dan masih terbatas
pasaran dipasaran
Jenis Oli kompresor menggunakan oli Jenis oli kompresor menggunakan oli
mineral sintetis
Kurang efisien menyerap dan melepaskan Lebih efisien menyerap dan melepaskan
panas panas.
Kerja kompresor berlebih sehingga cepat Kinerja kompresor relative lebih ringan
panas sehingga tidak cepat panas
Adapun jenis refrigerant yang digunakan ( R-22 atau R-410A), tetapi secara umum
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Bab 3
CARA KERJA AC
Sebenarnya, sebuah unit AC bekerja menyerap panas dari udara di dalam ruangan, kemudian
melpaskannya diluar ruangan. Dengan demikian , temperature udara di dalam ruangan akan
berangsur – angsur turun. Dengan kata lain, AC hanya sebagai sebuah prabot elektronika yang
mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara yang terisap disirkulasi secara terus –
menerus oleh blower ( Indoor) melewati sirip evaporator. Saat melewati evaporator, udarah
yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan pendingin,
Kemudian dilepaskan di luar ruangan ketika refrigerant melewati kondensor.
Jadi, temperature udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan sebenarnya adalah
sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat AC. Unit AC
hanyalah tempat bersirkulasinya udara yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara
ruangan sehingga mencapai tempeatur yang diinginkan.
Agar lebih mudah dipahami cara kerja sistem pendingin AC secara keseluruhan akan
dibagi menjadi dua, yaitu sirkulasi udarah dan refrigerant.
A. Sirkulasi Udara.
Sirkulasi udara di sini adalah aliran udarah di dalam dan luar ruangan yang dikendalikan
oleh blower(indoor) yang terdapat dalam ruangan dan kipas (Fan) yang terdapat di luar
ruangan (outdoor).
1. Bagian indoor
Umumnya, pada bagian indoor unit AC terdapat lima komponen utama yaitu
evaporator, blower, saringan (filter) udarah, panel listrik, dan sensor suhu
(thermistor). Evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter
tertentu yang dibentuk berlekuk – lekuk agar lebih efektif untuk menyerap panas
dari udara. Kerna dilewati refrigerant yang memiliki suhu yang sangat rendah, suhu
evaporator menjadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu mencapai 5˚c. Dengan
begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah(dingin) ketika melewati komponen
ini.
Blower yang terdapat pada bagian indoor berfungsi mengatur sirkulasi dengan
cara menyedot udara ruangan agar melewati komponen evaporator, kemudian
mengembuskan kembali udara kedalam ruangan. Blower akan bekerja sampai
temperature udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain, blower akan berhenti
bekerja (off) ketika temperatudara mencapai suhu yang diinginkan ( suhu pada
pengaturan remote control ).pada bagian indor juga terdapat saringan (filter) udara
yang berfungsi menyaring debu dan kotoran yang tersedot oleh blower agar udara
yang keluar lebih bersih dan segar. Pada unit AC keluaran terbaru, filter udara juga
dilengkapi dengan anti bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit penyakit dan
menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang terbawa melalui udara.
Selain itu, pada bagian indoor juga terdapat control panel kelistrikan dan sensor suhu
yang mengatur kerja AC secara keseluruhan. Control panel kelistrikan dan sensor
suhu bekerja simultan dan terintegrasi secara otomatis mengatur kerja unit AC.
2. Bagian outdoor
Biasanya, bagian outdoor unit AC terdapat enam komponen utama, yaitu
kompresor, kondensor, (fan),pipa kapiler, saringan refregeran (strainer), dan
sistem kelistrikan. Kompresor adalah pengendali aliran refrigeran. Dari
kompresor, refrigerant akan dipompa dan dialirkan menuju komponen utma AC,
yaitu kondensor, pipa kapiler, dan evaporator . refrigeran keluar melalui
melewati bagian indoor (evaporator) , kalor (panas) udara yang terbawa akan
dilepaskan kebagian kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat
dari pipa tembaga yang dibentuk berkelok-kelok dan dilengkapi denga sirip-
sirip agar pelepasan kalor udara didalam ruangan berjalan lebih efektif. Agar
kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigeran lebih cepat dilepaskan atau
dibuang keudara bebas, pada bagian kondensor juga dilengkapi dengan kipas
(fan). Setelah melepaskan kalor (panas) udara, refrigerant akan dipompa
menuju ke filter (sterainer) agar kotoran yang terbawa refrigran tidak ikut
terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran (seperti karat atau serpihan logam
)terbawa kedalam kepipa kapiler, bisa menyebabkan penyumbatan yang
mengakibatkan sistem pendingin tidak bekerja optimal.
B. plastic pelindung
Plastic pelindung digunakan ketika membersihkan atau mencuci bagian indoor
(service besar) berpungsi untuk menjaga agar cipratan air steam tidak merusak atau
mengotori perabotan lainnya. Selain itu, plastic pelindung juga digunakan untuk melindingi
rangkaian elektronik (PCB indoor) AC.
Pastik Pelindung
C. tubbing cutter
Digunakan untuk memotong pipa tembaga. Biasanya,digunakan ketika terjadi
permasalahan padapipa, sepertipipaterlalupanjang, terjepit, terjadi kebocoran, keretakan,
atau pipa pecah ketika dibengkokkan.
Tubbing cutter( besar atau kecil)
D. flaring tool
Digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar mudah disambung.
Penggunaan flring sering digunakan untuk menyangbung dua pipa menggunakan napple.
Untuk mengembangkan diameter ujung pipa, masukan ke lubang Flaring block dan
kencangkan mur pengunci untuk menjepit ujung pipa. Pili lubang flaring block yang sesuai
dengan ukuran pipa agar penguncian pipa lebih stabil dan tidak merusak ujung pipa.
E. Swaging Tool
Hampir serupa dengan Flaring, Swaging Tool menggunakan untuk membesarkan
ujung pipa. Badanya terletak pada bentuk ujung atau kepala yang digunakan untuk
melebarkan pipa. Swaging berfungsi melebarkan pipa dengan kedalaman tertentu sehingga
peralatan ini cocok digunakan untuk menyambungkan dua pipa yang berdiameter sama
dengan cara pengelasan.
Flaring Block
F. Charging Manifold
Charging Manifold digunakan untuk mengecek tekanan dan penghampaan( Vacuum) ketika
mengisai atau membuang refrigeran. Charging Manifold sering juga disebut gauge manifold and
charging lines karena terdiri dari dua buah pressure gauge, yang digunakan untuk mengukur tekanan
rendah ( kurang dari 250 psi) dan tekanan tinggi ( kurang dari 500 psi). Pada kedua sisinya terdapat
dua buah keran dan tiga buah sambungan keluar. Biasanya sambungan keluar menggunakan selang
(chaeging hose) dengan tiga warna berbeda untuk membedakan sisi tekanan yang berbeda.
Charging manifold
G. Bending Tube
Bending tube digunakan untuk membengkokan pipa agar tidak pecah, patah, ataupun
gepeng. Bending tube sangat dianjurkan digunakan untuk membengkokkan pipa yang usia pakainya
cukup lama yang sering bermasalah ketika dibengkokkan.
Bending tube
H. Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan untuk membuat sistem pendingin hampa udara sebelum diisi
refrigerant. Pemvakuman mutlak harus dilakukan sebelum dilakukan pengisian refrigerant. Bisa
juga, melakukan pemvakuman dengan mesin AC itu sendiri. Namun, penggunaan pompa vakum
lebih memudahkan mengkondisikan sistem pendingin menjadi hampa udara.
I. Thermometer Ruangan
Dalam servis AC, thermometer digunakan untuk mengecek temperature udara yang masuk
dan keluar evaporator. Pastikan thermometer yang digunakan kondisinya masih baik dan respon
terhadap perubahan temperature ruangan.
J. Tang Ampere (Clamp Tester)
Tang Ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau
perbaikan AC. Disebut tang karena “mulut” peralatan ini menyerupai tang. Untuk mengukur arus
listrik, cukup masukan salah satu kabel (positif atau negative) kedalam “mulut” tang ampere.
Kemudian, lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. Di pasaran, tang ampere tersedia dalam
dua jenis, yaitu tang ampere manual(analog) dan digital. Anda bebas memilih jenisnya. Namun,
sebaliknya Anda memilij tang ampere yang juga dilengkapi dengan pengukuran tahanan (ohm) dan
tegangan (volt) listrik.
Selain itu digunakan mengukur arus listrik, terkadang para teknisi mesin pendingin juga
mengunakan tang ampere untuk mengetahui tekanan refrigerant di dalam sistem pendingin. Nilai
arus listrik yang terukur oleh tang ampere bisa dijadikan patokan tekanan refrigerant di dalam
sistem. Hal semacam itu dibenarkan karena perubahan nilai arus listrik dan tekanan sistem adalah
berbanding lurus.
Tespan
M. Obeng
Obeng digunakan untuk membuka atau mengencangkan mur atau baut ketika melakukan
perbaikan dan perawatan AC. Biasanya, obeng yang sering digunakan adalah jenis obeng kembang
(+). Namun sesekali juga menggunakan obeg minus (-). Ukuran obeng disesuaikan dengan standar
kepala baut yang digunakan.
Obeng
N. Tang
Tang digunakan untuk menjepit, memotong atau memegang komponen yang sulit atau
bahkan berbahaya apabila disentuh. Tang yang biasa digunakan adalah jenis tang kombinasi,
yaitu tang yang berfungsi menjepit sekaligus memotong. Pastikan isolasi pembungkus gagang
tang berada dalam kondisi baik untuk menghindari kejutan listrik ( setrum) ketika melakukan
perbaikan kelistrikan AC.
Tang
O. Kunci pas dan Kunci Inggris
Kunci pas digunakan untuk melepaskan dan memadang mur atau baut. Ukuran yang
digunakan biasanya beragam dan penggunaanya disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Serupa dengan kunci pas , Kunci inggris juga digunakan membuka mur – baut. Bedanya, kunci
inggris bisa digunakan untuk segala jenis ukuran mur atau baut sampai batas maksimumnya.
P. Kunci L
Kunci L digunakan untuk membuka baut berkepala persegienam yang menjorok ke
dalam. Umumnya baut – baut tersbut berukuran kecil. Disebut kunci L karena bentuk kunci ini
manyerupai huruf “L”
Kunci L
Bab v
Perawatan AC
PERAWATAN atau pemeliharaan AC mutlak harus dilakukan agar usia
pakai relative lebih tahan lama. Untuk itu, buatlah catatan atau
jadwalperawatan AC bertujuan untuk memperpajang usia pakai,
mengontrol konsumsi listrik sesuai standar pemakaian daya, menghindari
kerusakan yang lebih parah, memaksimalkan kinerja AC, dan menjaga
hygienitas udara ruangan akibat debu yang menempel pada unit AC.
Pada dasarnya, pemeliharaan AC dihitung berdasarkan lama
mengoperasikannya. Biasanya, untuk pemakaian standar, AC dioperasikan
sekitar 10 jam pemakaian (siang atau malam hari). Untuk pemakaian lebih
dari 20 Jam (siang dan malam), sebaiknya jadwal pemeliharaan AC
dilakukan lebih awal atau lebih pendek waktunya dibandingkan dengan
pemakaian standar. Umumnya, pemeliharaan AC dibagi menjadi dua
macam, yaitu pemeliharaan mingguan atau service kecil dan pemeliharaan
bulanan atau service besar.
Perhatian!
Pastikan tidak ada air yang mengenai terminal atau soket – soket
Kelistrikan outdoor
e. Finising
1. Bersihkan bekas tetsan dan cipritan air disekitar bagian indoor dan outdoor
menggunakan kain lap kering. Pastikan sampai benar – benar kering.
2. Periksa kembali, apakah bagian indoor dan outdoor AC sudah terpasang dengan
sempurna atau belum.
f. Pengecekan Akhir
1. Periksa kondisi terminal, soket, dan pemutus arus (MCB dan stop kontak)
menggunakan obeng tespen, normal atau tidak. Jangan lupa, Periksa juga kekencangan
baut dan mur jika kendor, kecangkan dengan kunci pas atau obeng.
2. Colokan Stop kontak aliran listrik yang menghubungkan AC. Kemudian, Nyalakan AC.
3. Lakukan pengecekan fungsi remote control (swing,fan, speed dan temperature)
4. Dengarkan secara seksama suara yang keluar dari indoor, apakah muncul suara
abnormal atau tidak.
5. Lakukan pengecekan arus listrik kompresor menggunakan tang ampere, bertambah
atau berkurang dari kondisi semula.
6. Lakuakan pengeekan tekanan Freon, bertambah atau berkurang dari kondisi semula.
7. Lakukan langkah seperti pada langkah ke – 4, tetapi pada bagian outdoor-nya, apakah
muncul suara abnormal atau tidak.
8. Periksa putaran kipas (outdoor), berputar lancer atau tidak.
9. Catat hasil pengukuran dan pengecekan setelah dilakukan perawatan bulanan.
Kemudian, bandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan perawatan bulanan.
Bab VI
Trik dan Trip
Mengatasi Kerusakan AC
A. Beragam Permasalah AC dan solusinya
a. AC Mati Total
Ac mati total atau tidak bisa beroperasi sama sekali disebabkan dua
kemungkinan, yaitu tidak ada arus listrik yang masuk ke AC atau PCB rusak.
1. Arus listrik tidak masuk ke unit AC.
Untuk mengecek ada atau tidaknya arus listrik yang masuk ke dalam unit AC bisa
dilakukan beberapa langkah berikut.
- Periksa pemutus arus ( MCB atau stop kontak) dengan menggunakan tespen, apakah ada
arus listrik yang masuk atau tidak.
- Coba anda periksa sekring (fuse) pada stop kontak listrik, apakah putus atau tidak. Jika
putus, ganti dengan sekering baru dengan ukuran yang sama.
- Periksa sambungan kabel, apakah ada yang kendor, putus, atau terbakar. Jika ada kabel
yang rusak, segera perbaiki sambungan kabel.
2. PCB Rusak ( Error )
- Untuk kasus PCB rusak ( error ), biasanya ditandai adanya tulisan [Err], [PO], [P1] atau kode
lain pada LCD display indicator indoor Atau, jika pada AC tidak terdapat LCD display, Paatau
tidak. Jika lampu LED indicator menunjukan gejala tidak normal ( berkedip-kedip), lakukan
reset atau netralkan kerja AC dengan mematikan atau memutuskan arus listrik utama.
Kemudian, tunggu beberapa saat sebelum menyala AC.
- Periksa sekering (fuse) dibagian PCB indoor, apakah putus atau tidak. Jika putus, ganti
sekering. Pemeriksaan sekering ini berbeda dengan poin nomor dua. Sekering yang
dimaksud pada pemereksaan ini adalah sekering yang terdapat pada papan PCB di bagian
indoor.
- Periksa kondisi kabel – kabel pada PCB, apakah ada yang terputus, terkelupas karena gigitan
binatang, atau kondisi isolasi sambungan yang sudah rusak. Perbaiki sambungan kabel
dengan menggunakan isolasi listrik. Tutup semua lubang yang memungkinkan binatang atau
serangga masuk ke bagian kelistrikan indoor.
- Jika semua langkah di atas telah dilakukan dan PCB masih bermasalah, dipaskan PCB rusak.
Solusinya, ganti dengan modul PCB baru sesuai dengan spesifikasi unit AC.
b. AC Tidak Dingin
Pada bebarapa kulkas, AC beroperasi secara normal. Namun, udara sejak atau dingin tidak
dapat dirasakan, hanya embusan angina yang berasal dari blower(indoor). Kasus ini bisa terjadi
karena beberapa hal sebagai berikut.
1. Setingan remote control yang tidak sesuai.
Coba anda periksa ( Mode) yang terdapat pada remote control, setingannya sesuai
atau tidak. Untuk mengatur agar keluar embusan udara sejak atau dingin, setingan harus
berada pada mode (COOL) atau (AUTO). Pengaturan AC pada mode (FAN) tidak akan
menghembuskan udara dingin, tetapi blower saja yang bekerja.
2. Kompresor tidak bekerja.
Pada kasus semacam ini yang sering terjadi adalah kipas outdoor-nya saja yang
berputar , teteapi kondensor tidak bekerja. Untuk mengetahui apakah kompresor bekerja
atau tidak bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu mengecek arus listrik yang melewati
kompresor dan tekanan refrigerant di dalam pipa. Untuk mengecek arus yang melewati
kompresor, gunakan tang ampere, kemudian jepit salah satu kabel yang masuk ke
kompresor (bisa positif atau negative). Selanjutnya, sesuiakan hasil pengukuran dengan
arus listrik standar pada unit AC.
Jika tang ampere tidak menunjukan adanya arus listrik, dipastikan kompresor tidak
bekerja. Atau, jika ingin mengecek tekanan refrigerant dalam pipa, Anda bisa menggunakan
Charging Manifold. Perhatikan hasil pengukuran dengan tekanan refrigerant pada AC
normal. Jika tekanan refrigerant melebihi tekanan 200 psi atau jarum penunjuk skala pada
charging manifold mencapai batas meksimal ( jarum mentok), berarti kompresor tidak
bekerja.
Setelah anda mengetahui kompresor tidak bekerja, lakukan langkah berikut untuk
mengatasinya.
- Periksa tegangan listrik utama (PLN). Jika tegangan listrik (voltage ) sangat rendah, segera
laporkan ke petugas PLN agar dilakukan perbaikan.
- Periksa kapasitor kompresor, masih baik atau sudah rusak. Jika rusak, ganti dengan kapasitor
baru yang seukuran.
- Periksa bagian external overload motor protector, masih berfungsi atau tidak. Jika rusak,
ganti dengan komponen yang sejenisnya.
- Periksa kabel dan soket kelistrikan pada bagian outdoor, apakah ada bagian kabel atau soket
yang rusak. Solusinya, perbaiki sambungan kabel dan soket listrik
- Periksa putaran kipas outdoor, jika putaranya pelan atau lemah, berarti kapasitor kipas
lemah. Segera ganti kapasitor.
- Periksa putaran kipas dengan tangan, lancer atau tidak. Jika tidak, berarti bearing kipas
outdoor macet atau ‘seret’. Segera ganti bearing kipas. Jika tidak segera diatasi , kompresor
akan cepat panas karena tidak mendapatkan pendinginan yang maksimal sehingga overload
akan memutuskan arus kekompresor.
- Jika kondisi diatas normal. Terakhir, periksa kondisi kompresor . jika rusak, segera ganti
kompresor.
3. Kompresor bekerja, tetapi kipas outdoor tidak berputar.
Untuk mengatasinya, lakukan langkah berikut.
- Periksa bearing motor kipas, berputar lancer atau tidak. Untuk mengeceknya, matikan AC
terlebih dahulu atau cabut stop kontak listrik utama. Kemudian, buka pelindung outdoor.
Putar daun kipas dengan menggunakan tanan. Perhatikan perputaranya. Jika bearing macet
atau seringmenimbulkan suara gemericit, sebaiknya segera ganti bearing motor kipas.
- Periksa kondisi kapasitor kipas outdoor, masih baik atau rusak. Jika kapasitor sudah rusak
atau soak, ganti dengan kapasitor baru sesuai dengan spesifikasi kapasitor lama.
- Jika dua langkah diatas telah dilakukan, kemungkinan terakir adalah masalah pada bagaian
dalam motor kipas, seperti lilitan putus atau terbakar. Solusinya, ganti dengan moto0r baru
atau perbaiki dengan cara menggulung ulang lilitan dalam motor kipas. Untuk menggulung
ualng lilitan motor, sebaiknya dilakukan oleh ahlinya ( tukang gulung dynamo).